Cari Tahu tentang Neurologi dan Dokter Neurolog, Yuk!
Moms, pernah dengar soal neurologi? Bila Moms mengalami kondisi terkait saraf, maka Moms akan diarahkan ke dokter neurolog.
Neurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf.
Dokter yang mengkhususkan dirinya pada bidang neurologi disebut neurolog dan memiliki kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan memanejemen pasien.
Lantas, apa saja, ya cakupan yang ditangani oleh spesialis neurologi ini? Berikut adalah penjelasan lengkapnya, Moms.
Baca Juga: 5 Terapi Totok Saraf di Rumah, Yuk Coba Moms!
Penyakit yang Ditangani Spesialis Neurologi?
Untuk menjadi dokter bedah saraf, biasanya dokter harus menjalani masa pendidikan residensi bedah saraf minimal selama 6 tahun setelah lulus sekolah kedokteran umum.
Lamanya masa pendidikan inilah yang membuat dokter spesialis neurologi masih sangat jarang di beberapa negara, termasuk di Indonesia.
Seperti telah disebutkan di awal, bahwa dokter spesialis neurologi memiliki pengetahuan mendalam tentang penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf manusia.
Jadi, dokter ini dapat menangani diagnosis dan pengobatan penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf.
Berbagai penyakit saraf yang umum ditangani dokter spesialis neurologi adalah:
- Stroke
- Epilepsi
- Tumor sistem saraf
- Multiple sclerosis
- Demensia, misalnya pada penyakit Alzheimer
- Gangguan gerak
- Myasthenia gravis
- Infeksi sistem saraf pusat, seperti meningitis, abses otak, dan radang otak (ensefalitis)
- Penyakit Lou Gehrig
- Gangguan saraf tulang belakang
- Migrain/sakit kepala parah
- Neuropati perifer
- Tremor
- Penyakit Parkinson
- Saraf terjepit
- Nyeri terkait gangguan saraf
Baca Juga: Asetilkolin, Neurotransmiter Utama dari Sistem Saraf Parasimpatik
Bidang Kerja Dokter Spesialis Neurologi
Secara klinis, bidang kerja dokter spesialis neurologi dapat dibedakan menjadi delapan subspesialisasi.
Pembagian bidang ini bertujuan untuk mempermudah penanganan gangguan sistem saraf para pasien.
Seorang dokter spesialis yang telah mendalami pendidikan subspesialisasi disebut konsultan.
Melansir Neurology Journal, berikut ini adalah beberapa bidang kerja dokter subspesialis neurologi:
1. Neurologi Anak
Dokter subspesialis neurologi anak lebih terfokus pada penanganan gangguan saraf pada anak, mulai dari bayi hingga remaja.
Berbagai gangguan saraf yang dapat ditangani oleh dokter konsultan neurologi anak meliputi:
- Kejang
- Epilepsi
- Hidrosefalus
- Kelemahan otot
- Tumor otak pada anak
2. Neurologi Epilepsi
Sesuai dengan namanya, dokter subspesialis yang satu ini memiliki bidang kerja yang lebih fokus dalam mendiagnosis dan menangani penyakit epilepsi.
3. Neurologi Vaskular
Dokter subspesialis neurologi vaskular adalah dokter yang secara khusus mendalami dan mengobati penyakit pada pembuluh darah otak.
Seperti stroke dan kelainan pembentukan pembuluh darah otak (arteriovenous malformation/AVM).
Baca Juga: Ini Dia 5 Komplikasi Stroke dan Cara Mencegahnya
4. Neurologi Nyeri dan Saraf Tepi
Dokter subspesialis neurologi yang satu ini lebih fokus dalam mendiagnosis dan menangani penyakit yang berkaitan dengan keluhan nyeri akibat gangguan saraf tepi dan otonom.
Beberapa gangguan saraf yang dapat diobati oleh konsultan neurologi nyeri meliputi:
- Neuropati diabetik
- Neuropati otonom
- Nyeri akibat cedera
- Kerusakan saraf
5. Neurologi Intervensi
Fokus seorang dokter subspesialis neurologi intervensi adalah mengobati kelainan sistem saraf pusat di otak dan saraf tulang belakang.
