16 Januari 2024

Berhubungan Intim setelah Salat Subuh, Begini Hukumnya!

Memiliki banyak keleluasaan waktu, lho Moms!

Untuk pasangan suami istri, berhubungan intim memiliki saat-saat tertentu untuk meningkatkan kepuasan. Salah satunya berhubungan intim setelah salat subuh.

Sebuah studi terhadap 1.000 orang yang dilakukan oleh Forza Supplements menemukan bahwa waktu terbaik untuk berhubungan intim adalah sekitar pukul 7:30 pagi.

Para peneliti menyimpulkan bahwa seks di pagi hari memiliki banyak manfaat.

Salah satunya karena dapat melepaskan endorfin yang menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres, serta dapat menjadi aktivitas pagi yang menyenangkan dan meningkatkan mood sepanjang hari.

Jika berhubungan intim setelah salat subuh memiliki manfaat untuk kesehatan, bagaimana dengan pandangan Islam? Simak penjelasannya di sini!

Baca Juga: 4 Doa Berhubungan Intim Sebelum dan Sesudah Bercinta

Berhubungan Intim setelah Salat Subuh

Ilustrasi Berhubungan Intim Setelah Salat Subuh (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Berhubungan Intim Setelah Salat Subuh (Orami Photo Stock)

Dalam Islam, masalah waktu untuk berhubungan intim tidak memiliki patokan tertentu.

Asalkan tidak berlebihan dan harus dalam keadaan suci setelah melakukannya saat akan memasuki waktu salat dengan melakukan mandi wajib.

Dalam Islam, banyak juga pasangan yang berhubungan intim setelah salat subuh.

Sebab, dari salat subuh ke salat dzuhur memiliki durasi waktu yang panjang sebelum diharuskan mandi wajib.

Dalam jeda waktu itu, seseorang bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa tanpa harus melakukan mandi wajib.

Sebab, pada dasarnya berhubungan intim setelah salat subuh justru memberikan beberapa keuntungan.

Yakni seseorang mendapatkan pemuasan hasrat biologis, namun masih tetap beraktivitas karena memiliki kelonggaran waktu yang lebih panjang dibanding waktu-waktu lainnya di siang hari sebelum mandi wajib.

Baca Juga: 12+ Tanda Kehamilan 1 Minggu Setelah Berhubungan Seks

Waktu untuk Berhubungan Intim

Berhubungan Intim Setelah Salat Subuh (Orami Photo Stock)
Foto: Berhubungan Intim Setelah Salat Subuh (Orami Photo Stock)

Mengenai waktu-waktu khusus untuk berhubungan intim, dikutip Konsulasi Syariah tidak ada dalil khusus yang menjelaskannya.

Namun, terdapat beberapa riwayat yang menunjukkan bagaimana kebiasaan orang soleh masa silam dalam memilih waktu untuk melakukan hubungan intim.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Tiga Waktu Aurat

Tiga waktu aurat yang dimaksudkan ini adalah sebelum subuh, siang hari waktu dzuhur, dan setelah isya.

Allah berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari).

Yaitu sebelum salat subuh ketika kamu menanggalkan pakaian (luar) mu, saat salat dzuhur, dan sesudah salat Isya’. (Itulah) tiga waktu aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu.” (QS An-Nur: 58).

Diriwayatkan dari Muqatil bin Hayan menceritakan sebab turunnya ayat ini.

Ada pasangan suami istri di kalangan anshar, yang sering membuatkan makanan untuk Rasulullah SAW.

Suatu ketika budaknya masuk ke kamar menemui mereka tanpa izin di waktu yang mereka tidak sukai untuk ditemui.

Sang istripun melaporkan kepada Nabi SAW. “Wahai Rasulullah, betapa buruknya sikap orang ini. Dia menemui seorang perempuan ketika dia sedang berduaan bersama suaminya dalam satu selimut.” Kemudian Allah menurunkan ayat di atas. (Tafsir Ibn Katsir, 6/83)

2. Setelah Tahajud

Rasulullah SAW memiliki kebiasaan tidur di awal malam. Hal ini dilakukan untuk bisa bangun di pertengahan atau sepertiga malam terakhir dan melakukan shalat tahajud.

Aisyah menceritakan, bahwa Rasulullah SAW mendekati istrinya setelah tahajud.

Dari al-Aswad bin Yazid, bahwa beliau pernah bertanya kepada Aisyah RA tentang kebiasaan salat malam Rasulullah SAW. Aisyah RA berkata:

Rasulullah SAW tidur di awal malam, kemudian bangun tahajud. Jika sudah memasuki waktu sahur, beliau shalat witir. Kemudian kembali ke tempat tidur.

Jika beliau ada keinginan, beliau mendatangi istrinya. Apabila beliau mendengar adzan, beliau langsung bangun. Jika dalam kondisi junub, beliau mandi wajib. Jika tidak junub, beliau hanya berwudhu kemudian keluar menuju salat jamaah.” (HR an-Nasai 1680 dan dishahihkan al-Albani).

