02 Agustus 2024

20 Cara Menghilangkan Bau Vagina, Mudah dan Ampuh!

Vagina berbau tidak sedap bisa terjadi akibat kurang jaga kebersihan organ intim

Vagina berbau tak sedap? Tenang, tidak perlu khawatir. Ada kok cara menghilangkan bau vagina yang mudah dan ampuh.

Vagina berbau tidak sedap pastinya membuat tidak nyaman, bahkan bisa menurunkan rasa percaya diri.

Sebelumnya, Moms harus memahami bahwa vagina memang memiliki aroma tersendiri.

Namun, bukan berarti baunya wangi semerbak seperti bunga, ya.

“Aroma vagina bukan seperti pengharum atau parfum. Baunya khas, seperti halnya keringat," ujar Dr. Lauren Streicher, profesor asosiasi kebidanan dan ginekologi klinis di Universitas Northwestern.

Namun, ada tanda-tanda yang perlu diwaspadai ketika vagina berbau tidak sedap atau bahkan cenderung amis.

Cari tahu cara mengatasi bau vagina secara alami yang aman dilakukan, yuk, Moms!

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja

Cara Menghilangkan Bau Vagina

Nyatanya, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab vagina berbau tidak sedap.

Penyebab vagina bau, seperti sedang menstruasi, kurang menjaga kebersihan organ intim, hingga gejala dari infeksi bakteri atau jamur.

Vagina berbau tidak sedap memang harus diatasi berdasarkan penyebab yang mendasarinya.

Namun, umumnya, beberapa cara menghilangkan bau vagina yang ampuh dan bisa Moms coba, antara lain:

1. Jaga Kebersihan Vagina

Menjaga Kebersihan Vagina Selama Menstruasi
Foto: Menjaga Kebersihan Vagina Selama Menstruasi (Orami Photo Stocks)

Sebelum melakukan penanganan berlanjut, pastikan Moms menerapkan cara yang tepat untuk membersihkan vagina.

Melansir dari Center for Young Women's Health, celana ketat dan bahan celana yang tidak menyerap keringat bisa membuat keringat.

Akibatnya, memicu bakteri bersarang di vagina sehingga menimbulkan bau tidak sedap.

Dalam hal ini, cara menghilangkan bau vagina yang bisa dicoba, yaitu:

  • Langsung buang air kecil setelah berhubungan seks.
  • Gunakan sabun lembut tanpa pewangi di bagian vulva.
  • Mengganti celana dalam setiap habis mandi atau ketika berkeringat dan lembap.
  • Mencuci celana dalam dengan deterjen tanpa pewangi.
  • Mandi setelah berkeringat.
  • Kalau vagina bau, cuci vulva dengan air bersih.
  • Gunakan handuk lembut untuk mengeringkan vulva.

Selalu ingat untuk tidak menggunakan sabun berpewangi atau mengandung alkohol.

Moms juga sebaiknya menghindari penggunaan produk pembersih vagina, apalagi jika tidak berdasarkan saran dari dokter.

Hal ini karena aroma dan bahan kimia di dalam produk tersebut dapat mengganggu pH alami vagina wanita.

2. Ganti Pakaian Dalam Berbahan Katun

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, vagina dapat berbau karena pakaian dalam yang panas dan tidak menyerap keringat.

Jika Moms memiliki celana dalam berbahan satin, sutra atau poliester, lebih baik beralih pada jenis katun 100%.

Kapas mudah bernapas dan membantu menghilangkan keringat dan cairan dari tubuh.

Terlalu lembap pada pakaian dalam dapat mengganggu tingkat bakteri alami pada vagina.

Selain setelah mandi, Moms juga harus segera mengganti celana dalam seusai berolahraga.

Jangan sampai vagina jadi lembap karena keringat, kemudian jadi berbau tidak sedap.

Baca Juga: 18 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya

3. Tingkatkan Makanan Probiotik

Yoghurt
Foto: Yoghurt (Freepik.com/racool-studio)

Menjaga kesehatan vagina juga harus melalui pola makan yang sehat dan tepat.

Beberapa makanan dapat menghilangkan bau vagina, seperti yoghurt.

Dilansir dari studi di Turkish Journal of Urology, Moms bisa mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik.

Hal ini untuk meningkatkan produksi bakteri sehat di tubuh, termasuk di dalam vagina.

Bakteri baik bernama Lactobacillus ini berfungsi untuk:

  • Memperbaiki tingkat keasaman vagina.
  • Menghentikan bakteri jahat yang menyerang jaringan vagina.
  • Meningkatkan sistem imun tubuh.
  • Probiotik dapat mengatasi infeksi jamur yang menjadi penyebab vagina berbau tidak sedap.

