Benarkah Bayi yang Sering Diajak Bepergian Lebih Cerdas?

Ada banyak cara yang direkomendasikan oleh para ahli untuk membuat bayi cerdas.

Selain melakukan kontak mata dan rajin membacakan buku, ternyata sering mengajak bayi bepergian juga bisa membuatnya lebih cerdas lho Moms.

Kenapa bepergian bersama bayi bisa merangsang kecerdasannya?

1. Traveling/Bepergian Membantu Merangsang Perkembangan Otak

“Bepergian ke lingkungan yang menawarkan beragam pengalaman baru yang kuat dalam kombinasi sosial, fisik, kognitif, dan sensorik bermanfaat bagi perkembangan otak bayi,” kata psikoterapi anak Dr. Margot Sunderland.

Dr. Sunderland menambahkan bahwa pengalaman liburan keluarga seperti berjalan-jalan di hutan, berenang bersama, bermain di padang rumput atau taman, memanggang marshmallow di api unggun, bersantai bersama di bawah sinar matahari, dan bermain pasir di pantai, dapat merangsang pertumbuhan otak di bagian lobus frontal menjadi lebih matang.

Di mana bagian otak tersebut berperan penting terhadap pengelolaan stres, perhatian, konsentrasi, perencanaan, dan kemampuan untuk belajar.

“Pertumbuhan otak yang dipicu oleh lingkungan yang menawarkan banyak pengalaman juga berhubungan dengan IQ yang lebih tinggi pada anak-anak,” katanya.

Baca Juga: 5 Tips Super Penting Sebelum Traveling ke Luar Negeri

2. Bayi Suka Bepergian Lebih Cerdas dalam Kemampuan Eksploratif

Profesor Jaak Panksepp, seorang ilmuwan saraf terkemuka di Washington State University, mengungkapkan bahwa pengalaman liburan keluarga dapat mengaktifkan sistem di dalam otak bayi, yaitu Play System dan Seeking System.

Play System dapat dirangsang dengan cara berenang atau bermain pasir.

Tetapi Seeking System hanya akan berkembang ketika mengeksplorasi tempat-tempat baru, seperti bepergian ke pantai, hutan, atau tempat baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.

Jadi, ketika Moms mengajak si kecil berlibur berarti Moms sudah mendorong keterampilan eksploratifnya yang sangat penting bagi kehidupannya di masa depan dan kemampuannya untuk bermain di masa anak-anak.

Di mana setelah dewasa, kemampuan eksploratif ini berhubungan dengan kemampuan mengelola ide-ide kreatif.

Selain itu, Jaak Panksepp juga mengungkapkan bahwa berlibur bersama bayi dapat memicu neurokimiawi seperti opioid, oksitosin, dan dopamin.

Baca Juga: Seberapa Pentingkah Asuransi Perjalanan?

Sehingga dapat memberikan dampak positif seperti mengurangi stres dan mengaktifkan perasaan nyaman terhadap sesama anggota keluarga.

3. Kesempatan Belajar Secara Langsung dari Alam

Moms tentu tidak keberatan ketika harus mengeluarkan banyak biaya untuk membeli mainan atau buku yang dapat merangsang perkembangan sensorik si kecil.

Namun, pernahkah Moms mendengar bahwa alam atau lingkungan di luar rumah ternyata bisa menjadi media belajar alami untuk si kecil?

“Paparan berbagai pengalaman yang melibatkan panca indera selama bepergian berpotensi meningkatkan kesadaran bayi tentang bagaimana dunia bekerja. Termasuk berkontribusi terhadap penguasaan bahasa,” tulis Rachelle Doorley, spesialis pendidikan anak usia dini.

Berlibur ke pantai misalnya, membuat bayi secara alami belajar mengenai berbagai tekstur seperti halnya pasir kering, pasir basah, batu, kerang, rumput laut, air, pasir hangat, pasir dingin, angin, dan lain-lain.

Pengalaman yang dapat menjadi media terapi alami untuk perkembangan motorik dan indera bayi.

Berdasarkan penelitian di Early Head Start National Resource Center, sikap manusia terhadap alam terbentuk sejak masih bayi.

Baca Juga: 5 Profesi Bergaji Besar yang Memungkinkan Anda bisa Traveling Sepuasnya

Sehingga sering terpapar dengan alam atau lingkungan luar juga membantu bayi dan balita mengembangkan pengetahuan tentang alam dengan lebih baik, yang mengarah pada tingkat obesitas yang lebih rendah dan gaya hidup yang lebih sehat di usia dewasa.

Wah, ternyata sering bepergian memberikan manfaat yang luar biasa ya Moms untuk tumbuh kembang si kecil. Moms sudah pernah mengajak si kecil ke mana saja?

(RGW)