Cerita Fantasi: Ciri-ciri, Struktur, dan 5 Contohnya!
Ada banyak genre bacaan yang menarik untuk dikulik, salah satunya adalah cerita fantasi.
Cerita fantasi memang selalu menjadi perhatian anak-anak hingga orang dewasa.
Cerita fantasi adalah cerita hasil imajinasi atau khayalan. Bisa dikatakan cerita dengan genre fantasi menggambarkan sesuatu yang imajiner dan tidak realistis.
Peristiwa yang digambarkan dalam cerita khayalan ini tentunya bersifat di luar nalar hingga di luar hukum alam semesta yang kemungkinan besar tidak akan terjadi di dunia nyata.
Biasanya, cerita ini juga mengandung unsur supranatural, seperti sihir, makhluk gaib, hingga hal-hal yang tidak mungkin terjadi.
Mengutip dari Story Board That, cerita ini berbeda dengan fiksi ilmiah di mana umumnya berlatar di masa depan.
Fantasi biasanya berlatar di masa lalu dan seringkali mengandung unsur kehidupan abad pertengahan, seperti kastil, ksatria, raja, pedang magis, hingga mantra kuno.
Yuk, Moms simak selengkapnya tentang cerita fantasi untuk dijarkan ke Si Kecil.
Baca Juga: Simak Perbedaan Fabel dan Cerpen, Serupa Tapi Tak Sama!
Ciri-ciri Cerita Fantasi
Ini dia unsur-unsur teks cerita fantasi. Unsur ini menjadi pembeda antara cerita fantasi dan genre lainnya.
1. Ada Unsur Keanehan, Keajaiban, dan Misterius
Nah, seperti yang sudah disinggung di atas, cerita fantasi memiliki jenis imajinatif yang diciptakan oleh penulis.
Pada teks cerita genre fantasi, hal yang dijelaskan dalam cerita tidak mungkin terjadi di dunia nyata.
Tokoh dan latar yang diberikan juga tidak ada di dunia nyata atau dimodifikasi dunia nyata.
2. Menggunakan Beragam Latar
Peristiwa yang digambarkan bisa terjadi pada 2 latar, yaitu latar yang masih ada di kehidupan nyata dan latar yang tidak ada di dunia nyata.
Beragam latar yang digunakan ini menjadi salah satu pembeda yang sangat mencolok dari cerita dengan genre lainnya.
Bahkan, tidak jarang cerita dengan genre ini bisa menggunakan penggabungan latar. Maksudnya menerobos dimensi ruang dan waktu.
Baca Juga: Cerita Rakyat Malin Kundang, Cocok untuk Dongeng Malam Si Kecil
3. Ide Cerita
Ide cerita tidak terikat terhadap kondisi di dunia nyata. Artinya ide cerita secara bebas dan terbuka terhadap khayalan penulis.
Mudahnya, cerita fantasi tidak dibatasi oleh realitas kehidupan nyata. Ide cerita ini bisa bersifat sederhana, tapi tetap memiliki pesan yang disampaikan.
Tema cerita yang sering dijumpai adalah gaib, supernatural, atau futuristik.
4. Bersifat Fiksi
Cerita fantasi bersifat fiksi atau bukan kejadian nyata.
Teks fantasi bisa dilihat dengan latar yang nyata atau objek yang hampir nyata dalam kehidupan, tapi tentunya diberikan sentuhan fantasi.
5. Memiliki Tokoh yang Unik
Tokoh dari teks fantasi bersifat untuk mulai dari latar dan ciri yang lagi-lagi tidak ada di dunia nyata.
Contoh, seorang tokoh yang mengalami peristiwa misterius yang tidak mungkin terjadi di kehidupan sehari-hari
Tokoh juga mengalami kejadian di berbagai latar waktu yang berbeda zaman, yaitu bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang (futuristik).
6. Bahasa
Variasi kata dan bahasa yang digunakan cukup menonjol.
Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Baca Juga: Cerita Fabel Dongeng Singa dan Tikus, Sarat Pesan Persahabatan!
Struktur Cerita Fantasi
Sebelum melihat contoh teks fantasi, simak dulu strukturnya agar bisa membedakannya dengan lebih mudah.
1. Orientasi
Struktur pertama adalah orientasi, yaitu struktur awal dalam teks fantasi.
Bagian ini merupakan pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik yang disampaikan kepada pembaca.
2. Komplikasi
Pada komplikasi, masalah akan muncul dan mencapai puncaknya.
Bagian ini berisi sebab akibat sehingga muncul masalah dan masalah itu memuncak.
3. Resolusi
Bagian terakhir dari cerita fantasi adalah resolusi, yaitu penyelesaian masalah atau konflik yang terdapat dalam komplikasi.
