25 Oktober 2024

Biomega: Obat untuk Meringankan Nyeri Akibat Neuritis

Hati-hati penggunaan Biomega pada masa kehamilan. Ini dia alasannya!

Pernahkah Moms mengalami nyeri secara tiba-tiba seperti kram yang mengganggu aktivitas? Jika iya, Biomega bisa jadi salah satu obat untuk mengurangi rasa nyeri.

Rasa nyeri yang muncul akibat neuritis (inflamasi saraf) dan neuralgia bisa diminimalisir jika mengkonsumsi obat ini dengan dosis yang tepat.

Meskipun neuralgia bukan penyakit, rasa nyeri pada saraf akibat neuralgia mungkin adalah gejala cedera atau kelainan tertentu.

Nah, Moms bisa mengonsumsi suplemen atau obat yang mengandung vitamin dan mineral untuk mencegah risiko penyakit yang semakin parah.

Salah satunya dengan minum Biomega. Namun sebelum mengonsumsinya, simak dahulu informasi tentang obat Biomega berikut ini.

Kandungan Biomega

biomega
Foto: biomega (Grahafarma.com)

Biomega mengandung metampiron, vitamin B1, B6, dan B12.

Metampiron/metamizole/dipiron dikenal sebagai obat pereda nyeri dan demam yang masuk dalam kategori obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDs).

Sementara itu, kandungan multivitamin dalam Biomega juga memiliki manfaat yang baik untuk sistem saraf.

Seperti halnya vitamin B1 yang mampu membantu mencegah komplikasi pada sistem saraf, serta vitamin B6 dan B12 yang membantu menjaga kesehatan sistem saraf.

Nah, kombinasi senyawa kimia ini bisa membantu meredakan rasa sakit dan nyeri akibat neuritis dan neuralgia.

Simak pembahasan selanjutnya untuk tahu apa itu neuritis dan neuralgia ya, Moms!

Obat Biomega umumnya aman, tapi sebaiknya dihindari oleh orang dengan tekanan darah <100 mmHg, serta ibu hamil dan menyusui.

Manfaat Biomega

Telapak Kaki Gatal
Foto: Telapak Kaki Gatal (Emedihealth.com)

Kandungan metampiron, vitamin B1, B6, dan B12 pada Biomega dikenal mampu membantu meredakan rasa nyeri pada tubuh akibat neuritis dan neuralgia.

Tahukah Moms apa itu neuritis dan neuralgia? Mari kita bahas satu per satu, yuk!

Neuritis merupakan inflamasi yang terjadi pada saraf tubuh.

Saraf ini tersebar di bagian tubuh yang berbeda-beda sehingga bisa menghasilkan diagnosa yang berbeda pula ketika terjadi inflamasi.

Misalnya, inflamasi pada saraf wajah disebut trigeminal neuralgia.

Neuritis disebabkan oleh beberapa kondisi, antara lain:

  • Inflamasi akibat virus herpes (shingles)
  • Iritasi saraf akibat infeksi di sekitarnya seperti abses gigi (benjolan berisi nanah pada gigi)
  • Tekanan dan cedera, serta penyakit kelamin syphilis

Apabila neuritis tidak segera ditangani justru bisa meningkatkan risiko terkena neuralgia.

Neuralgia merupakan rasa nyeri atau sakit yang muncul secara tiba-tiba di saluran saraf.

Pada dasarnya, kondisi tidak masuk dalam kategori penyakit, namun bisa jadi merupakan gejala cedera atau kelainan tertentu.

Nyeri akibat neuralgia bisa bersifat ringan dan berat.

Pada kasus yang ringan, rasa nyeri biasanya akan hilang secara alami dalam beberapa hari.

Sedangkan nyeri yang berat bisa berpotensi menimbulkan neuralgia di beberapa bagian tubuh.

Saking sakitnya rasa nyeri ini bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Salah satu neuralgia yang umumnya terjadi pada wajah yaitu trigeminal neuralgia.

Neuralgia yang kerap dijuluki sebagai tic douloureux ini menimbulkan rasa sakit yang tiba-tiba pada sistem saraf.

Rasa sakit/nyeri ini biasanya terjadi di sebelah sisi wajah saja, terutama bagian pipi dan tulang rahang.

Namun, tidak menutup kemungkinan juga apabila menyerang seluruh area wajah meskipun jarang terjadi kasusnya.