Berdasarkan keterangan dari Aisyah tersebut, sebagian ulama lebih menganjurkan agar hubungan intim antara suami istri dilakukan di akhir malam setelah tahajud, dengan beberapa pertimbangan:

  • Mendahulukan hak Allah, dengan beribadah kepadanya dalam kondisi masih kuat.
  • Menghindari tidur ketika junub, karena bisa langsung mandi untuk shalat subuh.
  • Di awal malam umumnya pikiran penuh, dan di akhir malam umumnya pikiran dalam keadaan kosong.

Ketika menjelaskan hadis ini, Mula Ali Qori mengutip keterangn Ibnu Hajar yang menjelaskan:

Mengakhirkan hubungan intim hingga akhir malam itu lebih baik. Karena di awal malam terkadang pikiran orang itu penuh. Dan melakukan jima di saat pikiran penuh, bisa jadi membahayakan dengan sepakat para ahli, karena bisa jadi dia tidak bisa mandi, sehingga dia tidur dalam kondisi junub, dan itu hukumnya makruh.” (Mirqah al-Mashabih, 4/345).

Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Nyeri Perut Bawah Saat Berhubungan Intim


Manfaat Berhubungan Intim setelah Salat Subuh

Ilustrasi Berhubungan Intim
Foto: Ilustrasi Berhubungan Intim (Orami Photo Stocks)

Berhubungan intim setelah salat Subuh merupakan pilihan personal yang dapat dipertimbangkan oleh pasangan suami-istri dalam konteks kehidupan seksual mereka.

Tidak ada hukum agama yang secara khusus melarang atau mengatur berhubungan intim setelah salat Subuh.

Namun, terdapat beberapa manfaat yang mungkin bisa dipertimbangkan ketika memutuskan waktu untuk berhubungan intim, termasuk setelah salat Subuh:

1. Kesegaran Fisik dan Mental

Setelah salat Subuh, seseorang biasanya merasa segar secara fisik dan mental.

Keadaan ini bisa menciptakan pengalaman yang lebih baik dan lebih rileks saat berhubungan intim.

2. Waktu Privat

Pagi hari setelah salat Subuh biasanya adalah waktu yang tenang dan tenang, yang dapat memberi pasangan kesempatan untuk berhubungan intim tanpa gangguan dari aktivitas sehari-hari.

3. Konsentrasi Penuh

Pagi hari seringkali adalah waktu ketika pikiran lebih jernih dan fokus.

Ini dapat membantu pasangan untuk lebih fokus pada pengalaman mereka bersama dan meningkatkan keintiman.

4. Kesehatan Fisik

Aktivitas fisik yang intens seperti berhubungan intim dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan stres.

5. Konektivitas Emosional

Berhubungan intim setelah salat Subuh dapat menjadi cara bagi pasangan untuk memperkuat ikatan emosional mereka, berkomunikasi secara lebih mendalam, dan saling merawat.

Baca Juga: 4 Jenis Kondom Sutra untuk Momen Intim yang Lebih Gereget

Tips Berhubungan Intim setelah Salat Subuh

Ilustrasi Berhubungan Intim
Foto: Ilustrasi Berhubungan Intim (Medicalnewstoday.com)

Berhubungan intim setelah salat Subuh adalah keputusan pribadi yang perlu dipertimbangkan oleh pasangan suami-istri.

Jika Moms dan Dads memutuskan untuk melakukan ini, berikut beberapa tips yang dapat membantu memastikan pengalaman yang nyaman dan bermakna:

1. Komunikasi Terbuka

Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan, termasuk dalam urusan intim.

Diskusikan keinginan, batasan, dan harapan Moms bersama Dads dengan jujur dan terbuka sebelumnya.

2. Menjaga Kebersihan

Pastikan Moms dan pasangan menjaga kebersihan tubuh sebelum berhubungan intim.

Mandi atau membersihkan diri setelah bangun tidur bisa membantu menjaga kenyamanan.

3. Kenyamanan

Pastikan Moms merasa nyaman dengan waktu dan tempat yang dipilih untuk berhubungan intim. Pilihlah tempat yang tenang dan privasi.

4. Pelumas

Berhubungan intim setelah tidur bisa membuat tubuh kurang "siap" dibandingkan saat Moms sudah terjaga beberapa saat.

Gunakan pelumas jika diperlukan untuk menghindari ketidaknyamanan.

5. Waktu Yang Cukup

Pastikan Moms memiliki waktu yang cukup untuk berhubungan intim tanpa merasa terburu-buru.

Pagi hari setelah salat Subuh mungkin memberikan lebih banyak waktu dan ketenangan.

6. Kenyamanan Setelahnya

Setelah berhubungan intim, pastikan Moms dan Dads merasa nyaman. Moms bisa beristirahat, berbicara, atau berbagi momen kebersamaan sesuai dengan keinginan.

Buatlah rencana sebaik mungkin hingga bisa melakukan hubungan intim dengan aman dan nyaman.

Sebab dalam Islam, hubungan intim bukan hanya sekadar rekreasi belaka. Selain untuk ikhtiar menghasilkan keturunan, juga harus memperhatikan sekelilingnya.

Banyak memiliki keuntungan, berhubungan intim setelah salat subuh bisa dilakukan secara spontan atau direncanakan namun tetap harus memperhatikan kondisi rumah dan anak-anak.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.