20 Agustus 2024

Obat Radang Bufacaryl: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Obat ini biasanya digunakan untuk gatal-gatal pada kulit hingga asma

Obat Bufacaryl adalah obat untuk mengatasi gejala alergi dan peradangan.

Tapi, sebelum Moms mengonsumsi obat ini, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu ke dokter.

Sebab, tidak semua obat cocok untuk dikonsumsi. Terlebih, jika Moms memiliki masalah kesehatan tertentu.

Untuk itu, yuk simak informasi seputar obat Bufacaryl di bawah ini.

Baca Juga: Sering Bersin-Bersin? Ini Ciri-Ciri Alergi Debu dan Obatnya!

Mengenal Obat Bufacaryl

Bufacaryl
Foto: Bufacaryl (Alodokter)

Bufacaryl adalah obat tablet yang mengandung kombinasi antara dexamethasone dan dexchlorphenamine maleat.

Kombinasi kedua obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi gejala alergi dan peradangan seperti:

  • Gatal-gatal pada kulit
  • Dermatitis (eksim)
  • Reaksi alergi obat
  • Rhinitis alergi
  • Asma.

Alergi biasanya terjadi karena sistem imunitas tubuh merespons zat atau benda tertentu secara berlebihan.

Gejala alergi yang muncul bisa berupa ruam kemerahan pada kulit, pilek, mual, hingga diare.

Zat pemicu alergi juga bisa menyebabkan peradangan pada lapisan hidung.

Ketika Moms dan Dads mengalami kondisi tersebut, obat antialergi seperti Bufacaryl bisa dipertimbangkan untuk membantu meredakannya.

Baca Juga: 15+ Obat Radang Tenggorokan Akibat Polusi Udara, Bikin Lega!

Cara Kerja dan Fungsi Obat Bufacaryl

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Fungsi Bufacaryl dalam tubuh adalah sebagai pereda alergi dan peradangan pada rhinitis alergi, asma bronkial kronis, dermatitis, atau reaksi alergi dan peradangan lain.

Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa dexamethason dan dexchlorpheniramin maleate.

Dexamethason adalah glukokortikoid sintetis yang meredakan peradangan.

Senyawa obat ini juga dapat menekan kerja normal sistem imun sehingga dapat meredakan reaksi alergi yang dipicu sistem imun yang terlalu reaktif.

Bufacaryl mengandung antihistamin dexchlorpheniramin maleate, turunan chlorpheniramin yang dua kali lebih efektif.

CTM meredakan alergi dengan menghambat histamin alami tubuh melalui reseptor H1.

Akibatnya efek dari kelebihan histamin berupa reaksi alergi tersebut, dapat dikurangi.

Kegunaan Bufacaryl

Wanita Asma
Foto: Wanita Asma (Medicalnewstoday.com)

Kegunaan Bufacaryl diberikan untuk pengobatan dan pengendalian berbagai kondisi kesehatan.

Terutama kondisi yang disebabkan oleh alergi dan peradangan, terutama pada saluran pernapasan, kulit, dan mata.

Secara lebih rinci berikut kegunaan Bufacaryl:

  • Asma bronkial berat
  • Rhinitis alergi
  • Dermatitis atopik (eksim)
  • Dermatitis kontak
  • Reaksi alergi obat
  • Serum sickness
  • Konjungtivitis alergi

Kegunaan Bufacaryl sebagai obat sakit gigi bisa dicoba. Karena adanya kandungan dexamethasone.

Dexamethasone adalah obat steroid untuk meredakan radang.

Namun, biasanya obat ini dikombinasikan dengan obat lain seperti parasetamol untuk meningkatkan efek antiinflamasi.

Jangan lupa karena mengandung steroid sehingga tidak baik dikonsumsi dalam waktu panjang.

Moms dan Dads juga baiknya konsultasikan ke dokter untuk penggunaannya.

Baca Juga: Kenali Tera F, Obat untuk Atasi Flu dan Gatal Akibat Alergi

Dosis Bufacaryl

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Shutterstock.com)

Bufacaryl hadir dalam sediaan kaplet.

