09 August 2022

Cedera Lutut: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pemulihan yang Bisa Dilakukan

Coba pakai metode RICE untuk atasi cedera

Lutut adalah sendi yang kompleks dengan banyak komponen dan rentan terhadap cedera. Cedera lutut bisa dialami siapa saja dari berbagai usia.

Berikut berbagai penyebab cedera lutut beserta pengobatan yang sesuai.

Sekilas tentang Anatomi Lutut

Anatomi Lutut
Foto: Anatomi Lutut

Foto: lutut (Orami Photo Stock)

Lutut adalah sendi terbesar di tubuh dan salah satu yang paling mudah terluka.

Melansir dari Emedicine Health, lutut terdiri dari 4 komponen utama, yaitu tulang, tulang rawan, ligamen, dan tendon.

1. Tulang

Ada tiga tulang yang menyatu dan membentuk sendi lutu, yaitu tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tempurung lutut (patela).

2. Tulang Rawan Artikular

Ujung tulang paha dan tulang kering serta bagian belakang tempurung lutut ditutupi dengan tulang rawan artikular.

Zat licin ini membantu tulang lutut meluncur dengan mulis satu sama lain saat Moms menekuk atau meluruskan kaki.

3. Meniskus

Meniskus adalah dua potongan tulang rawan meniscal berbentuk baji yang bertindak sebagai "peredam kejut" antara tulang paha dan tulang kering.

Berbeda dari tulang rawan artikularm, meniskus bersifat keras dan kenyal untuk bantu melindungi dan menstabilkan sendi.

Ketika Moms mengalami robekan tulang rawan di lutut, ini biasanya mengacu pada robekan di meniskus.

4. Ligamen

Ligamen adalah penghubung antara satu tulang dengan tulang lainnya.

Empat ligamen utama di lutut bertindak seperti tali yang kuat untuk menyatukan tulang dan menjaga lutut tetap stabil.

5. Tendon

Otot dihubungkan dengan tulang oleh tendon. Tendon paha depan menghubungkan otot-otot di bagian depan paha Moms ke tempurung lutut.

Peregangan dari patela ke tulang kering Moms atau Dads adalah tendon patela.

Baca Juga: 3 Cara Agar Tidak Jatuh Selama Hamil, Simak di Sini Moms!

Gejala Cedera Lutut

cedera lutut
Foto: cedera lutut

Foto: Orami Photo Stock

Dilansir dari Mecicine Net, gejala dan tanda cedera lutut berhubungan dengan jenis dan bagian lutut yang cedera.

Adapun gejala utama cedera lutut, yaitu:

  • Sakit lutut
  • Pembengkakan
  • Panas di area cedera
  • Kemerahan
  • Lembut saat disentuh
  • Kesulitan menekuk lutut
  • Lutut seperti berbunyi "klik"
  • Tidak stabil saat berdiri
  • Memar

Jika gejalanya akut, kemungkinan besar Moms atau Dads merasakan nyeri hebat dan pembengkakan.

Namun, jika cederanya kronis biasanya lutut berbunyi dan nyeri cenderung tidak hilang meski tidak menusuk.

Penyebab Cedera Lutut

Penyebab Cedera Lutut
Foto: Penyebab Cedera Lutut

Foto: penyebab cedera lutut (Orami Photo Stock)

Meski sama-sama terasa nyeri, cedera lutut ternyata punya beberapa penyebab, yaitu sebagai berikut.

1. Dislokasi

Dislokasi adalah kondisi ketika tulang di area lutut bergeser dari tempat seharusnya, baik seluruh atau sebagian.

Dislokasi bisa disebabkan oleh kelainan pada struktur lutut seseorang atau trauma.

Pada orang dengan struktur lutut normal, dislokasi paling sering disebabkan oleh trauma seperti:

2. Fraktur

Fraktur adalah patah tulang. Ini juga jadi salah satu penyebab cedera lutut.

Tempurung lutut atau patela adalah bagian tulang yang biasanya paling sering patah.

Ujung tulang paha dan tulang kering yang saling bertemu untuk membentuk sendi lutut juga bisa patah.

Biasanya patah tulang di sekitar lutut disebabkan oleh trauma seperti jatuh dari ketinggian atau tabrakan kendaraan bermotor.

3. Ligamentum Cruciatum Anterior

Ligamentum cruciatum anterior (ACL) adalah cedera yang biasanya terjadi saat berolahraga.

Sepak bola dan bola basket biasanya olahraga yang kerap menyebabkan cedera dari ACL.

Selain itu, mengubah arah dengan cepat atau mendarat dengan tumpuan yang salah saat melompat juga dapat merobek ACL.

Sekitar setengah kasus total cedera pada ACL terjadi bersamaan dengan kerusakan pada struktur lain di lutut, seperti:

  • Tulang rawan artikular
  • Meniskus
  • Ligamen

4. Ligamentum Cruciatum Posterior

Ligamentum cruciatum posterior (PCL) sering kali terluka akibat pukulan di bagian depan lutut saat lutut ditekuk.

