29 Oktober 2024

Bentuk Kepala Bayi Kerucut, Apakah Hal Ini Normal Moms?

Hal ini umum terjadi karena tulang tengkorak bayi belum terbentuk sempurna

Bentuk kepala bayi kerucut sering membuat orang tua merasa khawatir, terutama jika ini adalah pengalaman pertama melihat kondisi tersebut pada buah hati.

Meskipun terlihat tidak biasa, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan akan pulih dengan sendirinya.

Jadi, Moms sebenarnya tidak perlu khawatir berlebihan.

Penyebab Bentuk Kepala Bayi Kerucut

Penyebab Bentuk Kepala Bayi Kerucut
Foto: Penyebab Bentuk Kepala Bayi Kerucut (My.vanderbilthealth.com)

Namun sebenarnya, apa yang menjadi penyebab bentuk kepala bayi kerucut?

Berikut beberapa kemungkinan penyebab bentuk kepala bayi kerucut.

1. Tekanan pada Jalan Lahir

Salah satu penyebab bentuk kepala bayi kerucut yakni karena adanya tekanan pada jalan lahir.

Ketika bayi dilahirkan melalui persalinan normal, kepala bayi harus melewati serviks dan tulang panggul ibu yang sempit.

Proses ini menciptakan tekanan besar pada tengkorak bayi, terutama jika proses persalinan berlangsung lama atau bayi berada di posisi kepala lebih dulu (presentasi kepala).

2. Belum Terbentuknya Tulang Tengkorak Secara Sempurna

Melansir laman What to Expect, kondisi tulang tengkorak yang belum sempurna juga bisa jadi penyebab bentuk kepala bayi kerucut.

Perlu Moms ketahui bahwa, tulang tengkorak bayi saat lahir terdiri dari beberapa lempeng tulang yang belum menyatu sepenuhnya dan dipisahkan oleh sutura (celah antara tulang) serta fontanel (titik lunak).

Struktur ini dirancang secara alami agar fleksibel, sehingga memungkinkan kepala bayi menyesuaikan bentuknya saat melewati jalan lahir yang sempit.

Proses ini penting karena jika tulang tengkorak sudah kaku atau menyatu sebelum lahir, kepala bayi akan sulit beradaptasi dengan tekanan di jalur kelahiran, serta dapat meningkatkan risiko komplikasi persalinan.

Nah, tulang yang lentur dan fleksibel memungkinkan lempeng tengkorak sedikit bertumpang tindih atau bergeser (molding) sehingga kepala bisa melewati serviks dan jalan lahir dengan lebih mudah.

Akibat dari proses molding ini, kepala bayi tampak kerucut setelah lahir.

3. Durasi Persalinan dan Posisi Bayi

Persalinan yang berlangsung lama meningkatkan kemungkinan bayi mengalami tekanan berulang dan berkepanjangan di jalan lahir.

Saat kepala bayi terus-menerus terdorong melalui tulang panggul dan serviks, lempeng tulang tengkoraknya harus menyesuaikan dengan jalur sempit ini.

Jadi semakin lama proses persalinan, semakin besar kemungkinan kepala bayi mengalami perubahan bentuk sementara menjadi kerucut akibat tekanan ini.

Posisi bayi dalam rahim juga berpengaruh terhadap bentuk kepala.

Jika kepala bayi sudah tertekan di panggul ibu sebelum proses persalinan dimulai, kepala kerucut lebih mungkin terbentuk.

Hal ini juga berlaku untuk bayi yang lahir dengan bantuan alat seperti vakum atau forceps, karena alat-alat ini dapat menambah tekanan pada tengkorak bayi.

Apakah Moms Perlu Khawatir dengan Bentuk Kepala Kepala Bayi?

Moms tidak perlu khawatir jika Si Kecil lahir dengan bentuk kepala kerucut.

"Kepala tidak selalu memiliki bentuk bulat sempurna," ungkap Nicole Glyn, MD, dokter anak di GetzWell Pediatrics, San Francisco, sekaligus anggota American Academy of Pediatrics (AAP), seperti yang dikutip dari laman Parents.

"Bayi kita dapat memiliki benjolan atau tonjolan pada kepala. Setelah rambut bayi tumbuh, tonjolan tersebut tidak akan terlihat lagi. Bentuk kepala kerucut juga tidak akan memengaruhi perkembangan otak atau fungsi kognitif bayi."

