27 Agustus 2024

6 Ciri-Ciri Dongeng serta Unsur dan Contoh Judulnya

Ajarkan ke Si Kecil, ya Moms
6 Ciri-Ciri Dongeng serta Unsur dan Contoh Judulnya

Foto: Freepik

Ciri-ciri dongeng perlu diketahui untuk membedakannya dengan bentuk cerita lainnya.

Melansir Britannica Kids, dongeng adalah cerita yang dikreasikan oleh masyarakat dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dongeng biasanya berisi kisah sederhana yang relevan sepanjang masa serta kaya akan nilai moral dan budaya.

Baca Juga: Cerita Dongeng Kelinci dan Kura-Kura, Sarat Pesan Moral!

Ciri-ciri Dongeng

Ciri-Ciri Dongeng
Foto: Ciri-Ciri Dongeng (Freepik.com/freepik)

Berikut ini ciri-ciri dongeng yang perlu diketahui

1. Penuh Fantasi dan Keajaiban

Melansir laman National Library of Scotland, elemen yang pasti ada dalam dongeng adalah hal magis, baik itu dalam perbuatan baik dan buruk.

Kita mungkin tahu ada dongeng yang tokohnya bisa berubah bentuk, seperti dari katak menjadi pangeran, juga tokoh yang bisa terbang.

Dongeng juga sering memunculkan sosok peri, penyihir, naga, atau raksasa, serta objek ajaib seperti karpet terbang atau lampu ajaib

Dongeng memang kental dengan unsur fantasi atau khayalan.

2. Pesan Moral

Ciri-ciri dongeng yang juga paling khas adalah adanya pesan moral yang mengajarkan nilai-nilai seperti kebaikan, kejujuran, dan keberanian.

Pesan ini disampaikan melalui konflik yang dialami karakter dalam cerita, sering kali secara implisit.

Sehingga, pembaca atau pendengar dapat menarik kesimpulan sendiri tentang pentingnya perilaku positif dan dampak tindakan negatif.

3. Alur Sederhana

Alur cerita yang sederhana merupakan ciri khas dongeng, membuatnya mudah diikuti dan dipahami, terutama oleh anak-anak.

Dongeng biasanya mengikuti struktur naratif yang jelas dengan pola "awal - tengah - akhir".

Ini memudahkan anak-anak untuk mengikuti cerita dan memahami pesan serta pelajaran yang disampaikan.

4. Latar Waktu dan Tempat yang Tidak Spesifik

Latar waktu dan tempat yang tidak spesifik dalam dongeng adalah ciri-ciri dongeng yang membuat ceritanya menjadi lebih universal dan imajinatif.

Dongeng sering dimulai dengan frasa seperti "Pada zaman dahulu" atau "Di sebuah negeri yang jauh," menunjukkan bahwa cerita ini tidak terikat pada waktu atau tempat tertentu.

Hal ini memberi kebebasan kepada pembaca atau pendengar untuk membayangkan sendiri latar cerita, sehingga dongeng relevan di berbagai budaya dan zaman.

Dengan latar yang tidak spesifik, dongeng dapat menyampaikan pesan moral yang bersifat umum dan dapat diterima oleh siapa saja.

5. Bahasa yang Sederhana

Penggunaan bahasa sederhana dalam dongeng adalah ciri khas yang membuat cerita mudah dipahami oleh semua kalangan, terutama anak-anak.

Dengan kalimat-kalimat yang lugas dan langsung, dongeng menyampaikan alur cerita dan pesan moral dengan cara yang jelas dan efektif.

Bahasa sederhana dalam dongeng juga membuat pesan yang terkandung di dalamnya dapat dengan mudah diingat dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Dongeng Putri Duyung, Yuk Ceritakan untuk Si Kecil!

6. Tokoh yang Stereotip

Tokoh dalam dongeng biasanya memiliki karakteristik stereotip.

Sifatnya sangat jelas dan sederhana, seperti pahlawan yang selalu baik hati dan penjahat yang selalu jahat tanpa banyak nuansa atau kompleksitas.

Karakter-karakter ini mudah dikenali dan dipahami oleh pembaca atau pendengar, terutama anak-anak.

Sehingga pesan moral yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan lebih efektif.

Penggunaan tokoh stereotip ini membantu memudahkan pemahaman cerita serta memperkuat nilai-nilai kebaikan dan kejahatan.

Dengan begitu anak-anak pun dapat dengan mudah membedakan antara perilaku positif dan negatif serta memahami pelajaran moral yang diajarkan melalui cerita.

Baca Juga: Dongeng Singa dan Tikus, Banyak Pesan Moral untuk Si Kecil!

Unsur-Unsur Dongeng

Unsur Dongeng
Foto: Unsur Dongeng (Freepik.com/prostooleh)

Unsur-unsur dalam dongeng meliputi beberapa elemen penting yang membentuk cerita tersebut, yaitu:

1. Tema

Ide pokok atau pesan yang ingin disampaikan oleh cerita.

Biasanya, tema dalam dongeng berkaitan dengan nilai-nilai moral atau pelajaran hidup.

2. Tokoh

Karakter yang berperan dalam cerita, baik itu tokoh utama (protagonis) maupun tokoh antagonis.

Tokoh dalam dongeng sering kali digambarkan dengan sifat yang sangat baik atau sangat jahat.

3. Latar

Tempat, waktu, dan suasana yang menjadi latar belakang cerita.

