23 Juli 2024

7 Cerita Rakyat Bali Terpopuler untuk Dongeng Anak

Menghibur dan mengedukasi!
7 Cerita Rakyat Bali Terpopuler untuk Dongeng Anak

Foto: Pexels.com

Ada beberapa cerita rakyat Bali yang bisa dijadikan sebagai dongeng untuk anak.

Bali, pulau yang terkenal akan keindahan alam dan budayanya, juga memiliki kekayaan cerita rakyat yang tak kalah menarik.

Cerita rakyat Bali sarat akan pesan moral dan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Melansir dari laman University of Illinois, cerita rakyat dianggap sebagai DNA suatu budaya dan merupakan bagian mendasar dari identitas dan komunikasi manusia.

Cerita rakyat Bali biasanya bercerita tentang asal-usul suatu tempat, tokoh, atau fenomena alam. Selain itu, ada pula cerita rakyat yang bertema tentang cinta, perjuangan, atau kepahlawanan.

Cerita rakyat Bali dapat menjadi sarana edukasi dan hiburan bagi masyarakat.

Cerita-cerita tersebut dapat menjadi sarana untuk mengenal sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Bali.

Berikut beberapa cerita rakyat Bali terpopuler yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Ciri-Ciri Cerita Rakyat Beserta Pengertian dan Jenisnya

1. Legenda Danau Batur

Cerita Rakyat Bali
Foto: Cerita Rakyat Bali (Pexels.com)

Cerita rakyat Bali ini menarik untuk dibaca bersama Si Kecil.

Dahulu kala, ada sepasang suami istri yang sudah lama menikah, tetapi belum memiliki anak. Mereka sangat berdoa setiap hari agar diberikan anak.

Akhirnya, sang istri hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki. Namun, sayangnya, pasangan suami istri itu meninggal tak lama setelah kelahiran anak mereka.

Bayi itu tumbuh dewasa tanpa orang tua. Warga desa merawatnya dan memberinya makan setiap hari.

Namun, anak ini memiliki nafsu makan yang besar.

Ia bisa makan sebanyak 10 piring makanan orang dewasa dalam satu waktu. Karena itu, tubuhnya menjadi sangat besar.

Masyarakat desa kemudian memberinya nama Kebo Iwa. Namun, saat ia dewasa, Kebo Iwa memiliki sifat pemarah yang membuat penduduk desa takut padanya.

Suatu hari, desa mereka mengalami kekeringan parah, dan hasil panen menurun drastis akibat kekurangan air.

Masyarakat desa kesulitan memberi makan Kebo Iwa karena makanan yang diperlukan sangat banyak.

Warga desa pun berkumpul dan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi kekeringan tersebut.

Mereka memutuskan untuk membangun sumur besar agar bisa mendapatkan air yang cukup dan hasil panen dapat pulih seperti sebelumnya.

Masyarakat meminta bantuan Kebo Iwa untuk menggali sumur tersebut, dan mereka menjelaskan alasannya.

Kebo Iwa setuju dan mulai bekerja keras menggali tanah untuk mencari sumber air dan membuat sumur.

Setelah kerja kerasnya, Kebo Iwa berhasil menemukan sumber air dan membangun sumur. Masyarakat sangat senang dengan keberhasilan ini.

Namun, masalah baru muncul. Air yang muncul dari sumur terus mengalir tanpa henti, dan desa tersebut akhirnya terendam oleh air, menjadi sebuah danau.

Danau ini dikenal sebagai Danau Batur.

Selain itu, bukit di sekitar danau tumbuh menjadi sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Batur.

Baca Juga: 5 Cerpen tentang Keluarga, Banyak Pelajaran Parenting!

2. Legenda Manik Angkeran

Cerita rakyat Bali ini kaya nilai edukasi yang bisa diajarkan kepada Si Kecil.

Alkisah, di desa Giri pada masa jayanya Kerajaan Bali, hiduplah keluarga kaya raya bernama I Gusti Ngurah.

Mereka dikaruniai seorang putra tampan bernama Manik Angkeran, namun sayang sifatnya sangat manja dan gemar berjudi.

Tak peduli nasihat orang tua, Manik terus menghamburkan kekayaan keluarganya sampai mereka jatuh miskin.

