22 November 2024

Cara Membuat Susu Formula yang Benar, Perhatikan Moms!

Salah menyiapkan susu formula bisa sebabkan diare dan muntah

Cara membuat susu formula yang benar adalah hal penting yang perlu Moms pahami sebelum memberikannya kepada Si Kecil.

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah takaran yang tepat antara susu formula dan air.

Mencampur susu dengan terlalu banyak air dapat membuat kandungan kalorinya berkurang, sehingga tidak cukup untuk mendukung tumbuh kembang bayi.

Bahkan, menurut Dyan Hes, MD, dokter anak di Gramercy Pediatrics, New York yang dilansir dari WebMD, mencairkan susu formula secara berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan serius, seperti kejang atau kerusakan otak.

Selain itu, susu formula yang dibuat dengan cara yang salah juga rentan terkontaminasi, yang bisa menyebabkan diare atau muntah pada bayi.

Jadi, bagaimana cara membuat susu formula yang benar dan aman? Yuk, baca artikel ini hingga selesai untuk mengetahui panduan lengkapnya!

Baca Juga: Susu UHT vs Susu Formula, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

Cara Membuat Susu Formula yang Benar

Botol Susu Anak
Foto: Botol Susu Anak (Freepik.com/rawpixel-com)

Pemberian susu formula sudah umum sebagai alternatif pengganti bagi Moms yang tidak dapat memberikan ASI (Air Susu Ibu) pada Si Kecil.

Meskipun sudah rahasia umum bahwa ASI memiliki beragam manfaat jika dibandingkan dengan susu formula.

Melansir dari Journal of the American College of Nutrition, pemberian takaran susu formula yang tepat bisa menjadi sumber energi yang baik bagi anak yang sedang dalam masa aktif.

Nah, agar manfaat susu formula menjadi lebih efektif ada baiknya Moms mengetahui cara membuat susu formula yang benar berikut ini.

1. Pastikan Botol Telah Bersih dan Steril

Langkah pertama cara membuat susu formula yang benar adalah dengan memastikan semua barang yang dibutuhkan telah disteril.

Bersihkan tangan menggunakan sabun mulai dari telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, bagian bawah kuku, hingga ke bagian dekat siku.

Bilas hingga benar-benar bersih, dan jangan lupa mengeringkannya dengan tissue atau handuk bersih.

Moms juga perlu mensterilkan botol susu dan dot bayi dengan merendamnya di dalam air mendidih selama 5 menit atau menggunakan alat khusus seperti sterilizer.

Usai digunakan, cuci botol susu dan dot hingga bersih menggunakan sabun, air, dan sikat botol. Setelah itu, keringkan dengan mengangin-anginkannya.

2. Perhatikan Takaran yang Tepat untuk Susu Formula dan Air

Berikutnya, masukkan takaran susu formula dan air ke dalam botol susu anak.

Pertama-tama, masukkan kurang lebih 3 sendok makan susu (kurang lebih 35 gram) ke dalam botol susu.

Lalu, tuang air hangat matang ke dalam botol susu sesuai takaran yang dianjurkan di kemasan.

Untuk menjamin ketepatan ukuran susu formula, pastikan Moms hanya menggunakan sendok takar yang telah disertakan di dalam kemasan.

Tutup botol susu dengan rapat, kemudian aduk hingga seluruh bubuk susu tercampur rata.

Jangan sekali-kali mencampur susu formula dengan air melebihi jumlah yang disarankan.

Hal ini bisa mengakibatkan water intoxication syndrome atau keracunan air pada bayi.

Selain itu, susu formula seduh yang terlalu kental juga bisa berisiko membuat bayi menjadi sembelit.

Baca Juga: Anak Tidak Cocok Susu Sapi, Lebih Baik Susu Soya atau Formula Soya?

3. Takaran Susu Formula

Cara membuat susu formula yang benar adalah dengan memperhatikan takarannya. Kurang lebih pada umumnya penyajian susu formula menggunakan sekitar 3–4 sendok makan.

Namun, Moms perlu perhatikan lebih detail aturan penyajian yang dapat dilihat pada kemasannya. Sehingga didapat takaran yang pas antara susu dengan airnya.

Faktanya, setiap produk susu formula pasti menyediakan informasi takaran pembuatan susu formula yang tepat.

Takaran susu formula yang dikonsumsi Si Kecil biasanya disesuaikan dengan usia dan berat badan anak.

Melansir dari Better Health Channel, berikut rekomendasi takaran susu formula untuk bayi.

  • Usia 5 hari hingga 3 bulan: 150 ml per kilogram berat badan, setiap hari. Contohnya, bila bayi memiliki berat badan 3 kg, maka takarannya adalah 150ml x 3 kg= 450 ml susu formula, setiap hari.
  • Usia 3 hingga 6 bulan: 120 ml susu formula per kilogram berat badan, setiap hari.
  • Usia 6 hingga 12 bulan: sekitar 90 dan 120 ml susu formula per kilogram berat badan, setiap hari.

Takaran susu formula untuk Si Kecil harus diperhatikan, sebab ini berpengaruh dengan sistem pencernaan tubuhn yang belum sepenuhnya sempurna.

Jika Moms memberikan jumlah takaran yang salah, bisa saja membawa penyakit pada Si Kecil nantinya. 

4. Mengaduk atau Mengocok Susu Formula Seduh

Bayi Minum Susu
Foto: Bayi Minum Susu (Orami Photo Stock)

Meski sering diabaikan, kebiasaan satu ini mungkin sering dilakukan oleh para orang tua saat membuat susu untuk anak.

Saat akan mengocok susu dalam botol dot, para orang tua biasanya mengocok sambil menutup lubang bagian karet dot. menggunakan jari tangan.

