Aturan Pakai dan Efek Samping Flucadex, Obat untuk Atasi Flu
Gejala flu yang cukup mengganggu bisa diredakan dengan Flucadex.
Sebelum menggunakannya, Moms dan Dads wajib paham aturan pakai dan waspada dengan efek sampingnya.
Lebih jelas, mari simak ulasannya berikut ini.
Manfaat Obat Flucadex
Flucadex adalah obat untuk mengobati flu, batuk, sakit gigi, batuk berdahak, dan gejala alergi.
Di antara semuanya, paling sering digunakan untuk mengobati flu.
Berdasarkan data MIMS, obat ini mengandung berbagai bahan aktif, yaitu:
- Per kaplet paracetamol 500 mg, glyceryl guaiacolate 50 mg, phenylpropanolamine HCl 15 mg, dextromethorphan HBr 15 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg.
- Per 5 mL sirup paracetamol 250 mg, glyceryl guaiacolate 50 mg, phenylpropanolamine HCl 7.5 mg, dextromethorphan HBr 7.5 mg, chlorpheniramine maleate 0.5 mg.
Obat ini memiliki banyak cara kerja, di antaranya:
- Meredakan batuk
- Menghilangkan lendir dari saluran pernapasan
- Memblokir situs reseptor H1 pada jaringan
- Mengurangi rasa sakit
- Meningkatkan aliran darah ke seluruh kulit
- Menyempitkan pembuluh darah dalam tubuh
Jika dilihat dari kegunaannya, sakit gigi dapat diobati dengan Flucadex agar rasa nyerinya bisa berkurang.
Kandungan paracetamol di dalamnya dapat menurunkan demam.
Sementara orang yang sedang flu, batuk, dan alergi juga cocok minum obat Flucadex.
Hal ini karena ada kandungan phenylpropanolamine HCl yang dapat meredakan hidung tersumbat.
Ada pula tambahan dextromethorphan HBr yang ampuh meredakan batuk kering.
Bagi yang mengalami tenggorokan gatal, dapat minum obat ini karena kandungan chlorpheniramine maleate di dalamnya dapat mengatasi gatal pada mata, kulit, hingga tenggorokan
Perlu diketahui bahwa Flucadex bukanlah antibiotik, namun sebaiknya tidak dikonsumsi secara bebas tanpa saran dokter.
Segmentasi Flucadex ditunjukkan dengan logo biru, yang artinya obat ini bebas tapi terbatas penggunaannya.
Artinya, obat ini bisa digunakan tanpa dengan resep dokter namun perlu kehati-hatian saat menggunakannya.
Dosis dan Aturan Pakai Flucadex
Obat Flucadex tersedia dalam bentuk tablet dan sirup.
Moms dan Dads bisa memilih sediaan obat mana yang paling nyaman dikonsumsi.
Misalnya, anak-anak biasanya lebih mudah minum obat sirup ketimbang tablet.
Sementara orang dewasa biasanya cenderung lebih suka minum dalam bentuk tablet yang lebih praktis.
Dosis obat Flucadex dapat berbeda-beda pada setiap orang yang disesuaikan dengan usia.
Meski berbeda, pada umumnya aturan dosis Flucadex kaplet yang digunakan adalah:
- Dewasa: 1 kaplet diminum 3 kali sehari
- Anak 6-12 tahun: 1/2 kaplet diminum 3 kali sehari
Jika menggunakan sediaan sirup, dosisnya adalah:
- Anak usia 6 bulan - 1 tahun: ½ - 1 sendok takar (2.5-5 ml) diminum 3-4 kali sehari
- Anak usia 1-2 tahun: 1 sendok takar (5 ml) diminum 3-4 kali sehari
- Anak usia 2-6 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml) diminum 3-4 kali sehari
- Anak usia 6-9 tahun: 2-3 sendok takar (10-15 ml) diminum 3-4 kali sehari
- Anak usia 9-12 tahun: 3-4 sendok takar (15-20 ml) diminum 3-4 kali sehari
Gunakan obat Flucadex sesuai dengan arahan dokter atau mengikuti aturan pakai yang tertera di label kemasan obat.
Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang sudah ditentukan.
Minum obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis obat.
Apabila melewatkan dosis obat, jangan menggandakan obat di waktu minum selanjutnya.
Jika Moms memiliki sistem pencernaan yang cukup sensitif, baiknya minum obat ini setelah makan.
