Bolehkah Penderita Wasir Makan Mie Instan? Ini Faktanya!
Moms mungkin bertanya-tanya, apakah pola makan bisa memperparah gejalanya atau bolehkah penderita wasir makan mie instan atau makanan olahan lainnya.
Mengutip Mayo Clinic, wasir bisa berkembang di dalam rektum (wasir internal) atau di bawah kulit di sekitar anus (wasir eksternal).
Namun, penderita wasir cenderung memiliki pantangan makanan. Salah satunya, makanan yang rendah serat.
Jika Moms penasaran bolehkah penderita wasir makan mie instan, maka Moms bisa menyimak ulasan lengkapnya berikut ini!
Bolehkah Penderita Wasir Makan Mie Instan?
Mengutip U.S. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, dokter mungkin menyarankan semua pasien wasir untuk makan lebih banyak makanan yang tinggi serat.
Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi dapat membuat feses lebih lembut dan lebih mudah dikeluarkan serta dapat membantu mengobati dan mencegah wasir.
Minum air putih dan cairan lain, seperti jus buah dan sup bening, juga dapat membantu serat dalam makanan bekerja lebih baik.
Makanan dengan sedikit serat dapat menyebabkan atau memperburuk wasir, jadi sebaiknya batasi beberapa jenis makanan seperti roti putih, bagel, susu, keju, dan produk olahan susu lainnya, daging, makanan olahan seperti makanan beku dan makanan cepat saji.
Pengidap wasir juga perlu memerhatikan jumlah garam yang dikonsumsi makan.
Sebab ia dapat menyebabkan tubuh bergantung pada air, yang memberi lebih banyak tekanan pada pembuluh darah.
Ini termasuk pembuluh darah di dubur yang menyebabkan wasir.
Jadi, jika bertanya, bolehkah penderita wasir makan mie instan, maka jawabannya adalah tidak.
Pasalnya mie instan sangat tinggi akan kandungan garam. Ia juga rendah serat sehingga sangat tidak disarankan.
Beberapa vitamin dan suplemen seperti suplemen zat besi juga dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan lainnya, jadi bicarakan dengan dokter sebelum Moms meminumnya.
Jika Moms juga masih ingin bertanya bolehkah penderita wasir makan mie instan, Moms juga bisa bertanya pada dokter.
Namun kemungkinan besar dokter akan meminta pasien wasir untuk lebih banyak makan makanan berserat.
Baca Juga: 23 Pantangan Wasir dan Kebiasaan Buruk, Catat dan Hindari!
Penyebab dan Faktor Risiko Wasir
Pembuluh darah di sekitar anus cenderung meregang di bawah tekanan dan mungkin membengkak.
Wasir ini dapat berkembang dari peningkatan tekanan di rektum bawah karena:
- Mengejan saat buang air besar.
- Duduk dalam waktu lama di toilet.
- Mengalami diare atau sembelit kronis.
- Mengalami kenaikan berat badan.
- Sedang hamil.
- Melakukan hubungan seks anal.
- Makan makanan rendah serat.
Selain itu, seiring bertambahnya usia, risiko wasir juga meningkat.
Itu karena jaringan yang menopang pembuluh darah di rektum dan anus bisa melemah dan meregang.
Ini juga bisa terjadi saat Moms hamil, karena berat bayi memberi tekanan pada daerah anus.
Waspadai Komplikasi Wasir
Sebelumnya Moms bertanya-tanya, bolehkah penderita wasir makan mie instan dan jawabannya adalah tidak.
Jika Moms masih besikeras untuk sering makan makanan rendah serat dan tinggi garam seperti mie instan, maka bukannya tidak mungkin Moms akan mengalami komplikasi.
Meski komplikasi wasir jarang terjadi, tetapi ada beberapa hal yang bisa terjadi, seperti:
- Anemia. Kondisi ini cukup jarang, namun kehilangan darah kronis akibat wasir dapat menyebabkan anemia, di mana seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke sel.
- Wasir Tercekik. Jika suplai darah ke wasir internal terputus, wasir dapat "tercekik", yang dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
- Pembekuan Darah. Kadang-kadang, bekuan bisa terbentuk di wasir (wasir trombosis). Meskipun tidak berbahaya, ini bisa sangat menyakitkan dan terkadang perlu ditusuk dan dikeringkan.
Pencegahan Wasir
Untuk mencegah wasir dan mengurangi gejala wasir, ikuti tips berikut ini:
1. Makan Makanan Berserat Tinggi
Makan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian.
Dengan begini, Moms telah membantu melembutkan feses dan meningkatkan massanya, yang akan membantu Moms menghindari mengejan yang dapat menyebabkan wasir.
Menambahkan serat ke dalam makanan secara perlahan untuk menghindari masalah dengan gas.
2. Minum Banyak Air
Minumlah enam hingga delapan gelas air dan cairan lain (bukan alkohol) setiap hari untuk membantu melembutkan tinja.
3. Pertimbangkan Suplemen Serat
Kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup jumlah serat yang disarankan, yakni 20 hingga 30 gram sehari dalam makanan mereka.
Penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen serat yang dijual bebas, seperti psyllium atau methylcellulose bisa memperbaiki gejala secara keseluruhan dan pendarahan dari wasir.
Jika Moms menggunakan suplemen serat, pastikan untuk minum setidaknya delapan gelas air atau cairan lain setiap hari.
Jika tidak, suplemen dapat menyebabkan atau memperburuk sembelit.
Baca Juga: 7+ Makanan Kaya Serat untuk Pencernaan Bayi dan Ibu Hamil
4. Jangan Mengejan
Mengejan dan menahan napas saat mencoba buang air besar menciptakan tekanan yang lebih besar pada pembuluh darah di rektum bawah.
5. Olahraga
Tetaplah aktif untuk membantu mencegah sembelit dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah, yang dapat terjadi saat berdiri atau duduk dalam waktu lama.
Olahraga juga dapat membantu menurunkan berat badan berlebih yang mungkin berkontribusi pada wasir.
Hindari jug duduk dalam waktu lama.
Duduk terlalu lama, terutama di toilet, dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di anus.
Itulah pembahasan lengkap mengenai wasir dan bagaimana cara mengobati serta mencegh.
Baca Juga: Obat Wasir Superhoid: Manfaat, Dosis, dan Cara Menggunakannya
Kini, Moms pasti sudah mendapatkan jawaban bolehkah penderita wasir makan mie instan, kan?
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/hemorrhoids/eating-diet-nutrition
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemorrhoids/symptoms-causes/syc-20360268
- https://www.webmd.com/digestive-disorders/best-worst-foods-hemorrhoids
- https://www.everydayhealth.com/news/six-easy-ways-prevent-hemorrhoids/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.