8 Dampak Buruk Body Shaming, Bisa Bikin Depresi, Lho!
Body shaming merupakan tindakan mempermalukan seseorang berdasarkan bentuk tubuhnya.
Umumnya, body shaming dilakukan dengan membuat pernyataan kritis atau mengejek tentang kekurangan tubuh seseorang.
Pernyataan kritis atau ejekan ini ditujukan karena seseorang “terlalu gemuk” atau “terlalu kurus”.
Mengomentari secara negatif tentang ukuran atau bentuk tubuh seseorang dapat menyakiti, menyebabkan seseorang merasa harga dirinya rendah, serta menimbulkan gangguan kesehatan mental.
Tidak dapat dipungkiri bahwa body shaming bisa terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun wanita.
Bahkan pelaku body shaming pun tidak memandang usia karena sering kali dilakukan kepada anak usia remaja bahkan orang tua sekalipun.
Mengutip jurnal Translational Behavioral Medicine, body shaming lebih banyak ditunjukkan oleh wanita daripada laki-laki.
Selain itu, body shaming lebih sering dilakukan melalui media sosial.
Body shaming sering dilontarkan dengan nada bercanda.
Meskipun sering kali hanya sedang bercanda, tapi mengejek fisik orang lain bisa merusak mental orang tersebut.
Baca Juga: 7 Aneka Resep Ikan Tenggiri, Semua Olahannya Dijamin Enak!
Ciri-Ciri Body Shaming
Nah Moms, ini ciri-ciri body shaming yang sering sekali dilakukan tindak sadar.
1. Mengkritik Penampilan Diri Sendiri
Body shaming tidak hanya diungkapkan kepada orang lain.
Namun, tindakan body shaming bisa dilakukan terhadap diri sendiri.
Tindakan ini seperti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
2. Mengkritik Penampilan Orang Lain
Tindakan body shaming ini sering dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.
Body shaming yang secara tidak sengaja sering dianggap bercandaan oleh pelaku.
Meski tujuannya adalah bercanda atau agar mereka memulai kebiasaan sehat, nyatanya hal ini bisa menimbulkan efek negatif.
3. Mengkritik Penampilan Orang Lain Tanpa Sepengetahuan Mereka
Tindakan ini bisa disebut menyindir dengan membandingkan orang lain.
Body shaming ini bisa memberikan dampak buruk salah satunya membuat seseorang kurang percaya diri di depan umum.
Tidak peduli bagaimana tindakan body shaming terwujud, sering kali mengarah pada perbandingan dan rasa malu.
Tahukah Moms bahwa body shaming atau menghina fisik seseorang memiliki dampak buruk?
Baca Juga: 3 Jenis Olahraga yang Bisa Hilangkan Depresi
Dampak Buruk Body Shaming
Dampak akibat dari tindakan body shaming akan membawa pengaruh negatif kepada korban.
Berikut ini dampak buruk dari body shaming.
1. Membuat Seseorang Membenci Tubuhnya
Menerima hinaan secara fisik dapat membuat orang membenci tubuh mereka.
Menurut sebuah penelitian, mempermalukan fisik akan mengarah pada citra tubuh yang buruk dan harga diri yang rendah.
Pada akhirnya, orang-orang tidak termotivasi untuk merawat tubuhnya dan merasa tidak percaya diri untuk tampil di depan umum.
Kondisi ini terjadi karena korban merasa malu terhadap bentuk tubuhnya.
2. Menyebabkan Depresi
Perasaan malu karena tubuhnya bisa menyebabkan depresi dan efek psikologis negatif lainnya.
Studi menunjukkan bahwa diskriminasi dapat meningkatkan depresi dan bahkan memicu pikiran serta perilaku bunuh diri.
Tak hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang depresi mengalami kenaikan berat badan lebih cepat daripada mereka yang tidak mengalami depresi.
3. Meningkatkan Risiko Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik tidak selalu memperlambat metabolisme tetapi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, lemak perut, dan kadar gula darah tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menerima hinaan terkait berat badan memiliki risiko sindrom metabolik tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak didiskriminasi.
Orang yang mengalami sindrom metabolik rentan terkena penyakit jantung, stroke, dan gangguan pembuluh darah lainnya.
