Ini Tanda Anak Disleksia, Wajib Diperhatikan!
Seorang Moms di Bandung, sebut saja L mengkhawatirkan kondisi anaknya, yang dipanggil Bebe. Usia Bebe kini 4,5 tahun, dan sudah menjalani terapi wicara sejak semester lalu karena kasus speech delay.
Ucapannya membaik, kata-kata Bebe terdengar jelas, tapi, ia sering berkata dengan susunan kata atau konsonan yang terbalik. Seperti “aku main mau” yang sebetulnya bermakna “aku mau main”, atau mengucap kata “gapru” saat menunjuk “garpu”.
Pada beberapa kondisi ia menangis ketika belajar membaca di buku preakademik. L bingung apakah anaknya disleksia karena membolak-balik kata dan konsonan? Apakah tanda anak disleksia ada pada Bebe?
Lalu bagaimana Bebe bisa bersekolah jika ia disleksia?
Baca Juga: Ini Tips Mengasuh Anak Disleksia
Tanda Disleksia pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan Davis Dyslexia Association International tanda anak disleksia terbagi secara umum dan kemampuan lain. Seperti membaca dan mendengar, emosi, bermain, dan lain-lain.
Dalam jurnal tersebut, mengenal tanda anak disleksia bisa dilihat dengan memberikannya buku.
Anak-anak dan orang dewasa yang menderita disleksia dapat menjadi pembaca yang bersemangat dan antusias ketika diberi alat belajar, yang sesuai dengan gaya belajar kreatif mereka.
Mereka umumnya pandai berbicara tetapi tidak dapat membaca, menulis, atau mengeja di tingkat kelas.
Tes selanjutnya, bisa dicoba pada anak yang secara akademis sangat baik, tapi tidak dengan tes tertulis. Anak disleksia umumnya punya IQ tinggi, tapi cenderung frustrasi mengerjakan tes tertulis.
Tanda Anak Disleksia secara Emosi
Foto: Orami Photo Stock
Tak jarang anak disleksia rendah diri dan tertutup, apalagi di kelas misalnya, ia tidak bisa menyelesaikan soal dengan baik. Tapi ia punya bakat lain dalam bidang seni, drama, musik, olahraga, mekanik, bercerita, penjualan, bisnis, desain, bangunan, atau teknik.
Anak disleksia pun sering mengasingkan diri, melamun, atau menghilang dengan mudah dari keramaian. Oleh karena kecenderungan hiperaktif, belajar terbaik bagi anak disleksia ialah melalui pengalaman langsung, demonstrasi, eksperimen, observasi, dan alat bantu visual.
Baca Juga: Kenali Gejala Disleksia Pada Balita yang Sebenarnya Mudah Diketahui
Kenali Tanda Anak Disleksia melalui Pandangan, Membaca, dan Mengeja
Mereka mengeluh pusing, sakit kepala, atau sakit perut saat membaca atau menulis. Saat mencoba menjelaskan, anak akan bingung dengan huruf, angka, kata, secara urutan.
Selain terbolak-balik dalam mengucap huruf dan kata, dalam membaca atau menulis, ia akan mengulangi, menambahkan, ketinggalan satu huruf/angka, tanpa sadar.
Meskipun dalam tes mata disebut sehat, tidak minus atau silindris, ia akan mengungkapkan pandangannya terganggu. Meski pandai bicara, ketika membaca, bunyi huruf yang ia lafalkan akan terdengar tidak konsisten.
Anak Disleksia Bisa Berprestasi
Foto: Orami Photo Stock
Dalam artikel yang diterbitkan AutisMag, Dr Sally Shaywitz menjelaskan bahwa anak-anak dengan kelainan ini (disleksia) bisa dibantu agar lebih baik performanya di sekolah.
Ketika belajar di kelas, ia bisa dibantu merekam pengajaran supaya bisa diputar ulang di rumah, agar lebih paham, alih-alih mengingat kata per kata dalam buku atau di papan tulis.
Menurut dr Sally, anak disleksia juga hendaknya tidak ditekan untuk belajar bahasa asing. Orang tua perlu mendorong anak dalam kegiatan yang mereka sukai, untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Secara bertahap demistifikasi gangguan tersebut dapat membantu anak berkembang dengan mengembangkan ketahanan yang diperlukan.
Baca Juga: 7 Mitos tentang Disleksia, Tidak Perlu Dipercaya ya Moms!
Jangan lupa, kata dr Sally, Moms perlu apresiasi setiap upayanya belajar dan ucapkan selamat setiap langkah lebih maju dari keterbatasannya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.