Neuralgia jenis ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti menggosok gigi dan mencukur kumis/jenggot.

Hal ini disebabkan oleh adanya tumor maupun gangguan saraf multiple sclerosis yang menekan saraf-saraf di area wajah.

Selain trigeminal neuralgia, ada juga neuralgia lainnya yaitu occipital neuralgia.

Kondisi ini disebabkan oleh adanya iritasi saraf di bagian belakang kepala.

Dengan begitu, penderitanya bisa mengalami sakit kepala di bagian depan dan belakang kepala.

Dosis & Aturan Pemakaian Biomega

Dosis Biomega
Foto: Dosis Biomega (Freepik.com/freepik)

Obat yang diproduksi oleh PT. Graha Farma Pharmaceutical Industries ini mengandung metampiron sehingga perlu resep dari dokter.

Dosis obat mungkin berbeda-beda sesuai kondisi dan gejala yang dialami pasien.

Namun, dosis umum yang dianjurkan yaitu 1 kaplet diminum 3 kali sehari.

Aturan pakainya diminum berbarengan dengan makanan.

Efek Samping Biomega

Menggunakan Biomega untuk meredakan nyeri bisa menyebabkan efek samping.

Efek sampingnya bisa berupa reaksi alergi dan agranulositosis, yang merupakan penurunan produksi sel darah putih.

Jika Moms merasakan reaksi tersebut, segera hubungi dokter, ya!

Kontraindikasi

Penggunaan Biomega sebaiknya dihindari jika memiliki kondisi berikut:

  • Alergi atau hipersensitivitas terhadap salah satu kandungan Biomega
  • Mengidap ulkus peptik
  • Tekanan darah sistolik di bawah 100 mmHg
  • Mengalami bronkospasme
  • Sedang hamil atau menyusui
  • Bayi berusia di bawah 3 bulan atau dengan berat badan kurang dari 5 kg

Baca Juga: 14+ Jenis Obat Nyeri Tulang di Apotek dan Herbal Alami

Interaksi Obat

Interaksi Obat Biomega
Foto: Interaksi Obat Biomega (Istockphoto.com)

Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang semua obat yang sedang atau akan dikonsumsi.

Beberapa interaksi obat dapat mempengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko toksisitas, seperti:

  • Metamizole dengan antikoagulan meningkatkan risiko trombositopenia
  • Kombinasi metamizole dan klorpromazin berpotensi menyebabkan hipokalemia berat
  • Antidepresan trisiklik, inhibitor monoamine oxidase (MAOI), dan allopurinol meningkatkan risiko toksisitas
  • Efektivitas metamizole menurun jika diberikan bersama barbiturat, glutetimid, atau fenilbutazon
  • Simetidin, ranitidine, dan colchicine dapat mengurangi efektivitas vitamin B12

Tidak semua interaksi obat tercantum di atas.

Oleh karena itu, selalu sampaikan kepada dokter jika Moms sedang mengonsumsi obat-obatan kimia, herbal, atau suplemen vitamin agar terapi sesuai dengan kondisi kesehatan.

Apakah Biomega Aman Untuk Ibu Hamil?

Hingga kini penggunaan obat dengan kandungan metampiron/metamizole/dipiron kurang dianjurkan selama masa kehamilan.

Senyawa ini berisiko menyebabkan agranulositosis, kondisi di mana sumsum tulang tidak dapat memproduksi cukup sel darah putih.

Meskipun kondisi ini jarang terjadi, namun akibatnya bisa dibilang cukup parah.

Moms jadi lebih rentan terhadap infeksi, penyakit, hingga komplikasi sepsis atau infeksi darah.

Selain itu, mengalami agranulositosis saat hamil juga berpotensi menurunkan penyakit ini ke Si Kecil.

Anak-anak dengan agranulositosis bawaan bahkan berisiko menurunkan angka harapan hidup yang panjang.

Baca Juga: 10 Jenis Obat Asam Urat di Apotek untuk Redakan Nyeri Sendi

Demikian informasi seputar obat Biomega yang penting untuk dipahami sebelum mengonsumsinya.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!

  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/biomega
  • https://www.grahafarma.com/
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/neuralgia
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/219545
  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-vitamin-b6/art-20363468
  • https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminB12-Consumer/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28771890/#:~:text=Abstract,rare%20but%20severe%20adverse%20effect.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.