Scabimite (Salep Kudis): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Scabimite adalah obat berbentuk krim atau salep untuk mengatasi penyakit kudis atau scabies.
Scabies sendiri adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit kecil bernama Sarcoptes scabiei, yang bisa menular dengan sangat mudah.
Kondisi ini menyebabkan gatal yang sangat mengganggu, ruam, hingga luka pada kulit.
Penasaran bagaimana Scabimite bekerja untuk mengatasi scabies? Simak terus artikel ini untuk informasi lebih lengkap dan tips penggunaannya!
Baca Juga: 8 Penyebab Biduran Sering Muncul dan Cara Mengobatinya!
Kandungan Obat Scabimite
Scabimite adalah obat antijamur atau anti parasit berbentuk salep atau cream yang digunakan untuk mengobati penyakit kudis atau scabies.
Kudis atau scabies sendiri merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei.
Infeksi tungau S. scabiei menyebabkan kulit terasa sangat gatal, timbul ruam kulit, bahkan luka dan kerak.
Scabimite mengandung bahan aktif permethrin.
Permethrin adalah obat yang tergolong ke dalam kelas pyrethrin dan termasuk dalam obat golongan antiparasitik.
Obat ini bekerja dengan menyerang sistem saraf parasit, sehingga parasit tidak bisa bergerak total dan akhirnya mati.
Selain itu, obat ini juga dapat membunuh telur parasit.
Manfaat dan Kegunaan Scabimite
Scabimite adalah obat antijamur atau anti parasit berbentuk salep atau cream yang digunakan untuk mengobati penyakit kudis atau scabies.
Kudis atau scabies adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi tungau dan menimbulkan gejala seperti gatal, ruam, dan perih pada kulit.
Obat ini berfungsi dengan cara merusak saluran natrium sehingga polarisasi menjadi lambat dan tungau mengalami kelumpuhan sampai akhirnya mati secara perlahan
Obat ini bekerja dengan cara mencegah natrium (garam) memasuki sel-sel tungau, yang menyebabkan kelumpuhan dan kematiannya.
Seperti disebutkan di awal, manfaat utama dari Scabimite untuk mengatasi penyakit scabies atau kudis.
Berikut penjelasan manfaat scabimite selengkapnya:
1. Mengatasi Infeksi Tungau
Scabimite digunakan untuk mengobati infeksi tungau yang menyebabkan kudis atau scabies.
Obat ini bekerja dengan membunuh parasit tungau yang menjadi penyebab penyakit serta menghambat perkembangannya.
2. Mengurangi Gejala
Scabimite membantu meredakan gejala kudis seperti gatal, ruam, dan perih pada kulit. Dengan penggunaan obat ini, rasa gatal dan perih yang dialami penderita kudis dapat berkurang.
3. Menghambat Perkembangan Tungau
Kandungan Permethrin dalam Scabimite bekerja dengan merusak saluran natrium tungau, memperlambat polarisasi, dan menyebabkan kelumpuhan pada tungau.
Dengan demikian, perkembangan tungau yang menyebabkan kudis dapat dihambat.
Baca Juga: Jerawat Nodul, Cari Tahu Penyebab Hingga Cara Mengatasinya
Dosis dan Cara Penggunaan Scabimite
Scabimite adalah obat keras, yang dosis dan penggunaannya harus dengan resep dokter.
Penting untuk di perhatikan, pastikan dosis yang Moms gunakan sesuai dengan instruksi anjuran dokter.
Hal ini dengan mempertimbangkan usia, keparahan penyakit, berat badan, dan sebagainya.
Dosis yang tertera pada dibawah ini ialah dosis umum, berikut antara lain:
1. Dosis Mengatasi Scabies
Adapun detail dosis obat secara umum terbagi menjadi dewasa dan anak-anak, meliputi:
- Dosis untuk dewasa
Pada krim 5% lalu dioleskan pada area kulit yang terinfeksi kutu atau tungau, kemudian diamkan 8-14 jam jangan sampai kena air.
Untuk menghindari kekambuhan, obat ini dapat dioleskan ke area kulit tubuh yang luas untuk menghindari adanya penularan ke area kulit lainnya.
- Dosis untuk anak-anak
Gunakan krim Scabimite dengan permethrin 5% pada kulit yang mengalami kudis.
