Begini Cara Melatih Stimulasi Bayi di Rumah
Moms, setiap gerakan baru dari bayi pasti dapat membuat hati terharu, ya.
Ketika pertama kali ia mampu mengangkat kepalanya sendiri saat menunduk, ketika bayi dapat belajar duduk dengan tegak, hingga akhirnya dia mampu berjalan, pastinya menjadi momen yang takkan bisa dilupakan.
Kemampuan-kemampuan tersebut masuk ke dalam kemampuan motorik kasar, yang artinya menggerakkan sebagian atau seluruh anggota tubuhnya.
Duduk, berdiri, berjalan, hingga menendang menjadi sebagian besar dari kemampuan motorik kasar anak.
Perlu diketahui, meskipun ada tahapan perkembangan motorik kasar pada anak, nyatanya kondisi setiap anak dapat berbeda.
Hal tersebut tidak perlu membuat Moms khawatir.
Ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terhambatnya kemampuan motorik kasar anak, yaitu dengan memberikan stimulasi yang tepat.
Namun sebelumnya, Moms perlu mengetahui bahwa setiap kemampuan motorik kasar anak diawali pada gerakan-gerakan sederhana yang ia lakukan sejak masih bayi.
Baca Juga : Tingkatkan Skill Motorik Si Kecil dengan 5 Aktivitas Ini
Hal ini diungkapkan oleh seorang early childhood practitioner dan co-founder Rumah Dandelion, bernama Carmelia Riyadhni.
“Gerakan sederhana tersebut seperti ketika bayi mampu berguling atau mengangkat kepala. Umumnya, perkembangan mereka berawal dari kepala hingga ke kaki. Selain itu perkembangan motorik itu juga dari tengah ke luar, misalnya kemampuan tangan,” ungkap Carmelia pada Kulwap Orami Community, Selasa (5/3) lalu.
Selain itu, ada pula yang disebut gerak refleks yang menjadi kemampuan bertahan hidup setelah bayi lahir seperti merentangkan kaki atau melengkungkan punggung.
Gerak refleks ini biasanya berkurang bahkan hilang seiring perkembangan usianya.
Oleh karena itu, bayi perlu belajar menciptakan sebuah gerakan yang dilakukan secara sadar untuk kemampuan hidupnya.
Hal ini membuktikan bahwa kemampuan motorik anak harus dilatih sejak dini agar hal tersebut dapat berdampak di masa yang akan mendatang.
Memberikan stimulasi pada anak adalah tindakan yang tepat untuk merangsang kemampuan motorik anak.
Tak perlu bingung, Moms, begini cara memberikan stimulasi pada anak yang bisa dilakukan di rumah.
Baca Juga : 5 Tahap Penting Perkembangan Motorik Bayi, Apa Sudah Sesuai?
Permainan untuk Bayi
Foto: todaysparent
Pada dasarnya, stimulasi yang diberikan pada anak adalah berbentuk permainan.
Sebelum melakukannya, Moms harus percaya diri pada kemampuan dalam bermain dengan anak.
Pahami permainan yang cocok untuk anak sesuai dengan usianya.
Nah, menurut Carmelia, berikut permainan untuk si kecil yang bisa dilakukan di rumah sebagai bentuk stimulasi yang tepat bagi anak, di antaranya:
- Permainan untuk anak usia 0-3 bulan: melakukan gerak silang seperti sedang senam. Pegang tangan kiri dan kaki kanan, tekuk kaki sehingga tangan kiri menyentuh lutut kanan. Lakukan dalam beberapa hitungan lalu ganti sisinya.
- Permainan untuk anak usia 3-6 bulan: latih kemampuan berguling secara perlahan. Caranya dimulai dengan orangtua menggerakkan bayi. Dari posisi telentang, geser kaki ke arah samping, kemudian tangan, badan, dan kepalanya. Hal ini mengajari agar bayi dapat berguling.
- Permainan untuk anak usia 6-9 bulan: ajak anak bermain goyang-goyang dengan meletakkan bayi di atas selimut. Lalu, angkat dan goyangkan ke kiri dan kanan untuk menstimulasi indera vestibular.
- Permainan untuk anak usia 9-12 bulan: tingkatkan durasi anak untuk berdiri untuk menguatkan otot kakinya. Beri kesempatan anak untuk mencoba naik tangga dengan merangkak, tentunya dengan pengawasan.
Bagaimana, Moms? Mudah bukan untuk melakukannya?
Stimulasi ini dapat diberikan dengan tetap mengawasi gerakan anak. Stimulasi yang tepat dapat meningkatkan kemampuan motorik anak dengan baik.
Selamat mencoba, Moms!
(DG/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.