Mysophobia, Fobia Terhadap Kuman dan Bakteri yang Kotor
Pernahkah Moms mendengar istilah mysophobia? Jika Moms pernah menonton drama Korea Clean with Passion for Now yang dibintangi Kim You Jung dan Yoon Gyun Sang, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah ini.
Secara awam, mysiphobia dikenal sebagai fobia atau ketakutan berlebihan terhadap kuman atau sesuatu yang kotor. Seseorang dengan fobia ini akan bereaksi berlebihan saat melihat sesuatu yang kotor. Tapi, sebenarnya apa itu mysophobia? Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Mysophobia?
Foto: Orami Photo Stock
Hati-hati dengan mysophobia ya Moms. Gangguan psikologi yang satu ini bisa muncul pada berbagai macam orang dan sangat memengaruhi gaya hidup.
Mysophobia juga dikenal mirip dengan germophobia, germaphobia, verminophobia, dan bacillophobia. Istilah mysophobia digunakan untuk menggambarkan ketakutan patologis terhadap kuman, bakteri, kenajisan, kontaminasi, dan infeksi.
Individu dengan germophobia mungkin merasa terdorong untuk mencuci tangan mereka secara berlebihan dan mengambil tindakan pencegahan lain terhadap kontaminasi, seperti dilansir PSYCOM.
Orang dengan mysophobia akan merasa ketakukan berlebihan dengan kehadiran kuman di mana-mana. Mereka juga cenderung mempraktikkan kebersihan secara berlebihan untuk mengambil tindakan pencegahan umum terhadap kontaminasi.
Mereka selalu berjuang untuk mengevaluasi situasi mana yang berbahaya, karena mereka merasa khawatir atau panik ketika menghadapi skenario sehari-hari yang melibatkan kuman. Mereka akan mengambil tindakan ekstensif untuk menghindari kontaminasi atau dekontaminasi diri mereka sendiri dan ruang yang mereka huni.
Baca Juga: Jaga Kebersihan Rumah Supaya Asma Tidak Kumat
Kondisi ini juga biasanya memengaruhi kehidupan sehari-hari. Orang dengan mysophobia akan berusaha keras untuk menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan kontaminasi, seperti makan di restoran atau berhubungan seks.
Mereka mungkin juga menghindari tempat-tempat di mana banyak kuman, seperti kamar mandi umum, restoran, atau bus. Beberapa tempat lebih sulit untuk dihindari, seperti sekolah atau tempat kerja.
Di tempat-tempat ini, tindakan seperti menyentuh kenop pintu atau berjabat tangan dengan seseorang dapat menyebabkan kecemasan yang signifikan. Terkadang, kecemasan ini mengarah pada perilaku kompulsif.
Seseorang dengan germaphobia mungkin sering mencuci tangan, mandi, atau membersihkan permukaan. Meskipun tindakan berulang ini sebenarnya dapat mengurangi risiko kontaminasi, tindakan tersebut dapat menghabiskan banyak waktu, sehingga sulit untuk fokus pada hal lain.
Melansir Healthline, mysophobia juga kerap dikaitkan dengan tanda gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Dengan OCD, obsesi yang berulang dan terus-menerus menghasilkan kecemasan dan kesusahan yang signifikan.
Perasaan ini menghasilkan perilaku kompulsif dan berulang yang memberikan sedikit kelegaan. Membersihkan adalah paksaan umum di antara orang-orang yang menderita OCD.
Meski begitu, memiliki mysophobia tanpa OCD juga bisa terjadi. Bahkan beberapa orang memiliki mysophobia dan OCD.
Perbedaan paling utama antara OCD dan mysophobia adalah, dengan mysophobia melakukan ritual bersih-bersih dalam upaya untuk mengurangi kuman. Sementara orang dengan OCD, bersih-bersih untuk mengurangi kecemasan mereka.
Baca Juga: 8 Benda Ini Ternyata Lebih Kotor dari Toilet!
Penyebab Mysophobia
Foto: blackbearlodge.com
Seperti fobia lainnya, mysophobia sering dimulai antara masa kanak-kanak dan dewasa muda. Salah satu faktor yang mungkin mengembangkan mysophobia adalah peristiwa mengalami peristiwa traumatis.
