12 November 2024

Amankah Rontgen Saat Hamil? Ini yang Perlu Moms Ketahui!

Pastikan konsultasikan dokter terlebih dulu, ya Moms!
placeholder
Artikel ditulis oleh Gea Yustika
Disunting oleh Gea Yustika

Rontgen saat hamil seringkali menimbulkan pertanyaan di kalangan ibu hamil, apakah prosedur rontgen aman untuk janin?

Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari rontgen selama kehamilan, sementara yang lain berpendapat bahwa rontgen bisa dilakukan dengan hati-hati.

Meskipun rontgen tidak meningkatkan risiko keguguran atau cacat lahir, paparan radiasi berulang bisa berisiko merusak sel-sel tubuh bayi dan meningkatkan kemungkinan kanker.

Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan paparan radiasi dan hanya melakukan rontgen jika sangat diperlukan.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya agar Moms lebih memahami risiko dan cara aman melakukan rontgen saat hamil!

Baca Juga: 13 Penyebab Muncul Flek Cokelat saat Hamil Muda, Bahayakah?

Bolehkah Rontgen saat Hamil?

Rontgen
Foto: Rontgen (freepik.com)

Banyak Moms yang khawatir tentang keamanan rontgen selama kehamilan karena dampak radiasi yang bisa terlihat setelah paparan besar, seperti pada kejadian ledakan nuklir.

Namun, ilmuwan sekarang sudah menemukan bahwa satu kali rontgen pada bagian tubuh seperti rontgen gigi atau anggota tubuh umumnya aman untuk bayi, karena radiasi yang dipancarkan sangat rendah.

Sebagian besar rontgen medis hanya memancarkan radiasi di bawah 5 rad, yang dianggap aman selama kehamilan.

Setiap jenis rontgen memiliki jumlah radiasi yang berbeda, dan arah sinar juga mempengaruhi paparan terhadap janin.

Sebagai contoh, rontgen gigi tidak terlalu berisiko karena sinar rontgen tidak langsung mengenai rahim.

Jika dokter Moms merasa rontgen diperlukan untuk kesehatan Moms atau bayi, risiko paparan radiasi yang rendah biasanya tidak membahayakan.

Rontgen yang Harus Dihindari saat Hamil

Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: Ilustrasi Ibu Hamil (Shutterstock.com)

ADVERTISEMENT

webtorial-eskulin-kids-princess-night

Terdapat beberapa jenis rontgen, dan tak semuanya aman untuk dilakukan.

Rontgen saat hamil akan tergantung dari jenis yang dilakukan, apakah rontgen tersebut membuat janin terpapar radiasi atau berapa banyak radiasi yang dihasilkan dari rontgen tersebut.

Semakin tinggi radiasi yang dihasilkan rontgen, maka akan semakin besar risiko yang diterima oleh bayi.

Meski demikian, tak semua rontgen berarti memiliki risiko. Ada beberapa rontgen yang umumnya tidak menimbulkan risiko pada bayi, seperti rontgen gigi yang hanya memiliki kekuatan sinar X sebesar 0,01 milirad.

Rad merupakan unit yang menunjukkan berapa banyak radiasi dapat diserap oleh tubuh, semakin banyak jumlah rad yang diterima oleh ibu hamil maka akan semakin besar pula risiko yang diterima bayi.

Penggunaan rontgen saat hamil yang memaparkan radiasi ke bayi lebih dari 10 rad terbukti dapat meningkatkan risiko ketidakmampuan belajar dan masalah pada mata.

Namun, pada umumnya sinar X pada rontgen memiliki kekuatan radiasi yang jauh lebih lemah dari ini, biasanya tidak lebih dari 5 rad.

Risiko Rontgen saat Hamil

Perut Ibu Hamil Muda
Foto: Perut Ibu Hamil Muda (Freepik.com/senivpetro)

Rontgen dengan dosis tinggi yang dilakukan pada awal kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan bayi.

Mengutip dari Webmd, pada 2 minggu pertama, paparan radiasi ini bisa berisiko menyebabkan keguguran, karena saat itu embrio masih sangat kecil dan kerusakan pada satu atau dua sel saja bisa berakibat fatal.

Jika bayi terpapar radiasi antara minggu kedua hingga kedelapan, ada risiko gangguan pertumbuhan atau cacat lahir.

Paparan radiasi antara minggu kedelapan hingga keenam belas juga dapat meningkatkan kemungkinan gangguan intelektual atau kesulitan belajar pada bayi.

Prosedur medis seperti CT scan atau penggunaan zat radioaktif dalam pemindaian memberikan dosis radiasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan rontgen biasa, yang dapat meningkatkan risiko kanker pada anak.

Baca Juga: 6 Penyebab Kebas saat Hamil, Jangan Dibiarkan Ya!

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Rontgen saat Hamil

Dokter
Foto: Dokter (Freepik.com/snowing)

Sebelum menjalani rontgen saat hamil, ada beberapa hal penting yang perlu Moms perhatikan untuk memastikan keselamatan baik untuk diri sendiri maupun janin:

1. Konsultasikan dengan Dokter

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan rontgen. Dokter akan mengevaluasi apakah prosedur tersebut benar-benar diperlukan dan aman untuk kondisi kehamilan Moms.

2. Pilih Jenis Pemeriksaan yang Tepat

Tanyakan kepada dokter mengenai jenis rontgen yang akan dilakukan.

Beberapa jenis pemeriksaan, seperti rontgen gigi atau rontgen pada anggota tubuh yang jauh dari rahim, umumnya dianggap lebih aman karena paparan radiasinya lebih rendah.

3. Gunakan Pelindung Radiasi

Jika rontgen tetap diperlukan, pastikan untuk menggunakan pelindung radiasi yang dapat melindungi area tubuh yang tidak perlu terpapar sinar, seperti pelindung untuk perut atau panggul.

4. Pertimbangkan Waktu Kehamilan

Waktu kehamilan sangat mempengaruhi risiko paparan radiasi.

Rontgen lebih aman dilakukan pada trimester kedua dan ketiga, sementara pada trimester pertama, risiko terhadap janin lebih tinggi, terutama dalam minggu-minggu awal.

5. Hindari Rontgen yang Tidak Mendesak

Jika rontgen tidak terlalu mendesak, lebih baik menunda prosedur tersebut hingga setelah melahirkan, terutama jika ada alternatif pemeriksaan lain yang lebih aman.

Agar lebih aman, sebaiknya hindarilah rontgen yang tidak diperlukan saat hamil. Moms sebaiknya menunggu hingga Si Kecil lahir.

Pertimbangkanlah manfaat dan risikonya terlebih dahulu sebelum melakukan rontgen saat hamil.

Bicarakan dengan dokter Moms bahwa mengandung, sehingga dokter akan mempertimbangkan yang terbaik untuk Moms.

  • https://www.webmd.com/baby/x-rays-during-pregnancy-what-to-know
  • https://kidshealth.org/en/parents/xray-pregnancy.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


ADVERTISEMENT

advertisement

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.