Roverton Obat Batuk Berdahak, Ketahui Dosis dan Efek Sampingnya
Roverton adalah obat batuk berdahak dan penyakit pernapasan lain yang berhubungan dengan dahak berlebih.
Misalnya bronkitis kronis, bronkitis asmatik, atau asma bronkial.
Roverton tergolong sebagai obat keras, sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. Bentuk sediaan obat Roverton yang tersedia di pasaran adalah sirup, drops, dan tablet.
Ingin tahu lebih lanjut tentang Roverton? Yuk, simak pembahasan berikut ini, Moms!
Baca Juga: Manfaat, Dosis, hingga Efek Samping Epexol sebagai Obat Batuk
Komposisi dan Cara Kerja Obat Roverton
Komposisi utama dari Roverton adalah ambroxol HCl (hidroklorida), yang merupakan obat golongan mukolitik.
Menurut laman Very Well Health, mukolitik dapat membantu memecah dan mengencerkan dahak.
Dengan begitu, lendir lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan. Penyakit yang bisa diobati dengan Roverton yang mengandung mukolitik cukup banyak, yaitu:
- Flu biasa
- Batuk berdahak
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Cystic fibrosis
- Bronkitis kronis
- Bronkitis asmatik
- Asma bronkial
Perlu diketahui bahwa produksi lendir yang berlebihan di paru-paru dapat disebabkan oleh peradangan.
Kemudian, peradangan tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah dan ukuran sel goblet yang melapisi saluran pernapasan.
Sebenarnya, sel goblet secara normal mengeluarkan lendir sebagai bentuk perlindungan.
Namun, pada kasus PPOK misalnya, produksi yang berlebihan dapat menyumbat saluran, sehingga lebih sulit untuk bernapas.
Salah satu cara untuk membersihkan penumpukan lendir adalah dengan obat oral atau nebulisasi yang disebut mukolitik.
Menurut studi pada 2017 di European Respiratory Journal, mukolitik bekerja dengan melarutkan ikatan kimia di dalam sekret.
Kemudian memecahnya sehingga lebih mudah dibatukkan dan dikeluarkan dari tubuh.
Dokter mungkin meresepkan Roverton jika gejala batuk atau masalah saluran pernapasan disebabkan oleh penumpukan lendir.
Baca Juga: Kenali Omeroxol, Obat untuk Batuk Berdahak dan Masalah Paru Lainnya
Dosis dan Aturan Pakai
Roverton merupakan obat keras yang harus dengan resep dokter.
Dosis untuk setiap orang bisa jadi berbeda-beda. Namun secara umum, berikut ini dosis Roverton berdasarkan bentuk sediaannya:
1. Roverton Sirup
- Anak-anak 5-12 tahun: 1 sendok takar (5 mL), 3 kali sehari
- Anak-anak 2-5 tahun: ½ sendok takar (2.5 mL), 3 kali sehari
- Anak-anak < 2 tahun: ½ sendok takar (2.5 mL), 2 kali sehari
2. Roverton Drops
- Anak-anak 2-5 tahun: 0.5 mL, 3 kali sehari
- Anak-anak < 2 tahun: 0.5 mL, 2 kali sehari
3. Roverton Kaplet
- Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 1 kaplet, 2-3 kali sehari
- Anak-anak 6-12 tahun: ½ kaplet, 2-3 kali sehari
Roverton dapat diminum sebelum atau setelah makan. Pastikan untuk perbanyak minum air putih saat mengonsumsi Roverton.
Perhatikan pula jarak minum antar dosis agar jangan terlalu dekat.
Untuk bentuk sediaan sirup, jangan lupa untuk mengocok kemasan obat sebelum diminum. Gunakan sendok takar yang sudah disediakan di dalam kemasan, agar takarannya pas.
Untuk Roverton tablet, disarankan untuk menelannya utuh. Jangan menggerus, mengunyah, atau memotong obat menjadi beberapa bagian.
Roverton bukan merupakan obat yang bisa dikonsumsi jangka panjang. Jadi, gunakanlah obat ini sesuai jangka waktu yang ditentukan dokter.
Risiko Efek Samping Roverton
Setiap obat memiliki risiko efek samping, tak terkecuali Roverton. Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan obat ini adalah:
- Demam
- Reaksi intoleransi
- Reaksi alergi kulit
- Bengkak di wajah
- Sesak napas
- Gangguan saluran cerna ringan
Baca juga: Obat Pelancar Dahak (Mucera): Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Peringatan dan Kontraindikasi sebelum Minum Roverton
Umumnya, Roverton sebagai obat mukolitik aman digunakan.
Namun, menurut studi pada 2021 di jurnal Gut and Liver, obat mukolitik sebaiknya tidak dikonsumsi jika menderita tukak lambung.
Selain itu, beri tahu dokter atau apoteker sebelum menggunakan Roverton jika:
- Memiliki alergi atau hipersensitif terhadap komponen yang ada dalam Roverton
- Sedang ada obat, vitamin, atau produk herbal yang sedang atau akan digunakan
- Sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui
- Menderita gangguan fungsi ginjal
Waspadalah jika setelah mengonsumsi obat ini ada gejala berupa:
- Gatal-gatal
- ruam kemerahan
- Bengkak
- Reaksi alergi lainnya
Segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Segera cari bantuan medis terdekat jika mengalami gejala overdosis obat. Gejalanya dapat berupa munculnya efek samping yang berlebihan.
Itulah pembahasan mengenai obat Roverton, mulai dari fungsi, dosis, efek samping, dan hal-hal yang harus diwaspadai.
Meski obat ini bisa diberikan pada anak-anak, sebaiknya tetap konsultasikan pada dokter ya, Moms.
- https://erj.ersjournals.com/content/50/4/1701465
- https://doi.org/10.5009/gnl15117
- https://www.verywellhealth.com/mucolytics-definition-and-example-copd-914793
- https://www.drugs.com/ambroxol.html
- https://www.klikdokter.com/obat/roverton
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.