Tidak sedikit juga orang dengan kecemasan atau depresi yang terjadi dalam keluarga membuat mereka terkena fobia ini. Beberapa ahli menyatakan bahwa peningkatan penggunaan barang-barang kebersihan, seperti penutup kursi toilet dan pembersih tangan, telah berkontribusi pada peningkatan mysophobia di Amerika Serikat.
Orang dengan OCD berisiko lebih tinggi terkena mysophobia karena mereka mungkin mengalami pikiran obsesif tentang kuman dan secara kompulsif membersihkan atau membersihkan rumah atau ruang kerja mereka. Selain itu ada beberapa faktor yang diyakini berkontribusi pada perkembangan mysophobia, seperti:
- Pengalaman negatif di masa kecil. Banyak orang dengan germaphobia dapat mengingat peristiwa tertentu atau pengalaman traumatis yang menyebabkan ketakutan terkait kuman.
- Sejarah keluarga. Fobia dapat memiliki hubungan genetik. Memiliki anggota keluarga dekat dengan fobia atau gangguan kecemasan lainnya dapat meningkatkan risiko. Namun, mereka mungkin tidak memiliki fobia yang sama.
- Faktor lingkungan. Keyakinan dan praktik tentang kebersihan atau higiene yang dialami saat muda dapat memengaruhi perkembangan germafobia.
- Faktor otak. Perubahan tertentu dalam kimia dan fungsi otak dianggap berperan dalam perkembangan fobia.
Baca Juga: Tak Sama, Kenali Perbedaan Fobia dan Trauma
Gejala Mysophobia
Foto: lybrate.com
Kita semua memiliki ketakutan, tetapi fobia cenderung dianggap tidak masuk akal atau berlebihan dibandingkan dengan ketakutan standar. Tekanan dan kecemasan yang disebabkan oleh mysophobia tidak sebanding dengan kerusakan yang mungkin disebabkan oleh kuman.
Seseorang yang memiliki germaphobia mungkin berusaha keras untuk menghindari kontaminasi. Gejala germaphobia sama dengan gejala fobia spesifik lainnya.
Dalam hal ini, mereka berlaku untuk pikiran dan situasi yang melibatkan kuman. Gejala emosional dan psikologis mysophobia meliputi:
- Teror yang intens atau ketakutan akan kuman;
- Kecemasan, kekhawatiran, atau kegugupan terkait paparan kuman;
- Pikiran paparan kuman yang mengakibatkan penyakit atau konsekuensi negatif lainnya;
- Pikiran untuk mengatasi rasa takut dalam situasi ketika kuman hadir.
Baca Juga: 4 Efek Fobia pada Kepribadian dan Emosi Seseorang
Sementara gejala perilaku germaphobia meliputi:
- Menghindari atau meninggalkan situasi yang dianggap menghasilkan paparan kuman;
- Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan, mempersiapkan, atau menunda situasi yang mungkin melibatkan kuman;
- Mencari bantuan untuk mengatasi rasa takut atau situasi yang menyebabkan rasa takut;
- Kesulitan berfungsi di rumah, tempat kerja, atau sekolah karena takut kuman (misalnya, kebutuhan untuk mencuci tangan secara berlebihan dapat membatasi produktivitas di tempat-tempat di mana kita merasa ada banyak kuman)
Gejala fisik mysophobia mirip dengan gangguan kecemasan lainnya dan dapat terjadi selama pikiran kuman dan situasi yang melibatkan kuman, yaitu termasuk:
- Detak jantung cepat;
- Berkeringat atau kedinginan;
- Sesak napas;
- Sesak atau nyeri dada;
- Pusing;
- Perasaan geli;
- Gemetar;
- Ketegangan otot;
- Kegelisahan;
- Mual atau muntah;
- Sakit kepala;
- Kesukitan bersantai;
Anak-anak yang takut kuman juga bisa mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas. Tergantung pada usia mereka, mereka mungkin mengalami gejala tambahan, seperti:
- Mengamuk, menangis, atau menjerit;
- Berpegang teguh pada atau menolak untuk meninggalkan orang tua;
- Sulit tidur;
- Gangguan saraf;
- Masalah harga diri.
