Chlorpromazine, Obat untuk Atasi Gangguan Mental
Chlorpromazine adalah jenis obat yang sering digunakan untuk mengobati gangguan mental.
Termasuk dalam golongan obat psikiatri, tak semua orang dengan gangguan mental dapat menggunakan ini.
Yuk, ketahui lebih lanjut dosis dan aturan pakai obat klorpromazin!
Manfaat Chlorpromazine
Foto: Orami Photo Stocks
Klorpromazin adalah obat psikiatri yang termasuk dalam golongan obat yang disebut antipsikotik fenotiazin.
Ini bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu di saraf otak.
Melansir Medlineplus, manfaat obat ini yakni digunakan untuk mengobati gangguan mental atau perubahan mood tertentu.
Sejumlah gangguan mental yang dimaksud meliputi:
- Skizofernia
- Gangguan psikotik
- Gangguan bipolar
- Masalah perilaku pada anak-anak
Chlorpromazine membantu otak untuk berpikir lebih jernih, mengurangi rasa gugup, dan bisa beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini dapat mengurangi perilaku agresif dan keinginan untuk menyakiti diri sendiri ataupun orang lain.
Bahkan, manfaatnya juga bisa dirasakan untuk membantu mengurangi halusinasi.
Selain untuk menjaga kesehatan mental, ini juga kerap kali digunakan untuk beberapa hal yakni:
- Mengontrol mual atau muntah
- Meredakan cegukan berkepanjangan
- Meredakan kegelisahan atau kecemasan sebelum operasi
Mengobati tetanus pun juga bisa memakai obat ini dengan aturan yang telah disesuaikan.
Baca Juga: Tak Disangka, Mata Sipit Bisa Menjadi Tanda Gangguan Kesehatan
Dosis Obat Chlorpromazine
Foto: Orami Photo Stocks
Mengutip dalam Medicines, berikut aturan dosis minum obat chlorpromazine.
Adapun dosis yang ditentukan berdasarkan jenis gangguan kesehatan yang dialami, meliputi:
- Gangguan mental (skizofernia, kecemasan dan lainnya)
Dewasa: 25-75mg sebelum tidur, peningkatan dosis setiap 25 mg sesuai anjuran dokter
Anak-anak 1-5 tahun: 0,5 mg/kg berat badan, setiap 4-6 jam dengan dosis maks. 40 mg setiap hari
Anak-anak 6-12 tahun: 1/3-½ dosis dewasa, hingga dosis maks. 75 mg setiap hari
Lansia: 1/3-½ dosis dewasa biasa dengan peningkatan dosis secara bertahap
Dewasa: 25-50 mg/hari
- Mual dan muntah
Dewasa: 10-25 mg setiap 4-6 jam
Anak-anak 1-5 tahun: 0,5 mg/kg setiap 4-6 jam, dosis harian maksimum tidak boleh melebihi 40 mg
Anak-anak 6-12 tahun: 0,5 mg/kg setiap 4-6 jam, dosis harian maksimum tidak boleh melebihi 75 mg
Lansia: 1/3-½ dosis dewasa
Pada anak-anak usia 1 sampai 12 tahun, klorpromazin digunakan untuk mengobati gangguan perilaku yang parah.
Hal ini seperti perilaku agresif atau hiperaktif dengan aktivitas motorik yang berlebihan.
Baca Juga: Obat Pilek (Paratusin): Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Cara Minum Obat Chlorpromazine
Foto: Orami Photo Stocks
Chlorpromazine hadir dalam bentuk tablet untuk diminum. Klorpromazin biasanya diminum 2 sampai 4 kali sehari.
Ketika klorpromazin digunakan untuk mengontrol mual dan muntah, biasanya diminum setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
Ini pun berlaku untuk mengatasi cemas berlebih sebelum operasi, yakni biasanya diminum 2-3 jam sebelum tindakan.
Jika Moms menggunakan klorpromazin dengan jadwal yang teratur, konsumsilah pada waktu yang sama setiap hari.
Jangan melebihkan atau mengurangi dosis dari yang ditentukan oleh dokter.
Biasanya, dokter akan memberikan chlorpromazine yang dimulai dari dosis rendah, kemudian dosis secara bertahap akan ditingkatkan.
Jika menggunakan klorpromazin untuk mengobati skizofrenia atau gangguan psikotik lainnya, fungsi obat ini hanya merendakan gejala, bukan menyembuhkannya.
Artinya, tetap harus mengonsumsi obat ini apabila merasa sehat dan terjaga sekalipun.
Jangan berhenti minum chlorpromazine tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, ya.
Baca Juga: 6 Manfaat Buah Siwalan, Obat Tradisional untuk Masalah Pencernaan
Efek Samping Chlorpromazine
Foto: Orami Photo Stocks
Bicara soal efek samping, tentu akan berbeda di setiap orang.
Efek samping ada yang ringan dan juga berat, sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Sejumlah efek samping ringan dari obat chlorpromazine antara lain:
- Tubuh kedinginan
- Sesak di tenggorokan
- Kesulitan bernapas atau menelan
- Pusing
- Gelisah atau bingung
- Berkeringat
Baca Juga: 9 Obat Kolesterol Anjuran Dokter, Catat!
Di luar itu, ada pula efek samping yang tergolong berat dan membutuhkan perawatan serius, yakni:
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Menguningnya kulit atau mata
- Sakit tenggorokan
- Gerakan otot yang tidak terkendali di wajah
- Kekakuan di leher
Waspadai juga efek samping alergi obat jenis ini seperti kulit kemerahan, gatal-gatal, dan kesulitan bernapas.
Jika tak diatasi dengan cepat, dapat berisiko mengalami syok anafilaktik.
Kontradiksi Obat Lain
Foto: Orami Photo Stocks
Kontradiksi dengan obat lain dapat mengubah cara kerja serta meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan chlorpromazine, adalah obat yang meningkatkan jumlah dopamin dalam tubuh, seperti:
- Cabergoline
- Levodopa
- Pergolide
- Ropinirole
- Lithium
- Tretinoin
Baca Juga: Ketahui Penyebab Utama dan 11 Cara Menghilangkan Bau Kaki
Selain itu, ada juga obat yang dapat mempengaruhi irama jantung seperti:
- Amiodarone
- Dofetilide
- Pimozide
- Procainamide
- Antibiotik makrolida dan banyak lagi
Nah, sekarang sudah lebih kenal dengan manfaat, efek samping, dosis dan aturan pakai obat chlorpromazine.
Tentu, informasi ini bukan pengganti konsultasi medis, ya.
Selalu pastikan Moms dan Si Kecil mendapat konsultasi dokter setiap mengonsumsi obat-obatan jenis apa pun.
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682040.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.