Bibir Bernanah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Daftar isi artikel
Bibir bernanah bisa menjadi tanda adanya infeksi atau reaksi alergi yang perlu Moms waspadai.
Kondisi ini sering disertai dengan kemerahan, kering, bersisik, dan rasa gatal, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri, kebiasaan menjilat bibir, hingga penggunaan produk kosmetik yang tidak cocok.
Untuk mengetahui penyebab pasti dan pengobatan yang tepat, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Yuk, simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi bibir bernanah agar kembali sehat!
Baca juga: Bibir Bengkak Digigit Semut, Atasi dengan Bahan Rumahan dan Obat-obatan!
Gejala Bibir Bernanah

Bibir bernanah biasanya ditandai dengan beberapa gejala, seperti bibir kering, kemerahan, pecah-pecah, lembek, terkelupas, bengkak, gatal seperti terbakar.
Kondisi ini berbentuk kerak di pinggir mulut dan perubahan warna bibir menjadi cokelat.
Studi di jurnal Oral Surgery Oral Medical Oral Pathology Oral Radiology, menjelaskan bahwa gejala bibir bernanah ditandai dengan timbulnya sisik keratin tebal di bibir.
Akan tetapi, kondisi ini jarang terjadi.
Sebuah penebalan bibir bawah bersama dengan lubang kecil (lubang) di mana air liur dapat diekspresikan terlihat dengan cheilitis kelenjar.
Baca juga: Ingin Bibir Terlihat Cantik? Ini 7 Rekomendasi Lip Serum yang Bisa Dicoba!
Penyebab Bibir Bernanah

Penyebab bibir bernanah berbeda-beda tergantung dari jenisnya, seperti berikut ini.
1. Chelilitis Eksim
Jenis bibir bernanah yang paling umum adalah cheilitis eksim.
Kondisi ini yang mungkin berhubungan dengan penyakit atopik (eksim, demam, dan asma) atau terjadi sebagai akibat dari paparan alergen atau iritan.
Cheilitis atopik umumnya terlihat pada orang dengan eksim tetapi sering tidak dapat dibedakan dari cheilitis kontak alergi atau iritan.
Mengutip studi di Journal American Academy of Dermatoly, cheilitis kontak alergi atau iritan disebabkan oleh reaksi terhadap iritan atau alergen yang menyentuh bibir, seperti.
- Penggunaan lipstik atau lip balm.
- Produk kebersihan mulut, seperti pasta gigi atau obat kumur.
- Konsumsi makanan tertentu, seperti mangga atau kayu manis.
- Menggunakan obat-obatan, seperti neomisin atau bacitracin.
- Propilen glikol.
- Kebiasaan menggigit bibir.
- Faktor cuaca yang berubah-ubah.
- Krim tabir surya (sunscreen).
2. Cheilitis Angular
Cheilitis angular atau bibir bernanah di bagian sudut menyebabkan peradangan pada kulit yang terletak di sisi atau "sudut" mulut.
Pada dasarnya, air liur terkumpul di sudut mulut, yang akhirnya menyebabkan kekeringan dan kulit pecah-pecah saat air liur mengering.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi sekunder dengan jamur Candida albicans atau lebih jarang bakteri Staphylococcus aureus yang terus berkembang.
Ada beberapa kalangan masyarakat yang rentan terkena gangguan bibir bernanah ini.
Misalnya, pasien diabetes atau orang tua yang memakai gigi palsu.
Moms yang menggunakan obat yang menyebabkan kekeringan, seperti isotretinoin untuk jerawat, dapat mengembangkan kondisi ini.
Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab sudut bibir kering dan pecah-pecah yang bisa memicu angular cheilitis, antara lain:
- Dermatitis atopik atau eksim yang membuat kulit di sekitar mulut menjadi lebih sensitif dan mudah iritasi.
- Gigi palsu yang tidak pas, sehingga menyebabkan gesekan berlebih di sudut bibir.
- Kebiasaan ngiler saat tidur, yang dapat membuat sudut bibir sering lembap dan rentan infeksi.
- Infeksi jamur atau ragi di mulut, seperti sariawan (oral thrush).
- Gigi yang tidak sejajar, yang bisa menyebabkan tekanan berlebih di satu sisi bibir.
- Alergi kulit, terutama terhadap bahan tertentu dalam produk perawatan bibir atau makanan.
- Kebiasaan mengisap ibu jari atau dot, yang bisa menyebabkan iritasi di sudut bibir.
- Sering memakai masker wajah, yang dapat menciptakan lingkungan lembap di sekitar mulut dan memicu pertumbuhan jamur atau bakteri.
3. Cheilitis Solar
Cheilitis aktinik juga disebut solar cheilitis karena disebabkan oleh paparan sinar matahari jangka panjang.
Ini adalah kondisi pra-kanker atau karsinoma sel skuamosa bibir yang paling sering terjadi pada individu berkulit terang.
Kondisi ini juga rentan terjadi pada orang yang tinggal di iklim panas dan kering dan/atau bekerja di luar ruangan, seperti pekerja konstruksi.
Cheilitis aktinik lebih sering terjadi pada bibir bawah daripada bibir atas.
Baca juga: Coba 8 DIY Scrub Bibir Alami untuk Cegah Bibir Kering, Ampuh!
Cara Mendiagnosis Masalah Kesehatan dengan Gejala Bibir Bernanah