Makanan probiotik yang bisa menjadi pilihan lain di antaranya, yoghurt, kefir, kimchi, tempe, miso, asinan kol, hingga kombucha (teh fermentasi).

4. Jangan Lupakan Makanan Prebiotik

Tidak hanya makanan probiotik, makanan prebiotik juga menjadi salah satu cara menghilangkan bau vagina, lho!

Komposisi dalam prebiotik mampu menyeimbangkan pH vagina dengan cara meningkatkan produksi bakteri baik.

Makanan yang mengandung prebiotik di antaranya:

  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Asparagus
  • Makanan gandum
  • Oats
  • Kacang kedelai
  • Pisang

Baca Juga: Bermasalah dengan Jerawat di Pantat? Berikut 5+ Cara Mengatasinya

Namun, satu hal yang perlu Moms perhatikan adalah prebiotik dapat memperburuk masalah usus, contohnya sindrom iritasi usus besar.

Oleh karena itu, pastikan konsumsi dalam jumlah yang pas dan tidak berlebihan.

5. Coba Minyak Esensial

Minyak Esensial
Foto: Minyak Esensial (Freepik.com/kotkoa)

Meskipun belum ada penelitian medis yang mendukungnya, namun cara mengatasi bau vagina dengan alami ini bisa dicoba.

Moms bisa mencoba minyak atsiri sebagai pilihan cara menghilangkan bau vagina

Minyak atsiri memiliki sifat antimikroba dan antijamur alami, yang membantu mengurangi dan menghilangkan bakteri.

Namun, berhati-hati saat memakai setiap minyak esensial ke area sekitar vagina karena dapat mengiritasi kulit halus dari area tubuh tersebut.

Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum melakukan tahap yang satu ini ya, Moms!

6. Konsumsi Jenis Obat-obatan Tertentu

Bau vagina yang tidak sedap dapat menjadi gejala dari berbagai penyakit seperti vaginosis bakteri, infeksi saluran kemih, trikomoniasis, hingga radang panggul.

Tentunya pengobatan penyakit tersebut harus melalui diagnosis dan pemeriksaan yang tepat dari dokter.

Jadi, tidak ada salahnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter dalam cara menghilangkan bau vagina.

Terutama ketika Moms terjadi gejala aneh yang dirasakan selama kurun waktu tertentu.

7. Banyak Minum Air Putih

Air Putih
Foto: Air Putih (Orami Photo Stock)

Jangan malas minum air putih ya, Moms!

Saat tubuh mengalami dehidrasi, urine akan menjadi lebih asam, sehingga membuat vagina berbau tidak sedap.

Moms harus minum banyak air putih, terutama ketika warna urine terlihat gelap atau cokelat.

Dilansir dari WebMD, wanita disarankan minum 9 gelas (sekitar 2 liter) air per hari.

Sedangkan, ibu hamil minum 10 gelas dan ibu menyusui 12 gelas.

Selalu ingat untuk membawa botol minum selama kita beraktivitas, terutama bila banyak bergerak dan berkeringat.

Baca Juga: Kandidiasis, Jamur Vagina yang Pengaruhi Kesuburan?


8. Batasi Konsumsi Makanan Manis

Selain banyak minum air putih, Moms juga harus mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula untuk cara menghilangkan bau vagina.

Makan makanan manis bisa memicu produksi ragi yang akan mempertajam bau vagina.

Meski belum ada riset yang lebih mendalam, beberapa studi awal menemukan mengonsumsi makanan dengan wangi manis dapat menjadi faktor penyebabnya.

Kurangi makanan manis seperti semangka, apel, dan ceri bisa mengubah aroma vagina.

9. Rajin Ganti Pembalut

Pembalut
Foto: Pembalut (Freepik.com/freepik)

Bagi Moms yang sedang menstruasi, sangat wajar bila bau vagina jadi lebih menyengat dibanding biasanya.

Pembalut atau tampon yang terlalu lama digunakan dapat membuat bakteri berkembang biak dengan cepat, sehingga vagina pun jadi berbau.

Makanya, Moms harus rajin mengganti pembalut setiap 3 jam sekali, ya.

Bersihkan vagina dengan benar menggunakan air dan keringkan dengan handuk sebelum memakai pembalut baru.

Hindari juga memakai panty liner setiap hari karena akan mengurangi keseimbangan bakteri baik di vagina.

Nantinya, pemakaian panty liner ini bisa menyebabkan bau dan infeksi.

Cara menghilangkan bau vagina secara alami ini terlihat mudah namun harus dilakukan ya, Moms.

