21 Mei 2024

14 Contoh Kuku yang Tidak Sehat, Jadi Tanda Masalah Serius!

Jangan anggap enteng, bisa-bisa ada penyakit berbahaya

Ketika terserang penyakit, biasanya tubuh akan memberi sinyal yang tampak pada beberapa bagian tubuh. Termasuk di kuku. Moms perlu tahu contoh kuku yang tidak sehat.

Kuku berfungsi sebagai pelindung jari tangan dan kaki. Kandungan keratin di dalamnya juga berfungsi menyusun sel-sel di rambut dan kulit.

Meski kuku kita rawat dengan baik, tapi bagian kecil dari tubuh kita ini juga bisa diandalkan untuk mengecek kondisi kesehatan, lho.

Melansir Harvard Medical School, 27 persen wanita memiliki kuku yang rapuh, dikenal sebagai onychoschizia. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasari atau faktor eksternal lainnya.

Moms dapat melihat kondisi kuku Moms atau anggota keluarga di rumah. Perhatikan apakah Moms atau mereka memiliki ciri-ciri kuku yang tidak sehat.

Baca Juga: 9 Cara Merawat Kuku agar Cantik, Bisa dengan Bahan Alami!

Contoh Kuku yang Tidak Sehat

Contoh Kuku Tidak Sehat
Foto: Contoh Kuku Tidak Sehat (Orami Photo Stock)

Menyadari kesehatan kuku bisa memberi Moms peringatan dini tentang masalah serius yang perlu diperhatikan.

Bahkan bisa menyelamatkan hidup Moms dalam beberapa kasus masalah kesehatan.

Masalah kesehatan hati, paru-paru, dan jantung bisa muncul di kuku. Simak ulasan contoh kuku yang tidak sehat agar Moms lebih berhati-hati.

1. Berbintik-bintik

Contoh kuku yang tidak sehat, yaitu terdapat bintik-bintik kecil di kuku.

Bisa jadi, kondisi ini merupakan ciri-ciri awal psoriasis atau penyakit peradangan sendi.

Sebab, hampir 10 persen penyakit psoriasis diawali dengan gejala kuku yang berbintik-bintik.

2. Berwarna Biru

Contoh kuku yang tidak sehat selanjutnya, yaitu berwarna kebiru-biruan.

Kondisi ini bisa jadi tubuh kekurangan oksigen. Moms harus berhati-hati karena ini bisa menjadi salah satu tanda adanya penyakit paru-paru, seperti infeksi, kanker, dan pneumonia.

3. Rapuh

Contoh kuku yang tidak sehat lainnya, jika kuku Moms memiliki kuku yang rapuh atau mudah patah, bisa jadi tubuh kekurangan zat besi.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia dan tubuh jadi cepat lelah.

Untuk itu, segera konsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti bayam atau kentang agar kuku kembali sehat.

Selain itu, melansir American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), kuku rapuh disebabkan oleh beberapa faktor.

  • Usia

Umumnya, seiring bertambahnya usia kuku akan mengalami perubahan. Kuku menjadi kusam dan rapuh.

  • Hipotiroidisme

Seiring dengan kuku yang rapuh, gejala kadar tiroid yang rendah mungkin termasuk rambut rontok, kelelahan, penambahan berat badan, sembelit, dan depresi.

  • Sindrom Raynaud

Ditandai dengan masalah sirkulasi pada ekstremitas, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan kuku.

Baca Juga: Mengenal Melanoma, Salah Satu Kanker Kuku yang Mudah Menyebar

4. Kuning

Umumnya kuku yang berwarna kuning merupakan salah satu contoh kuku yang tidak sehat.

Kondisi ini menandakan adanya infeksi jamur.

Lama kelamaan kuku berwarna kuning ini akan mengeras dan hancur.

Warna kuning ini juga bisa jadi tanda awal akan penyakit psoriasis.

Selain itu, kuku berwarna kuning merupakan salah satu tanda penyakit serius, seperti:

5. Garis Hitam di Kuku

Garis hitam di kuku ini bisa jadi disebabkan oleh melanoma, yakni jenis kanker kulit yang paling berbahaya.

Jika Moms terdapat garis hitam di kuku, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

6. Kuku Pucat

Contoh kuku yang tidak sehat selanjutnya, yaitu kuku pucat.

Kuku yang normal berwarna merah muda dan sedikit pucat Namun, jika Moms memiliki kuku yang pucat harus mewaspadainya.

Kuku yang sangat pucat terkadang bisa menjadi tanda penyakit serius, seperti:


7. Kuku Putih

Kuku putih merupakan salah satu contoh kuku yang tidak sehat.

Jika sebagian besar kuku berwarna putih dengan pinggiran yang lebih gelap, kondisi ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan hati, seperti hepatitis.

Selain itu, contoh kuku yang tidak sehat ini memiliki gejala kesehatan lainnya.

Baca Juga: 7 Cara Memotong Kuku Kucing yang Benar agar Tidak Berontak

8. Bergelombang

Contoh kuku yang tidak sehat berikutnya, jika permukaan kuku berlubang, ini mungkin merupakan tanda awal psoriasis atau radang sendi.

Perubahan warna kuku biasa terjadi pada kulit di bawah kuku. Biasanya, tampak coklat kemerahan.

9. Retak atau Terbelah

Kuku kering dan rapuh yang sering retak atau pecah telah dikaitkan dengan penyakit tiroid.

Kuku pecah yang dikombinasikan dengan warna kekuningan lebih mungkin disebabkan oleh infeksi jamur.

10. Lipatan Kuku Bengkak

Jika kulit di sekitar kuku tampak merah dan bengkak, ini dikenal sebagai radang lipatan kuku.

Kondisi ini mungkin dapat disebabkan akibat lupus atau kelainan jaringan ikat lainnya.

Infeksi juga bisa menyebabkan kemerahan dan peradangan pada lipatan kuku.

Baca Juga: 7+ Cara Cepat Memanjangkan Kuku secara Alami, Wajib Coba!

11. Kuku Digerogoti

Menggigit kuku mungkin tidak lebih dari kebiasaan lama, tetapi dalam beberapa kasus, ini adalah tanda kecemasan yang terus-menerus yang dikaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif.

Jika Moms tidak bisa berhenti, ada baiknya berdiskusi dengan dokter.

12. Sindrom Kuku Hijau

Contoh kuku yang tidak sehat selanjutnya adalah berwarna hijau.

Moms mungkin memiliki bercak di bawah kuku. Salah satu penyebab umumnya adalah infeksi bakteri.

Selain itu, perubahan kuku yang berwarna hijau bisa disebabkan oleh terkena bahan kimia.

13. Kerutan Kuku

Kerutan kuku sering dikaitkan pada penuaan. Namun, ternayata ini masuk ke dalam daftar contoh kuku yang tidak sehat, lho Moms.

Padahal, kerutan di kuku bisa saja menjadi tanda penyakit yang serius.

Penyakit tersebut, antara lain:

14. Kuku Sendok (Koilonychia)

Contoh kuku yang tidak sehat terakhir adalah kuku yang melengkung ke atas dan bentuknya seperti sendok.

Ini terjadi ketika tepi kuku terangkat dari ujung jari, membuat pusat kuku tampak cekung dan bisa menampung sedikit cairan.

Kondisi ini bisa menunjukkan anemia defisiensi besi atau gangguan hati.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Gunting Kuku Bayi yang Aman Digunakan

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Dokter
Foto: Dokter (Freepik.com/snowing)

Meskipun sebagian besar masalah kuku bisa hilang dengan sendirinya atau dengan pengobatan rumahan, beberapa kondisi mungkin merupakan tanda adanya penyakit yang mendasarinya yang memerlukan pengobatan.