Latar dalam dongeng biasanya sederhana dan bisa berupa tempat-tempat imajiner.

4. Alur

Rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita, yang mencakup pengenalan, konflik, puncak konflik, dan penyelesaian.

Alur dalam dongeng sering kali linier dan mudah diikuti.

Baca Juga: 17 Dongeng Pendek dengan Pesan Moral yang Baik untuk Anak

5. Amanat

Pesan moral atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita dongeng.

Amanat ini biasanya disampaikan secara tersurat atau tersirat melalui peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita.

Unsur-unsur ini berperan penting dalam membentuk dan menyampaikan cerita dongeng yang menarik serta memiliki nilai-nilai yang dapat dipetik oleh pembacanya.


Contoh Judul Dongeng dan Isi Ceritanya

Contoh Judul Dongeng
Foto: Contoh Judul Dongeng (Freepik.com/pvproductions)

Berikut judul-judul dongeng yang bisa Moms bacakan untuk Si Kecil.

1. Cinderella

Dongeng Cinderella bercerita tentang seorang gadis yatim piatu yang diperlakukan buruk oleh ibu tiri dan saudara tirinya.

Dengan bantuan ibu peri, dia menghadiri pesta dansa kerajaan dan memikat hati pangeran.

Meskipun harus kembali sebelum tengah malam, sang pangeran akhirnya menemukan dan menikahinya dengan bantuan sepatu kaca yang tertinggal.

2. Putri Tidur (Sleeping Beauty)

Seorang putri dikutuk oleh seorang peri jahat untuk tertidur selama seratus tahun setelah menyentuh jarum pemintal.

Kutukan ini hanya bisa dipatahkan oleh ciuman cinta sejati.

Setelah tidur panjang, dia akhirnya dibangunkan oleh seorang pangeran yang jatuh cinta padanya.

3. Si Kancil Mencuri Timun

Dongeng ini dari Indonesia, bercerita tentang Si Kancil, seekor kancil yang cerdik, yang mencuri timun dari kebun Pak Tani.

Meski sering berhasil menipu penjaga kebun, akhirnya Si Kancil tertangkap akibat kelicikannya.

4. Hansel dan Gretel

Kakak beradik yang tersesat di hutan dan menemukan rumah permen yang dihuni oleh seorang penyihir jahat.

Penyihir tersebut berencana memakan mereka, tetapi mereka berhasil mengalahkannya dan melarikan diri.

5. Pinokio

Kisah tentang boneka kayu yang hidup, Pinokio, yang bercita-cita menjadi anak manusia sejati.

Setiap kali berbohong, hidungnya memanjang.

Melalui berbagai petualangan dan pelajaran, dia akhirnya menjadi anak manusia setelah membuktikan kebaikan hatinya.

6. Si Tudung Merah (Little Red Riding Hood)

Cerita tentang seorang gadis kecil yang mengunjungi neneknya dan dihadang oleh serigala di jalan.

Serigala itu menyamar sebagai neneknya untuk memakan Si Tudung Merah, tetapi akhirnya diselamatkan oleh seorang pemburu.

7. Rapunzel

Seorang gadis dengan rambut panjang dan ajaib yang dikurung di menara oleh seorang penyihir.

Seorang pangeran menemukannya dan berusaha menyelamatkannya, menggunakan rambut panjang Rapunzel untuk memanjat menara.

8. Jack dan Kacang Ajaib (Jack and the Beanstalk)

Seorang anak laki-laki bernama Jack menukar sapi keluarganya dengan kacang ajaib yang tumbuh menjadi pohon kacang raksasa.

Dia memanjat pohon kacang tersebut dan menemukan dunia raksasa di atas awan, tempat dia mencuri harta dan berhadapan dengan raksasa.

9. Putri Salju (Snow White)

Dongeng putri salju berkisah tentang seorang putri cantik yang diusir dari istana oleh ibu tirinya yang jahat dan cemburu.

Dia berlindung dengan tujuh kurcaci di hutan, tetapi ibu tirinya terus mencoba membunuhnya hingga akhirnya diselamatkan oleh seorang pangeran.

Perbedaan Dongeng dan Cerita Rakyat

Dongeng merupkan cerita fiksi yang imajinatif, biasanya mengandung pesan moral, dengan tokoh-tokoh dan latar yang tidak nyata, seperti peri, hewan berbicara, atau pangeran dan putri.

Contohnya "Cinderella" dan "Si Kancil Mencuri Timun."

Sementara cerita rakyat adalah kisah yang berasal dari tradisi lisan masyarakat, sering kali mengandung unsur sejarah atau kepercayaan lokal, dan bisa mencakup legenda, mitos, atau fabel.

Contohnya "Legenda Danau Toba" dan "Nyai Roro Kidul."

Jadi, perbedaannya pada umumnya dongeng lebih fokus pada fantasi dan moral, sementara cerita rakyat sering terkait dengan asal-usul budaya atau fenomena alam.

Baca Juga: 7 Cara Membacakan Dongeng untuk Anak, Si Kecil Pasti Senang!

Itulah ciri-ciri dongeng, unsur dongeng hingga judul dongeng yang populer. Ajarkan pada Si Kecil, Moms!

  • https://kids.britannica.com/kids/article/folktale/399460
  • https://www.nls.uk/learning-zone/literature-and-language/themes-in-focus/fairy-tales/source-1/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.