4 Cara Mengobati EpiIepsi pada Bayi
Penyakit apa pun yang mungkin dialami Si Kecil, termasuk kejang. Dan itu pasti tampaknya mengerikan bagi para orang tua.
Sebenarnya kejang pada bayi baru lahir biasanya mereda dengan cepat, tetapi tidak menutup kemungkinan akan kembali kambuh sebagai epilepsi di kemudian hari atau bahkan di masa dewasa.
Karena itu, tantangan terbesar bagi orang tua dari bayi yang baru lahir dengan kejang adalah ketakutan akan hal yang tidak diketahui. Jika penyebab kejang sudah diketahui dan dipahami, dokter akan lebih mampu membuat prediksi tentang perkembangan bayi daripada jika penyebabnya tidak diketahui.
Baca Juga: Bayi Prematur Berisiko Tinggi Terkena Epilepsi, Benarkah?
Cara Mengobati Epilepsi pada Bayi
Meskipun tidak ada penyebab yang dapat ditemukan, dan semua tes diagnostik normal, maka ada kemungkinan besar bayi akan berkembang secara normal.
Namun, jika ternyata setelah dilakukan serangkaian tes dan ternyata Si Kecil menderita epilepsi, maka yang harus dilakukan adalah mengetahui dan memahami cara mengobati epilepsi pada bayi, Moms. Berikut ulasannya.
1. Obat-obatan
Foto: epilepsysociety.org
Cara mengobati epilepsi pada bayi yang pertama adalah dengan obat-obatan. Obat antiepilepsi biasanya diresepkan sebagai pengobatan lini pertama, meskipun sekarang ada sejumlah opsi potensial.
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan Young Epilepsy, obat-obatan yang digunakan untuk mengobati epilepsi sering disebut sebagai 'obat antiepilepsi' atau AED.
Namun, obat-obatan ini tidak menyembuhkan epilepsi atau mengobati penyebabnya, tetapi hanya bertujuan untuk mengurangi kemungkinan kejang terjadi.
Ada sejumlah besar obat-obatan epilepsi yang digunakan untuk mengobati kejang pada bayi. Pilihan obat akan tergantung pada:
- Jenis kejang bayi
- Usia ketika kejang dimulai
- Penyebab epilepsi, jika diketahui
- Apakah bayi memiliki kondisi medis lain, atau minum obat lain
- Kemungkinan pandangan untuk tipe epilepsi khusus mereka
Beberapa obat epilepsi yang digunakan pada bayi termasuk carbamazepine, clonazepam, levetiracetam, fenobarbital, fenitoin, sodium valproate, stiripentol dan vigabatrin.
Pyridoxine (vitamin B6) juga terkadang digunakan. Dokter spesialis epilepsi juga mungkin meresepkan obat-obatan epilepsi lain, tergantung pada kondisi bayi.
2. Bedah Saraf
Foto: hopkinsmedicine.org
Cara mengobati epilepsi pada bayi yang selanjutnya adalah bedah saraf. Pembedahan otak dapat dianggap sebagai salah satu upaya penanganan bayi epilepsi, namun dengan beberapa syarat:
- pengobatan tidak efektif
- hasil tes dan penilaian rinci menunjukkan bahwa kejang datang dari bagian tertentu dari otak
- jika pengangkatan area ini tidak akan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Keputusan pembedahan ini pastinya cukup berat ya Moms. Karena itu, sebelum dilakukan, diskusikan dahulu risiko dan manfaatnya dengan dokter dan ahli bedah terkait.
Baca Juga: Benarkah Diet Ketogenik Baik Untuk Anak Penderita Epilepsi?
3. Stimulasi Saraf Vagus
Foto: mobilehealthnews.com
Cara mengobati epilepsi pada bayi yang selanjutnya adalah stimulasi saraf vagus. Stimulasi Saraf Vagus juga bisa menjadi alternatif penanganan bayi epilepsi yang dapat digunakan bersamaan dengan perawatan lain seperti obat-obatan dan digunakan ketika kejang sangat sering.
Pengobatan ini berupaya penempatan alat kecil, mirip dengan alat pacu jantung, yang ditanam di bawah kulit dekat tulang selangka dan terhubung ke saraf vagus di leher. Dengan menstimulasi saraf secara berkala, frekuensi dan intensitas kejang dapat dikurangi.
Seringkali dibutuhkan sekitar satu tahun sebelum perbaikan dalam kontrol kejang diamati dan dapat memiliki efek samping. Perawatan ini telah digunakan pada bayi usia enam bulan, tetapi lebih sering digunakan pada anak-anak yang lebih tua.
4. Diet Ketogenik
Foto: epilepsy.com
Cara mengobati epilepsi pada bayi yang selanjutnya adalah diet ketogenik. Penanganan bayi epilepsi yang terakhir adalah diet khusus epilepsi. Diet khusus epilepsi ini telah ada selama lebih dari seratus tahun.
Ada sejumlah diet khusus yang digunakan, tetapi semuanya didasarkan pada prinsip yang sama menggunakan diet terkontrol untuk memungkinkan tubuh memproduksi keton atau bahan kimia yang mengurangi kejang.
Diet ini mungkin tidak efektif untuk semua orang, tetapi bagi sebagian orang itu dapat mengurangi kejang, dengan efek samping yang lebih sedikit daripada perawatan lainnya.
Setiap perawatan diet untuk epilepsi hanya boleh digunakan di bawah pengawasan konsultan dan ahli diet spesialis.
Baca Juga: 6 Tips Meningkatkan Kualitas Hidup Anak Penderita Epilepsi
Itulah beberapa cara mengobati epilepsi pada bayi. Upaya-upaya penanganan bayi epilepsi mungkin memang terlihat berat. Tapi apapun pilihan penanganan bayi epilepsi, pastikan itu adalah yang terbaik ya Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.