9 Penyebab Bentol Berair pada Kulit Bayi Kata Dokter!
Bentol berair biasanya dalam bentuk lepuhan yang isinya adalah cairan bening.
Lepuh di kulit bisa berkembang untuk melindungi kulit yang terluka dan membantunya sembuh.
Namun, bentol berair juga memiliki beberapa penyebab, termasuk gesekan kulit, infeksi virus, dan paparan bahan kimia tertentu.
Penyebab umum bentol berair pada kulit bayi ini terjadi karena gesekan antara kulit, yang menyebabkan munculnya lapisan kulit terpisah dan terisi cairan.
Apa penyebab lain dari bentol berair bening dan terkadang terasa gatal pada kulit bayi ? Yuk, cek di bawah ini, Moms!
Baca Juga: Cacar Air pada Bayi, dari Gejala, Penyebab, dan Vaksinasi
Penyebab Bentol Berair pada Kulit Bayi
"Bentol berair pada kulit bayi ada yang bersifat ringan dan berat.
Kondisi ini, misalnya seperti melepuh kecil, melenting di lengan atau tangan, atau bisa juga disebabkan dari lentingan menyedot jempol," jelas dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp. D. V. E.
Dia adalah dokter spesialis kulit dan Kelamin di RS Pondok Indah, Puri Indah, Jakarta Barat.
Bentol berair juga bisa terjadi pada bayi baru lahir atau berusia di bawah 28 hari.
Bentol berair bening pada kulit bayi dapat pula terjadi karena komedo, infeksi virus, atau yang lainnya.
Ruam kulit berbentuk bentol berair yang terasa gatal dapat pula terjadi akibat hal-hal di bawah ini:
1. Cedera
Penyebab bentol berair pada kulit bayi bisa berkembang akibat cedera kulit, termasuk:
- Gesekan atau garukan
- Paparan bahan kimia tertentu, seperti kosmetik atau deterjen
- Menekan atau mencubit
- Suhu yang sangat tinggi atau rendah yang menyebabkan luka bakar atau radang dingin
Beberapa bentol berair pada kulit bayi baru lahir bisa terasa sakit dan gatal.
Kebanyakan lepuh pada kulit bisa sembuh tanpa pengobatan. Namun, lepuh parah mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh atau memerlukan pengobatan dari dokter.
Moms harus mencegah bentol berair pada kulit bayi, yang dapat meningkatkan kemungkinan infeksi.
Menutupi lepuh dengan Band-Aid dapat memberikan perlindungan tambahan saat penyembuhan.
2. Eksim
Eksim adalah kondisi peradangan kulit yang umumnya menyerang anak-anak.
Ada banyak jenis eksim, dan sebagian di antaranya menyebabkan bentol berair pada kulit bayi.
Misalnya, eksim dishidrotik yang mencetuskan bentol berair gatal kecil di tangan dan kaki.
Lepuh biasanya terjadi pada:
- Telapak tangan
- Sisi jari
- Tepi kaki
Sering kali, ada rasa gatal yang hebat dan sensasi terbakar di area yang terkena. Kulit juga mungkin tampak merah atau berubah warna, dan pecah-pecah di sekitar lepuh.
Terkadang, bentol berair bening pada kulit bayi bisa terinfeksi.
Untuk membantu mengurangi kemungkinan infeksi dan membantu meringankan gejala, Moms bisa secara teratur membersihkan area yang mengalami keluhan.
Tak perlu sungkan pula apabila hendak berobat ke dokter.
Dokter mungkin akan menyarankan beberapa salep untuk mengobati bentol berair pada kulit bayi.
Pada orang dewasa, Moms dapat menghindari pemicu eksim yang sudah diketahui, seperti produk kosmetik atau logam, dan secara teratur mengoleskan pelembap.
3. Infeksi
Infeksi tertentu juga dapat menyebabkan bentol berair pada kulit bayi baru lahir.
Infeksi ini meliputi:
- Herpes
- Cacar air
- Herpes zoster
- Stomatitis
- Impetigo
Gejala lain juga dapat terjadi di samping lepuh, tergantung pada infeksinya.
Misalnya, impetigo adalah infeksi bakteri yang awalnya menyebabkan luka gatal, dan kulit kemerahan atau keunguan.
Keropeng yang berkerak dapat pula berkembang di atas luka dan mengeluarkan nanah atau cairan.
Dalam jurnal Impetigo, bentol berair pada kulit bayi disebabkan oleh bakteri Streptococcus atau Staphylococcus.
Beberapa bentuk herpes mempengaruhi alat kelamin, dan menyebabkan pembentukan lepuh di sekitar alat kelamin maupun anus.
Jurnal yang diterbitkan dalam U.S. National Library of Medicine menyebutkan bahwa gejala biasanya dimulai dengan kesemutan atau sensasi terbakar.