Contoh Cerita Fantasi
Untuk lebih mudah dalam memahami cerita fantasi, simak beberapa contoh cerita dengan genre fantasi di bawah ini, ya Moms.
1. Ruang Dimensi Alpha karya Ratna Juwita
Orientasi:
“Kau harus membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut.
Aku gugup. Bingung. Tak tau apa yang harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah kera itu memandang sekeliling.
Manusia purba itu menemukanku ketika aku memasuki dimensi alpha.
Tanpa kusadari ia mengikutiku. Manusia purba itu akan mati jika tidak kembali dalam waktu 12 jam.
“Aku harus membawa dia kembali!” teriakku.
Komplikasi:
Erza menghempaskan tubuhnya pada meja kontrol laboratorium dengan kesal.
Ardi berteriak lantang, ”Jangan main-main Don!” Ardi menatapku dengan tajam.
“Padahal..,” Erza tercekat, “Aku tahu Er kita tinggal punya waktu 8 jam”. Aku terus berusaha meyakinkan sabahat-sahabatku.
“ Jika kamu mengembalikan manusia purba melebihi 8 jam, berarti tamat riwayatmu.” Kembali Erza dan Ardi menatapku tajam.
Aku mengotak-atik komputer Luminaku dengan cepat. Aku memutuskan untuk tetap mengembalikan manusia purba itu.
“Sistem oke!”
Manusia purba itu harus hidup. Setiap mahkluk berhak untuk hidup.
Aku yang membawanya, aku juga yang harus mengembalikannya.
Orang tuaku tak pernah mengajarkanku untuk melarikan diri sesulit apapun masalah yang kuhadapi.
Ku klik tombol ‘run’ pada layar monitor Lumina di depanku dan diikuti gelombang biru mirip Aurora memenuhi ruangan.
Pagar Asteroid terbuka lebar, memberikan ruang cukup untuk kulewati bersama manusia purba itu.
Ruangan penuh asap dengan pohon-pohon yang meranggas. Hampir 8 jam, manusia purba tetap memegang tanganku.
Kurang 10 menit aku lepaskan tangan manusia purba. Kujabat erat dan aku lari menuju lorong dimensi alpha.
Kurang 10 menit lagi waktu yang tersisa dan aku masih di lorong dimensi alpha.
Aku berpikir ini takdir akhir hidupku.
Tiba-tiba kudengar teriakan keras dan goncangan hebat. Aku terlemapar kembali ke laboratoriumku.
Resolusi:
Alarm berbunyi. Gelombang dimensi alpha semakin mengecil.
Badanku lemas seakan rontok semua sendiku. Aku menengadah dan kulihat sahabat-sahabatku mengelilingiku.
Semua alat di laboratorium ini pecah berantakan. Tinggal laptop Luminaku yang masih menyala.
“Ardi maafkan aku! Maaf telah merusak labolatorium untuk penelitian ini,” kataku mengiba.
“Gak apa-apa asalkan dirimu bisa selamat,” Ardi memelukku dengan erat. Kulihat Erza membawa air minum untukku.
Tidak menyangka aku bisa berhasil dikembalikan dan hidup lagi secara biasa.
Manusia purba itu juga berhasil kembali ke habitatnya pada 500 tahun sebelum masehi.
Aku dapat melihatnya dengan jelas di layar laptop. Manusia purba itu tersenyum sambil melambaikan tangan ke arahku.
Baca Juga: 4 Contoh Cerpen Anak Singkat untuk Mendidik Karakter Si Kecil
2. Timun Mas
Orientasi:
Alkisah, ada seorang janda yang tidak mempunyai anak bernama Mbok Srini.
Saat pergi ke hutan, ia didatangi raksasa yang memberinya biji timun.
Raksasa tersebut mengatakan kalau ia akan mempunyai anak lewat biji timun tersebut.
Komplikasi:
Mbok Srini pulang dan menanam biji timun itu. Setelah beberapa waktu, tanaman timunnya hanya berbuah satu, warnanya emas.
Ia membelah buah tersebut dan kaget karena isinya bayi perempuan. Anak itu diberi nama Timun Mas.
Singkat cerita, Timun Mas sudah dewasa. Suatu malam, Mbok Srini bermimpi didatangi raksasa. Raksasa tersebut akan menjemput Timun Mas seminggu lagi.
Mbok Srini takut, lalu menemui petapa sakti. Petapa itu memberikan empat bungkusan kecil, berisi biji timun, jarum, garam, dan terasi.
Pada hari yang ditentukan, Mbok Srini meminta Timun Mas pergi. Raksasa pun mengejarnya.