4. Memicu Makan Berlebihan
Mengutip One Plus, para peneliti menemukan bahwa wanita yang kelebihan berat badan dan kurang memiliki kontrol atas kebiasaan makan dipicu oleh rasa malau yang didapatnya.
Melakukan body shaming menyebabkan kerusakan emosional, serta memicu asupan kalori lebih banyak sehingga menghasilkan penambahan berat badan ekstra.
5. Kecemasan Sosial
Gangguan kecemasan sosial, juga disebut fobia sosial.
Fobia sosial adalah ketakutan jangka panjang dan luar biasa terhadap situasi sosial.
Saat korban diintimidasi di depan umum, respons alami adalah menghindari menempatkan diri dalam situasi tersebut.
Hal itu dapat berujung pada mengisolasi diri sendiri dan menghindari interaksi sosial.
Baca Juga: Ternyata Kecemasan Berlebih Bisa Jadi Penyebab Diare! Kenali Penyebab Lainnya dan Cara Mencegahnya
6. Merasa Kesepian
Seseorang yang terkena body shaming menjadi merasa tidak mendapatkan dukungan dari dalam dirinya dan siapa pun.
Mereka merasa dirinya memiliki banyak kekurangan karena bentuk tubuh yang dimilikinya.
7. Menjadi Tertutup
Antisosial atau yang kerap disebut ansos sering kali ditujukan untuk orang yang menutup diri dan tidak mau bergaul dengan orang lain.
Korban body shaming akan merasakan hal tersebut karena mulai tidak percaya diri dan kesulitan menerima lingkungan baru karena trauma terhadap kritikan yang menyakitkan.
8. Menyakiti Diri Sendiri
Self-injury adalah perilaku menyakiti dan melukai diri sendiri yang dilakukan secara sengaja.
Kondisi ini dapat terjadi pada korban body shaming karena merasa dirinya tidak pantas dan malu terhadap bentuk badannya.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Kenali 10 Gejala Depresi yang Dapat Dialami
Cara Mengatasi Body Shaming yang Dilakukan Orang di Sekitar
Jika Moms pernah mengalami body shaming secara langsung maupun tidak langsung.
Ingatlah bahwa Moms tidak sendiri dan masih banyak cara untuk mengatasinya.
Cobalah untuk mengikuti tips-tips di bawah ini:
1. Mengganti Topik
Jika Moms sedang berkumpul atau berbicara dengan seseorang dan mereka melakukan body shaming.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan mengganti topik pembicaraan.
Moms bisa mengalihkan pembicara sehingga mereka akan berhenti mengkritik.
Jika mereka tidak berhenti, Moms bisa meninggalkan perkumpulan tersebut.
2. Setiap Orang Unik
Percayalah setiap orang memiliki ciri khas masing-masing, entah kepribadian atau bentuk tubuh.
Moms harus menunjukkan bahwa keunikan yang ada pada diri merupakan kelebihan yang tidak ada pada diri orang lain.
3. Menjadi Diri Sendiri
Jangan mengubah penampilan Moms karena apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain.
Jadilah diri sendiri dan tidak menyalahkan bentuk tubuh yang Moms miliki.
Jika Moms dipermalukan karena berat badan, pertimbangkan cara sehat untuk mengelola kesehatan fisik dan jangan terlalu memaksakan untuk mengurangi maupun menaikkan berat badan.
Baca Juga: Sedang Sedih? Dengarkan Saja 10 Lagu Paling Bahagia Di Dunia
4. Pergi ke Profesional
Moms konsultasilah dengan psikolog jika merasa tidak bisa lagi menanggungnya sendiri.
Moms bisa mendapatkan dukungan emosional dan mendapatkan bimbingan sehingga jauh lebih tenang.
Ternyata, body shaming memberikan dampak buruk yang berbahaya.
Mulai sekarang belajar lebih berhati-hati untuk berbicara ya terutama menyangkut fisik seseorang.
Jangan pernah berpikir ketika kita mengomentari tubuh seseorang itu adalah cara untuk memotivasinya.
Pasalnya, kita tak pernah tahu bahwa hal itu mungkin saja akan menjadi beban bagi yang menerimanya.
- https://claritychi.com/body-shaming-in-elderly/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4167901/
- https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0070048
- https://www.healthline.com/nutrition/fat-shaming-makes-things-worse
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.