Tak lama kemudian, lepuh herpes akan mulai berkembang dan meletus menjadi bentol berair yang nyeri.
Herpes zoster adalah ruam yang menyerang satu sisi tubuh. Ruamnya bisa terasa nyeri dan gatal.
Herpes zoster juga bisa menyebabkan demam, sakit kepala, dan menggigil.
Untuk perawatan bentol berair pada kulit bayi yang menyebabkan lecet, hal ini akan bervariasi tergantung penyebabnya.
Vaksinasi adalah cara yang efektif untuk mencegah banyak virus dan bentol berair pada kulit bayi.
4. Alergi
Alergi bisa mengiritasi kulit dan menimbulkan bentol berair pada kulit bayi.
Misalnya, dermatitis kontak, yang merupakan reaksi kulit terhadap iritan atau alergen.
Zat yang dapat menyebabkan reaksi kulit pada beberapa orang, antara lain produk kosmetik dan deterjen.
Alergi juga bisa menyebabkan gatal-gatal.
Biduran adalah benjolan atau bekas yang berkembang di mana saja pada kulit dan tampak merah pada orang dengan warna kulit lebih cerah.
Keluhan ini bisa menyebabkan kulit menjadi panas dan bengkak.
Moms bisa mencegah alergi kulit dengan menghindari pemicunya.
Pemicu umum alergi kulit, meliputi:
- Sabun beraroma
- Logam tertentu, seperti nikel
- Susu formula
- Tabir surya
- Karet
- Deodoran
- Pemutih
- Pembersih tangan
Beberapa obat, seperti obat antihistamin, dapat pula membantu mengatasi gejala alergi.
Baca Juga: 10 Tips Mudah Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir, Bantu Cegah Iritasi Kulit!
5. Pemfigoid Bulosa
Pemfigoid bulosa adalah kelainan autoimun langka yang menyebabkan bentol berair bening pada kulit bayi.
Keluhan ini juga dapat menyebabkan gatal pada kulit.
Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan terlalu aktif dan secara keliru menyerang jaringan sehat.
Jika seseorang memiliki pemfigoid bulosa, bentol berair pada kulit dan gatal-gatal dapat berkembang di area:
- Lengan
- Kaki
- Perut
- Kunci paha
Lepuh mungkin berisi cairan bening atau berdarah.
Dokter biasanya menggunakan obat anti-inflamasi, seperti steroid topikal atau oral, untuk mengobati lepuh pemfigoid bulosa.
Dalam kasus gangguan yang parah, dokter mungkin menggunakan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan.
6. Skabies
Skabies atau kudis adalah bentol berair pada kulit bayi akibat tungau kecil yang menyusup ke bawah kulit.
Ruam merah bergelombang sering kali berkembang menjadi lepuh kecil berisi cairan.
Menurut jurnal Paediatrics & Child Health, ruam kudis paling sering terlihat di pergelangan tangan, di antara jari-jari, di bawah lengan, dan di sekitar garis pinggang.
Anak dapat menularkan kudis melalui kontak dari kulit ke kulit.
Skabies juga dapat terjadi akibat pakaian dan tempat tidur yang terkontaminasi.
Kudis biasanya diobati dengan losion antiparasit yang membunuh tungau dan telurnya. Obat oral juga tersedia.
7. Varicella
Varicella merupakan istilah medis dari cacar air.
Cacar air merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus Varicella.
Gejala khasnya yaitu timbul bintik gatal berair dan menyebar di badan, lengan, telapak tangan, hingga kaki.
Gejala lainnya berupa demam, sakit kepala, lemas, dan tidak nafsu makan.
8. Gigitan Serangga
Penyebab sederhana seperti gigitan serangga juga bisa menimbulkan bentol berair.
Gigitan serangga seperti nyamuk, kutu, atau tungau adalah yang paling sering menyebabkannya.
Gejala yang ditimbulkan dari gigitan serangga biasanya bisa menghilang dengan sendirinya.
Namun, jika penyebabnya tungau, diperlukan obat khusus untuk menyembuhkannya.
9. Panas dan Kelembaban
Kulit bayi yang lembap atau terlalu panas bisa menjadi tempat berkembangnya bentol berair, terutama jika kulit bayi terpapar kelembapan berlebihan.
Mengutip dari Healthline, saat bayi mengalami ruam panas, ia akan mengalami lepuh kecil berwarna merah dan berisi cairan. Ini dapat muncul di:
- Leher
- Bahu
- Dada
- Ketiak
- Lipatan siku
Baca Juga: 6 Cara Merawat Kulit Bayi Usia 0-6 Bulan Menurut Dokter!
Cara Mengatasi Bentol Berair pada Kulit Bayi
Kebanyakan bentol berair pada kulit bayi tidak memerlukan perawatan.
