Cara Pijat Perineum yang Benar, Bantu Lancarkan Persalinan
Cara pijat perineum penting diketahui oleh ibu hamil trimester ketiga, karena hal ini efektif dalam membantu tubuh Moms untuk mempersiapkan persalinan.
Pijat perineum adalah teknik peregangan lembut pada jaringan perineum, yakni area antara vagina dan anus untuk membantu mempersiapkan otot dan kulit agar lebih elastis saat persalinan.
Dengan melakukan pijat perineum secara teratur, Moms dapat mengurangi risiko robekan dan episiotomi, serta mempercepat proses pemulihan setelah melahirkan.
Lantas, bagaimana cara pijat perineum yang benar? Simak selengkapnya.
Baca Juga: 7 Posisi Duduk yang Baik untuk Ibu Hamil agar Tidak Nyeri
Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pijat Perineum
Sebelum mencari tahu cara pijat perineum yang benar, pastikan Moms mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan metode ini, ya.
Melansir laman Healthline, waktu yang disarankan untuk mulai melakukan pijat perineum adalah pada trimester ketiga kehamilan, khususnya mulai minggu ke-34 atau minggu ke-36 kehamilan.
Ini merupakan waktu yang tepat karena tubuh ibu hamil mulai bersiap untuk persalinan, dan jaringan perineum akan lebih responsif terhadap pijatan.
Namun sebelum memulai pijat perineum, Moms tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan.
Tenaga medis akan memberikan panduan lebih lanjut dan memastikan bahwa pijat perineum aman untuk kondisi kehamilan Moms.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Kado untuk Bayi Baru Lahir yang Bermanfaat
Cara Pijat Perineum yang Benar
Berikut ini cara pijat perineum yang benar pada ibu hamil untuk melancarkan proses persalinan.
1. Cuci Tangan dan Potong Kuku
Sebelum melakukan pijat perineum, pastikan tangan Moms bersih dan kuku terpotong pendek untuk menghindari iritasi atau cedera pada kulit sensitif di area perineum.
2. Gunakan Minyak atau Pelumas
Gunakan minyak atau pelumas yang aman untuk vagina, seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau pelumas berbasis air.
Hindari menggunakan minyak mineral atau vaseline karena dapat menyebabkan iritasi atau alergi dan tidak disarankan untuk digunakan pada area perineum.
3. Cari Posisi Nyaman
Sebelum mencari tahu cara pijat perineum yang tetap, pastikan Moms telah memukan posisi yang nyaman.
Misalnya duduk bersandar di tempat tidur dengan bantal di belakang punggung, jongkok bersandar pada dinding, atau berdiri dengan satu kaki diangkat di bangku kamar mandi.
Selain kenyamanan, perhatikan keamanan juga, ya, Moms.
4. Cara Pijat Perineum
Setelah semua persiapan selesai, ikuti cara pijat perineum berikut untuk melakukan pijat perineum.
- Teteskan beberapa tetes minyak atau pelumas pada ibu jari dan juga pada area perineum. Ini akan membantu membuat pijatan lebih nyaman dan mengurangi gesekan.
- Masukkan ibu jari Moms ke dalam vagina hingga sekitar buku jari pertama (sekitar 2,5-4 cm).
- Lakukan dengan hati-hati dan ingatlah bahwa Moms hanya akan memijat bagian bawah vagina, bukan seluruh dinding vagina.
- Berikan tekanan lembut ke bawah dalam vagina menuju rektum.
- Pertahankan tekanan ini sambil menggerakkan ibu jari dari kiri ke kanan dalam bentuk U (bayangkan seperti dari jam 3 hingga jam 9 jika melihat jam).
- Selama melakukan cara pijat perineum ini, Moms mungkin akan merasakan sedikit sensasi kesemutan atau nyeri.
- Namun, sensasi ini akan hilang setelah Moms terbiasa. Tahan posisi ini selama satu atau dua menit.
- Selanjutnya, secara perlahan pijat bagian bawah vagina dengan gerakan maju mundur.
- Dengan cara mengaitkan ibu jari pada sisi-sisi vagina dan menarik jaringan ke depan, seperti yang akan dilakukan kepala bayi saat lahir.
- Pijat dengan gerakan berbentuk U selama tiga hingga empat menit.
Lakukan pijatan ini selama tiga hingga lima menit setiap kali.
Moms dapat mengulanginya sekali atau dua kali seminggu, dan jika nyaman, lakukan cara pijat perineum ini setiap hari hingga menjelang persalinan.
Baca Juga: Teknik Hypnobirthing dan Manfaatnya dalam Persalinan
Manfaat Pijat Perineum
Setelah memahami cara pijat perineum yang benar, cari tahu juga, yuk, apa saja manfaatnya di bawah ini.
1. Mengurangi Risiko Robekan Perineum
Pijat perineum dapat membantu melembutkan dan meregangkan jaringan di sekitar perineum.
Dengan melakukan pijatan ini secara teratur, jaringan perineum menjadi lebih elastis sehingga bisa meregang lebih baik saat persalinan.
Hal ini mengurangi risiko robekan yang sering terjadi selama proses melahirkan.
2. Mengurangi Kebutuhan Episiotomi
Episiotomi adalah prosedur medis di mana dokter membuat sayatan di perineum (area antara vagina dan anus) untuk memperbesar jalan lahir bayi.
Episiotomi sering dilakukan untuk mempercepat proses persalinan atau untuk mencegah robekan perineum yang tidak terkontrol.
Kabar baiknya, pijat perineum yang dilakukan secara teratur bisa mencegah dilakukan prosedur ini saat melahirkan.
Sebab, pijat perineum bisa membuat jaringan perineum menjadi lebih lentur dan kuat, sehingga mampu meregang lebih baik tanpa perlu dilakukan sayatan.
Pijatan ini juga meningkatkan aliran darah ke area tersebut, yang pada akhirnya baik untuk menjaga kesehatan dan kekuatan jaringan secara keseluruhan.
Baca Juga: 17+ Efek Operasi Caesar Setelah Lahiran Bagi Moms dan Bayi
3. Mencegah Jaringan Parut
Manfaat pijat perineum berikutnya yakni bisa mencegah terjadinya jaringan parut.
Jaringan parut adalah jaringan keras yang terbentuk saat kulit atau jaringan tubuh lainnya mengalami cedera dan kemudian sembuh.
Di perineum, jaringan parut bisa terbentuk setelah robekan atau episiotomi selama persalinan.
Jaringan parut bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, nyeri, dan kadang-kadang mempengaruhi fungsi dasar panggul.
Namun dengan melakukan pijat perineum, elastisitas dan fleksibilitas jaringan perineum bisa lebih siap untuk meregang saat bayi lahir.
Dengan cara ini, jaringan perineum dapat meregang tanpa robek atau membutuhkan sayatan, yang berarti kemungkinan terbentuknya jaringan parut berkurang.
4. Mengurangi Nyeri Pascapersalinan
Melansir laman BabyCenter, pijat perineum juga bisa bermanfaat dalam mengurangi nyeri pascapersalinan, lho.
Nyeri pascapersalinan di area perineum sering disebabkan oleh robekan atau episiotomi (sayatan bedah) yang dilakukan selama persalinan.
Luka-luka ini memerlukan penjahitan dan proses penyembuhannya dapat menyebabkan rasa nyeri, bengkak, dan ketidaknyamanan.
Namun dengan pijat perineum, jaringan perineum Moms akan memiliki elastisitas dan fleksibilitas yang lebih baik saat bayi lahir.
Dengan demikian, risiko robekan dan kebutuhan untuk episiotomi berkurang, yang pada gilirannya mengurangi nyeri pascapersalinan.
Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Kontraksi Asli yang Jadi Tanda Segera Melahirkan
5. Meningkatkan Kesiapan Mental dan Fisik untuk Persalinan
Pijat perineum tidak hanya mempersiapkan tubuh ibu hamil secara fisik, tetapi juga membantu Moms berlatih relaksasi dan pernapasan yang akan sangat berguna saat persalinan.
Itulah mengapa banyak ibu hamil yang merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi persalinan setelah melakukan pijat perineum secara rutin.
Demikian cara pijat perineum yang benar, lengkap dengan berbagai manfaatnya bagi ibu hamil yang hendak melakukan persalinan.
Apakah Moms tertarik untuk mencobanya?
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/perineal-massage
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/perineal-massage-pregnancy/
- https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/perineal-massage_40008528
- https://www.pregnancybirthbaby.org.au/perineal-massage
- https://www.nct.org.uk/pregnancy/worries-and-discomforts/common-discomforts/how-do-perineal-massage-step-step-guide
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.