Cara Mengolah Makanan yang Benar Agar Tidak Keracunan Makanan
Meski memberikan nutrisi harian yang dibutuhkan tubuh, Moms juga perlu memerhatikan cara mengolah makanan agar tetap memberikan manfaat dan terhindari dari risiko keracunan makanan.
Beberapa makanan punya risiko membawa kuman berbahaya, sehingga jika tidak diolah dengan tepat bisa menimbulkan penyakit merugikan.
Ketahui cara mengolah makanan yang tepat berdasarkan dari jenis makanannya agar tidak terjadi keracunan makanan, dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention:
Baca Juga: Hati-hati, Keracunan Makanan Bisa Disebabkan Bakteri yang Menempel Lap Dapur
Ayam, Daging Sapi, Bebek
- Hindari risiko keracunan makanan dengan menggunakan suhu makanan yang tepat untuk ayam dan daging. Memasak ayam, produk unggas, dan daging secara menyeluruh dapat menghancurkan kuman.
- Kebanyakan unggas mentah mengandung bakteri Campylobacter, Salmonella, Clostridium perfringens. Sementara daging mentah bisa mengandung Salmonella, E. coli, Yersinia, dan bakteri lainnya.
- Jangan mencuci unggas atau daging mentah sebelum dimasak. Mencuci unggas atau daging mentah dapat menyebarkan bakteri ke makanan, peralatan, dan permukaan lainnya.
- Masak unggas dan daging hingga matang merata secara menyeluruh. Moms dapat membunuh bakteri dengan memasak daging unggas dan daging di suhu aman.
- Gunakan termometer memasak untuk memeriksa suhu. Sulit untuk memastikan jika daging matang dengan benar bila hanya melihat melalui warnanya atau jusnya.
- Sisa makanan harus dimasukkan dalam kulkas dalam waktu 2 jam setelah disajikan. Jika menyajikan daging utuh, potong-potong dalam jumlah kecil sebelum diletakkan di kulkas untuk mencegah pertumbuhan bakteri agar tidak terjadi keracunan makanan.
Sayur dan Buah-buahan
- Buah dan sayuran yang paling aman dikonsumsi yaitu dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak, Hindari produk buah dan sayuran segar yang tidak dicuci.
- Mengonsumsi sayur dan buah segar memberikan manfaat kesehatan, tetapi kadang-kadang buah dan sayuran mentah dapat menyebabkan keracunan makanan dari kuman berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria.
- Buah-buahan dan sayuran segar dapat terkontaminasi bakteri di mana saja, sepanjang proses dari pertanian, melalui proses produksi, distribusi di pasar, hingga ke meja, termasuk dengan kontaminasi di dapur.
Baca Juga: 5 Snack Sehat dari Sayuran dan Buah, Enak Lho!
Produk Susu dan Susu Mentah
- Untuk mencegah infeksi dengan bakteri Listeria dan kuman berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan keracunan makanan, jangan mengonsumsi susu mentah atau keju lunak dan produk lain yang terbuat dari susu mentah.
- Susu mentah yang tidak dipasteurisasi bisa sebabkan penyakit. Ini karena susu mentah dapat membawa kuman berbahaya, termasuk Campylobacter, Cryptosporidium, E. coli, Listeria, dan Salmonella.
- Susu mentah yang aman itu melalui proses pasteurisasi, dengan menggunakan panas yang cukup dalam waktu cukup lama untuk membunuh kuman penyebab penyakit di susu mentah tersebut.
- Sebagian besar manfaat nutrisi dari minum susu mentah juga tersedia dari susu yang dipasteurisasi, tanpa adanya risiko.
- Walaupun infeksi Listeria jarang terjadi, infeksi ini dapat menyerang orang yang rentan seperti wanita hamil, orang dewasa tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Infeksi Listeria dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, persalinan prematur, dan penyakit serius dan bahkan kematian pada bayi baru lahir.
Produk Telur
- Telur bisa mengandung kuman yang disebut Salmonella yang dapat membuat Moms sakit, bahkan jika telur terlihat bersih dan tidak pecah.
- Gunakan telur atau produk telur yang sudah dipasteurisasi saat hendak memasak.
- Hindari makanan yang mengandung telur mentah atau kurang matang, seperti saus salad Caesar buatan sendiri dan eggnog.
- Masak telur sampai kuning dan putih telur mengeras.
- Masak makanan yang mengandung telur sampai matang menyeluruh.
- Jangan mencicipi atau memakan adonan atau adonan yang mengandung telur mentah agar tidak terjadi keracunan makanan.
Makanan Laut dan Kerang Mentah
- Tiram mentah atau setengah matang dapat mengandung bakteri Vibrio, yang dapat menyebabkan infeksi yang disebut vibriosis.
- Masak makanan laut hingga 62° C, dan panaskan sisa makanan laut hingga 73° C.
- Hindari ikan mentah atau kerang yang setengah matang, atau makanan yang mengandung makanan laut mentah atau setengah matang, seperti sashimi, dan sushi.
- Tiram dan kerang dapat mengandung virus dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian.
- Tiram yang diambil dari perairan yang terkontaminasi dapat mengandung norovirus.
- Untuk menghindari keracunan makanan, masak tiram dengan baik.
Baca Juga: Keracunan Makanan? Redakan dengan 5 Bahan Alami Berikut Ini
Tauge atau Kecambah
- Kondisi hangat dan lembap yang dibutuhkan untuk membuat kecambah tumbuh subur juga ideal untuk pertumbuhan kuman.
- Mengonsumsi kecambah mentah atau yang dimasak ringan, dapat menyebabkan keracunan makanan karena bakteri Salmonella, E. coli, atau Listeria.
- Tauge yang dimasak dengan baik dapat membunuh kuman-kuman berbahaya dan mengurangi kemungkinan keracunan makanan.
Tepung Mentah
- Sebaiknya hindari mengonsumsi atau sekadar mencicipi adonan mentah yang mengandung tepung terigu. Ini karena tepung biasanya belum melalui proses pembunuhan kuman.
- Kuman yang berbahaya dapat mencemari biji-bijian saat masih di ladang atau proses produksi tepung.
- Bakteri terbunuh ketika makanan yang terbuat dari tepung dimasak matang. Itu sebabnya Moms tidak boleh mencicipi adonan mentah.
Nah, terapkan cara-cara mengolah makanan di atas agar terhindar dari keracunan makanan ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.