Atasi Nyeri dan Peradangan, Ini Fakta tentang Diclofenac Potassium
Apakah Moms pernah diresepkan diclofenac potassium?
Ini mungkin karena Moms sedang mengalami nyeri dan peradangan.
Secara umum, obat ini bisa meredakan nyeri pada beberapa kondisi.
Misalnya, nyeri haid, nyeri pasca operasi, atau nyeri sendi akibat radang sendi (arthritis).
Berikut ini ulasan selengkapnya seputar diclofenac potassium.
Cara Kerja Diclofenac Potassium
Obat ini adalah jenis obat antiinflamasi nonsteroid yang bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin.
Ini adalah zat yang memicu reaksi peradangan saat tubuh mengalami cedera atau luka.
Dengan begini, gejala radang, seperti nyeri atau bengkak bisa mereda.
Selain itu, diclofenac potassium juga membantu mengobati keluhan lain.
Misalnya, seperti nyeri otot, sakit punggung, sakit gigi, dan cedera olahraga.
Baca Juga: Coba Akupresur, Ini Titik Pijat untuk Sakit Kepala dan Sakit Gigi
Dosis untuk Diclofenac Potassium
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa merek dagang dari diclofenac potassium.
Misalnya, yaitu Aclonac, Cataflam, Clofecon, Diclofenac Potassium, Diclofenac Sodium, Eflagen, Exaflam, Fenavel, Hotin DCL, Kaflam, Lafen, Scantaren, Simflamfas, Voltadex, Voltaren, dan Zelona.
Jika diresepkan obat ini, maka perhatikan dosisnya berdasarkan tujuan pemberian obat berikut ini:
1. Bentuk Tablet (Oral)
Tujuan: Meredakan nyeri akut dan peradangan akibat osteoarthritis, rheumatoid arthritis, nyeri haid, atau diclofenac potassium untuk sakit gigi.
- Dewasa: Dosisnya 50 mg, 2–3 kali sehari.
- Anak-anak usia >14 tahun: Dosisnya 25 mg 3 kali sehari atau 50 mg 2 kali sehari.
Tujuan: Meredakan migrain akut
Dewasa: Dosis awal 50 mg pada serangan pertama.
Jika migrain masih terasa setelah dua jam, konsumsi lagi sebanyak 50 mg.
Selama gejala masih ada, konsumsi obat 50 mg tiap 4 hingga 6 jam. Dosis maksimal 200 mg per hari.
2. Bentuk Suntik
Tujuan: Meredakan nyeri kolik ginjal
- Dewasa: Dosisnya 75 mg disuntikkan melalui otot (intramuskular/IM). Dosis bisa diulang setelah 30 menit jika diperlukan. Dosis maksimal 150 mg per hari. Pengobatan dilakukan maksimal selama dua hari.
Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan
- Dewasa: Dosisnya 75 mg per hari disuntikkan melalui otot (intramuscular/IM). Dosis maksimal 150 mg per hari. Pengobatan dilakukan maksimal selama dua hari.
Tujuan: Meredakan nyeri pasca operasi
- Dewasa: Dosisnya 75 mg diberikan melalui infus intravena (IV) selama 30–120 menit. Dosis dapat diberikan kembali setelah 4 hingga 6 jam bila diperlukan. Dosis maksimal 150 mg per hari. Pengobatan maksimal selama dua hari.
3. Bentuk Gel
Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan, nyeri otot, nyeri sendi, keseleo,atau osteoarthritis
- Dewasa: Oleskan 2–4 gram pada bagian yang sakit 2–4 kali sehari. Dosis maksimal 8 gram per hari. Lama pengobatan maksimal 7 hari.
4. Bentuk Tetes Mata
Tujuan: Meredakan nyeri setelah operasi katarak
- Dewasa: Dosisnya 1 tetes ke mata yang nyeri sebanyak 4 kali sehari selama 2 minggu. Pengobatan dimulai 24 jam setelah operasi.
Baca Juga: 5 Gejala Katarak yang Tidak Disadari, Catat!
5. Bentuk Suppositoria
Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan
- Dewasa: Dosisnya 75–150 mg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis.
Tujuan: Meredakan nyeri pada arthritis juvenil kronis pada anak dan remaja
Anak-anak usia 1–12 tahun: Dosisnya 1–3 mg mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2–3 dosis.
Baca Juga: Medixon, Obat yang Diberikan untuk Mengatasi Nyeri dan Bengkak
Efek Samping Diclofenac Potassium
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan obat ini, antara lain:
- Sakit perut atau heartburn.
- Mual atau kembung.
- Diare atau sembelit.
- Pusing, kantuk, atau sakit kepala.
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau bertambah parah.
Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Mengalami perdarahan saluran cerna. Ditandai dengan gejala berupa tinja berdarah, sakit perut yang berat, muntah berwarna gelap yang terlihat seperti bubuk kopi
- Gangguan jantung, ditandai dengan bengkak di kaki, napas pendek, atau lelah yang tidak biasa.
- Gangguan ginjal, ditandai keluhan jarang berkemih, jumlah urine sangat sedikit, nyeri saat berkemih, atau sulit bernapas.
- Gangguan hati, ditandai dengan sakit perut, mual dan muntah yang terus-menerus, gatal, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning.
Baca Juga: Impaksi Gigi, Kondisi Gigi yang Pertumbuhannya Terjebak dalam Gusi
Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
Foto: Orami Photo Stock
Jika diresepkan obat ini, maka kita harus mengetahui beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini.
Beberapa di antaranya, yaitu:
Riwayat Alergi
Beri tahu dokter tentang riwayat alergi.
Obat ini tidak boleh diberikan kepada mereka yang memiliki alergi terhadap obat ini, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid lain.
Operasi bypass Jantung
Beri tahu dokter jika baru saja menjalani atau berencana untuk melakukan operasi bypass jantung.
Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi tersebut.
Memiliki Kondisi Kesehatan Tertentu
Beri tahu dokter jika sedang atau pernah menderita asma, penyakit jantung, hipertensi, gangguan pembekuan darah, perdarahan saluran pencernaan, stroke, tukak lambung, edema, atau penyakit ginjal.
Perokok Aktif
Beri tahu dokter jika Moms adalah seorang perokok aktif atau mengalami kecanduan alkohol.
Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Sedang Hamil atau Menyusui
Beri tahu dokter jika Moms sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Obat ini tidak boleh digunakan oleh wanita hamil terutama pada trimester ketiga.
Selain itu, beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan obat ini.
Baca Juga: Kenali Mefinal, Obat untuk Redakan Berbagai Nyeri di Tubuh
Itulah beberapa hal mengenai diclofenac potassium yang perlu diketahui.
Meski memiliki banyak manfaat, pastikan tetap membaca aturan pakainya dan mendengarkan aturan dokter sebelum mengonsumsinya, ya!
- https://www.alodokter.com/diclofenac
- https://www.k24klik.com/p/diclofenac-potassium-dexa-50mg-tab-50s-24340#
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5988-6186/diclofenac-potassium-oral/diclofenac-oral/details
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.