Begini Aturan Pemakaian Pasta Gigi pada Anak
Bahkan sebelum Si Kecil tumbuh gigi, Moms sebaiknya sudah mulai membiasakan Si Kecil menyikat gigi.
Bukan saja bermanfaat untuk menumbuhkan kebiasaan baik menyikat gigi, tapi juga sebagai investasi kesehatan gigi dan gusinya.
Meski Courtney Chinn, DDS, seorang dokter gigi anak di New York, sekaligus profesor di New York University College of Dentistry, mengatakan bahwa kekuatan gigi dan gusi anak sebagian besar dipengaruhi oleh genetik, tentu saja perawatan juga berperan besar dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi anak.
Nah, Moms mungkin bertanya-tanya, kapan saat yang tepat memperkenalkan penggunaan pasta gigi pada anak?
Banyak Moms takut memberi pasta gigi, karena anak belum bisa berkumur, dan khawatir pasta gigi akan tertelan.
Padahal, Moms tak perlu khawatir. Melansir dari parents.com, saat ini sudah banyak jenis pasta gigi anak mengandung fluoride yang berlabel 'aman jika tertelan'.
Namun mengenai pedoman penggunaan pasta gigi anak ini, ada baiknya Moms menyimak panduan dari American Dental Association (ADA) berikut, seperti dilansir dari aap.org.
1. Pedoman Penggunaan Pasta Gigi Berbasis Usia
Foto: unsplash.com
ADA merekomendasikan penggunaan pasta gigi anak dengan fluoride dalam sebuah artikel di Journal of American Dental Association.
Rekomendasi baru ini mengatakan bahwa anak-anak di bawah usia tiga tahun harus menyikat gigi menggunakan setitik pasta gigi yang mengandung fluoride, yang ukurannya tidak lebih besar dari ukuran sebutir beras, dua kali sehari pada pagi dan malam hari.
Setelah usia tiga tahun, ADA merekomendasikan agar anak-anak menyikat gigi dengan pasta gigi seukuran kacang polong, sekali di pagi hari dan sekali di malam hari.
Sebelumnya, rekomendasi ADA adalah pasta gigi baru boleh diberikan pada anak-anak berusia dua tahun dengan ukuran sebesar kacang polong.
Baca Juga : Anak Menelan Pasta Gigi Saat Sikat Gigi, Berbahayakah?
2. Gunakan Pasta Gigi Fluoride Sejak Anak Tumbuh Gigi
Foto: unsplash.com
ADA merekomendasikan orangtua untuk menggunakan pasta gigi berfluorated segera setelah bayi mendapatkan gigi pertamanya, yaitu seukuran sebutir beras.
Hal ini didasari pertimbangan bahwa kerusakan gigi pada anak balita telah menjadi epidemi.
Di Amerika, satu dari empat anak prasekolah memiliki lubang di giginya, dan jumlahnya terus tumbuh hingga 55 persen pada saat mereka masuk TK.
Dan menurut Dr. Chin, dampak dari gigi berlubang ini konsekuensinya lebih besar dari yang banyak orangtua pikirkan.
"Itu dapat mengganggu kemampuan anak untuk makan, tidur, berbicara dengan benar, belajar, atau berkonsentrasi di sekolah," katanya.
Baca Juga : Benarkah Ada Hubungannya Kecakapan Anak Berbicara dan Sikat Gigi pada Anak?
3. Membersihkan Tak Selalu Pakai Sikat Gigi
Foto: usatoday.com
Faktanya, Moms dapat membersihkan gigi bahkan dengan menggunakan tisu bayi atau kain kasa.
Dr. Chin menyebutkan bahwa bahkan sebelum anak memiliki gigi, ada banyak bakteri penyebab gigi berlubang yang bersembunyi di lipatan lidah.
Jika Si Kecil masih menolak sikat gigi, Moms dapat menggunakan tisu bayi atau kain kasa yang diberi setitik pasta gigi untuk membersihkan permukaan gusi Si Kecil.
Idealnya, ini dilakukan setelah Si Kecil sarapan dan setelah makan malam.
Nah, Moms, jangan ragu lagi memberikan pasta gigi untuk anak ya. Asalkan cara pemberiannya tepat, pasta gigi anak dengan kandungan fluoride aman kok.
(VAN/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.