Setiap kaplet Bufacaryl memiliki kandungan 0,5 mg dexamethasone dan 2 mg dexchlorpheniramine maleat.

Dosis Bufacaryl yang lazim diberikan adalah sebagai berikut ini:

  • Dewasa: 1-2 tablet, diberikan 4 kali per hari.
  • Anak-anak: ½ tablet, diberikan 3 kali per hari.

Dosis dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.

Gunakan Bufacaryl sesuai dengan petunjuk dokter dan jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter maupun apoteker.

Jika Moms lupa menggunakan Bufacaryl, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat.

Namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat.

Jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.

Pastikan Moms mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Sebaiknya obat dikonsumsi setelah makan untuk menghindari rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Baca Juga: 15 Obat Alami Sakit Tenggorokan dan Radang Tenggorokan untuk Anak dan Dewasa!


Efek Samping Bufacaryl

Kepala Pusing
Foto: Kepala Pusing (Freepik.com/cookie-studio)

Bufacaryl umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.

Efek samping Bufacaryl meliputi:

1. Sakit Kepala

Moms dan Dads, sakit kepala bisa jadi efek samping Bufacaryl. Untuk itu, cobalah istirahat dan tidur yang cukup.

Jika duduk dalam waktu lama, cobalah bangun dan sering-seringlah bergerak.

2. Pusing

Moms dan Dads juga bisa merasakan efek samping seperti pusing. Maka, berbaringlah hingga pusing hilang. Lalu bangun perlahan.

Minumlah banyak air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan.

3. Penglihatan Kabur

Ketika efek samping Bufacaryl ini terjadi, hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin karena akan membahayakan.

4. Diare

Untuk mengatasi diare ringan, Moms dan Dads perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit.

Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar.

Sebaiknya, hindari juga produk susu.

5. Kesulitan Buang Air Besar (Sembelit)

Konsumsilah lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran segar, dan sereal, serta minumlah banyak air.

Lakukan olahraga dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Jika cara tersebut tidak membantu, segera hubungi apoteker atau dokter.

6. Efek Samping Tambahan

Moms dan Dads juga bisa mengalami sakit perut, kesulitan tidur, gangguan menstruasi, peningkatan nafsu makan hingga mulut serta tenggorokan kering.

Baca Juga: Histapan (Obat Alergi), Ini Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya

Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Bufacaryl?

Ilustrasi Ibu Hamil Alergi
Foto: Ilustrasi Ibu Hamil Alergi (Freepik.com)

Moms, dexamethasone masuk dalam kategori C untuk ibu hamil.

Hal ini berarti ada bukti risiko pada hewan meski penelitian pada manusia belum ada.

Obat ini hanya bisa digunakan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya.

Ibu hamil, pastikan berkonsultasi dengan dokter dulu, ya. Nah, begitupun pada ibu menyusui.

Dexamethasone dipercaya dapat terdistribusi ke dalam ASI.

Pastikan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Konsumsi Bufacaryl

Efek Samping Obat
Foto: Efek Samping Obat (Orami Photo Stock)

Sebelum dan selama menggunakan obat Bufacaryl perhatikan beberapa aspek keamanan berikut ini:

  • Bufacaryl dapat menyebabkan kantuk, jadi ini jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin selama pengobatan.
  • Obat ini juga tidak cocok untuk bayi dan anak-anak di bawah 12 tahun, atau sesuai petunjuk dokter.
  • Sebaiknya tidak menggunakan Bufacaryl untuk jangka waktu yang lama. Karena bisa mengubah motilitas sperma dan mempengaruhi kesuburan pada pria.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita glaucoma sudut tertutup, tukak lambung, obstruksi pyloroduodenal, hipertrofiprostat atau obstruksi leher kandung kemih, hipertensi, hipertiroidisme.
  • Kandungan kortikosteroid dalam Bufacaryl dapat menekan respon antibodi dan fungsi sistem kekebalan tubuh.
  • Penggunaan bersama dengan obat phenobarbital, rifampisin, fenitoin, efedrin dapat menimbulkan efek mempercepat metabolisme kortikosteroid.
  • Penggunaan bersama dengan obat diuretik dapat menurunkan kadar kalium sehingga memicu hipokalemia.
  • Hati-hati dapat berinteraksi dengan obat amfoterisin B, Glikosida jantung, kumarin, salisilat, obat anti inflamasi, MAOI, alkohol, depresan SSP.
  • Simpanlah obat Bufacaryl dalam suhu kamar dan menghindari kontak dengan sinar matahari langsung.
  • Menderita infeksi jamur sistemik.
  • Bayi baru lahir dan prematur.
  • Pasien yang menerima terapi MAO inhibitor.
  • Pasien dengan herpes simplek pada mata, peptic ulcer, hipertensi, osteoporosis.
  • Pasien yang memiliki sirosis hati, insufisiensi ginjal dan TBC.
  • Hipersensitivitas atau idiosinkrasi terhadap komponen produk ini atau obat-obatan dari struktur kimia yang mirip.
  • Karena memang untuk alergi dan bukan dikonsumsi dalam jangka waktu panjang, Moms dan Dads ada baiknya berhati-hati.

Petunjuk Penyimpanan Bufacaryl

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Simpan obat Bufacaryl seusia dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun.

Berikut adalah petunjuk penyimpanan Bufacaryl yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat Bufacaryl pada suhu ruangan.
  • Simpan obat Bufacaryl di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat Bufacaryl dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat Bufacaryl dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Baca Juga: Orphen (Obat Alergi): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Interaksi Bufacaryl

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Freepik.com/freepik)

Berikut adalah interaksi obat dexamethasone dan dexchlorphenamine maleat jika digunakan bersamaan dengan obat-obat lain:

  • Alkohol dan depresan sistem saraf pusat

Dexchlorpheniramine Maleate memiliki efek aditif dengan alkohol dan depresan sistem saraf pusat lainnya.

Khususnya zat yang mengandung barbiturate, opioid analgesics, hipnotik, sedatif, tranquilizers.

  • MAO inhibitors

MAOI atau monoamine oxidase inhibitors adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengobati gejala depresi, seperti sedih atau cemas.

Kelompok obat ini biasanya digunakan jika penggunaan antidepresan jenis lain kurang efektif.

  • Aminoglutethimide

Menurunkan kadar deksametason, melalui induksi enzim mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologis dexamethasone.

  • Agen Kalium-depleting

Penggunaan bersama obat kalium-depleting (misalnya, amfoterisin B, diuretik) memerlukan pengawasan ketat untuk mencegah hipokalemia.

  • Antibiotika makrolida

Menurunkan klirens obat kortikosteroid ini sehingga meningkatkan kadar/efek farmakologisnya.

  • Antidiabetik

Kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah.

Oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.

  • Isoniazid

Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika diberikan bersamaan dengan dexamethasone.

  • Cholestyramine dan efedrin

Cholestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya.

  • Vaksin hidup

Obat golongan kortikosteroid menurunkan sistem imun tubuh sehingga meningkatkan resiko terjadinya infeksi.

Penggunaan vaksin hidup pada pasien yang menggunakan dexamethasone sebaiknya dihindari.

  • Anti jamur azole seperti ketoconazole (misal merk Mycoral)

Mengurangi metabolisme kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya.

  • NSAID

Aspirin atau NSAID lainnya (asam mefenamat, ibuprofen, ketoprofen) meningkatkan risiko efek samping perdarahan pada saluran pencernaan.

Baca Juga: Obat Radang dan Alergi Grathazon, Ini Aturan Pakainya!

Itu dia Moms penjelasan obat Bufacaryl. Sebaiknya gunakan sesuai anjuran dokter ya agar tidak menimbulkan efek samping, ya.

  • https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/208912s000lbl.pdf
  • https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=b15200fb-1826-472b-a907-e677a272513b
  • https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=428cc7bb-e0f9-466c-b38f-11ac22cda752

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.