Penanganan umumnya dilakukan dengan teknologi radiologi dan metode penanganan invasif minimal.
Misalnya pemasangan klip atau ring di otak atau terapi radiasi untuk mengobati tumor otak.
6. Neuro-onkologi
Dokter subspesialis yang mendalami bidang neuro-onkologi memiliki keahlian khusus dalam menangani tumor atau kanker pada otak maupun saraf tulang belakang.
Baca Juga: Mengenal Hemangioma, Tumor Jinak pada Bayi yang Bisa Ganggu Pernapasan
7. Neurologi Geriatri
Dokter subspesialis neurologi geriartri adalah dokter yang memiliki fokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit saraf akibat penuaan.
Tak hanya itu, dokter subspesialis ini juga memiliki keahlian dalam menangani penyakit saraf pada lansia.
8. Neurologi Intensif dan Emergensi
Salah satu subspesialis bidang neurologi yang secara khusus mendiagnosis, mengobati, dan merawat pasien gangguan sistem saraf dengan kondisi kritis.
Dokter subspesialis ini juga mampu menangani kasus kegawatdaruratan terkait penyakit saraf.
Dalam tugasnya, dokter subspesialis neurologi intensif dan emergensi juga dapat bekerja sama dengan dokter spesialis lain untuk membantu pengobatan pasien.
Salah satunya adalah dokter ahli bedah saraf jika kasus yang ditangani membutuhkan tindakan pembedahan saraf.
Baca Juga: Ramsay Hunt Syndrome, Rusaknya Saraf Wajah karena Virus Penyebab Cacar
Tindakan yang Bisa Dilakukan Dokter Spesialis Neurologi
Dalam menentukan diagnosis, dokter spesialis neurologi biasanya akan menelusuri riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan pasiennya.
Setelah itu, dokter spesialis neurologi akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik umum dan neurologis yang berfokus pada otak dan saraf tepi.
Pemeriksaan ini dapat berupa pemeriksaan:
- Saraf penglihatan
- Kekuatan otot
- Refleks
- Bicara
- Sensasi sentuhan
- Koordinasi
- Keseimbangan
Untuk memantapkan diagnosisnya, dokter spesialis neurologi sering menyarankan pasiennya melakukan pemeriksaan tambahan, seperti:
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ini seperti tes urine, tes darah, dan analisis cairan otak.
2. Radiologi
Pemeriksaan radiologi berupa, CT scan, MRI, PET scan, angiografi, Rontgen, pemeriksaan USG.
3. Tes Listrik Saraf
Pemeriksaan ini termasuk:
- Pemeriksaan gelombang listrik otak (elektroensefalogram/EEG)
- Listrik saraf otot (elektromiografi/EMG)
- Pemeriksaan saraf mata
- Organ keseimbangan (elektronistagmografi/ENG)
4. Biopsi
Biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan biopsi jaringan otak dan saraf untuk kasus tumor pada sistem saraf.
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan apakah tumor bersifat ganas atau tidak.
Usai melakukan diagnosis, dokter spesialis neurologi akan menentukan metode pengobatan apa yang sesuai dengan kondisi pasiennya.
Umumnya, langkah pengobatan pertama yang diberikan dokter neurologi adalah pemberian obat-obatan untuk mengurangi gejala yang muncul.
Jika pasien memerlukan tindakan pembedahan pada saraf, dokter neurologi akan merujuk pasiennya ke dokter spesialis bedah saraf.
Baca Juga: Mengenal Neuropati Periferal, Kondisi Gangguan Akibat Kerusakan Sistem Saraf Tepi
Itulah Moms informasi seputar neurologi. Semoga bermanfaat, ya!
- https://ciputrahospital.com/apa-itu-neurologi/
- https://www.urmc.rochester.edu/highland/departments-centers/neurology/what-is-a-neurologist.aspx
- https://www.neurology.org/
- https://www.aan.com/
- https://www.mayoclinic.org/departments-centers/neurology/home/orc-20117057
- https://www.houstonmethodist.org/blog/articles/2020/jan/6-signs-its-time-to-see-a-neurologist/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.