10. Bersihkan Vagina Setelah Berhubungan Seks

Mungkin Moms pernah menyadari bau yang amis dan pekat setelah berhubungan seks. Ini adalah tanda dari vaginosis bakteri.

Kadang, semen berinteraksi dengan cairan vagina, sehingga menimbulkan bau.

Untuk cara menghilangkan bau vagina dengan alami, lakukan hal ini usai berhubungan seks:

  • Gunakan kondom untuk menghindari kontak antara semen dan cairan vagina
  • Bersihkan vulva dengan air, tidak perlu gunakan sabun wangi

Hindari juga menggunakan pelumas dengan aroma dan rasa. Beberapa jenis pelumas juga bisa memengaruhi pH vagina.

Baca Juga: Vagina Keluar Darah setelah Berhubungan Intim, Wajar Atau Malah Berbahaya?

11. Mandi dengan Larutan Cuka Apel

Cuka Apel
Foto: Cuka Apel (Freepik.com/jcomp)

Mandi air hangat yang terlalu sering dapat mengganggu pH alami pada vagina, lho.

Tetapi, apabila Moms ingin mandi air hangat, mungkin bisa mengikuti cara berikut ini.

Tuangkan satu atau dua cangkir cuka sari apel ke dalam bak mandi air hangat dan rendam selama 20 menit.

Cuka secara alami dapat mengurangi bakteri dan sebagai cara menghilangkan bau vagina.

Namun, apabila Moms ada alergi terhadap cuka apel, lebih baik dihindari, ya.

12. Mengoleskan Tea Tree Oil

Mengutip dari penelitian di jurnal Phytotherapy Research, tea tree oil dapat membantu mengobati infeksi pada vagina yang memicu bau tak sedap.

Tea tree oil telah terbukti memiliki sifat antijamur. Ini adalah alternatif dalam cara menghilangkan bau vagina yang bisa dicoba.

Campurkan beberapa tetes minyak teh dengan air dan oleskan setetes ke bagian luar vagina.

Coba ini selama 3 sampai 5 hari. Jika baunya tidak kunjung hilang atau semakin parah, Moms harus berhenti menggunakan cara ini.

Gunakan cara menghilangkan bau vagina ini sesekali, dan jangan pernah menelannya.

Jika Moms memiliki kulit sensitif, jangan gunakan cara ini dan hentikan penggunaan jika terjadi ketidaknyamanan.

13. Konsumsi Bawang Putih

Bawang Putih Tunggal
Foto: Bawang Putih Tunggal (Orami Photo Stock)

Studi di jurnal Antimicrobial Agents and Chemotherapy menemukan bahwa bawang putih bisa digunakan sebagai cara menghilangkan bau vagina.

Bawang putih terbukti memberantas bakteri atau menyembuhkan infeksi jamur yang sebagai pemicu bau tidak sedap.

Jika Moms ingin mencoba bawang putih untuk mengobati infeksi jamur, konsumsi makanan yang mengandung bawang putih.

Hindari memasukkan bawang putih ke dalam vagina, sebab dapat memicu infeksi lebih parah.

Baca Juga: Abortus Imminens, Pendarahan Vagina sebelum Kehamilan 20 Minggu

14. Rutin Mengonsumsi Vitamin C

Mengonsumsi vitamin C adalah cara penguat sistem kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan yang kuat memungkinkan tubuh untuk kembali seimbang.

Vitamin C memiliki komponen antimikroba, sehingga beberapa wanita mengonsumsi ini untuk mengatasi pertumbuhan jamur pada vagina.

Coba tingkatkan asupan vitamin C untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi jamur.

Buah nanas turut mengandung vitamin C berlebih, dan dapat dikonsumsi sebagai cara meghilangkan bau vagina secara alami.

Konsumsi nanas mentah atau bisa minum satu atau dua gelas jus nanas setiap hari.


15. Hindari Douching Vagina

Jaga Kesehatan Kulit dengan Bercukur
Foto: Jaga Kesehatan Kulit dengan Bercukur (Orami Photo Stocks)

Agar tetap bersih dan terawat, vagina harus dibersihkan secara berkala.

Moms cukup mencuci vagina dengan air saja, kemudian bilas beberapa kali.

Selain itu, saat akan membilasnya, jangan lupa untuk usap dengan tangan supaya kotoran dan keringat hilang.

Pastikan membilasnya dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya.

Hindari pembilasan vagina dengan air dan campuran cairan atau douching, misalnya dengan cuka sari apel.