Ini sering terjadi pada kecelakaan kendaraan bermotor dan kontak yang berhubungan dengan olahraga.

Robekan PCL cenderung robekan sebagian sehingga berpotensi untuk sembuh dengan sendirinya.

5. Ligamentum Colateral Medial

Cedera pada ligamen kolateral (MCL) biasanya disebabkan oleh kekuatan yang mendorong lutut ke arah samping.

Cedera MCL biasanya disebabkan oleh pukulan langsung ke bagian luar lutut dan sering kali terjadi akibat olahraga tertentu.

Pukulan ke bagian dalam lutut yang mendorong lutut ke luar dapat melukai ligamen kolateral lateral.

Robekan ligamen kolateral lebih jarang terjadi dibandingkan cedera lutut lainnya.

6. Meniscal Tears

Meniscal tears sering kali terjadi selama olahraga. Robekan pada meniskus dapat terjadi saat berputar atau melakukan gerakan tiba-tiba.

Robekan meniscal juga dapat terjadi sebagai akibat dari arthritis atau penuaan.

Selain itu, bangun dari kursi secara tiba-tiba juga kemungkinan bisa menyebabkan robekan. Apalagi jika meniskus sudah melemah seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Moms, Ketahui 12 Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga

7. Robekan Tendon

Paha depan dan tendon tempurung lutut bisa meregang dan robek.

Biasanya cedera lutut satu ini lebih sering terjadi pada orang paruh baya yang berolahraga lari atau melompat.

Jatuh, mendarat dengan canggung saat melompat, atau jatuh dengan bertumpu pada lutut bisa jadi penyebab robekan tendon di lutut.

Baca Juga: Fraktur Colles, Nyeri Akibat Pergelangan Tangan yang Patah

Cara Mengatasi Cedera Lutut serta Memulihkan Kondisi

cara mengatasi cedera lutut
Foto: cara mengatasi cedera lutut (Orami Photo Stock)

Foto: mengobati lutut (Orami Photo Stock)

Berikut beberapa pilihan perawatan untuk cedera lutut, Moms.

1. Metode RICE

Saat Moms mengalami cedera, melansir dari OrthoInfo, metode RICE menjadi pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Apa itu RICE?

  • Rest (istirahat)
  • Ice (mengompres dengan es)
  • Compression (menekan dengan lembut)
  • Elevasi (menaikkan kaki lebih tinggi dari jantung)

Metode RICE dapat membantu mempercepat pemulihan Moms saat mengalami cedera lutut.

Namun, jika Moms mengalami beberapa gejala berikut, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat, seperti:

  • Mendengar suara seperti letupan dari lutut
  • Lutut lemas dan sulit digerakkan
  • Nyeri yang tak tertahankan
  • Pincang
  • Mengalami pembengkakan di area yang cedera

Nantinya, perawatan yang direkomendasikan dokter akan tergantung pada beberapa faktor.

Mulai dari tingkat keparahan cedera, usia, kondisi kesehatan, dan tingkat aktivitas.

2. Perawatan Non-Bedah

Beberapa cedera lutut biasanya dapat diobati dengan berbagai cara. Banyak cedera lutut dapat diobati dengan tindakan sederhana, seperti:

  • Imobilisasi

Biasanya dokter akan merekomendasikan penjepit untuk mencegah lutut Moms bergerak.

Jika Moms mengalami patah tulang, dokter akan memasangkan gips atau penyangga di area yang cedera.

Tujuannya untuk menahan tulang tetap berada di tempatnya agar lekas sembuh.

Moms juga biasanya disarankan untuk menggunakan kruk atau tongkat sebagai alat bantu jalan agar tidak membebani kaki.

  • Terapi Fisik

Latihan khusus dari fisioterapis akan bantu mengembalikan fungsi lutut dan memperkuat otot-otot kaki yang menopangnya.

  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid

Obat-obatan pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen bantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

Baca Juga: Tennis Elbow, Nyeri pada Siku dan Lengan yang Sering Dialami Pemain Tenis

3. Perawatan Bedah

Bedah atau operasi biasanya diperlukan jika cedera yang dialami sangat parah.

Robekan ACL biasanya membutuhkan operasi dengan sayatan kecil untuk memasukkan alat khusus ke area yang cedera.

Sementara itu, operasi besar dengan sayatan yang lebih besar bisa dilakukan pada patah tulang untuk memudahkan dokter memperbaiki kerusakan.

Baca Juga: Cedera Bahu: Gejala, Penyebab, dan Langkah Pengobatan

Itulah beragam informasi seputar cedera lutut dan pilihan pengobatannya.

Sebaiknya, selalu berhati-hati saat beraktivitas agar terhindar dari cedera satu ini ya, Moms.

  • https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/common-knee-injuries/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/319324#ten-common-knee-injuries
  • https://www.medicinenet.com/knee_injury_and_meniscus_tears/article.htm
  • https://www.emedicinehealth.com/knee_injury/article_em.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.