Semua Hal yang Perlu Moms Tahu Tentang Obat Metformin
Metformin adalah obat untuk mengobati diabetes tipe 2 atau dikenal juga dengan sebutan kencing manis.
Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, penyakit ginjal, dan masalah kesehatan lainnya yang membahayakan jiwa.
Orang yang memiliki penyakit diabetes biasanya ditandai dengan gejala terus kencing dan haus, tubuh lemah, mudah lapar, sulit sembuh dari luka, dan sering kesemutan pada kaki dan tangan.
Gejalanya ini cukup mengganggu sehingga pengidapnya perlu minum obat metformin.
Moms dan Dads ingin tahu lebih jauh mengenai obat diabetes ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Fungsi Obat Metformin
Foto: everydayhealth.com
Metformin adalah obat diabetes yang fungsinya menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Seorang yang mengidap diabetes tipe 2 mengalami ganggguan pada cara tubuhnya dalam mengatur dan menggunakan gula (glukosa) sebagai bahan bakar.
Alhasil, penyakit ini menyebabkan kadar gula terlalu banyak dalam aliran darah sehingga menimbulkan gangguan pada sistem peredaran darah, saraf, dan kekebalan tubuh.
Penggunaan obat ini menjadi bagian dari pengobatan diabetes lengkap yang mencakup olahraga, diet sehat, dan pemantauan kadar gula darah secara teratur.
Selain diminum oleh pengidap diabetes, obat ini kadang diresepkan dokter untuk orang yang berisiko mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Obat ini juga kadang diberikan dokter pada pengidap PCOS atau sindrom polikistik ovarium.
Ini karena wanita yang mengidap PCOS rentan mengalami resistensi insulin.
PCOS sendiri adalah penyakit yang terjadi akibat ketidakseimbangan hormon seks di dalam tubuh.
Baca juga: 6 Pilihan Roti untuk Penderita Diabetes, Lebih Sehat dari Roti Putih
Dosis Obat Metformin
Foto: Orami Photo Stock
Dosis obat diabetes disesuaikan dengan tingkat keparahan dan usia pasien.
Berikut ini aturan minum obat diabetes yang umumnya dokter rekomendasikan.
- Dewasa
Dosis awal 500–850 mg, 2–3 kali sehari. Dosis maksimal 2.000–3.000 mg tiap hari, dibagi dalam 3 kali minum. - Anak-anak usia 10 tahun ke atas
Dosis awal 500–850 mg, 1 kali sehari, dosis dinaikkan secara bertahap, tergantung kondisi pasien. Dosis maksimal 2.000 mg per har yang dibagi dalam 2–3 kali pemberian.
Gunakan obat ini persis seperti yang diarahkan oleh dokter dan apoteker.
Jangan mengurangi dan mengurangi dosis atau berhenti minum obat tanpa konsultasi lebih dahulu pada dokter.
Minum obat ini pada jam yang sama secara rutin, agar tidak melewatkan dosis.
Bila Moms dan Dads melewatkan dosis, jangan menggandakan dosis pada jam minum selanjutnya.
Moms dan Dads bisa minum obat ini bersama makanan atau segera setelah makan.
Baca juga: Diabetes Tipe 1: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Diagnosis, dan Cara Mengatasinya
Menurut Monthly Index of Medical Specialities, tidak semua orang bisa menggunakan obat ini, terutama jika memiliki masalah kesehatan berikut ini.
- Penyakit jantung atau serangan jantung baru-baru ini
- Asidosis metabolik (suatu kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu banyak asam)
- Penyakit hati
- Penyakit paru-paru
- Penyakit ginjal parah
- Asupan alkohol yang berlebihan atau kecanduan alkohol
Jika Moms dan Dads akan menjalani prosedur radiologi yang melibatkan injeksi pewarna ke dalam aliran darah, beri tahu dokter bahwa Moms sedang mengonsumsi obat ini.
Baca juga: Diabetes Insipidus, Kondisi Ketidakseimbangan Cairan dalam Tubuh
Efek Samping Obat Metformin
Foto: Orami Photo Stock
Seperti obat lainnya, obat diabetes ini juga bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala, mual, muntah, diare, sembelit, mulas, tubuh lemah, dan gejala flu.
Beberapa efek samping mungkin serius meski jarang tidak terjadi.
Beri tahu dokter jika Moms atau Dads mengalami kondisi sebagai berikut ini.
- Rasa tidak nyaman pada perut, seperti mulas dan mual
- Tubuh kelelahan
- Nyeri otot
- Mengantuk
- BAB berdarah bahkan hitam
- Detak jantung tidak beraturan dan mengalami kesulitan bernapas
Untuk menghindari efek samping, pastikan jika Moms tidak alergi dengan obat metformin.
Biasanya, reaksi alergi ditunjukkan dengan gejala seperti ruam, pembengkakan pada wajah, dan sesak napas.
Jika mengalami kondisi ini, penggunaan obat harus dihentikan.
Baca juga: Resistensi Insulin, Kondisi yang Bisa Menyebabkan Diabetes Tipe 2
Moms dan Dads juga harus menghindrai penggunaan obat ini bersamaan dengan obat lain seperti berikut.
- Obat diabetes, seperti insulin.
- Obat jantung dan obat untuk hipertensi, seperti verapamil, ranolazine, kaptopril, dan losartan.
- Obat lambung, seperti simetidin.
Selalu beri tahu dokter dan apoteker jika Moms dan Dads sedang mengonsumsi tonik herbal seperti obat tradisional Tiongkok, suplemen, dan obat yang dibeli tanpa resep.
Diingatkan kembali jika penggunaan obat ini perlu diimbangkan dengan perubahan gaya hidup yang sesuai untuk penderita diabetes.
Jika hanya mengandalkan obat ini saja, efektivitas obat tidak maksimal.
Pasalnya, banyak hal berkaitan dengan gaya hidup yang bisa mempengaruhi kadar gula darah.
- https://www.nhs.uk/medicines/metformin/
- https://www.drugs.com/metformin.html
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metformin/patientmedicine/metformin%2B-%2Boral
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/symptoms-causes/syc-20351193
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.