Cegah Lemas Akibat Dehidrasi, Ikuti 4 Kiat Ampuh Agar Anak Moms Suka Minum Air Putih
Minum air yang cukup, bagus untuk kesehatan anak. Namun, sayangnya, berdasarkan data yang dipublikasikan oleh European Journal of Nutrition, diketahui bahwa 1 dari 4 anak di Indonesia masih kurang minum dan 30% yang mereka konsumsi bukanlah air mineral.
“Anak-anak Indonesia rata-rata hanya minum 2-3,5 gelas air per hari,” ujar Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si, Ketua Umum Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI).
Padahal, idealnya, anak-anak pra sekolah berusia 4-6 tahun, membutuhkan 1,2 liter (setara dengan 5-6 gelas) air per harinya. Sementara, anak-anak berusia 7-9 tahun, membutuhkan sekitar 1,5 liter (6-7 gelas) air per harinya.
Air Berdampak Pada Fungsi Kerja Otak Anak
Netti yang ditemui pada acara Kolaborasi Strategis Danone AQUA dan HIMPAUDI Melalui Program “Aku Mau Air, Aku Sehat” (5/10), menambahkan, anak yang kurang minum akan mengalami beberapa gangguan kesehatan. Yaitu, buang air besar yang kurang lancar, cepat lelah, dan tingginya risiko penyakit ginjal. “Juga menimbulkan masalah pada proses kerja otak,” ujar Netti.
Hal yang sama disampaikan Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D, Penasehat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI). Menurutnya, air berperan penting pada hubungan antar sel di otak.
Sel-sel otak bisa berfungsi dengan maksimal kalau anak aktif bergerak. Semakin banyak kegiatannya, maka sel semakin terhubung, tebal dan kuat, sehingga kapasitas kecerdasan anak juga semakin tinggi. Namun, sel otak ini bisa terganggu jika nutrisi anak kurang.
Fasli menjelaskan, nutrisi yang dimaksud di sini bukan hanya sumber makanan seperti karbohidrat, protein, dan sebagainya. Yang paling penting justru asupan air mineral. Sayangnya, banyak orangtua yang melupakan hal ini. “Bayi mungkin bisa menangis kalau dia haus, tapi anak-anak? Terkadang, ketika sangat tertarik pada kegiatannya, mereka jadi lupa minum. Inilah yang mengganggu berjalannya fungsi dan interaksi sel di otak,” paparnya.
Melihat hal tersebut, Fasli meminta agar para orangtua dan guru di sekolah lebih memperhatikan asupan air minum pada anak. Terutama di enam tahun pertama kehidupan mereka. Pada masa ini, sinapsis yang berperan sebagai penghubung sel saraf, sedang berkembang di otak anak. Kurangnya air akan menghambat pembentukan sinapsis tersebut.
“Dan sekali sinapsis baru tadi tidak terbentuk, maka tidak akan bisa digantikan lagi di masa mendatang. Sudah terlambat,” kata Fasli yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Nasional.
Baca Juga : Mengapa Kita Cukup Minum Air?
Agar Anak Rajin Minum Air Putih
Lalu, bagaimana cara membiasakan anak untuk rajin minum air putih? Netti menyarankan agar Moms rajin mengingatkan mereka setiap jam. “Jadi, tidak perlu menunggu haus dulu,” ujarnya.
Ahli gizi dan pangan ini ingin mengubah cara pandang yang mengharuskan anak minum air putih ketika haus. Padahal, haus merupakan tanda awal dehidrasi, yang menyebabkan lemas dan tidak konsentrasi.
Karena tidak bisa selalu mengawasi Si Kecil di sekolah, Moms perlu berkolaborasi dengan guru di sekolah. Minta guru untuk mengawasi asupan air minum anak. “Ini mulai diterapkan HIMPAUDI. Kami sadar semua orangtua pasti sayang sama anaknya. Para guru terkadang mengadakan acara parenting untuk membahas hal ini. Selain itu, ada juga grup WhatsApp antara orangtua murid dan guru. Melalui chat, guru melapor sudah berapa gelas air yang diminum anak di sekolah,” cerita Netti.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk membiasakan anak minum air putih adalah dengan memperkenalkan lagu yang liriknya mengajak anak untuk rajin minum. Atau, Mom juga bisa mengajarkan Si Kecil tentang manfaat air putih dengan cara yang menyenangkan, seperti storytelling.
Oh iya, tidak ada salahnya untuk memberikan reward ketika anak berhasil minum 6-7 gelas air per harinya, Mom!
(GLW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.