Serba-serbi GTM pada Anak, Ini Tips Mengatasinya!
Pernahkah Moms mengalami anak mogok makan? Ini biasanya disebut sebagai GTM pada anak.
Istilah GTM yang dimaksud di sini adalah Gerakan Tutup Mulut.
Kondisi ini terjadi ketika Si Kecil enggan menyantap makanannya.
Jika terus dibiarkan, GTM pada anak bisa menyebabkan kurang gizi.
Ujung-ujungnya, anak bisa mengalami gangguan tumbuh kembang.
Lantas, adakah cara mengatasi GTM pada anak? Cek selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, yuk, Moms!
Baca Juga: 7 Resep MPASI Udang untuk Anak, Coba Buat di Rumah, Yuk!
Apa Itu GTM?
Moms mungkin sudah tidak asing dengan istilah GTM, khususnya jika kini memiliki anak berusia di bawah 1 tahun.
Sebagai informasi, GTM adalah kependekan dari gerakan tutup mulut.
Julukan ini biasanya ditujukan kepada anak-anak yang kerap menutup mulut ketika disuapi makanan.
Ini menjadi salah satu kondisi yang wajar dan mungkin terjadi pada setiap anak.
Jadi, jika Si Kecil melakukan GTM, Moms tidak perlu merasa terlalu khawatir.
Walau demikian, Moms tetap harus berupaya agar kondisi ini bisa segera teratasi.
Sebab, jika dibiarkan terjadi berkelanjutan, GTM pada anak bisa membuat Si Kecil kekurangan nutrisi yang pada akhirnya mengganggu tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak, Perhatikan Gizinya Moms!
Penyebab GTM pada Anak
Terdapat beberapa hal yang bisa menjadi penyebab GTM pada anak.
Mengetahui penyebab dari GTM pada anak ini sangatlah penting.
Hal ini dikarenakan GTM secara jangka panjang dapat mengganggu tumbuh kembang Si Kecil.
Kalau kita berbicara mengenai penyebab GTM, sebenarnya banyak sekali penyebabnya.
Namun secara umum, ada beberapa penyebab utama dari anak mogok makan atau GTM.
Apa saja penyebab GTM pada anak? Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Tumbuh Gigi
Tumbuh gigi adalah salah satu penyebab terbesar dan tersering dari GTM pada bayi atau anak.
Kondisi ini terjadi ketika Si Kecil tumbuh gigi yang sekaligus disertai dengan gusi bengkak, nyeri, tidak nyaman, dan menyebabkan sakit kepala atau demam.
Gejala-gejala tersebut membuat Si Kecil enggan membuka mulutnya, karena merasa sangat tidak nyaman.
2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas Ringan
Penyebab kedua gerakan tutup mulut yang berkutnya, yaitu adanya infeksi saluran pernapasan atas pada anak.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, yang membuat bagian saluran pernapasan atas Si Kecil, seperti hidung, tenggorokan, kerongkongan atau pita suara tidak nyaman.
3. Masalah di Saluran Cerna
Penyebab GTM yang selanjutnya adalah masalah yang terjadi pada saluran cerna Si Kecil.
Beberapa masalah yang dimaksud, seperti maag atau GERD, perut kembung atau begah, sembelit, dan lain sebagainya.
4. Evaluasi Anemia karena Kekurangan Zat Besi
Si Kecil yang kurang menerima asupan zat besi mungkin akan memiliki indera perasa yang kurang peka.
Hal ini membuat Si Kecil sulit makan, karena merasa asupannya tidak enak di lidah.
5. Infeksi Saluran Kencing
Penyebab adanya GTM pada anak adalah infeksi saluran kencing.
Kondisi ini cukup berbahaya dan harus segera diatasi.
Apabila Si Kecil merasa nyeri ketika buang air kecil, Moms sebaiknya segera membawanya berobat ke dokter, ya!
6. Penyebab Lainnya
Selain kondisi-kondisi di atas, terdapat beberapa hal lain yang dapat menyebabkan GTM pada anak, misalnya:
- Kurangnya variasi rasa pada makanan
- Anak bosan dengan tekstur makanan
- Bosan dengan cara makan yang biasa dilakukan
- Feeding rules yang tidak tepat
Baca Juga: 10+ Tanda Bayi Alergi Makanan MPASI Menurut Dokter Anak
Aturan Makan MPASI
Memiliki anak usia MPASI, Moms perlu memperhatikan aturan makan anak agar Si Kecil mendapatkan jumlah nutrisi yang tepat.
Berikut ini beberapa aturan makan yang perlu Moms perhatikan:
1. Aturan Makan pada Usia 6 - 8 Bulan
Jika memiliki anak usia 6-8 bulan, Moms perlu memperhatikan aturan makan sebesar 70% ASI dan 30% MPASI.
Fase usia ini adalah waktunya anak belajar proses makan yang menyenangkan, belajar waktu makan konsisten, dan belajar hak serta kewajiban pada makanannya.