Biarkan selama 8-14 jam tidak boleh terkena air.
2. Dosis Mengatasi Kutu Rambut
Untuk mengatasi kutu rambut, dosis obatnya terbagi menjadi:
- Dosis untuk dewasa
Dalam krim 1% gunakan saja seperti sampai rata ke seluruhan rambut hingga belakang telinga.
Setelah itu diamkan sekitar 10-20 menit kemudian dibilas sampai bersih.
- Dosis anak-anak
Gunakan krim scabimite dengan permethrin 1% pada kulit kepala dan rambut hingga belakang telinga seperti sampo.
Diamkan 10 menit dan bersihkan dengan air. Berhati-hatilah agar tidak mengenai mata dan bilas dengan air bersih jika terkena.
Perhatian, baca aturan pakai obat pada kemasan produk dan gunakan obat ini hanya untuk bagian luar saja.
Hindari area mata dan jaringan mukosa.
Selain itu, selalu ikuti anjuran dokter agar pemakaian aman dan sangat tidak dianjurkan untuk pemakaian anak dibawah usia 12 tahun.
Konsultasikan dengan dokter jika iritasi berlanjut.
Gejala scabies atau kudis biasanya berupa rasa gatal yang hebat yang biasanya lebih buruk pada waktu tidur.
Moms mungkin juga melihat garis kecil, halus, bergelombang pada kulit dengan serangga kecil di ujungnya (liang).
Liang biasanya ditemukan di jari tangan atau kaki, pergelangan tangan, siku, ketiak, garis ikat pinggang, pantat bagian bawah, puting susu wanita, atau alat kelamin pria.
Bahkan jika Scabimite bisa mengatasi scabies, tungau yang mati masih bisa membuat gatal hingga 4 minggu setelah perawatan.
Tanyakan kepada dokter tentang obat lain yang dapat digunakan untuk meredakan gatal.
Beri tahu dokter jika kondisi berlanjut atau memburuk 2 minggu setelah perawatan.
Dokter mungkin perlu mencari tungau hidup dan merekomendasikan perawatan lebih lanjut.
Bolehkah Scabimite untuk Bayi?
Melansir studi di jurnal Canadian Family Physicians, penggunaan permethrin direkomendasikan untuk digunakan pada pasien yang berusia lebih dari 2 bulan.
Jadi, sebaiknya tidak diberikan pada bayi yang belum usia 2 bulan ya Moms.
Tetap konsultasikan pada dokter terlebih dulu jika bayi Moms di atas 2 bulan dan ingin menggunakan salep Scabimite.
Risiko Efek Samping Scabimite
Menurut studi di jurnal Cochrane Database of Systematic Reviews, Permethrin umumnya aman digunakan.
Jika ada efek samping, biasanya hanya ringan hingga sedang.
Beberapa efek samping ringan yang umum terjadi selama pengobatan dengan Scabimite adalah iritasi kulit.
Termasuk gatal, bengkak, dan kemerahan yang dapat terjadi pada kulit dan memburuk sementara setelah pengobatan dengan salep ini.
Rasa terbakar atau menyengat ringan juga dapat terjadi.
Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, segera beri tahu dokter atau apoteker.
Ingatlah bahwa obat ini telah diresepkan karena dokter menilai manfaatnya lebih besar daripada risiko efek sampingnya.
Banyak juga orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.
Reaksi alergi yang serius terhadap obat ini jarang terjadi.
Namun, segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:
- Ruam
- Gatal/bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan)
- Pusing parah
- Kesulitan bernapas
Karena reaksi tubuh orang bisa berbeda-beda, bisa jadi ada efek samping lain yang tidak disebutkan tadi.
Jika mengalami efek lainnya yang tidak tercantum tadi, hubungi dokter yang melayani.
Baca Juga: 6 Jenis Alergi Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya, Pahami Yuk!
Peringatan dan Interaksi Obat
Sebelum memutuskan untuk memakai scabimite, Moms perlu memerhatikan beberapa hal.
Berikut adalah kondisi-kondisi yang harus dipertimbangkan.
1. Alergi
Beri tahu dokter jika Moms memiliki riwayat alergi obat scabimite, permethrin, atau bahan lainnya yang terkandung dalam obat ini.