Putus asa, Manik tergiur harta karun Gunung Agung yang melegenda.

Dengan bekal kesaktian yang dicurinya dari seorang pendeta sakti, dia nekat menantang bahaya.

Gunung Agung pun meletus melepaskan panas dan lahar, namun Manik tak gentar. Dengan kesaktiannya, dia menerjang kawah dan berhasil meraih peti harta.

Di saat bersamaan, muncullah naga raksasa, penguasa Gunung Agung, marah besar karena harta sakralnya dicuri. Terjadilah perkelahian sengit.

Naga meliuk-liuk, melontarkan api, sementara Manik dengan sigap menghindar berkat kesaktiannya.

Terdesak, naga menghembuskan angin kencang yang melemparkan Manik ke arah barat.

Manik mendarat dengan keras di tanah Jawa, menghantam bumi hingga terbelah dan menciptakan Selat Bali yang kini memisahkan Bali dan Jawa.

Harta karun terpelanting hilang entah ke mana, sementara Manik terkapar lunglai, menyesali kebodohannya.

Cerita rakyat Bali kisah Manik menjadi pengingat pentingnya kerja keras, hidup hemat, dan menghindari sifat-sifat tercela.

Baca Juga: 4 Contoh Cerpen Anak Singkat untuk Mendidik Karakter Si Kecil

3. Legenda Calonarang

Cerita Rakyat Bali
Foto: Cerita Rakyat Bali (Freepik.com)

Cerita rakyat Bali yang satu ini masih seputar tema kerajaan.

Di pedalaman Bali, pada era Raja Airlangga, tinggallah seorang permaisuri sakti dan jahat bernama Dayu Datu.

Karena tak kunjung dikaruniai anak, Dayu Datu terjun ke ilmu hitam dan berubah wujud menjadi Calonarang, sosok mengerikan dengan rambut gimbal dan taring panjang.

Dengan ilmu sihirnya, Calonarang meneror negeri, menyebar wabah dan malapetaka. Putrinya, Ratna Menggali, tak kuasa menghentikannya.

Raja Airlangga pun kewalahan menghadapi kekacauan. Akhirnya, Empu Siwa Agung, pendeta sakti dari Jawa, dipanggil untuk mengalahkan Calonarang.

Pertempuran dahsyat terjadi. Empu Siwa Agung menggunakan mantra-mantra sakti untuk melawan ilmu hitam Calonarang.

Api beradu dengan air, angin kencang bertiup, petir menyambar-nyambar.

Setelah pertarungan panjang dan menegangkan, Empu Siwa Agung berhasil mengalahkan Calonarang.

Sang permaisuri jahat itu diasingkan ke sebuah pulau terpencil, menjadi perwujudan Gunung Batukaru yang berdiri megah hingga kini.

Legenda Calonarang mengajarkan tentang pentingnya mengontrol diri dan menghindari nafsu kekuasaan.

Selain itu, cerita rakyat Bali ini juga menjadi simbol pengusiran roh jahat dan perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan.

4. Legenda Putri Ayu Bali

Cerita rakyat Bali yang satu ini mengangkat tema tentang putri kerajaan.

Di kerajaan kuno Gelgel, Bali, hiduplah seorang putri cantik jelita bernama Ayu.

Kecerdasan dan kebaikannya mengagumkan seisi negeri, namun sang raja justru tergoda kecantikannya dan berniat menjadikannya permaisuri.

Putri Ayu menolak dengan sopan, ia telah berikrar hatinya pada Panji, pemuda gagah dan bijaksana dari kerajaan tetangga.

Sang raja murka, dan mengirimkan Panji bertugas ke medan perang yang berbahaya.

Di tengah kesedihan, Putri Ayu diculik oleh raja jin penguasa laut selatan. Jin itu jatuh cinta pada kecantikannya dan ingin menjadikannya permaisuri.

Putri Ayu pun menolak, ia hanya setia pada Panji. Marah dengan penolakan Putri Ayu, jin itu mengurungnya dalam istana bawah laut.

Panji yang berhasil selamat dari perang segera menyusul Putri Ayu. Dengan bantuan barong, makhluk mitos Bali yang sakti, ia menerjang istana bawah laut.

Pertempuran sengit terjadi. Akhirnya, dengan keberanian dan cinta tulus, Panji berhasil mengalahkan jin dan menyelamatkan Putri Ayu.

