Benarkah Balita Bisa Mimpi Buruk? Ini Dia Fakta dan Penyebabnya!
Selama ini Mama mungkin mengira kalau balita hanya akan terbangun di malam hari saat merasa lapar atau ingin buang air. Padahal, meski logika dan ingatannya belum sekuat orang dewasa, ternyata mimpi buruk pada balita bisa terasa sangat nyata hingga membuatnya terbangun, lho.
Anak yang bangun karena mengalami mimpi buruk biasanya akan bangun dengan muka ketakutan, menangis keras, susah untuk tidur lagi, dan seringkali tak mau ditinggalkan oleh orang tuanya. Berbeda sekali dengan anak yang bangun karena lapar atau ingin buang air, di mana ia bisa kembali tidur tenang setelah kebutuhannya terpenuhi.
Mengapa Balita Bisa Mimpi Buruk?
Foto: i.huffpost.com
Alasan di balik mimpi buruk pada balita sebenarnya tak jauh berbeda dengan Mama sebagai orang dewasa, yaitu karena mengalami hal yang mengejutkan sebelum tidur. Misalnya, ia habis melihat cerita bergambar seram atau dikejar oleh kucing tetangga.
Selain itu, balita yang stres dan mengalami kesulitan tidur juga biasanya akan mengalami mimpi buruk sepanjang malam. Stres di sini bisa disebabkan karena sedang sakit, tidak tidur siang, atau punya kecemasan berlebih tentang suatu hal. Karena itulah, mimpi buruk pada balita bukan sesuatu yang langka atau membahayakan, dan sangat normal terjadi pada balita berusia 3-5 tahun.
Bagaimana Jika Si Kecil Mengalami Mimpi Buruk?
Foto: i.huffpost.com
Salah satu cara paling efektif untuk menenangkan si kecil yang bermimpi buruk adalah dengan langsung memeluk dan menenangkannya. Kontak fisik dalam menenangkan anak yang ketakutan itu sangat penting, ya, Ma, karena tubuhnya akan langsung rileks jika disentuh dengan hangat. Jika masih belum bisa tidur lagi, yakinkan si kecil bahwa itu hanya mimpi buruk yang tak perlu ditakutkan, karena ia akan selalu aman saat berada di dalam kamar.
Mama juga bisa menenangkan si kecil dengan memperlihatkan bahwa tak ada monster atau hantu di dalam kamar. Selain membuka semua pintu lemari, perlihatkan juga kalau jendela dan pintu sudah terkunci rapat sehingga tidak ada yang bisa masuk untuk mengganggunya.
Baca juga: Menenangkan Anak yang Mimpi Buruk
Bisakah Mimpi Buruk Dicegah?
Foto: idealistmom.com
Ada beberapa cara yang dipercaya dapat mengurangi frekuensi mimpi buruk pada si kecil, seperti mandi air hangat sebelum tidur, memutar lagu menenangkan, atau rutin berdoa sebelum tidur Memang belum ada hasil penelitian resmi mengenai hal ini, tapi sudah banyak orang tua yang sangat merasa terbantu setelah melakukannya.
Yang terpenting untuk mencegah si kecil mengalami mimpi buruk bukanlah cara menidurkannya, tapi kecukupan waktu tidur yang harus dipenuhi oleh si kecil. Kurang tidur akan membuat si kecil menjadi stres, dan akhirnya mengalami mimpi buruk saat tidur.
Begitu juga dengan keadaan ruangan, sebaiknya diperhatikan, agar dia bisa tidur dengan nyenyak sepanjang malam. Untuk itu, sebisa mungkin hindari penggunaan lampu besar saat si kecil beranjak tidur, ya, Ma. Cahaya lampu yang terlalu terang akan membuat balita sulit tidur dengan nyenyak, sehingga memperbesar peluang mengalami mimpi buruk.
Mama memang tak bisa menebak kapan si kecil akan mengalami mimpi buruk, tapi dengan memastikan kualitas tidurnya tetap baik, mimpi buruk pada balita pasti tak sering datang.
Biasanya cara apa yang Mama lakukan untuk menenangkan si kecil saat ia mengalami mimpi buruk?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.