5 Cara Menggendong Bayi dan Manfaatnya, Wajib Diperhatikan!
Menggendong merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam membesarkan seorang anak. Menggendong menjadi kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh para orang tua.
Namun, seringkali menggendong sering dijadikan kambing hitam akan anak yang menangis terus dan manja. Padahal menggendong tidak semenakutkan itu jika kita tahu akan panduan menggendong yang aman dan nyaman.
Jika Moms perhatikan, produsen gendongan yang bertanggung jawab akan keselamatan pasti mencantumkan petunjuk peringatan akan bahaya fall hazard dan suffocation hazard. Peringatan ini tidak datang dengan sendirinya dan bukan tanpa alasan, karena jika pemakaian gendongan tidak tepat bisa berbahaya dan sudah ada kasus kematian bayi yang diakibatkan dari pemakaian gendongan yang tidak tepat.
Kasus kematian bayi di Amerika pada tahun 2010 ini mendorong UK Sling Consortium untuk membuat panduan cara menggendong bayi yang aman.
Baca Juga: Mengenal Cara Menggendong Posisi M-Shape serta Manfaatnya
Cara Menggendong Bayi
Photo: Orami Photo Stock
Cara menggendong bayi yang dimaksud adalah dengan metode T.I.C.K.S. Metode T.I.C.K.S merupakan akronim dari tight, in view at all times, close enough to kiss, keep chin off the chest dan supported back.
Pada talkshow Orami Community bersama Indah Siauw, konsultan menggendong bersertifikat, dijelaskan dengan detail mengenai apa itu T.I.C.K.S dan apa kaitannya T.I.C.K.S dengan keselamatan bayi. Yuks simak ulasan cara menggendong bayi yang tepat di bawah ini.
T: Tight
Photo: Orami Photo Stock
Cara menggendong bayi yang tepat pertama adalah tight. Artinya, gendongan harus cukup ketat mendekap bayi. Jika ada yang kendor bisa menyebabkan bayi terjatuh di dalam gendongan.
I: In View at All times
Photo: Orami Photo Stock
Cara menggendong bayi yang tepat selanjutnya adalah in view at all times. Artinya, wajah anak selalu dan mudah terlihat oleh kita. Bahan atau kain gendongan tidak menutupi wajah anak kita yang memungkinkan jalan nafas anak tertutup atau kita tidak bisa mengecek posisi jalan nafas anak.
C: Close Enough to Kiss
Photo: Orami Photo Stock
Cara menggendong bayi yang tepat selanjutnya adalah close enough to kiss. Puncak kepala bayi berada cukup dekat dengan wajah mulut/dagu kita sehingga kita bisa dengan mudah mencium anak kita. Ini juga sebagai patokan seberapa rendah atau tinggi anak kita sebaiknya digendong.
Dengan dekatnya posisi anak kita, kita bisa senantiasa melihat wajahnya. Dalam hal kenyamanan, jika posisi anak kita cukup tinggi, tidak akan terlalu membuat kita sakit pinggang atau sakit punggung.
Baca Juga: Macam-Macam Gaya Menggendong Bayi Sambil Menyusui yang Nyaman dan Aman
K: Keep Chin Off the Chest
Photo: Orami Photo Stock
Cara menggendong bayi yang tepat selanjutnya adalah keep chin off the chest. Ketika di dalam gendongan, dagu bayi sebaiknya tidak menempel dengan dadanya. Coba mom praktekan sendiri dagu mom menempel pada dada mom, apa yang mom rasakan? Kesulitan bernafas?
Bayangkan kalau itu terjadi dalam waktu lama terhadap anak kita di dalam gendongan. Beri jarak kira-kira 2 jari antara dagu dan dadanya, supaya saluran nafas bayi bisa tetap terjaga.
S: Supported Back
Photo: Orami Photo Stock
Cara menggendong bayi yang tepat selanjutnya adalah supported back. Ketika digendong di posisi tegak (upright, C-Shape dan M-Shape) punggung bayi harus senantiasa tersangga atau tersokong oleh gendongan dengan baik tanpa kita harus selalu memegangi punggung anak (hands free).
Itu artinya gendongan harus senantiasa erat. Sebab kalau gendongan terlalu kendor, punggung bayi tidak tersangga dengan baik dan bisa menyebabkan posisi bayi merosot dan bisa menyebabkan jalan nafas terganggu.
Baca Juga: Orami X Komunitas Babywears Tangerang: Meng-ASI-hi dan Tutorial Menggendong Bayi
Lima panduan di atas wajib untuk diterapkan ketika menggendong anak demi menjaga keselamatan anak ketika digendong menggunakan gendongan.
Jika lima panduan cara menggendong bayi ini diterapkan, menggendong akan terasa lebih menyenangkan sehingga mampu merekatkan bonding antara anak dan orang tua.