Mereka kembali ke Gelgel dan bersatu. Raja yang tersadar dari kegilaannya pun meminta maaf dan merestui pernikahan mereka.

Cerita rakyat Bali Putri Ayu Bali ini merupakan kisah heroik tentang kesetiaan, keberanian, dan perjuangan cinta yang tak terkalahkan.

Baca Juga: 5 Cerita Dongeng Sunda Singkat dan Pesan Moral di Dalamnya


5. Legenda Ratu Pantai Kuta

Kuta, Bali
Foto: Kuta, Bali (Indonesiakaya.com)

Cerita rakyat Bali ini mengajak kita membayangkan keindahan Pantai Kuta yang terkenal di Bali.

Konon, di bibir Pantai Kuta yang indah, bersemayamlah seorang ratu cantik bernama Ni Luh Ayu. Ia merupakan sosok yang bijaksana dan dicintai rakyatnya.

Suatu hari, nelayan menemukan sebongkah kayu aneh bercahaya di tengah laut. Kayu itu ternyata jelmaan Pangeran Sulap.

Pangeran Sulap adalah pangeran dari kerajaan bawah laut yang terdampar di Pantai Kuta. Ia merupakan sosok yang tampan dan baik hati. Ni Luh Ayu yang melihatnya pun langsung jatuh cinta.

Namun, hubungan mereka tidak direstui oleh kedua orang tua mereka. Raja dan Ratu Laut Selatan ingin Pangeran Sulap menikahi putri mereka, sedangkan Raja dan Ratu Kuta ingin Ni Luh Ayu menikahi putra bangsawan dari kerajaan tetangga.

Ni Luh Ayu dan Pangeran Sulap pun melarikan diri ke hutan. Mereka hidup bahagia bersama, jauh dari hiruk pikuk dunia. Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama.

Raja dan Ratu Laut Selatan mengutus pasukannya untuk menangkap Pangeran Sulap. Ni Luh Ayu yang mengetahui hal ini pun memutuskan untuk menemui Raja dan Ratu Laut Selatan.

Ni Luh Ayu memohon kepada kedua orang tua Pangeran Sulap untuk menerimanya sebagai menantu. Ia juga menjelaskan bahwa Pangeran Sulap telah menemukan cinta sejatinya di Pantai Kuta.

Akhirnya, Raja dan Ratu Laut Selatan pun luluh. Mereka menerima Ni Luh Ayu sebagai menantu. Pangeran Sulap dan Ni Luh Ayu pun menikah dan hidup bahagia selamanya.

Kisah cinta dan persatuan antara manusia dan mahluk laut ini menjadi legenda yang terus diceritakan hingga kini.

Cerita rakyat Bali ini mengajarkan kita tentang pentingnya cinta sejati dan perjuangan untuk meraih kebahagiaan.

Baca Juga: Kumpulan Cerita Rakyat Pendek Nusantara Berbagai Daerah

6. Legenda Asal Muasal Selat Bali

Di zaman dahulu, di sebuah kerajaan yang disebut Doha, hiduplah seorang pemuda bernama Manik Angkeran. Dia adalah putra dari seorang Brahmana bernama Sidhi Mantra.

Manik Angkeran terkenal sebagai pemuda yang kuat dan cerdas, tetapi dia juga rentan dipengaruhi oleh teman-temannya.

Suatu hari, Manik Angkeran bertemu dengan sekelompok pemuda yang gemar berjudi. Mereka mengajak Manik Angkeran untuk ikut serta.

Awalnya, Manik Angkeran menolak, namun akhirnya dia tergoda dan bergabung dalam permainan judi tersebut.

Manik Angkeran ternyata memiliki bakat yang luar biasa dalam berjudi. Dia selalu menang setiap kali bertanding.

Namun, kemenangan tersebut membuat Manik Angkeran menjadi sombong dan angkuh. Dia sering memamerkan kekayaannya kepada orang lain.

Pada suatu hari, Manik Angkeran kalah dalam sebuah permainan judi. Dia berhutang sejumlah besar uang kepada lawannya.

Manik Angkeran tidak memiliki uang untuk melunasi hutangnya.