Menurut Journal Vaginal Douching: Evidence for Risks or Benefits to Women's Health, douching bisa menyebabkan penyakit radang panggul, kehamilan ektopik, dan mungkin dampak kesehatan lainnya.

Moms juga perlu untuk mencukur rambut di sekitar vagina secara teratur.

Rambut yang terlalu lebat di sekitar vagina akan memerangkap kelembapan vagina sehingga mengubah keringat jadi bau.

16. Hindari Penggunaan Produk Pencuci Vagina

Tidak dianjurkan menggunakan produk pencuci vagina yang mengandung bahan kimia.

Ini karena, vagina memiliki cara alami membersihkan diri, dan penggunaan produk ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri alami.

17. Hindari Penggunaan Produk Aroma Buatan

Cara menghilangkan bau vagina yang terakhir adalah dengan mengurangi atau menghindari penggunaan produk beraroma kuat seperti douches atau pantyliner beraroma.

Ini karena bisa menyebabkan iritasi dan mengganggu keseimbangan bakteri alami sama seperti menggunakan produk pencuci vagina.

Baca Juga: Kandidiasis, Jamur Vagina yang Pengaruhi Kesuburan?

18. Hindari Stres

Stres dapat berdampak pada kesehatan secara menyeluruh, termasuk pada kondisi vagina bau amis.

Stres dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan buruk dalam tubuh, termasuk di area vagina.

Ketika keseimbangan ini terganggu, dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan bakteri yang menghasilkan bau yang tidak sedap.

Stres juga dapat mempengaruhi tingkat keasaman (pH) tubuh.

Perubahan pH vagina dapat mengganggu lingkungan yang sehat untuk bakteri baik, yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan bau yang tidak sedap.

19. Gunakan Pakaian yang Longgar

Cara menghilangkan bau vagina selanjutnya yang bisa Moms lakukan adalah menghindari menggunakan pakaian khususnya pakaian dalam yang ketat.

Pakaian dalam yang longgar memungkinkan sirkulasi udara yang baik di sekitar area genital, sehingga membantu menjaga kelembapan dan mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.

Kain yang lebih longgar juga mengurangi gesekan dan iritasi pada kulit sensitif di sekitar vagina, yang dapat meminimalkan risiko infeksi dan ketidaknyamanan.

20. Konsumsi Jus Cranberry

Cranberry Jus
Foto: Cranberry Jus (Everydayhealth.com)

Konsumsi jus cranberry adalah salah satu cara menghilangkan bau vagina alami selanjutnya.

Jus cranberry memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran kemih dan mencegah infeksi yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.

Cranberry mengandung proanthocyanidins, senyawa yang mencegah bakteri menempel pada dinding saluran kemih, sehingga membantu mencegah infeksi saluran kemih (ISK) yang sering menjadi penyebab bau vagina.

Kapan Harus ke Dokter?

Kini Moms sudah tahu bagaimana cara menghilangkan bau vagina, bukan?

Nah, jika sudah melakukan cara tersebut tapi tidak ada perubahan dalam bau vagina, ada baiknya Moms segera berkonsultasi kepada dokter.

Bahkan jika Moms juga mengalami gejala lain seperti gatal-gatal, iritasi, atau keputihan yang berbeda dari biasanya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.

Ingat, bau tak sedap dari vagina juga dapat menjadi tanda dari penyakit.

Karenanya, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter jika kondisi Moms tidak kunjung membaik setelah menerapkan cara menghilangkan bau vagina yang telah disebutkan.

Moms juga mesti segera berobat ke dokter apabila mengalami vagina berbau tak sedap yang disertai tanda-tanda berikut ini:

  • Demam lebih dari 38,6°C.
  • Urine dan keputihan berbau sangat menyengat
  • Keputihan menggumpal seperti keju atau tahu yang dihancurkan.
  • Cairan keputihan berwarna cokelat atau bahkan hijau.
  • Mengalami masalah buang air kecil, seperti adanya sensasi terbakar atau nyeri.

Baca Juga: Benjolan di Bibir Vagina, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ingat, Moms, cara menghilangkan bau vagina yang paling baik adalah mengatasi penyebab yang mendasarinya.

Bagaimanapun juga, dokter lebih tahu tentang cara menghilangkan bau vagina yang sesuai dengan kondisi Moms.

Oleh karena itu, jangan sampai ragu atau malu untuk berkonsultasi kepada dokter jika cara menghilangkan bau vagina tak memberikan hasil yang sesuai harapan, ya!

  • https://youngwomenshealth.org/2015/04/17/what-causes-it-to-smell-down-there-my-vagina/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6134985/
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ptr.5422
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC538912/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2567125/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.