Manfaat Menggendong Bayi
Setelah mengetahui cara menggendong bayi yang tepat, agar lebih yakin, Moms juga perlu tahu manfaat menggendong bayi. Jika berbicara dengan orang tua yang menggendong bayi, Moms mungkin dibanjiri dengan daftar manfaat yang tampaknya tak ada habisnya. Tetapi apakah ada di antara mereka yang didukung oleh sains?
Meskipun penelitian masih terbatas, namun semakin banyak orang yang berpendapat bahwa pakaian bayi memiliki manfaat bagi bayi dan pengasuhnya. Berikut ulasan manfaat menggendong bayi yang perlu Moms ketahui.
1. Mengurangi Tangisan
Mencari tahu bagaimana membuat bayi berhenti menangis adalah salah satu bagian yang lebih menantang dalam mengasuh. Meskipun menggendong bayi tidak akan mengakhiri semua air mata bayi, beberapa orang mengatakan hal itu dapat membantu mengurangi tangisan dan rewel.
Para peneliti menemukan fakta ini pada tahun 1986. Dalam studi tersebut, mereka menemukan bahwa bayi yang digendong lebih jarang menangis dan rewel daripada bayi yang tidak digendong.
Selain itu, menggendong bayi selama 3 jam sehari terlihat mengurangi tangisan dan rewel hingga 51 persen pada malam hari.
Jika Moms sedang mencari cara untuk mengurangi tangisan pada bayi, menggendong bayi mungkin patut untuk dicoba. Ini berisiko rendah dan mungkin memberikan manfaat tambahan untuk bayi.
2. Meningkatkan Kesehatan
Ada bukti yang berkembang tentang kontak kulit-ke-kulit dan manfaatnya pada bayi, terutama bayi prematur (bayi yang lahir sebelum 37 minggu) di rumah sakit.
Bayi prematur dapat memperoleh beberapa manfaat yang sama dari praktik pemakaian yang disebut perawatan kanguru.
Sebuah studi menunjukkan bahwa mengenakan pakaian dekat bayi, terutama dengan gendongan khusus yang dirancang untuk kontak kulit-ke-kulit, dapat membantu mengatur detak jantung, suhu, dan pola pernapasan bayi saat mereka berada di unit perawatan intensif neonatal.
Baca Juga: Stop Menggendong Bayi Hadap Depan, Ini Bahayanya!
3. Membantu Menyusui
Meskipun ada beberapa spekulasi bahwa menggendong bayi dapat mendorong pemberian ASI, penelitian tersebut belum ada.
Tetapi jika Anda adalah orang tua yang menyusui dan mempraktikkan menggendong bayi, dimungkinkan untuk menyusui saat bayi dalam gendongan. Hal itu dapat mempermudah pemberian makan bayi saat dalam perjalanan atau untuk mempraktikkan menyusui sesuai permintaan.
Pemberian ASI secara teratur dapat membantu menjaga atau meningkatkan suplai ASI.
4. Meningkatkan Koneksi
Bagi bayi, tindakan menggendong yang sederhana dapat membantu memperkuat ikatan dan hubungan itu. Menggendong bayi dapat membantu mendukung ikatan ini. Ini juga dapat memudahkan Moms untuk mulai membaca isyarat bayi dengan lebih percaya diri.
Misalnya, Moms mungkin akan memperhatikan gerakan atau suara tertentu yang membantu memahami apakah bayi lelah, lapar, atau perlu mengganti popok. Hubungan ini dapat meluas ke semua orang yang memakai bayi juga.
Manfaat dari ikatan orang tua-bayi yang lebih baik dapat memperluas ke masa remaja dan dewasa awal juga. Ini bukan untuk mengatakan bahwa pakaian bayi akan langsung menciptakan ikatan yang akan memiliki manfaat jangka panjang - atau bahwa ini satu-satunya cara untuk menciptakan ikatan - tetapi ini bisa menjadi langkah awal pertama untuk mengembangkan jenis ikatan ini dengan anak Anda.
Baca Juga: 6 Tips Aman Menggendong Bayi, Sudah Tahu?
5. Memudahkan Kehidupan Sehari-hari
Ada potensi keuntungan lain dari menggendong bayi pada hari-hari ketika mereka hanya ingin digendong. Ini hands-free! Menggunakan gendongan bayi dapat memudahkan Moms melakukan tugas sehari-hari dengan kedua tangan.
Moms bisa menggendong sambil melipat cucian, membacakan buku untuk kakak, atau bahkan berjalan-jalan di pusat kota. Dengan cara menggendong bayi yang tepat dan aman, Moms bisa tenang melakukan hal lain sambil menggendong.
Itulah beberapa cara menggendong bayi yang tepat dan manfaat menggendong bayi yang perlu Moms ketahui. Masih ragu untuk menggendong bayi? Pelajari cara menggendong bayi dan ketahui manfaatnya, maka Moms tidak akan ragu lagi. Selamat mencoba!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.