Baca Juga: Mengenal Gejala OCD, Tak Hanya Sebatas Gila Kebersihan
Tanda-tanda Mysophobia pada Orang Lain
Foto: phillyvoice.com
Ketika seseorang dengan mysophobia terkena kuman atau potensi kontaminasi, mereka mungkin mengalami gejala fisik panik, seperti peningkatan denyut jantung, mual, sesak napas, berkeringat, dll.
Namun orang dengan mysophobia dapat terlihat karena mereka akan melakukan hal-hal yang mungkin tidak biasa.
Jika Moms mengalami mysophobia atau berhadapan dengan orang mysophobia, Moms dapat mengenalinya dengan tanda-tanda seperti berikut:
- Menghindari tempat-tempat yang dianggap penuh kuman;
- Menghabiskan waktu yang berlebihan untuk membersihkan dan mendekontaminasi;
- Mencuci tangan secara obsesif;
- Menolak untuk membagikan barang-barang pribadi;
- Menghindari
- kontak fisik dengan orang lain;
- Takut terkontaminasi anak-anak;
- Menghindari keramaian atau binatang.
Baca Juga: Sering Merasa Khawatir? Yuk, Kenali Tanda Kita Terserang Kecemasan
Pengobatan Mysophobia
Foto: makinwelness.com
Gangguan mysophobia bisa menjadi sangat melelahkan lantaran dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Termasuk Moms yang mungkin harus menghadapi orang dengan mysophobia.
Meskipun mysophobia bisa terasa sangat kuat, itu adalah kondisi yang sangat bisa diobati tentu saja dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat.
Mysophobia biasanya diobati dengan terapi, pengobatan, atau kombinasi keduanya. Obat antidepresan yang dikenal sebagai SSRI sering diresepkan untuk membantu mengelola gejala kecemasan. Berikut adalah beberapa cara pengobatan mysophobia.
1. Mendidik Diri Sendiri
Salah satu tantangan mengatasi mysophobia adalah belajar mengoreksi pikiran irasional tentang kuman dan kontaminasi. Membaca atau menonton video tentang bagaimana bakteri merupakan bagian alami dari tubuh kita dan lingkungan kita.
Ini dapat membantu mengatasi rasa takut dan khawatir. Pendidikan juga dapat memberi pemahaman tentang persyaratan kebersihan umum untuk mengevaluasi perilaku diri sendiri dengan apa yang mungkin direkomendasikan oleh dokter.
Baca Juga: 8 Manfaat Lavender yang Tak Terduga, Bisa Kurangi Kecemasan!
2. Temukan Dukungan
Kelompok pendukung secara langsung dan online dapat menjadi kekuatan pendorong dalam kehidupan orang-orang yang ingin mengelola kecemasan mereka tentang kuman.
Juga, jangan merasa malu untuk memberi tahu teman dan keluarga tentang fobia yang dimiliki dan bagaimana mereka dapat mendukung perawatan.
3. Rekrut Seorang Profesional
Sulit untuk mengatasi fobia tanpa bantuan seorang profesional. Bicaralah dengan dokter atau profesional kesehatan mental tentang pendekatan terapi dan/atau obat apa yang dapat membantu mengelola kecemasan dan mengurangi perilaku obsesif yang menghambat hidup.
Mereka mungkin perlu melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan gangguan yang dimiliki adalah OCD atau gangguan kecemasan lainnya. Jika mereka tidak memiliki pengalaman bekerja dengan mysophobia, jangan ragu untuk meminta rujukan ke seseorang yang ahli.
Nah, itulah ebberapa hal yang perlu Moms etahui tentang mysophobia. Jika fobia tersebut sudah sangat mengganggu, jangan ragu untuk minta bantuan profesional ya Moms.
- https://www.psycom.net/mysophobia-germophobia
- https://www.healthline.com/health/germaphobia#takeaway
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.