Melahirkan Tanpa Rasa Sakit, Memang Bisa?
Sebagian besar Moms percaya bahwa melahirkan akan menjadi salah satu pengalaman paling menyakitkan dalam hidup mereka.
Dan banyak yang telah melahirkan sudah dapat memastikan bahwa ini benar.
Tetapi seorang ahli mengatakan ada cara sederhana agar melahirkan lancar tanpa rasa sakit.
Dikutip dari dailymail.uk, ahli kebidanan dari Prancis Dr Michel Odent mengungkapkan beberapa rahasia agar wanita bisa melahirkan tanpa rasa sakit.
Dokter yang sebelumnya menjabat Kepala Unit Bedah dan Persalinan di Rumah Sakit Pithiviers di Prancis Utara ini mengungkapkan tiga hal penting. Yuk simak penjelasannya!
1. Tidak Banyak Berpikir
Foto: magicmaman.com
Dikutip dari dailymail.uk, ahli kebidanan Dr Michel Odent mengatakan, kunci untuk melahirkan dengan mudah adalah dengan tidak terlalu memikirkan rasa sakit.
Dilansir dari dailymail.uk, menurutnya wanita terlalu banyak berpikir dalam persalinan.
’Faktanya, hal ini menghalangi bayi meluncur keluar,’’ kata pakar medis terkenal itu.
Odent menjelaskan, bagian otak yang bertanggung jawab untuk berpikir secara sadar disebut neocortex.
Bagian ini memungkinkan kita melakukan matematika, menggunakan bahasa dan menjawab pertanyaan.
Tetapi jenis pemikiran ini menghalangi kemampuan alami dan primitif wanita untuk melahirkan anak.
Dia menjelaskan, melahirkan adalah urusan struktur otak primitif.
Oleh karena itu, seorang wanita dalam persalinan perlu dilindungi dari semua kemungkinan stimulasi otak berpikirnya.
’’Jika seorang wanita dapat mematikan 'pemikirannya', aktivitas neokorteksnya, sebuah fenomena yang dikenal sebagai 'refleks pengusiran janin' dapat terjadi,’’ katanya.
Baca Juga: 4 Manfaat Luar Biasa Menyusui Bagi Ibu yang Baru Melahirkan
2. Jauhkan Kehadiran Suami
Odent menambahkan bahwa kehadiran ayah di ruang membuat sang ibu tidak dapat 'melepaskan' dan melibatkan bagian 'berpikir' dari otak yang menghalangi kelahiran.
Menurutnya, kehadiran pasangan bisa menghambat proses melahirkan tanpa rasa sakit.
Dia mengambil contoh dunia hewan mamalia betina yang melahirkan sendirian, jauh dari pasangan seksual mereka. Mereka mandiri sehingga bisa melahirkan tanpa rasa sakit.
Hal ini berlaku pula pada manusia.
Tubuh melakukan semua pekerjaan dan Moms berbaring saja ketika itu terjadi.
’’Sehingga seolah-olah wanita itu berada dalam keadaan gembira, di luar planet, dan kemudian bayinya lahir. Ini kelahiran yang cepat dan mudah,’’ jelas Odent.
Maka melahirkan tanpa rasa sakit bukan hal yang tidak mungkin.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Atasi Cedera Saat Olahraga Setelah Melahirkan
3. Utamakan yang Alami
Sebagian besar rumah sakit menghentikan proses kelahiran alami.
Intervensi medis seperti operasi caesar dan rangsangan induksi bisa menghambat pelepasan melatonin yang merupakan salah satu hormon persalinan utama.
Melatonin bekerja bersama oksitosin. Yaitu 'hormon pelukan', yang berperan dalam memicu kontraksi.
Odent mengakui bahwa saat ini banyak wanita kehilangan kekuatan untuk melahirkan secara alami.
Sebab, mereka dipaksa mengandalkan operasi caesar dan intervensi lainnya.
Menurutnya, jika tren melahirkan dengan intervensi saat ini terus berlanjut, masa depan kapasitas manusia untuk melahirkan akan berisiko.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Soo Downe, profesor dalam studi kebidanan di University of Central Lancashire.
Menurutnya, hal-hal yang dikatakan Odent di masa lalu tampak tidak masuk akal. Tetapi beberapa tahun kemudian malah terbukti.
’’Memberi perempuan oksitosin sintetis mengganggu keseimbangan hormon. Semakin banyak bukti bahwa ada konsekuensi jangka panjang,’’ ujarnya.
Nah Moms, itulah tiga hal penting yang bisa mempengaruhi ada tidaknya rasa sakit saat persalinan.
Melahirkan tanpa rasa sakit memang mungkin saja terjadi. Namun, disertai rasa sakit pun tidaklah buruk.
Kehadiran sang bayi akan membuat Moms sumringah setelah melahirkan.
Hari-hari bahagia penuh perjuangan pun menanti. Yang penting, Moms dan bayi sehat, kan?
Baca Juga: 20 Kegiatan Produktif yang Bisa Dilakukan Saat Cuti Melahirkan
(TAMI)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.