Cara Tepat Cegah ISPA pada Anak Saat Musim Hujan
Saat musim hujan tiba, kekhawatiran kita terhadap penyakit yang sering muncul di cuaca itu pun meningkat.
Perubahan iklim terutama dari musim kemarau ke musim hujan tentu tak hanya membawa cuaca yang berbeda, tetapi banyak juga beragam penyakit yang ikut saat itu.
Jika daya tahan tubuh tidak cukup baik, maka bisa besar kemungkinan virus akan menyerang tubuh manusia yang memiliki metabolisme minim.
Salah satu penyakit yang rentan menyerang adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas, atau yang lebih akrab disebut ISPA.
Untuk orang dewasa mungkin hal ini bisa ditangani dengan cepat karena telah memiliki rasa dan kontrol terhadap badan ketika mengalami sakit atau menjelang sakit, tapi bagaimana dengan bayi dan anak-anak?
Nah, untuk tahu bagaimana cara tepat mencegah ISPA pada bayi dan anak-anak, mari simak ulasannya berikut ini.
Apa itu ISPA?
Foto: fotolia.com
Kita Anda tentu harus mengetahui seperti apa jenis penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini.
Secara umum, ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan di bagian hidung, sinus, faring, dan laring.
Bayi berusia 6 bulan dan anak-anak berusia di bawah 1 tahu berisiko lebih tinggi terjangkit ISPA.
Begitu juga dengan anak yang lahir prematur, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan memiliki riwayat penyakit jantung dan paru-paru.
Jika bayi dan anak-anak berada di tempat ramai, besar kemungkinan mereka akan tertular ISPA dari orang lain.
Biasanya bayi dan anak yang terkena ISPA akan mengalami batuk kering, hidung tersumbat, pilek, demam ringan, sakit tenggorokan, sakit kepala, kesulitan bernapas, dan kulit kebiruan karena sulit bernapas.
Jenis ISPA
Foto: health.harvard.edu
Petingnya penanganan penyakit ini akhirnya memberikan pilihan pada para ahli untuk terlebih dulu mengkategorikan jenis ISPA terlebih dulu, yakni kelas berat atau kelas ringan.
Batuk, pilek, faringitis, tonsilitis dan penyakit dalam pernapasan bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Sementara untuk pneumonia berat sudah masuk ke area infeksi paru dan sekitarnya.
Bakteri serta virus yang paling sering menyebabkan ISPA adalah satfilokokus dan streptokokus serta influenza yang di udara bebas akan masuk dan bisa menempel pada saluran pernapasan atas yakni tenggorokan dan hidung.
Baca juga: 10 Kiat Mengatasi Anak Sulit Makan Saat Sakit
Bagaimana pengobatannya?
Foto: womenfitness.net
Sebagian besar infeksi saluran pernapasan pada manusia terasa ringan, batuk, pilek dan tak perlu pengobatan antibiotik.
Tapi perlu diketahui bahwa salah satu cara tepat cegah ISPA bayi dan anak ketika musim hujan adalah dengan menggunakan antibiotik.
Pemberian obat jenis ini memang pilihan yang cukup berat, tak sedikit orang tua yang kurang setuju jika si buah hati telah mengonsumsi antibiotik sejak usia '0' tahun.
Menurut medis, jika infeksi ISPA masuk pada tahap infeksi paru kemudian tidak dengan cepat diobati menggunakan antibiotik, maka si anak berisiko menderita pneumonia dan bukan tidak mungkin bisa menyebabkan kematian.
Pneumonia adalah suatu infeksi pada paru-paru, dimana paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi gangguan pernapasan. Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Baca juga: Pneumonia Pada Bayi, Apa Penyebab dan Gejalanya?
Cara mencegah ISPA
Foto: medaboutme.ru
Berikut adalah beberapa cara tepat cegah ISPA bayi dan anak ketika musim hujan, pergantian musim, wabah hingga penularan penyakit dari lingkungan sekitar;
1. Usahakan perolehan gizi untuk anak cukup baik, diantaranya dengan cara memberikan makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi.
2. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap penyakit baik.
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih.
4. Mencegah anak berhubungan dengan orang yang terkena ISPA.
5. Gunakan penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau orang yang sedang menderita penyakit ISPA.
Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?
(DR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.