Kepala desa setempat, yang merupakan teman ayahnya, menawarkan bantuan kepada Manik Angkeran. Dia mengatakan bahwa Manik Angkeran bisa meminta pertolongan kepada Naga Besukih, yang tinggal di Gunung Agung.

Manik Angkeran pun pergi ke Gunung Agung untuk menemui Naga Besukih. Dia memohon agar Naga Besukih memberikan harta untuk membayar hutangnya.

Naga Besukih setuju untuk memberikan hartanya kepada Manik Angkeran, dengan syarat bahwa Manik Angkeran harus bersedia menjadi tumbal. Manik Angkeran menerima syarat tersebut.

Naga Besukih memberikan harta tersebut kepada Manik Angkeran. Setelah itu, Manik Angkeran kembali ke desa dan membayar hutangnya.

Namun, Manik Angkeran tidak pernah kembali ke Gunung Agung untuk memenuhi syarat menjadi tumbal. Sebaliknya, dia pergi ke sebuah desa tertua di Jawa untuk memulai kehidupan baru.

Naga Besukih sangat marah dengan tindakan Manik Angkeran. Dia menggunakan kekuatannya untuk memisahkan Bali dan Jawa dengan sebuah selat.

Selat tersebut kemudian dikenal dengan nama Selat Bali.

7. Legenda Bawang dan Kesuna

Dahulu, ada seorang janda bernama Ni Bawang dan putrinya Ni Kesuna.

Ni Bawang adalah wanita baik hati dan rajin, sedangkan Ni Kesuna cenderung malas dan manja.

Suatu hari, Ni Bawang pergi ke pasar untuk menjual hasil panennya. Sementara itu, Ni Kesuna tinggal di rumah untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

Namun, Ni Kesuna tidak melakukan pekerjaan rumah seperti yang diharapkan. Dia malah bermain-main.

Ketika Ni Bawang pulang, dia melihat pekerjaan rumah belum selesai. Dia marah pada Ni Kesuna.

“Ni Kesuna, kenapa kamu tidak mengerjakan pekerjaan rumah? Kamu ini anak malas!” kata Ni Bawang dengan marah.

“Aku tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah. Aku kan anak perempuan. Pekerjaan rumah itu tugasnya ibu,” jawab Ni Kesuna dengan sombong.

Ni Bawang sangat sedih mendengar jawaban Ni Kesuna. Dia tidak menyangka putrinya akan berkata seperti itu.

Malam itu, Ni Bawang bermimpi bertemu dengan seorang dewi.

“Ni Bawang, aku adalah Dewi Parwati. Aku datang untuk membantumu,” kata dewi itu.

“Dewi Parwati, tolonglah aku mendidik Ni Kesuna. Aku ingin dia menjadi anak yang baik dan rajin,” pinta Ni Bawang.

“Baiklah, aku akan membantumu. Tapi, kamu harus berjanji bahwa kamu akan selalu bersikap baik kepada Ni Kesuna, meskipun dia melakukan kesalahan,” kata Dewi Parwati.

“Aku berjanji, Dewi Parwati,” jawab Ni Bawang.

Ketika Ni Bawang bangun dari tidurnya, dia merasa lebih tenang. Dia yakin Dewi Parwati akan membantunya mendidik Ni Kesuna.

Keesokan harinya, Ni Bawang bersikap lebih baik pada Ni Kesuna. Dia mengajak Ni Kesuna bekerja sama mengerjakan pekerjaan rumah.

Ni Kesuna awalnya menolak, tapi akhirnya dia mau membantu.

Seiring berjalannya waktu, Ni Kesuna mulai berubah. Dia menjadi rajin dan lebih baik pada ibunya.

Baca Juga: Sinopsis Doraemon: Nobita's Sky Utopia, Ceritanya Seru!

Demikian kumpulan cerita rakyat Bali terpopuler yang cocok dijadikan sebagai dongeng anak.

Melalui cerita rakyat, Moms dapat mengajarkan Si Kecil tentang kekayaan budaya dan alam Indonesia.

  • https://www.library.illinois.edu/sshel/specialcollections/folklore/definition/
  • https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/cerita-rakyat-bali-legenda-kebo-iwa-dan-asal-usul-gunung-batur/
  • https://onesearch.id/Record/IOS4965.032389/TOC

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.