Setelahnya, segera minum segelas air agar perut terasa nyaman.
Sementara jika minum obat Flucadex dalam bentuk sirup, kocok lebih dahulu botolnya.
Gunakan wadah atau sendok pengukur yang disediakan agar dosisnya tepat.
Perlu ditekankan obat ini mengandung paracetamol.
Jadi, jangan minum obat lain yang juga mengandung paracetamol agar dosisnya tidak ganda.
Maka dari itu, sebaiknya pilih salah satu obat mana yang akan diminum.
Efek Samping Flucadex
Flucadex umumnya aman dan tidak menimbulkan efek samping.
Namun, sama seperti obat lainnya, risiko efek samping tetap bisa terjadi pada beberapa orang.
Bahkan, ada juga yang mengalami efek samping yang tidak tercantum sebagai berikut.
- Mual
- Ruam tubuh
- Muntah
- Mengantuk
- Pusing
- Sembelit
- Diare
- Nyeri dada
- Sakit perut
- Kelemahan otot
- Telinga berdenging
- Penglihatan kabur
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Nyeri saat buang air kecil
- Mulut kering
- Perubahan nafsu makan
- Sakit kepala
- Kerusakan hati
- Kelainan sel darah
- Kejang
- Detak jantung tidak teratur (aritmia)
Jika mengalami efek samping seperti ini dan membuat Moms dan Dads khawatir, segera periksa ke dokter.
Moms yang mengonsumsi obat ini tidak disarankan untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi khusus, seperti menyetir atau menjalankan mesin.
Flucadex memberikan reaksi mengantuk sehingga disarankan untuk segera beristirahat setelah meminumnya.
Selain efek samping, reaksi alergi juga bisa terjadi pada beberapa orang.
Biasanya, kondisi ini ditunjukkan dengan sesak napas, pembengkakan pada bibir, mata, dan lidah, serta ruam gatal.
Munculnya reaksi alergi menandakan bahwa Moms harus menghentikan pemakaian obat.
Pasalnya, jika terus digunakan tidak akan banyak manfaat, malah bisa membahayakan jiwa.
Untuk mencegah terjadinya reaksi alergi, baiknya beri tahu dokter jika memiliki alergi dengan obat sejenis.
Kondisi yang Perlu Diperhatikan
Di samping alergi, kita perlu memberi tahu dokter mengenai masalah kesehatan yang dimiliki, contohnya berikut ini.
- Asma
- Hamil dan menyusui
- Bronkitis kronis
- Penyakit paru obstruktif kronis
Ibu hamil dan menyusui perlu ekstra hati-hati dalam memilih obat yang akan dikonsumsi.
Pasalnya, setiap kandungan obat yang masuk dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
Terlebih lagi kondisi tubuh menjadi lebih sensitif dengan berbagai zat yang masuk ke tubuh.
Zat tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin di perut.
Sementara pada ibu menyusui, zat bisa saja mengalir ke dalam ASI sehingga terminum oleh bayi.
Nah, agar tetap aman, Moms dengan kondisi ini perlu memastikan keamanan penggunaan Flucadex lebih lanjut pada dokter.
Perhatian khusus bagi orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan berikut untuk menghindari penggunaan Flucadex:
- Alergi atau hipersensitif terhadap komposisi Flucadex
- Penderita diabetes
- Penderita gangguan jantung
- Penderita gangguan ginjal
Itulah sebabnya bagi orang-orang dengan riwayat kesehatan khusus, disarankan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum minum obat apa pun.
Interaksi Flucadex dengan Obat Lain
Sebagai tambahan, Moms juga perlu memberi tahu dokter mengenai obat apa saja yang memang sedang digunakan saat itu.
Pasalnya, penggunaan obat lain dengan Flucadex bisa menyebabkan interaksi obat.
Beberapa obat yang menjadi perhatian di antaranya:
- Antipsikotik
- Bupropion
- Isokarboksazid
- Juxtapid mipomersen
- Ketokonazol
- Leflunomida
- Inhibitor monoamine oksidase
- Fendimetrazin
Baca Juga: Lacoldin (Obat Flu): Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Jadi, penting untuk mengetahui segala hal tentang obat ini sebelum menggunakannya, agar pengobatan berjalan efektif.
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/flucadex/flucadex?lang=id
- https://www.tabletwise.net/indonesia/flucadex-capsule
- https://www.tabletwise.net/indonesia/flucadex-capsule
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.