Selain itu, periksakan diri untuk mengetahui jika Moms memiliki alergi lain, misalnya terhadap makanan, pewarna, atau hewan tertentu.
2. Anak-anak
Obat ini belum diuji keamanannya untuk anak-anak.
Sebelum memberikan scabimite untuk anak-anak, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
3. Lansia
Beberapa jenis obat belum diuji keamanannya untuk orang-orang berusia lanjut.
Maka itu, obat ini mungkin memiliki cara kerja yang berbeda atau berpotensi menyebabkan efek samping berbeda pada lansia.
Khusus untuk lansia, konsultasikan pemakaian obat ini ke dokter terlebih dahulu.
4. Riwayat Penyakit Asma
Jika Moms memiliki riwayat penyakit asma, sangat penting untuk menginformasikan hal ini kepada dokter sebelum menggunakan Scabimite krim.
Kondisi asma dapat memengaruhi cara tubuh merespons obat, dan dalam beberapa kasus, dapat meningkatkan risiko efek samping tertentu.
Baca Juga: Kenali Dosis dan Efek Samping Dextamine untuk Obati Gejala Alergi
Cara Menyimpan Salep Scabimite
Salep Scabimite paling baik disimpan pada suhu ruangan dan dijauhkan dari paparan sinar cahaya langsung dan tempat yang lembap.
Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan membuang Scabimite ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.
Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat.
Apakah Scabimite Dapat Digunakan untuk Mengatasi Kutu Kemaluan?
Scabimite dapat digunakan untuk mengobati kutu kemaluan.
Obat ini berbentuk krim yang mengandung Permethrin, yang efektif dalam membunuh parasit tungau yang menyebabkan penyakit kudis dan kutu kemaluan.
Dosis penggunaan untuk dewasa dengan mengoleskan obat secukupnya sampai menutupi area sekitar kemaluan, paha bagian dalam sampai ke lutut, serta rambut yang tumbuh dari area kemaluan sampai ke perut atau dada.
Biarkan krim mengering dan bilas dengan bersih setelah 12 jam atau semalaman didiamkan.
Penting untuk diingat bahwa Scabimite tidak dianjurkan untuk mengatasi kutu kelamin pada pasien di bawah 18 tahun.
Penggunaan Scabimite untuk mengobati kutu kemaluan harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika Moms memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang penggunaan obat ini.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter dan jangan menggunakan obat ini melebihi dosis yang dianjurkan.
Selain itu, untuk hasil yang lebih efektif, pastikan untuk mencuci semua pakaian, handuk, dan seprai dengan air panas untuk membunuh kutu yang mungkin masih hidup.
Semua anggota keluarga atau pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati jika diperlukan, untuk mencegah infeksi ulang.
Baca Juga: Benarkah Obat Rhinos Dilarang? Ini Fakta dan Kebenarannya!
Apakah Scabimite Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?
Melansir studi Indian Journal of Dermatology, salep kudis karena digunakan secara topical dianggap lebih aman daripada yang obat yang diminum secara oral selama kehamilan.
Namun, akan lebih baik jika ibu menyusui berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi Obat Scabimite dengan Obat Lain
Salep Scabimite atau permethrin yang terkandung di dalamnya adalah obat yang dapat berinteraksi dengan obat lain.
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko Moms mengalami efek samping serius.
Menggunakan obat ini dengan obat-obatan tertentu tidak direkomendasikan.
Dokter mungkin tak akan meresepkan obat ini kepada Moms atau mengganti beberapa obat yang sudah digunakan.
Salah satunya, penggunaan bersama dengan kortikosteroid dapat memperparah infeksi tungau.
Sebaiknya tunda penggunaan kortikosteroid selama menggunakan salep Scabimite.
Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.
Simpan daftar produk yang digunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Maag pada Anak, Jangan Sembarangan, Moms!
Nah itu dia Moms penjelasan tentang Scabimite, sebaiknya sebelum menggunakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker, ya.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6494415/
- https://www.verywellhealth.com/nix-permethrin-1-topical-5215458
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5964-8063/permethrin-topical/permethrin-cream-topical/details\
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/scabimite
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/permethrin-topical-route/side-effects/drg-20065448?p=1
- https://www.rxlist.com/consumer_permethrin_nix_elimite_acticin/drugs-condition.htm
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2954078/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5122270/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.