Saat mendiagnosis cheilitis, penyedia layanan kesehatan akan melakukan riwayat medis terperinci yang mengeksplorasi paparan potensial, seperti produk kosmetik dan makanan.
Para dokter atau petugas kesehatan juga akan melakukan pemeriksaan kulit yang meliputi mulut dan bibir.
Bergantung pada kecurigaan yang mendasari penyedia layanan kesehatan akan melakukan tes lainnya, seperti:
- Uji tempel (digunakan untuk mendiagnosis cheilitis kontak alergi).
- Usap bibir untuk memeriksa infeksi.
- Biopsi.
Cara Mengatasi Bibir Bernanah Berdasarkan Penyebabnya

Pengobatan atau cara mengatasi bibir bernanah berbeda-beda tergantung dari penyebab yang mendasarinya.
Biasanya pengobatan akan dilakukan jika dokter sudah mengetahui penyebabnya.
1. Cheilitis Eksim
Untuk semua bentuk cheilitis eksim, kortikosteroid topikal bersama dengan lip balm atau emolien, seperti petroleum jelly.
Cara ini membantu menenangkan bibir dan mengurangi sensasi gatal.
Pada kasus cheilitis kontak iritan atau alergi, cara menghilangkan iritan/allergen bisa dilakukan dengan menghindari pelembap bibir atau pasta gigi tertentu.
Pastikan menggunakan produk yang memang tidak menimbulkan efek alerginya.
Hal ini membantu mempercepat proses pengobatannya.
2. Cheilitis Angular
Cara pengobatannya untuk cheilitis angular atau bibir bernanah di bagian sudut adalah menghilangkan infeksi jamur yang mendasarnya.
Biasanya, dokter akan memberikan obat-obatan yang dijual di apotek, kemudian mengoleskan salep antijamur topikal (untuk infeksi jamur) atau antibiotik (untuk infeksi bakteri) ke sisi mulut
Kemudian mengoleskan lip balm pelindung atau krim penghalang, seperti petroleum jelly agar infeksinya tidak menyebar ke bagian lainnya.
Moms, penting juga untuk mengatasi akar masalahnya.
Jika bibir bernanah disebabkan oleh gigi tiruan, Moms sebaiknya mulai mencoba mengonsumsi suplemen vitamin atau zat besi.
Cara ini sangat ampuh untuk mengatasi kondisi ini.
3. Cheilitis Solar
Ada beberapa pilihan pengobatan potensial untuk actinic cheilitis, tergantung pada tingkat keparahannya mengutip dari National Center for Biotechnology Information, seperti:
1. Perawatan Medis
- Krioterapi – Membekukan sel kulit yang rusak dengan nitrogen cair untuk menghancurkan jaringan yang terkena.
- Terapi Topikal – Menggunakan krim seperti fluorouracil (5-FU) atau imiquimod untuk menghilangkan sel kulit abnormal.
- Terapi Fotodinamik – Menggunakan cahaya khusus untuk menghancurkan sel yang rusak akibat paparan sinar matahari.
- Ablasi Laser – Menggunakan laser CO2 atau erbium untuk menghilangkan lapisan kulit yang rusak dengan tingkat kekambuhan rendah.
- Bedah Eksisi (Vermilionektomi) – Pengangkatan bagian bibir yang terkena, umumnya untuk kasus yang lebih parah.
2. Pencegahan dan Perawatan Harian
- Gunakan Lip Balm dengan SPF – Melindungi bibir dari paparan sinar matahari yang memperburuk kondisi.
- Hindari Paparan Matahari Berlebihan – Gunakan topi atau masker saat berada di luar ruangan.
- Gunakan Pelembap Bibir – Pilih yang bebas pewangi dan bahan iritan untuk menjaga kelembapan bibir.
- Hindari Kebiasaan Menjilat atau Menggigit Bibir – Hal ini bisa memperburuk iritasi dan menyebabkan infeksi.
- Konsumsi Makanan Kaya Vitamin – Seperti vitamin B kompleks dan zat besi yang penting untuk kesehatan kulit.
Kapan Harus ke Dokter?

Jika bibir bernanah, Moms sebaiknya segera konsultasi ke dokter jika mengalami kondisi berikut:
- Tidak membaik dalam beberapa hari meskipun sudah diberi perawatan seperti antiseptik atau salep.
- Nanah semakin banyak dan berbau tidak sedap, yang bisa menjadi tanda infeksi serius.
- Bibir membengkak parah, nyeri hebat, atau terasa panas, yang mungkin menunjukkan adanya peradangan atau abses.
- Disertai demam atau gejala lain, seperti pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar rahang atau leher.
- Muncul luka yang tidak kunjung sembuh atau sering kambuh, yang bisa menjadi tanda masalah kesehatan lain seperti kekurangan nutrisi atau gangguan imun.
- Ada reaksi alergi yang semakin memburuk, seperti gatal hebat, kulit mengelupas, atau sulit bernapas setelah menggunakan produk tertentu.
Baca juga: Bibir Bayi Putih seperti Sariawan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bibir bernanah merupakan kondisi umum yang menyebabkan ketidaknyaman.
Namun, Moms perlu ingat kalau kondisi ini dapat diatasi.
Semoga artikelnya bermanfaat untuk kesehatan bibir Moms, ya!
- https://www.verywellhealth.com/cheilitis-overview-4781751#citation-13
- https://www.jaadcasereports.org/article/S2352-5126(16)30120-5/fulltext
- https://www.oooojournal.net/article/S2212-4403(13)00455-0/fulltext
- https://en.wikipedia.org/wiki/Cheilitis
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21470-angular-cheilitis
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551553/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536929/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.