Sebaiknya Moms berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional jika perubahan pada kuku Moms disertai dengan:

Baca Juga: 8+ Cara Mengobati Kuku yang Hampir Lepas dan Penyebabnya!


Cara Menjaga Kuku Tetap Sehat

Cara Menjaga Kesehatan Kuku (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Menjaga Kesehatan Kuku (Orami Photo Stock)

Untuk menjaga kuku Moms tetap sehat dan kuat. Moms dapat melakukan beberapa hal.

1. Jaga Kebersihan Kuku

Pastikan kuku dan area di sekitarnya selalu bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air hangat secara teratur dan keringkan tangan dengan baik.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kelembapan yang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur.

2. Hindari Penggunaan Kuteks yang Berlebihan

Menggunakan kuteks terlalu sering atau terus-menerus bisa membuat kuku menjadi rapuh dan kering.

Berikan waktu istirahat bagi kuku Moms dari penggunaan kuteks, dan pilihlah produk yang tidak mengandung bahan kimia keras seperti formaldehida atau toluena.

3. Gunakan Pelembap

Aplikasikan krim tangan atau minyak kuku secara rutin untuk menjaga kelembapan kuku dan kutikula.

Produk yang mengandung vitamin E atau minyak alami seperti jojoba atau almond dapat membantu memperkuat kuku dan memperbaiki tekstur yang rusak.

Baca Juga: Larangan Potong Kuku Sebelum Kurban, Simak Hukumnya di Sini

4. Jaga Asupan Nutrisi

Nutrisi yang baik sangat penting untuk kesehatan kuku.

Pastikan Moms mengonsumsi cukup protein, vitamin E, zat besi, dan omega-3, yang semuanya penting untuk kesehatan kuku.

Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen biotin jika disarankan oleh dokter, karena biotin diketahui dapat memperkuat kuku yang rapuh.

5. Potong Kuku dengan Benar

Gunakan gunting kuku yang tajam dan bersih untuk memotong kuku Moms secara teratur.

Hindari memotong terlalu pendek yang bisa menyebabkan masalah seperti kuku kaki yang tumbuh ke dalam. Selalu potong kuku mengikuti bentuk alami ujung jari.

6. Hindari Kebiasaan Buruk

Menggigit kuku atau mengutak-atik kutikula bisa menyebabkan infeksi dan merusak struktur kuku.

Cobalah untuk menghindari kebiasaan ini dan cari cara lain untuk mengatasi kebiasaan menggigit kuku seperti menggunakan bitterant (ramuan pahit) yang aman di kuku.

7. Konsultasi dengan Ahli

Jika kuku Moms terus-menerus dalam kondisi tidak sehat atau Moms mengalami perubahan kuku yang tidak biasa, konsultasikan dengan dokter atau dermatologis.

Mereka dapat menilai kondisi kuku dan memberikan perawatan yang tepat, serta mengidentifikasi apakah ada masalah kesehatan yang mendasarinya.

Baca Juga: Resep Gyeran Jjim, Telur Kukus Ala Korea yang Bisa Jadi Sarapan Sehat Anak

Jadi, mulai sekarang coba lebih perhatikan kondisi kuku untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan. Jaga selalu pola makan dan rutin berolahraga agar tubuh tetap sehat.

Selain itu, jika kuku sudah tampak sehat dan tidak ada gangguan apapun, tak ada salahnya juga secara rutin merawat kuku Mom dengan memberinya vitamin E.

Fungsinya tak hanya menutrisi dan melembapkan kuku maupun kutikel, tapi juga mempercantik kuku untuk menunjang aktivitas kita sehari-hari.

Gimana, sudah cek kuku Moms dan bagaimana hasilnya? Yuk, berbagi di kolom komentar!

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/nails/art-20044954
  • https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/ss/slideshow-what-causes-brittle-nails
  • https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/does-having-ridged-and-split-fingernails-mean-im-unhealthy
  • https://www.aocd.org/page/BrittleSplittingNail
  • https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/healthy-nails#when-to-see-a-doctor

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.