2. Aturan Makan pada Usia 9 - 11 Bulan
Berbeda dengan tahapan usia sebelumnya, di fase usia 9-11 bulan ini, Si Kecil disarankan untuk menerima 50% ASI dan 50% MPASI.
Di usia 9-11 bulan, ASI sudah tidak menjadi asupan dominan bagi Si Kecil.
Moms bisa memberikan minimal 3 kali makanan berat dan 2 kali camilan.
Selain itu, pada usia ini, Moms juga sudah bisa memberikan variasi menu yang lebih luas untuk Si Kecil, mulai dari rasa hingga tekstur.
3. Aturan Makan pada Usia 12 - 24 Bulan
Pada anak usia ini, susu atau ASI bukan menjadi sumber utama untuk mengisi perut.
Karena, pada rentang usia ini, anak perlu menerima 30% ASI dan 70% MPASI.
Dengan banyaknya aktivitas yang telah dilakukan pada usia ini, anak membutuhkan banyak nutrisi dan makanan sehat yang bervariasi.
Cara Mengatasi GTM pada Anak
Meski terkesan sepele, GTM pada anak tetap harus segera diatasi.
Sebab, kondisi ini bisa membuat Si Kecil kekurangan gizi, yang dapat berujung pada gangguan tumbuh kembang, anemia, dan masalah kesehatan lainnya.
Lantas, apa saja cara mengatasi GTM pada anak? Berikut ini selengkapnya:
Baca Juga: 3 Cara Mengonsumsi Buah Zuriat yang Kaya Manfaat dan Gizi
1. Tetapkan Proses Makan yang Sama
Mengatasi GTM pada anak bisa dilakukan dengan menetapkan proses makan yang sama.
Terapkan kebiasaan makan yang baik, misalnya makan di meja makan bersama dan jangan makan terburu-buru.
Moms juga bisa melakukannya dengan mulai mengajak anak mencuci tangan terlebih dahulu dan berdoa sebelum makan.
2. Jadikan Waktu Makan Lebih Menarik
Berilah waktu maksimal 30 menit setiap kali makan.
Buat suasana yang nyaman dan menyenangkan agar Si Kecil tidak melakukan GTM.
Misalnya, dengan bercerita atau bernyanyi lagu favorit Si Kecil saat makan.
Pilih makanan kesukaan Si Kecil juga akan membuatnya menyantap lebih lahap.
Moms juga bisa menggunakan mainan atau buku bacaan untuk mengalihkan perhatian bayi dari suapan makanan pada mulutnya.
Suasana yang menyenangkan akan membuat Si Kecil senang dan menghabiskan makanannya, Moms.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Vitamin Penambah Nafsu Makan Bayi, Bye GTM!
3. Bersiap untuk Berantakan
Bersiap, ya, Moms, semua bayi akan menghasilkan ‘kekacauan’ saat mulai belajar makan MPASI.
Jangan terlalu mengkhawatirkan air yang tumpah, makanan yang jatuh, atau belepotan di mulut dan baju bayi.
Semuanya bisa Moms bereskan nanti, setelah waktu makan.
Jika Si Kecil terlihat menikmati waktu makannya, lebih baik Moms perhatikan saja.
Jangan dilarang atau terlalu diatur, agar Si Kecil bisa menikmati momen-momen menyantap makanan dengan sepenuh hatinya.
Tetap bersama bayi saat makan untuk menghindari kecelakaan, seperti tersedak, ya, Moms!
4. Mengajak Anak Menyiapkan Makanan Bersama
Biasanya, anak hanya menunggu makanan untuk dihidangkan oleh orang tuanya.
Nah, kali ini, untuk mengatasi aksi GTM, bisa dengan mengajak anak untuk menyiapkan makanan bersama.
Coba ajak anak menyiapkan makanan, dengan mencontoh makanan-makanan yang biasanya dia sering jadikan jajan di luar.
Moms, jangan lupa untuk membuat suasananya menyenangkan.
Selama proses ini, Moms juga bisa memberikan penjelasan sederhana dengan bercerita bahwa waktu makan sangatlah berharga dan menyenangkan.
Cara ini dianggap efektif untuk atasi aksi GTM anak.
Baca Juga: 14 Menu Appetizer Internasional dan Indonesia yang Populer
5. Biarkan Anak Makan Sendiri
Sebenarnya, setelah anak berusia 1 tahun, ia sudah bisa diajarkan untuk makan sendiri.
Tentunya, dengan orangtua yang mendampingi dan mengawasinya.
Jika anak awalnya merengek atau membuat meja makan berantakan dan kotor, Moms tak perlu mempermasalahkannya.
Sebab, ini adalah proses Si Kecil mengenal jenis makanan yang masuk ke dalam mulutnya.
Jangan lupa untuk menjauhkan anak dari televisi dan gadget yang mungkin mengganggu selama waktu makan, ya, Moms!