Jika membiarkannya, keluhan akan hilang dengan sendirinya dan lapisan kulit atas akan membantu mencegah infeksi.
"Tapi, sebaiknya para orang tua segera ke dokter apabila terjadi bentol berair pada kulit bayi agar tidak memicu infeksi," tambah dr. Kardiana.
Jika mengetahui penyebab bentol berair pada kulit bayi, Moms mungkin bisa mengobati dengan menutupinya menggunakan perban agar tetap terlindungi.
Akhirnya, cairan akan meresap kembali ke jaringan dan lepuh akan hilang.
Moms tidak boleh menusuk lepuh, kecuali jika terasa sangat sakit. Hal ini karena kulit di atas cairan melindungi penderita dari infeksi tambahan.
Bentol berair yang disebabkan oleh gesekan, alergen, dan luka bakar adalah reaksi sementara terhadap rangsangan.
Dalam kasus ini, perawatan terbaik adalah menghindari hal yang menyebabkan kulit melepuh.
Sementara itu, lepuh yang disebabkan oleh infeksi memerlukan perawatan, baik dengan obat-obatan dari dokter atau yang dijual bebas.
Jika Moms curiga mengalami beberapa jenis infeksi, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Tidak hanya dr. Kardiana yang menjelaskan tentang kondisi bentol berair pada kulit bayi, dr. Triana Agustin, Sp. D.V.E Subsp. D.A , juga menjelaskan kondisi ini.
Menurut dokter spesialis dermatologi venereologi estetika sub spesialis dermatovenereology anak RS Pondok Indah ini, mengatasi bentol berair pada kulit bayi tergantung pada penyebabnya.
Jika bentol berair disebabkan oleh biang keringat, cukup jaga kelembapan dan suhu lingkungan.
Selain itu, pastikan juga tetap jaga kebersihan dengan mandi 2 kali sehari menggunakan sabun.
Sementara jika bentol berair bukan disebabkan oleh biang keringat dan kondisi semakin parah seperti:
- Terus bertambah
- Berlangsung lama
- Demam
Jika terjadi kondisi tersebut, sebaiknya konsultasikan kondisi si kecil dengan dokter spesialis.
Selain obat untuk infeksi, dokter mungkin akan memberikan terapi lain untuk mengatasi gejalanya.
Jika ada penyebab bentol berair pada kulit bayi yang diketahui, seperti kontak dengan bahan kimia atau penggunaan obat, hentikan penggunaan produk tersebut.
Ini mungkin termasuk krim steroid untuk meredakan ruam kulit atau antibiotik untuk menyembuhkan infeksi kulit.
Jadi, untuk dapat menentukan pengobatan yang tepat bagi, Moms harus terlebih dahulu memastikan penyebabnya.
Hal itu karena penyebabnya bisa berbeda-berbeda, sehingga penanganan juga tak sama.
Jika diperlukan tes penunjang, seperti tes kerokan kulit atau tes darah, mungkin dapat dianjurkan oleh dokter untuk menelusuri penyebabnya lebih jauh.
Di luar itu, Moms tetap harus mempertahankan basic hygiene dalam mengatasi bentol berair pada kulit bayi, seperti:
- Menjaga kebersihan kulit dan mandi 2 kali sehari.
- Gunakan sabun mandi yang lembut dan tidak mengiritasi kulit.
- Hindari menggaruk atau memencet bentol berair yang timbul.
- Jika gatal terasa mengganggu, oleskan losion calamine untuk meredakan gatal.
- Kenakan pakaian yang berbahan katun dan tidak ketat.
- Mengganti dan mencuci pakaian, handuk, dan sprei secara rutin dengan air panas.
- Menjaga kebersihan tempat tidur, kamar, dan lingkungan rumah dari tungau maupun serangga.
- Hindari berbagi barang pribadi (pakaian, handuk, sprei, selimut) dengan orang lain.
Cara Mencegah dan Kapan Harus Waspada
Menurut dr. Triana Agustin mencegah bentol berair pada kulit bayi dapat dilakukan dengan:
- Selalu menjaga kebersihan kulit Si Kecil
- Menjaga suhu lingkungan dan kelembapan
- Mencegah gigitan serangga
- Menghindar dari orang yang mengalami infeksi.
Selain itu, jika terdapat bentol berair yang luas dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis dermatologi anak.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti sehingga bisa ditangani dengan tepat.
Selalu waspada, ya, Moms!
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27281837/
- https://www.scielo.br/j/abd/a/cpm9SxPg4rwGjq7Qf679Ffq/?lang=en
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/264783.php#
- https://www.healthline.com/health/blisters#treatment
- https://www.healthline.com/health/childrens-health/baby-acne-or-rash#heat-rash
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.