24 Februari 2024

5 Penyebab Benjolan di Kepala, Tidak Selalu Tumor

Jangan panik, kenali dulu penyebabnya

Ketika tiba-tiba timbul benjolan di kepala, sudah pasti akan mengundan perasaan khawatir, ya Moms.

Bukan karena alasan, tetapi kepala merupakan pelindung terluar dari organ vital manusia, yaitu otak.

Kendati demikian, jangan jadikan hal tersebut membuat Moms panik dan malah terlambat mendapatkan pertolongan.

Ada baiknya coba ketahui terlebih dahulu apa saja penyebab benjol di kepala.

Dengan demikian, Moms bisa mencari pertolongan yang paling tepat.

Penyebabnya beragam, dari cedera ringan hingga tanda-tanda penyakit dalam.

Cari tahu lebih lanjut, yuk!

Baca Juga: 6 Sakit Mata pada Bayi yang Perlu Orang Tua Waspadai

Penyebab Benjolan di Kepala dan Cara Mengatasinya

Benjolan di Kepala (singapore-sports-clinic.com)
Foto: Benjolan di Kepala (singapore-sports-clinic.com)

Sering kali benjolan di kepala dikaitkan dengan gejala dari penyakit kanker.

Meski tidak sepenuhnya salah, namun benjolan di kepala tersebut bisa jadi berasal dari benturan akibat terjatuh atau kecelakaan.

Ketika kepala mengalami cedera ringan, benjolan di kulit yang disebut dengan hematoma dapat muncul akibat dari kumpulan kecil darah di bawah kulit.

Jenis benjolan ini tidak serius dan biasanya sembuh dalam beberapa hari.

Nah Moms, ini dia beberapa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya yang wajib diketahui.

1. Cedera

Salah satu penyebab paling umum dari benjolan di kepala adalah cedera.

Penyebab cedera kepala yang mungkin terjadi, meliputi:

  • Jatuh
  • Benturan atau tabrakan selama olahraga
  • Kepala terbentur benda tumpul dalam kecelakaan lalu lintas atau jenis kecelakaan lainnya.

Jika Moms atau keluarga ada yang mengalami hal-hal tersebut, adapun langkah pertolongan pertama.

Cara mengobati cedera kepala ringan di rumah adalah dengan istirahat.

Dibarengi dengan mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas, dan kompres dengan es di area yang terbentur.

Biasanya, tidak lama setelah itu akan muncul benjolan di kepala akibat darah yang berkumpul di bawah kulit.

Namun, perlu diperhatikan bahwa yang lebih serius bisa menyebabkan gegar otak.

Gegar otak yang parah dapat menyebabkan komplikasi berbahaya jika seseorang tidak menerima perawatan.

Gejala gegar otak bisa meliputi:

  • Kebingungan
  • Pusing
  • Pingsan
  • Mual dan muntah
  • Masalah dengan berjalan atau keseimbangan
  • Sakit kepala yang parah
  • Bicara cadel
  • Masalah penglihatan
  • Penurunan kesadaran

Jika mengalami benturan keras di kepala atau mengalami kecelakaan serius, sangat dianjurkan untuk segera ke dokter.

Hal ini meskipun belum mengalami gejala yang berarti, ya!

Baca Juga: 17+ Rekomendasi Wisata Puncak Bogor, Beli Tiketnya di Sini!


2. Kista Pilar

Salah satu penyebab benjolan di kepala yang lainnya adalah kista pilar.

Penyakit ini merupakan jenis kista kulit yang biasanya berkembang di leher dan kepala.

Jika sudah membesar, maka akan timbul benjolan di kepala disertai dengan nyeri.

Dokter terkadang menyebut kista pilar sebagai kista trikilemmal.

Kista ini berupa benjolan padat yang mengandung penumpukan keratin, yaitu protein yang digunakan tubuh untuk membuat rambut dan kuku.

Kista pilar tumbuh dengan lambat, dan biasanya berdiameter antara 0,5 dan 5 sentimeter.

Kista pilar lebih umum ditemukan pada wanita daripada pria dan terkadang dapat diturunkan dalam keluarga.

Gejala yang dapat dirasakan adalah, muncul benjolan di kepala yang semakin membesar, terkadang menimbulkan rasa nyeri, serta demam.

Kista pilar umumnya tidak berbahaya dan asimtomatik, tetapi terkadang terasa nyeri.

Jika kista tidak menimbulkan gejala, pengobatan mungkin tidak diperlukan.

Namun, jika kista pilar menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah lain, dokter mungkin merekomendasikan pengangkatannya melalui pembedahan.

Baca Juga: 9 Sayuran yang Mengandung Vitamin C Tinggi, Kaya Manfaat

3. Lipoma

Lipoma adalah pertumbuhan lemak lembut yang dapat berkembang di bawah kulit.

Ilmu kedokteran menggolongkannya sebagai tumor non-kanker.

