Benarkah Sering Memakai Parfum Wangi Bikin Susah Hamil?

Wewangian, parfum dan produk perawatan pribadi adalah faktor risiko yang berperan secara substansial terhadap masalah kesuburan.

Jika Mama sedang berjuang untuk hamil, baik secara alami atau melalui IVF, dan menggunakan parfum wangi setiap hari, sebaiknya teruslah membaca. Sangat mengejutkan mengetahui begitu banyak racun kimia yang membahayakan kesuburan dalam produk parfum wangi.

Apakah Parfum Wangi?

Aroma dalam produk parfum wangi adalah ramuan rahasia dari berbagai bahan kimia yang sering diberi label tersamar karena hanya disebutkan ‘wewangian,’ kombinasi bahan tersebut adalah rahasia dagang yang legal namun dapat terdiri dari kombinasi 3.100 bahan kimia.

Wewangian yang terserap tubuh kita berasal dari berbagai sumber seperti: penyegar udara, deodoran, lilin wangi, pewangi ruangan, sabun cuci dan pewangi pakaian, produk pembersih rumah tangga dan pemoles, body spray, lotion, produk cukur, pasta gigi, obat kumur, shampo, conditioner, deodoran, body wash, tabir surya dan tentu saja parfum wangi.

National Academy of Sciences melaporkan bahwa 95% bahan kimia yang digunakan dalam wewangian saat ini adalah bahan kimia berbasis minyak bumi, termasuk racun yang diketahui dapat menyebabkan kanker, cacat lahir, gangguan sistem saraf pusat dan reaksi alergi.

Baca juga: Hati-Hati, Ini 4 Bahan Berbahaya di Dalam Kosmetik

Apakah Bahaya Parfum Terhadap Kesuburan?

Oleh karena itu, ibu hamil pakai parfum disarankan agar berhenti menggunakan parfum atau krim wangi setelah penelitian menunjukkan bahwa produk tersebut dapat menyebabkan janin laki-laki menderita infertilitas atau kanker di kemudian hari.

Profesor Richard Sharpe, yang memimpin penelitian di Medical Research Council’s Human Sciences Unit, menyatakan bahwa dia telah menemukan ‘jendela waktu’ pada usia kehamilan delapan sampai 12 minggu, ketika hormon tertentu dalam janin menjadi aktif dan sistem reproduksi laki-laki mulai bekerja. Pada jendela waktu ini, masalah kesuburan pria di masa mendatang, termasuk jumlah sperma dan risiko kanker testis dapat ditentukan.

Istilah ‘wewangian’ sering menunjukkan adanya phthalate yang merupakan kelas bahan kimia yang biasa digunakan pada parfum wangi yang memberi aroma wangi tahan lama. Beberapa penelitian telah melibatkan phthalate dalam berbagai bentuk bahaya terhadap reproduksi seperti:

• Kerusakan sperma
• Gangguan kesuburan wanita
• Mengganggu sistem kekebalan tubuh
• Naiknya tingkat keguguran
• Penurunan kadar estrogen
• Meningkatnya kegagalan implantasi pada IVF
• Efek beracun pada embrio dan fetus (janin)
• Kerusakan organ reproduksi pria dalam rahim

Apakah Kosmetik yang Aman Bagi Ibu Hamil?

Bagi yang menyukai parfum wangi, jangan khawatir, ada kabar baik untuk Mama! Mama dapat membuat sendiri parfum yang aman dari bahan alami sehingga bebas dari zat kimia berbahaya. Banyak produk essential oil yang beredar di pasaran yang masih tergolong aman bagi ibu hamil. Mama bisa memilih sendiri aroma yang Mama suka, misalnya jasmine oil, rosewood oil, sandalwood oil, jojoba oil, dan sebagainya.

Selain essential oil, Mama juga bisa menggunakan ekstrak bunga alami seperti mawar, melati, cempaka, lavender, dan sebagainya. Salah satu resep sederhana membuat parfum yang aman bagi ibu hamil yaitu:

Bahan dan alat:

5 kelopak bunga melati atau yang lainnya

2 gelas air suling

Cara membuat: campur semua bahan, rendam semalaman. Kemudian rebus sampai mendidih, dan biarkan semalaman. Baru kemudian dapat dimasukkan dalam wadah untuk siap dipakai.

Baca juga: DIY Deodoran Alami

Apakah Mama tertarik untuk membuat sendiri kosmetik yang aman bagi ibu hamil?