Benarkah Anak Laki-laki yang Dekat dengan Ibunya Cenderung Gemulai?
Ketika melihat anak laki-laki yang cenderung gemulai, tak jarang kita berpikir bahwa hal tersebut dikarenakan kedekatan dengan ibunya.
Nah, ternyata hal tersebut tak semata-mata benar lho Moms, anak laki-laki yg dekat dengan ibunya tak semuanya menjadi gemulai. Banyak faktor yang dapat menyebabkan anak laki-laki cenderung menjadi gemulai.
Secara genetik, Si Kecil dilahirkan dengan kromosom X dan Y, kelebihan kromosom Y atau kurang sempurnanya pembentukan kromosom X pada anak laki-laki dapat memicu anak tersebut menjadi lebih feminin seperti halnya pada anak perempuan. Namun, tentu hal tersebut perlu dibuktikan, karena tidak hanya faktor genetik saja yang dapat kita jadikan pertimbangan.
Faktor lingkungan juga turut dapat mempengaruhi bagaimana pembentukan seorang anak laki-laki menjadi lebih gemulai. Mari kita simak faktor apa saja yang menjadi penyebabnya menurut psikolog.
1. Keluarga
Foto: goodhousekeeping.com
Sebagai lingkungan terdekat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat. Hal ini bisa dilihat dari faktor ayah yang memiliki peran penting, yaitu seberapa dekat Si Kecil dengan ayah. Seberapa sering Si Kecil menghabiskan waktu bersama sehingga dia mampu melakukan identifikasi dengan tepat sesuai jenis kelaminnya. Hal inilah yang nantinya akan menimbulkan internalisasi sebagai konsep dirinya bahwa “Aku anak laki-laki yang harus berperilaku maskulin”.
Selain itu, keluarga juga memiliki peran untuk menyajikan atau menstimulus perilaku gemulai anak laki-laki. Sebagai contoh, Si Kecil didekatkan dengan mainan atau benda yang cenderung lebih mengarah ke feminin. Di mana hal ini biasanya terjadi karena lebih banyaknya anak perempuan, sehingga anak laki-laki Moms dibiarkan atau disamakan mainannya. Kondisi ini juga dapat menjadi salah satu faktor Si Kecil cenderung dapat menunjukkan perilaku gemulainya
2. Lingkungan sosial
Foto: thespruce.com
Selain keluarga, lingkungan sosial juga kerap menjadi faktor pembentukan karakter Si Kecil. Faktor lingkungan sosial yang lebih luas contohnya seperti pertemanan dan pengasuhan. Di mana hal ini berarti jumlah teman perempuannya apakah lebih banyak dibanding teman sejenisnya atau tidak.
Kemudian siapa saja yang turut membesarkan dan menjadi orang yang berpengaruh baginya, juga dapat mempengaruhi konsep diri yang dimilikinya. Nantinya hal inilah yang tentu akan mengarah pada perilaku yang akan dicontohhnya.
Baca juga: Begini Cara Membiasakan Anak Ucapkan Tolong, Terima Kasih, dan Maaf
3. Internet
Foto: shutterstock.com
Faktor lain yang saat ini memungkinkan dapat semakin memicu perilaku gemulai anak laki-laki adalah internet. Berbagai informasi dapat dengan mudah diperoleh, sehingga semakin memfasilitasi keingintahuan atau memberikan contoh yang dapat dimaknai Si Kecil secara kurang tepat. Untuk itu pentingnya Moms dalam membatasi dan mengawasi pemakaiannya internet dapat sangat membantu.
Nah, ingat ya Moms kondisi Si kecil yang sedari dulu perlu dibantu dalam memaknai sesuatu tidak hanya berhenti pada saat Si Kecil sudah masuk sekolah saja, tetapi Moms diharapkan terus dapat mendampingi dan memberikan pemahaman yang tepat sehingga Si Kecil dapat membentuk konsep diri yang tepat.
Moms dan Dads juga diharapkan dapat lebih tegas membedakan tuntutan perannya sesuai jenis kelamin Si Kecil masing-masing. Tegurlah bila Si Kecil mulai berperilaku kurang sesuai jenis kelaminnya, karena jika dibiarkan hal tersebut akan terus terbawa hingga dewasa.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.