Lipoma dapat terjadi di mana saja di tubuh, termasuk bagian belakang kepala dan leher.

Melansir Mayo Clinic, kehadiran lipoma biasanya ditandai dengan muncul benjolan di kepala.

Benjolan ini bisa bervariasi ukurannya, tetapi biasanya tidak menyakitkan.

Lipoma biasanya akan terasa lembut dan kenyal, dan mungkin bergerak ketika seseorang menekannya.

Dokter tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan lipoma.

Tetapi, lipoma paling sering terjadi pada orang berusia 40 hingga 60 tahun dan sedikit lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Walau tidak berbahaya, dokter dapat menyarankan untuk mengangkat lipoma jika tumor mengalami pertumbuhan.

4. Taji Tulang

Penyebab benjol di kepala lainnya adalah taji tulang, yang juga disebut eksostosis.

Kondisi ini adalah pertumbuhan tulang yang dapat berkembang di sekitar sendi.

Taji tulang dapat terjadi di leher dan belakang kepala, tetapi juga dapat terbentuk di tulang mana pun di tubuh.

Taji tulang sering berkembang di dekat sendi yang terkena pada orang dengan osteoartritis.

Tekanan terus-menerus di bagian belakang kepala, misalnya, pada orang yang menghabiskan banyak waktunya di tempat tidur, juga dapat menyebabkan taji tulang.


Namun, masih belum ada penyebab yang jelas.

Taji tulang biasanya terasa seperti gumpalan keras dan tidak bisa digerakkan.

Meskipun tidak selalu lunak, pertumbuhannya dapat menyebabkan rasa sakit jika bergesekan atau menekan tulang, jaringan, atau saraf.

Penyakit satu ini biasanya tidak membutuhkan perawatan serius.

Tapi, apabila menyebabkan seseorang sakit atau masalah lain, dokter mungkin merekomendasikan untuk mengonsumsi pereda nyeri, menjaga berat badan yang sehat, terapi fisik, hingga operasi.

Baca Juga: Mengenal Brittle Bone Disease, Penyakit Tulang Langka Pada Balita

5. Tumor Dasar Tengkorak

Dalam kasus yang jarang terjadi, benjolan di kepala bisa jadi diakibatkan oleh tumor tulang.

Salah satu jenis tumor tengkorak yang lebih umum adalah chordoma, yaitu tumor yang tumbuh dari tulang di dasar tengkorak.

Chordoma kecil biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas.

Namun, gejala chordoma yang lebih besar bisa berupa:

  • Kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan
  • Sakit kepala
  • Masalah pendengaran
  • Gangguan penglihatan

Perawatan untuk tumor tulang tengkorak akan bergantung pada beberapa faktor.

Termasuk apakah tumor itu jinak atau ganas, ukuran tumor, lokasi sel tumor, dan variabel individu lainnya.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Konsultasi Dokter (Orami Photo Stocks)
Foto: Konsultasi Dokter (Orami Photo Stocks) (Hopkinsmedicine.org)

Setelah mengetahui beragam penyebab benjolan di kepala, maka bisa dipahami bahwa banyak penyakit yang tidak perlu dibawa ke dokter.

Ini terutama apabila tidak memberikan dampak negatif yang terus menerus pada tubuh.

Mengutip Medical News Today, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk melihat adanya benjolan di bagian belakang kepala jika:

  • Benjolan tampak semakin besar atau memburuk
  • Menyebabkan sakit parah atau masalah lain
  • Menghasilkan nanah atau keluarnya cairan
  • Hangat saat disentuh atau area di sekitarnya berwarna merah

Jika mengalami cedera kepala parah atau pernah mengalami kecelakaan serius, dianjurkan untuk segera ke ruang gawat darurat.

Segera cari pertolongan medis jika salah satu dari gejala berikut terjadi setelah cedera kepala:

  • Kehilangan kesadaran, lesu, atau kejang
  • Pusing
  • Muntah terus menerus
  • Cairan bening atau berdarah yang keluar dari telinga atau hidung
  • Ukuran pupil berbeda antara mata kanan atau kiri, atau keduanya
  • Bicara cadel, kebingungan, atau kehilangan ingatan
  • Keseimbangan berdiri terganggu atau kesulitan berjalan

Baca Juga: 10+ Penyebab Bayi Demam di Kepala, Bisa Akibat Cuaca Panas!

Itu tadi Moms seputar penyebab, gejala, dan cara penanganan dari benjolan di kepala.

Pastikan untuk segera kunjungi dokter apabila mengalami kondisi yang disebutkan, ya!

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325138#lipoma
  • https://moffitt.org/taking-care-of-your-health/taking-care-of-your-health-story-archive/can-a-lump-on-your-head-be-cancer/
  • https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/injuries/head-and-neck-injuries/minor-head-injury
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/intracranial-hematoma/expert-answers/head-injury/faq-20058442

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.