6. Sabar dan Konsisten
Moms mesti selalu sabar dan konsisten dalam menghadapi perilaku GTM pada anak.
Bertindak atau berkata tegas tak masalah, tapi bukan dengan marah, apalagi memaksa.
Mengatasi anak GTM memerlukan waktu. Jadi, biarkan anak belajar perlahan untuk mengenal makanan dan menyukainya.
Sebagai orang tua, selalu pastikan makanan yang disantap anak terasa lezat, sehat, dan bergizi seimbang.
7. Berikan Variasi Makanan
GTM pada anak bisa terjadi karena Si Kecil mulai bosan dengan makanannya.
Moms bisa menyiasatinya dengan memberikan finger food yang akan menarik perhatiannya.
Siapkan camilan yang dapat langsung Si Kecil makan sendiri tanpa bantuan Moms.
Tawarkan juga lebih banyak variasi buah, sayuran, daging, ayam, dan ikan yang diolah menjadi finger food.
Jangan lupa untuk memperkenalkan makanan lain dengan tekstur berbeda, seperti pasta, nasi, sereal, dan roti.
Selain itu, Moms juga bisa memberikan sendok kecil untuk memotivasi bayi makan sendiri.
Meski begitu, Moms harus tetap menyuapi bayi agar nutrisinya tercukupi.
Jika Si Kecil bisa menyuap makanannya sendiri, jangan lupa untuk memujinya sambil tetap mengawasi, ya, Moms!
8. Jadikan Tampilan Makanan Lebih Menarik
Jika bayi masih GTM, terus tawarkan makanan baru di waktu yang berbeda.
Si Kecil mungkin akan mencoba dan akhirnya menyukainya.
Akan tetapi, dia mungkin harus melihat makanan di atas piring 10-15 kali sebelum tertarik untuk mencobanya.
Tawarkan bayi makanan dengan berbagai warna, bentuk dan ukuran yang berbeda. Biarkan Si Kecil memilih apa yang dia makan dari piringnya.
Letakkan sedikit makanan baru di piring dengan makanan favoritnya, misalnya sepotong brokoli bersama kentang tumbuk.
Motivasi Si Kecil untuk menyentuh, mencium, atau menjilat makanan tersebut.
9. Hindari Camilan Tinggi Gula
Untuk mencegah anak GTM, Moms perlu mengurangi atau menghindari pemberian camilan tinggi gula kepada Si Kecil.
Karena camilan-camilan dengan rasa yang relatif tinggi gula ini dapat menimbulkan rasa kenyang palsu.
Tak usah khawatir, Moms bisa mengubahnya dengan memberikan camilan sehat, misalnya buah potong atau pure.
Baca Juga: 12 Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Makanan Bayi, Waspada!
Cara Mencegah GTM pada Anak
Terkadang anak-anak dapat menjadi pemilih dalam makanan mereka dan menolak makan.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah anak menutup mulut dan menolak makan:
1. Berikan Pilihan yang Sehat
Biarkan anak memilih makanan mereka sendiri dalam batas yang sehat.
Ini memberi mereka rasa kontrol dan kemandirian. Pastikan pilihan yang mereka miliki sehat dan bergizi.
2. Jadwalkan Waktu Makan yang Teratur
Tetapkan jadwal waktu makan yang konsisten. Anak-anak cenderung lebih mudah makan ketika mereka tahu kapan waktunya.
Hindari memberikan camilan atau minuman manis di antara waktu makan yang dapat mengurangi nafsu makan mereka.
3. Buat Makanan Menarik
Melansir UCSF, pesentasikan makanan dengan cara yang menarik.
Gunakan warna-warna cerah, potongan-potongan menarik, dan hiasan yang membuat makanan terlihat menggoda.
4. Libatkan Anak dalam Persiapan Makanan
Biarkan anak membantu mempersiapkan makanan. Mereka mungkin lebih cenderung mencicipi makanan yang mereka bantu buat.
5. Jangan Memaksa
Hindari memaksa anak untuk makan atau memberikan hukuman terkait makanan.
Ini dapat menciptakan asosiasi negatif dengan makanan. Biarkan anak makan sebanyak yang mereka inginkan.
GTM pada anak memang tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.
Namun, kondisi ini tetap harus diatasi sesegera mungkin, ya, Moms.
Apabila Moms kesulitan atau Si Kecil GTM berkepanjangan, jangan ragu untuk segera mengonsultasikannya kepada dokter atau ahli gizi, ya.
Baca Juga: Ini Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk Menurut Dokter Anak
Jangan biarkan GTM pada anak terus terjadi dan membuat Si Kecil berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang, ya.
- https://www.aap.org/en/patient-care/healthy-active-living-for-families/
- https://www.healthline.com/health/parenting/child-refuses-to-eat-anything
- https://www.ucsfbenioffchildrens.org/education/picky-eaters
- https://thenourishedchild.com/12-reasons-child-wont-eat/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.