Timun Mas membuka bungkusan pertama, seketika sekelilingnya menjadi ladang timun dan menghambat sang Raksasa.
Begitu akan tertangkap lagi, Timun Mas membuka bungkusan kedua. Dalam sekejap, sekelilingnya menjadi rerimbunan pohon bambu yang runcing.
Raksasa terus mengejar meski terluka. Timun Mas membuka bungkusan ketiga. Daerah sekitarnya menjadi lautan luas.
Namun, raksasa itu bisa melewatinya. Dengan ketakutan, Timun Mas melempar bungkusan terakhir.
Sekelilingnya berubah menjadi lautan lumpur yang mendidih. Raksasa pun tercebur dan tewas.
Resolusi:
Selamatlah Timun Mas. Ia menemui ibunya dan mereka hidup bahagia.
Baca Juga: Kumpulan Cerita Rakyat Indonesia yang Kaya Makna, Baca yuk!
3. Berlian Tiga Warna karya Fanisa Miftah Riani
Orientasi:
Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar ibunya.
Kata ibunya jika ada tiga sahabat yang menyukai warna seperti pada kotak itu akan mendapatkan petualangan indah dan sekaligus mendapatkan berlian itu.
Tapi waktu yang diberikan untuk berpetualang hanya satu jam. Anika menyukai warna ungu.
Tamika, teman dekat Anika, menyukai warna biru. Dan Chika menyukai warna kuning.
“Saya ingin mencoba petualangan indah itu Bu. Saya punya sahabat yang menyukai warna itu,” Anika meyakinkan ibunya.
Komplikasi:
Dengan kesepakatan ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Anika. Minggu pukul 6 mereka semua masuk ke kamar Anika yang serba Biru. Di kamar Anika serasa ada di langit.
“Ayo kita buka kotak masing-masing sesuai dengan warna kesukaan. Sekarang kita buka satu… dua… tiga!!!”
“WAWWWWW,” lima detik kemudian mereka terlempar di gerbang sebuah kerajaan. Mereka terkejut karena di hadapannya berdiri seorang ratu yang seluruh tubuhnya dihiasi berlian.
“Selamat datang di negeri kami, peramal kerajaan mengatakan bahwa akan datang tiga anak yang akan menyelamatkan putri kami. Saya mempunyai anak yang bernama Candy. Ia tertidur sejak dua tahun yang lalu dikarenakan ia memakai tiga kalung berlian sekaligus,” Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. “Tolong selamatkan puteriku,”
“Ta…ta…tapi…” Cika dan Tamika memprotes bersamaan karena mereka berdua membayangkan akan bersenang-senang dalam petualangannya.
“Cika, Tamika ayo kita tolong Puteri, mereka sedang menghadapi masalah,” Anika mantap menjawab sambil menarik dengan paksa kedua tangan sahabatnya yang masih ragu.
“Itu puteri Candy,” Anika berlari menuju puteri tempat tidur Candy. Dengan ragu Tamika dan Cika ikut mendekat.
“Ayo kita ambil sesuai warna!” Anika menjelaskan. “Baik!” Jawab Tamika dan Cika serempak. Setelah itu…
“Hoooaaii…” Putri Candy menguap. Pelan-pelan matanya terbuka. “Oh! Terima kasih! Terima kasih! Sebagai hadiahnya ambil ini!” Ratu memeluk ketiga gadis itu lalu memberikan tas yang lumayan besar.
“Terimalah ini sebagai ungkapan terima kasih kami,” Ratu berucap penuh haru.
Dengan cepat Tamika dan Chika menyahut tas yang diberikan Ratu. Tapi mereka berdua tidak kuat mengangkat tas besar itu.
“Waktu kita tinggal 15 menit lagi kita harus segera pergi,” Anika berteriak.
“Tapi tas berisi berlian ini tidak bisa kita bawa,” kata Tamika dan Chika hampir bersamaan.
“Tinggalkan saja tas itu yang penting kita harus keluar dari kerajaan ini,” tegas Ani a.
Anika menarik kedua tangan sahabatnya untuk menyatukan ketiga kotak berlian tiga warna.
Dan buuumm...! Mereka terlempar kembali ke atas tempat tidur Anika.
Resolusi:
“Gagal total petualangan kita karena kita meninggalkan satu tas besar isi berlian itu,” Tamika berteriak ke arah Anika.
“Kamu menyia-nyiakan rejeki yang ada di depan kita,” Chika menimpali dengan keras.
Anika dengan tenang memegang kedua tangan sahabatnya.
