Cara Menanam Singkong serta Cara Merawat dan Memanennya
Moms yang punya hobi berkebun mungkin tertarik untuk menanam singkong. Ketahui yuk bagaimana cara menanam singkong yang benar.
Menanam singkong bisa dilakukan sepanjang waktu di Indonesia baik di musim hujan maupun musim kemarau.
Hanya saja kualitas rasa singkong lebih baik ketika ditanakan di akhir musim hujan dan dipanen di musim kemarau.
Rata-rata petani di Indonesia mulai melakukan cara menanam singkong di bulan Februari-Maret agar mendapatkan singkong yang berkualitas dari segi bentuk hingga rasa.
Jika Moms memiliki lahan, tak ada salahnya mempraktikkan cara menanam singkong di rumah.
Singkong memiliki banyak manfaat mulai dari daunnya yang bisa dijadikan lalapan hingga umbinya yang bisa dijadikan keripik.
Moms penasaran cara menanam singkong yang baik dan benar? Yuk, kita simak.
Baca Juga: 5 Resep Olahan Ubi Jalar, Bisa untuk Lauk dan Camilan!
Manfaat Singkong bagi Kesehatan
Sebelum mengetahui cara menanam singkong, ada baiknya Moms terlebih dulu mengetahui beragam manfaat singkong.
Meski terkesan makanan murah, singkong memiliki banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Singkong adalah sumber energi yang baik karena kandungan karbohidratnya yang tinggi.
Melansir Jaipur National University, singkong kaya vitamin C yang bermanfaat sebagai antioksidan yang membantu produksi kolagen dan meningkatkan imunitas tubuh.
Singkong juga dapat membantu menyehatkan usus dan mengontrol kadar gula darah.
Baca Juga: 15+ Makanan yang Mengandung Karbohidrat, Enak dan Sehat!
Cara Menanam Singkong
Singkong biasa disajikan dalam berbagai bentuk olahan masakan, misalnya keripik, kolak, dan digoreng.
Indonesia yang beriklim tropis sangat cocok untuk budidaya singkong.
Selain itu, singkong termasuk tanaman budidaya yang mudah ditanam dan tahan terhadap kekeringan.
Singkong dapat diperbanyak secara generatif maupun vegetatif.
Berikut langkah-langkah cara menanam singkong yang baik dan terhindar dari hama:
1. Persiapan Lahan
Cara menanam singkong yang pertama adalah siapkan lahan.
Menanam singkong sangat penting untuk memilih tanah subur yang dikeringkan dengan baik.
Untuk menghasilkan singkong yang besar, tanaman harus memiliki ruang untuk menumbuhkan akar.
Oleh karena itu, dalam penyiapan lahan tanam harus diperhatikan luas lahan.
Ketika mengerjakan pengolahan tanah sebaiknya dilakukan saat tanah tidak dalam keadaan becek agar struktur tanah tidak rusak.
Pengolahan tanah bisa dibajak menggunakan traktor atau dicangkul 1-2 kali sedalam kurang lebih 20 cm.
Ratakan tanah, lalu dibuat guludan dan juga buat saluran drainase sehingga singkong dapat siap ditanami.
Lahan yang telah digemburi dapat ditaburi pupuk kandang untuk menambah unsur hara tanah dan menjadi unsur hara bagi tanaman agar tumbuh subur.
Tambahkan kapur jika tanah asam, karena singkong akan tumbuh baik pada derajat keasaman tanah netral (pH: 5-8).
Baca Juga: Ketahui, Ini Kandungan Gizi dan Manfaat dari Ubi Kayu
2. Persiapan Bibit
Cara menanam singkong selanjutnya adalah tentukan bibit yang akan dibudidayakan.
Moms dapat melakukan dengan memotong batang singkong menjadi beberapa bagian dengan panjang sekitar 20 cm.
Batang singkong bisa dipotong lurus juga bisa dipotong miring.
3. Penanaman Bibit
Cara menanam singkong berikutnya adalah penanam bibit.
Pada tahap ini ada beberapa hal yang harus Moms perhatikan agar singkong berkembang dengan sempurna.
Bibit yang sudah dipotong dapat langsung ditanam ke lahan pertanian dengan jarak tanam bibit singkong 60 cm x 80 cm (bibit 60cm dengan bibit lain: jarak antar jalur / kolom 80cm).
Kuantitas penanaman singkong yang dianjurkan untuk 1 ha adalah 60 ikat batang singkong.
Dalam menanam bibit singkong yang harus diperhatikan adalah arah tunasnya, jangan sampai terbalik.
Moms bisa melihat arah pucuk di dekat tonjolan daun singkong yang lepas.
Pada posisinya dapat terlihat tunas anak (sering disebut mata). Pastikan tunas anak menghadap ke atas, agar tidak tumbuh terbalik.
Penanaman stek singkong secara vertikal tidak dianjurkan karena metode ini mendorong pengeringan stek dan biasanya perkembangan dan pembentukan akar yang buruk.
Metode terbaik yang direkomendasikan adalah miring atau horizontal.
Dengan metode ini, dua pertiga dari stek ditanam dan ditanam pada sudut miring sekitar 450 derajat.
Cara Merawat Tanaman Singkong
Tanaman singkong sebaiknya dirawat agar memperoleh singkong yang berkualitas.
Bagaimana caranya?
1. Pemupukan
Cara melakukan pemeliharaan tanaman singkong dengan pemupukan pada 3–4 minggu terlebih dahulu atau setelah tanaman singkong telah mengeluarkan tunas dengan daun singkong sekitar 5–7 helai.
Gunakan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman singkong.
Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kimia (Urue, TSP, KCl) dengan takaran disesuaikan dengan petunjuk yang tertera di karung pupuk.
Pemupukan juga bisa dilakukan pada bulan ke-5 tanam agar singkong lebih besar saat dipanen. Tapi biasanya hanya menggunakan urea saja.
Berikan pupuk secara teratur, terutama pada awal pertumbuhan dan saat tanaman sedang berproduksi umbi.
2. Pembersihan Gulma dan Hama
Selain pemupukan, lakukan juga penyiangan atau pembersihan gulma dan gulma yang mengganggu.
Gulma dapat bersaing dengan tanaman singkong untuk sumber daya seperti air dan nutrisi.
Gulma harus dikendalikan selama 8 sampai 12 minggu pertama sejak tanam.
Selain gulma, pastikan juga basmi hama di sekitarnya.
Hama serangga yang umum pada ubi kayu adalah belalang beraneka ragam, tikus, pemotong rumput, semut, dan rayap putih.
Untuk hama serangga gunakan insektisida yang dianjurkan selain perawatan benih (pemotongan). Beberapa insektisida yang dapat Moms gunakan.
3. Irigasi yang Tepat
Pastikan tanaman singkong mendapatkan cukup air, terutama pada musim kering.
Tetapi, hindari tergenangnya air, karena singkong tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu basah.
4. Penyulaman dan Suhu yang Pas
Lakukan penyulaman pada bibit yang tidak tumbuh dan roboh.
Perawatan tanaman singkong yang baik harus mencakup penggunaan pupuk lepas lambat di musim semi. Jaga agar tanaman tetap lembap.
Singkong membutuhkan suhu antara 21 C sampai 35 C, curah hujan 1500 mm sampai diatas 2000.
Jenis varietas yang akan ditanam sangat bergantung pada intensitas dan lamanya curah hujan di lokasi tertentu.
Baca Juga: 5 Jenis Bunga Zinnia Elegans serta Arti dan Cara Menanamnya
Cara Memanen Singkong
Setelah mengetahui cara menanam singkong, pastikan juga pahami cara memanennya.
1. Pahami Waktu Panen dan Ciri Singkong Siap Dipanen
Tanaman singkong umumnya bisa dipanen sekitar 7-8 bulan masa tanam.
Namun seiring dengan meningkatnya teknologi yang dapat menghasilkan varietas baru, terdapat singkong yang dapat dipanen pada bulan ke-5 tanam.
Ciri-ciri tanaman singkong yang siap dipanen adalah daunnya sudah mulai sedikit karena rontok, singkong berukuran besar (terlihat dengan menggali tanah).
Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Hortikultura untuk Kebun Mini Moms
2. Cabut Singkong dan Potong Pangkalnya
Lakukan pemanenan dengan mencabut singkong secara manual, tanah yang gembur tentunya akan membantu mengurangi singkong yang tertinggal saat dicabut.
Singkong bisa dipanen secara bersamaan.
Pisahkan singkong dari pohonnya dengan cara memotong dengan parang pada bagian pangkal singkong (jangan sampai terkena singkong ya Moms).
3. Ketahui Faktor yang Memengaruhi Kualitas Batang Singkong saat Panen
Kualitas batang singkong saat pemanenan tergantung pada:
- Umur batang. Stek terbaik untuk ditanam diperoleh dari tanaman berumur 6-12 bulan.
- Tebal. Diameter empulur yang dianjurkan sama dengan atau kurang dari 50% batang.
- Kesehatan Batang. Pastikan batang sehat dan tumbuh serta berkembang dengan baik.
- Jumlah Simpul. Potong batang sedemikian rupa sehingga setiap pemotongan memiliki sekitar 5-7 simpul.
- Porsi Batang. Bagian tengah membentuk lebih baik daripada bagian ujung dan basal.
4. Bersihkan Lahan
Kumpulkan semua batang singkong yang tersisa untuk membersihkan lahan agar dapat ditanam kembali.
Sisa batang singkong ini dapat dimanfaatkan sebagai bibit untuk ditanam selanjutnya atau dibakar di lahan pertanian atau kebun untuk dijadikan pupuk.
Selain itu, umbi singkong cepat busuk setelah dipanen karena tidak dapat disimpan dengan baik setelah dicabut.
Moms harus segera menutupi akar singkong dengan karung goni dan siram air di atasnya agar tetap lembap dan simpan selama 2-4 hari sebelum diolah.
Akar singkong yang disimpan lebih lama dari periode ini tidak menghasilkan produk yang berkualitas baik karena terdapat bistik hitam yang terbentuk di dalam akarnya.
Baca Juga: 10 Cara Menanam Selada Hidroponik dan Menggunakan Polybag
Tips agar Berhasil Menanam Singkong di Rumah
Setelah mengetahui cara memanam singkong, berikut ini beberapa tips tambahan agar berhasil menanam singkong di rumah:
1. Pilih Varietas yang Tepat
Pilih varietas singkong yang sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan di daerah Moms.
Beberapa varietas lebih tahan terhadap penyakit atau memiliki hasil yang lebih baik dalam kondisi tertentu.
Adapun jenis singkong yang dapat Moms coba tanam, yaitu singkong mentega, singkong adira, singkong malang, singkong gajah, dan banyak lagi.
2. Perhatikan Jarak Tanam
Pastikan Moms memberi cukup ruang antara tanaman singkong.
Jarak yang cukup antara tanaman akan memungkinkan mereka untuk tumbuh dengan baik dan menghindari persaingan yang berlebihan.
3. Perhatikan Waktu Panen
Panenlah singkong ketika umbinya telah mencapai ukuran yang diinginkan, biasanya setelah 8-12 bulan.
Jangan biarkan umbi terlalu lama di dalam tanah, karena ini dapat mengurangi kualitasnya.
4. Pemanenan yang Hati-hati
Saat panen, hindari merusak umbi singkong. Gali dengan hati-hati dan gunakan alat yang tepat agar umbinya tetap utuh.
5. Peralatan yang Diperlukan
Pastikan Moms memiliki peralatan dasar seperti sekop, cangkul, dan selukat untuk membantu dalam pemeliharaan dan panen tanaman singkong.
Baca Juga: 5 Pupuk Buah untuk Bantu Tanaman Tumbuh Subur
Moms, itulah beberapa cara menanam singkong yang benar agar menghasilkan singkong yang banyak dan berkualitas. Selamat mencoba, ya!
- https://steemit.com/farms/@gidolee/how-to-start-a-cassava-farm
- https://steemit.com/ecotrain/@munizarjuve/how-to-plant-cassava-to-much-fruit
- https://steemkr.com/food/@factism/steemit-agriculture-crop-production
- https://agro4africa.com/cassava-farming-process/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.