Jadi, bentuk kepala kerucut ini bersifat sementara dan tidak bertahan hingga dewasa.


Cara Mengatasi Bentuk Kepala Bayi Kerucut

Cara Mengatasi Bentuk Kepala Bayi Kerucut
Foto: Cara Mengatasi Bentuk Kepala Bayi Kerucut (Enjoymomlife.com)

Meskipun bentuk kepala bayi kerucut biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga minggu, Moms dapat membantu mempercepat proses pemulihannya dengan beberapa langkah berikut:

1. Tummy Time Secara Rutin

Tummy time memungkinkan bayi berbaring tengkurap dan melatih otot-otot leher serta punggung.

Seiring dengan bertambahnya kekuatan otot, nantinya bayi akan lebih mudah mengontrol posisi kepalanya.

Hal ini membantu mendistribusikan tekanan secara merata di seluruh bagian kepala, sehingga bentuk kepala bayi yang kerucut bisa kembali normal.

Jika bayi baru lahir dan masih sulit melakukan tummy time, skin-to-skin contact di dada Moms dengan posisi mirip tummy time bisa menjadi pilihan.

Cara ini tetap memberikan manfaat yang serupa dengan tummy time dan dapat membantu mengurangi tekanan pada belakang kepala bayi.

2. Variasikan Posisi Kepala Bayi saat Tidur

Ketika bayi tidur dalam posisi yang sama setiap malam, terutama terlentang dengan kepala menghadap satu arah, hal ini bisa menyebabkan penumpukan tekanan pada area tertentu.

Namun dengan memvariasikan posisi kepala saat tidur, Moms dapat membantu mendistribusikan tekanan secara merata di seluruh bagian tengkorak.

Jadi, bentuk kepala Si Kecil akan lebih mudah kembali bulat.

Untuk menstimulasi bayi agar mau memutar kepala ke arah berbeda, Moms bisa menggantung mainan di berbagai posisi.

Cara ini akan mendorong bayi untuk mengubah arah pandangan dan mencegah kepala berada dalam satu posisi terlalu lama.

Bisa juga mengubah posisi tidur bayi secara perlahan dengan menggerakkan tubuhnya ke sisi kanan atau kiri saat ia terlelap.

3. Batasi Waktu Penggunaan Car Seat atau Baby Swing

Saat bayi terlalu lama berada di car seat, baby swing, atau bouncer, posisi kepala mereka tidak berubah dan tekanan akan terus menumpuk di bagian belakang tengkorak.

Hal ini bisa menghambat proses pemulihan bentuk kepala kerucut dan bahkan meningkatkan risiko plagiocephaly (sindrom kepala datar).

Oleh karenanya, Moms perlu membatasi waktu penggunaan dari alat-alat tersebut guna mencegah penekanan berulang pada area tertentu di kepala bayi.

Sebagai gantinya, Moms bisa menggendong bayi lebih sering atau menggunakan baby carrier dapat membantu memperbaiki bentuk kepala.

Baca Juga: Kepala Bayi Lonjong saat Lahir, Bisakah Normal Kembali?

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Meskipun bentuk kepala bayi kerucut ini normal dan tidak berbahaya, ada beberapa kondisi di mana orang tua perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah yang lebih serius.

Berikut adalah tanda-tanda kapan Moms perlu segera menghubungi dokter:

  • Bentuk kepala tidak berubah setelah beberapa minggu
  • Adanya pembengkakan berlebih atau tonjolan abnormal
  • Bayi menunjukkan keterbatasan mobilitas leher atau lebih sering menoleh hanya ke satu sisi
  • Bentuk kepala bayi tidak membaik dan malah tampak semakin tidak simetris dari waktu ke waktu
  • Fontanel (area ubun-ubun bayi) yang terlalu cekung atau menonjol

Baca Juga: 8 Penyebab Kepala Bayi Peyang, Bisakah Normal Kembali?

Itulah penjelasan seputar bentuk kepala bayi kerucut yang penting untuk Moms pahami.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!

  • https://www.whattoexpect.com/first-year/newborns/conehead-baby/
  • https://www.healthline.com/health/baby/conehead-baby
  • https://www.parents.com/baby/care/why-does-my-baby-have-a-conehead/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.