Padahal, ini sangat berisiko membuat bakteri dapat masuk atau terkontaminasi ke dalam botol melalui jari tangan, apalagi jika Moms tidak mencuci tangan sebelum mengocoknya.

Langkah yang benar adalah memasang penutup botol dot bayi sebelum mengocoknya, dan pastikan mengocoknya tidak terlalu keras.

5. Memastikan Suhu Susu

Cara membuat susu formula yang benar juga dengan memastikan suhu susu yang tepat sebelum diberikan pada bayi.

Pastikan untuk mengecek suhu susu dengan meneteskannya pada tangan atau pergelangan tangan. Dan rasakan, apakah terlalu panas atau terlalu dingin.

Hindari memberi Si Kecil susu yang bersuhu terlalu panas atau terlalu dingin. Idealnya adalah memberi susu dengan suhu yang hangat di kulit.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membuat Susu Formula

Memberi Susu untuk Anak
Foto: Memberi Susu untuk Anak (Freepik.com/freepik)

Selain cara membuat susu formula yang benar, Moms juga perlu memperhatikan beberapa hal ini saat akan memberi susu formula untuk Si Kecil.

1. Air untuk Menyeduh Susu Formula

Moms dapat menggunakan air apa saja, baik itu air mineral atau air galon, selama air merupakan air minum dan berada dalam kondisi yang bersih, tidak berbau serta tidak berwarna.

Gunakan air yang telah direbus dengan suhu 70 derajat Celsius agar kuman-kuman yang berada dalam air mati.

Selain itu, pastikan agar merebus air untuk menyeduh tidak mencapai suhu hingga 100 derajat Celsius, karena jika suhunya terlalu tinggi, maka berisiko membuat nutrisi dalam susu formula menjadi rusak.

Moms dapat menggunakan air keran bersih atau air kemasan untuk formula susu cair atau bubuk pekat.

Tips keamanan air lainnya adalah:

  • Jika menggunakan air sumur, uji air untuk bahan kimia, kuman, atau mineral yang mungkin berbahaya.
  • Jika menggunakan air sumur atau mengkhawatirkan keamanan air, didihkan air selama satu menit.

2. Susu Formula yang Tidak Langsung Dikonsumsi

Susu formula yang tidak langsung dikonsumsi setelah penyiapan atau tidak dihabiskan oleh Si Kecil hanya dapat bertahan sekitar 1 jam setelah menyeduhnya.

Sebab, mikroorganisme di dalam mulut Si Kecil bisa saja sudah mengontaminasi susu formula tersebut.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Yogurt untuk Bayi dan Waktu Konsumsinya!

3. Jangan Mencampur Sisa Susu dengan Susu Baru

Terkadang bayi tidak menghabiskan susunya dan membuat Moms merasa sayang untuk membuangnya.

Tapi, tunggu dulu, jangan sampai Moms mencampurkan sisa susu dengan susu baru. Susu formula di suhu ruangan memiliki daya tahan sekitar 1–2 jam.

Namun, ketika susu tersebut sudah diminum, maka pastinya telah terkena bakteri dari mulut bayi dan dari ruangan.

Ketika didiamkan cukup lama, maka bakteri akan berkembang dan bisa membuat gangguan kesehatan bagi bayi.

4. Periksa Tanggal Kedaluwarsa

Hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat susu formula adalah dengan memeriksa tanggal kedaluwarsa.

Cari tanggal kedaluwarsa atau "gunakan sebelum" pada wadah susu formula. Jangan membeli atau menggunakan susu formula kadaluwarsa.

Selain beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat susu formula, Moms juga perlu memperhatikan beberapa hal ketika memberikan susu pada Si Kecil, termasuk:

  • Jangan gunakan botol untuk memberi makan bayi Anda apa pun selain susu formula atau ASI.
  • Dekatkan Si Kecil saat memberinya susu botol.
  • Selalu pegang botol untuk bayi saat menyusu.
  • Jangan menidurkan Si Kecil dengan botol. Susu formula bayi dapat menggenang di sekitar gigi bayi dan ini bisa menyebabkan kerusakan gigi.
  • Jangan paksa Si Kecil untuk menghabiskan satu botol jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda kenyang.

Itulah Moms cara membuat susu formula yang tepat.

Selalu ingat bahwa ASI (Air Susu Ibu) tetaplah gizi terbaik untuk bayi.

Alternatif pemberian susu formula hanya untuk kondisi tertentu baik dari segi ibu dan bayi yang memang tidak memungkinkannya pemberian ASI menurut medis.

  • https://www.researchgate.net/publication/327855877_Cow's_Milk_Consumption_and_Health_A_Health_Professional's_Guide
  • https://www.nhs.uk/conditions/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/bottle-feeding/making-up-baby-formula/
  • NHS Choices UK (2016). Health A – Z. How to Make Up Baby Formula.
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-formula/art-20045791
  • https://www.srnutrition.co.uk/2019/08/milk-recommendations-for-infants-toddlers/
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/bottle-feeding-nutrition-and-safety
  • https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/formula-feeding/Pages/How-to-Safely-Prepare-Formula-with-Water.aspx
  • https://www.webmd.com/parenting/baby/features/mixing-formula
  • https://www.youtube.com/watch?v=DyiEqcmw5wk
  • https://www.researchgate.net/publication/284545709_Role_of_Protein_and_Amino_Acids_in_Infant_and_Young_Child_Nutrition_Protein_and_Amino_Acid_Needs_and_Relationship_with_Child_Growth
  • https://www.cdc.gov/nutrition/downloads/prepare-store-powered-infant-formula-508.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.