Cedocard Obat Nyeri Dada, Ketahui Dosis hingga Efek Sampingnya

Cedocard adalah obat golongan nitrat, dengan kandungan isosorbide dinitrate.

Dokter biasanya meresepkan obat ini untuk mencegah dan meredakan angina (nyeri dada) akibat penyakit jantung koroner.

Cara kerja obat ini dengan melebarkan pembuluh darah.

Dengan begitu, aliran darah ke otot jantung bisa mengalir dengan lebih lancar.

Pada beberapa kondisi, obat ini juga dapat digunakan menjadi obat tambahan untuk pasien gagal jantung.

Baca Juga: 5+ Obat Sakit Gigi untuk Ibu Hamil, Ampuh Sembuhkan Nyeri Akibat Gigi Berlubang

Manfaat dan Kegunaan Cedocard

Foto: Orami Photo Stock

Seperti disinggung tadi, manfaat utama obat Cedocard adalah untuk mencegah nyeri dada (angina).

Terutama pada pasien dengan kondisi jantung tertentu, seperti penyakit jantung koroner.

Obat ini tidak bisa digunakan untuk meredakan nyeri dada yang telah terjadi.

Selain itu, obat ini juga tidak dimaksudkan untuk diminum sebelum aktivitas fisik (seperti olahraga atau aktivitas seksual) untuk mencegah nyeri dada.

Obat lain mungkin diperlukan dalam situasi ini.

Konsultasikan dengan dokter untuk lebih jelasnya.

Selain untuk mencegah angina, Cedocard juga terkadang diresepkan dokter untuk pengidap gagal jantung.

Hal ini juga dipelajari dalam studi pada 2017 di jurnal Advances in Experimental Medicine and Biology.

Kombinasi isosorbide dinitrate dan hidralazin dapat digunakan sebagai pengobatan gagal gagal jantung dengan fraksi ejeksi tereduksi (HFrEF).

Baca Juga: Mengenal Penyakit Jantung Bawaan saat Hamil

Dosis dan Aturan Pakai Cedocard

Foto: freepik.com

Cedocard adalah obat keras, yang penggunaannya harus dengan resep dan pengawasan dokter.

Jadi, dosis pasti dari obat ini harus dikonsultasikan pada dokter.

Jangan gunakan obat ini sembarangan, ya!

Bentuk sediaan Cedocard ada 4, yaitu tablet 5 mg, tablet 10 mg, infus, dan retard.

Secara umum, dosis Cedocard yang biasa digunakan dokter, berdasarkan bentuk sediaannya adalah:

1. Cedocard Tablet 5 mg

• Untuk angina serangan akut: 1 tablet diminum 1 kali sehari.
• Untuk pencegahan: 1-2 tablet, diminum 3-4 kali sehari.
• Untuk pencegahan serangan nokturnal: 1-2 tablet, diminum sebelum tidur.

2. Cedocard Tablet 10 mg

Dosis awal 1-3 tablet, diminum 4 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan oleh dokter jika diperlukan.

3. Cedocard Infus

Dosisnya 2-10 mg/jam melalui infus atau intravena.

4. Cedocard Retard 20 mg

Dosis awal: 1 tablet, diminum 2 kali sehari.

Minum Cedocard oral sesuai dosis dan arahan dari dokter.

Penting untuk minum obat pada waktu yang sama setiap hari.

Jangan mengubah waktu pemberian dosis kecuali diarahkan oleh dokter.

Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat maksimal darinya.

Jangan tiba-tiba berhenti minum obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Beberapa kondisi dapat menjadi lebih buruk ketika obat tiba-tiba dihentikan.

Dosis mungkin perlu dikurangi secara bertahap.

Baca Juga: Mengetahui Decadryl Expectorant Sirup: Fungsi dari Setiap Kandungan yang Mampu Encerkan Dahak

Risiko Efek Samping Cedocard

Foto: Orami Photo Stock

Sakit kepala, pusing, kepala terasa ringan, mual, dan wajah memerah dapat terjadi saat tubuh menyesuaikan diri dengan Cedocard.

Jika salah satu dari efek samping umum tersebut tak kunjung menghilang, beri tahu dokter atau apoteker segera.

Sakit kepala sering kali merupakan tanda bahwa obat ini bekerja.

Dokter mungkin juga meresepkan obat pereda nyeri seperti acetaminophen atau aspirin.

Jika sakit kepala berlanjut atau menjadi parah, beri tahu dokter segera.

Untuk mengurangi risiko pusing dan sakit kepala ringan, bangunlah secara perlahan saat bangkit dari posisi duduk atau berbaring.

Beri tahu dokter segera jika salah satu dari efek samping yang tidak biasa tetapi serius ini terjadi:

• Pingsan.
• Detak jantung cepat/tidak teratur/berdebar.

Reaksi alergi yang sangat serius akibat Cedocard jarang terjadi.

Namun, segera cari pertolongan medis jika mengalami salah satu gejala berikut:

• Ruam.
• Gatal /bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan).
• Pusing parah.
• Kesulitan bernapas.

Baca Juga: Mengenal Nisagon (Obat Kulit): Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Interaksi Obat Cedocard

Foto: freepik.com

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.

Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan Cedocard, antara lain:

• Obat untuk mengobati disfungsi ereksi atau hipertensi pulmonal (seperti sildenafil, tadalafil).
• Obat-obatan tertentu untuk mengobati sakit kepala migrain (alkoloid ergot seperti ergotamine).
• Riociguat.

Beberapa obat memiliki bahan yang dapat memperburuk gagal jantung.

Beri tahu dokter atau apoteker mengenai obat apa yang sedang gunakan.

Tanyakan juga bagaimana cara menggunakannya dengan aman (terutama obat batuk pilek, alat bantu diet, atau NSAID seperti ibuprofen/naproxen).

Baca Juga: Licokalk (Suplemen Kalsium Laktat): Ini Manfaat, Dosis, serta Efek Sampingnya

Isosorbid dinitrat dalam Cedocard sangat mirip dengan isosorbid mononitrat.

Hindari menggunakan obat yang mengandung isosorbid mononitrat saat menggunakan isosorbid dinitrat.

Obat ini dapat mengganggu tes laboratorium tertentu (termasuk kadar kolesterol darah).

Ini mungkin menyebabkan hasil tes yang salah.

Pastikan petugas laboratorium dan semua dokter tahu bahwa Moms sedang menggunakan obat ini.

Nah, itulah pembahasan mengenai obat Cedocard, mulai dari manfaat hingga interaksi dengan obat lain.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms!