Wajib Tahu, Ini Dia 4 Hal Penyebab Bayi Diare
Pada bayi baru lahir sangat normal ditemukan feses bayi yang lunak cenderung cair hingga satu bulan pertama kehidupan bayi. Namun jika konsistensi feses bayi sangat berair (encer) dan terjadi berulang kali dalam satu hari, maka kemungkinan bayi diare. Kondisi ini biasanya juga disertai dengan demam dan nafsu makan bayi berkurang. Cek apa saja yang bisa menjadi penyebab bayi diare berikut ini.
1. Infeksi Virus
Foto: parents.com
Rotavirus adalah penyebab bayi diare paling umum pada anak usia dua tahun ke bawah. Untungnya, jumlah anak yang mendapatkan infeksi usus ini telah menurun secara signifikan sejak diperkenalkannya vaksin rotavirus pada tahun 2006.
Bayi dan anak yang mendapatkan vaksin rotavirus sebenarnya masih rentan mendapatkan infeksi usus yang menyebabkan bayi diare ini, namun gejalanya akan lebih ringan dan pemulihan bayi diare akan lebih cepat.
Baca Juga: Usus Buntu pada Anak, Kapan Harus Dioperasi?
2. Antibiotik
Foto: parents.com
Beberapa bayi yang sedang menjalani pengobatan tertentu juga rentan membuat bayi diare. Salah satunya pengobatan antibiotik. Sekitar satu dari 10 anak yang mengonsumsi antibiotik mengalami bayi diare, mual, dan sakit perut.
“Selain menargetkan bakteri jahat, antibiotik membunuh bakteri sehat dalam usus, yang dapat menyebabkan sakit perut atau diare,” ungkap Iona Munjal, MD, Direktur Pediatric Antimicrobial Stewardship Program di Rumah Sakit Anak Montefiore Medical Center di Bronx, New York, seperti dikutip dari parents.com.
Jika Moms berpikir antibiotik inilah yang menyebabkan bayi diare, maka konsultasikan terlebih dahulu dengan Dokter sebelum menghentikan pemberian antibiotik. Karena menghentikan antibiotik sejak dini sebelum waktunya, dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan menyebabkan kembalinya infeksi bakteri.
Baca Juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Vulvovaginitis, Infeksi Vagina Pada Balita
3. Parasit
Foto: parenting.firstcry.com
Bayi yang sering berada di pusat penitipan anak atau tempat bermain publik memiliki risiko lebih tinggi tertular giardia, infeksi usus yang disebabkan oleh parasit. Hal ini terjadi ketika bayi memasukkan mainan, tangan, atau benda lain yang terkontaminasi parasit ke dalam mulut mereka dan membuat bayi diare.
Faktor parasit ini juga berlaku pada bayi yang sedang tumbuh gigi, karena biasanya mereka akan rentan memasukkan benda atau mainan ke dalam mulut untuk menenangkan gusinya.
4. Perubahan Diet
Foto: happyfamilyorganics.com
Perubahan menu makan bayi atau Moms yang sedang menyusui juga bisa menjadi penyebab bayi diare. “Perubahan pola makan bayi dapat menyebabkan perubahan dalam pergerakan usus bayi. Produk susu, telur, gluten, kacang tanah, dan kerang-kerangan dapat menyebabkan alergi dan sensitivitas yang menyebabkan bayi diare,” ungkap perawat bersertifikat, Donna Murray, RN, BSN, seperti dikutip dari verywellfamily.com.
Selain menu makanan, tiga persen bayi juga memiliki kecenderungan alergi terhadap protein susu, termasuk susu formula. Bayi yang mengalami alergi protein susu dapat membuat bayi diare, muntah, hingga mengalami gatal-gatal di kulit.
Saat gejala bayi diare mulai terlihat, ada baiknya Moms segera membawa bayi ke Dokter untuk mendapatkan perawatan serta pengobatan yang tepat. Satu hal yang perlu diwaspadai saat bayi diare adalah kemungkinan bayi untuk mengalami dehidrasi. Untuk itu, pastikan bayi tetap mendapatkan asupan cairan yang memadai untuk terhindar dari masalah ini.
(GS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.