“Kita tidak gagal dan kita tidak sia-sia. Kita telah berhasil menolong orang dan menyelamatkan diri kita sendiri. Untuk apa setumpuk berlian tapi riwayat kita tamat?” Anika menggenggam erat tangan sahabatnya.
Tamika dan Chika menyambut erat genggaman tangan Anika. Ketiga sahabat itu saling merangkul.
4. Petualangan Sang Pemuda dan Naga Bercahaya
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan hijau, tinggalah seorang pemuda bernama Kira.
Kira adalah anak yang penuh kebaikan dan selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan.
Suatu hari, saat Kira sedang menjelajahi tepi hutan, dia menemukan sebuah telur besar yang tersembunyi di balik semak-semak.
Telur itu bercahaya dan memberikan cahaya lembut yang menyebar di sekitarnya.
Dengan penuh rasa ingin tahu, Kira membawa telur itu pulang ke desa.
Dia merawat telur tersebut dengan penuh kehati-hatian, dan setelah beberapa hari, telur itu pun menetas.
Keluarlah seekor naga kecil yang memiliki sisik berkilauan dan sayap yang bercahaya seperti bintang.
Kira menamainya Serafina.
Serafina tidak seperti naga biasa. Dia bisa berbicara dengan Kira dan memiliki kecerdasan yang luar biasa.
Bersama-sama, Kira dan Serafina menjelajahi hutan, bertemu dengan makhluk-makhluk ajaib, dan membantu warga desa mengatasi berbagai masalah.
Mereka menemui peri-peri kecil yang baik hati, berteman dengan hewan-hewan hutan yang ceria, dan bahkan berani menghadapi raksasa yang jahat untuk menyelamatkan desa mereka.
Namun, kekuatan Serafina mulai menarik perhatian makhluk-makhluk jahat dari dunia lain yang menginginkan cahaya yang dimilikinya.
Kira dan Serafina harus bekerja sama dengan warga desa dan teman-teman mereka untuk melindungi telur bercahaya dan menjaga kebaikan tetap hidup di dunia mereka.
Dengan keberanian, persahabatan, dan sihir yang mereka miliki, Kira dan Serafina menghadapi petualangan yang menakjubkan.
Perjalanan itu mengajarkan kita semua tentang pentingnya memelihara kebaikan dan melindungi hal-hal yang berharga dalam hidup.
5. Petualangan Bunga Ajaib di Kerajaan Rainbow
Di suatu tempat yang jauh di atas awan, terdapat sebuah kerajaan indah yang disebut Kerajaan Rainbow.
Di kerajaan ini, bunga-bunga memiliki keajaiban tersendiri.
Salah satu bunga yang paling istimewa adalah Bunga Pelangi, yang memiliki kelopak berwarna-warni seperti lengkungan pelangi.
Bunga Pelangi adalah penjaga kebaikan di Kerajaan Rainbow.
Suatu hari, keajaiban besar terjadi, Bunga Pelangi menemukan biji ajaib yang jatuh dari langit.
Biji itu dipercayai bisa membuat bunga-bunga di kerajaan tumbuh lebih cantik dan memberikan kebahagiaan bagi semua yang melihatnya.
Namun, keberadaan biji ajaib menarik perhatian Sang Ratu Kegelapan dari Kerajaan Gelap.
Dia menginginkan biji itu untuk kekuasaannya sendiri. Sang Ratu Kegelapan mengirim makhluk-makhluk kegelapan untuk mencuri biji ajaib dari Bunga Pelangi.
Namun, Bunga Pelangi tidak sendirian. Dia memiliki teman setia, Elora, seorang peri kecil dengan sayap berkilauan seperti embun pagi.
Elora dan Bunga Pelangi melakukan petualangan menegangkan untuk menyelamatkan biji ajaib.
Mereka melewati hutan yang misterius dan sungai-sungai bercahaya.
Mereka bertemu dengan hewan-hewan ajaib dan berbicara dengan pohon-pohon tua yang bijaksana.
Akhirnya, dengan bantuan semua makhluk baik di Kerajaan Rainbow, mereka berhasil menghadapi Sang Ratu Kegelapan dan mengembalikan biji ajaib ke tempatnya yang aman.
Dengan keberanian dan persahabatan, Bunga Pelangi dan Elora mengajarkan kepada kita bahwa cinta dan kebaikan selalu dapat mengalahkan kegelapan, dan bahwa keajaiban selalu ada di sekitar kita, hanya perlu ditemukan dengan hati yang tulus.
Baca Juga: Kumpulan Cerita Rakyat Pendek Nusantara Berbagai Daerah
Itulah penjelasan mengenai cerita fantasi yang bisa Moms jelaskan kepada Si Kecil. Semoga membantu, Moms
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.