Belajar dari Tragedi Itaewon, Ini Cara Melakukan CPR untuk Pertolongan Pertama pada Pasien Henti Jantung
CPR adalah langkah pertolongan pertama dari henti jantung dan kesulitan bernapas karena beberapa hal.
Salah satu langkah ini tentunya menjadi tidak asing lagi setelah melihat tragedi kerumunan yang menimpa Itaewon, Korea Selatan, Sabtu malam, ya Moms.
Beberapa potongan video memperlihatkan warga Korea bergabung untuk menyelamatkan para korban dengan memberikan resusitas jantung-paru.
Sejumlah sukarelawan melakukan CPR di pinggir jalan bersama paramedis dan warga lainnya.
Dalam video tersebut menunjukkan salah seorang meminta bantuan kepada ahli medis atau siapa saja yang mengetahui cara melakukan CPR.
Kejadian ini membuat para korban kesulitan bernapas akibat terhimpit hingga menyebabkan serangan jantung dan henti jantung.
Ahli medis juga mengatakan korban serangan jantung bisa mengalami kerusakan otak permanen setelah 4 menit tanpa oksigen.
Lalu, kematian bisa terjadi dalam 4 sampai 6 menit kemudian.
Alhasil, banyak dari warga yang diharapkan bisa melakukan pertolongan pertama berupa CPR untuk para korban.
Lantas, bagaimana cara melakukan CPR sebagai upaya pertolongan pertama pada korban henti jantung atau serangan jantung?
Simak selengkapnya di sini, ya Moms.
Baca Juga: Mengenal Henti Jantung, Penyebab Kematian Anak Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyaratri
Cara Melakukan CPR
Mulanya, CPR memang lebih baik dilakukan oleh tenaga medis.
Namun, mengingat tenaga medis terbatas tentunya orang awam pun diharapkan bisa belajar melakukan CPR jika melihat pasien henti jantung.
Nah, berikut langkah-langkahnya.
Menurut American Heart Association saat melakukan pertolongan pertama, ingat C-A-B untuk melakukan CPR.
- C: compressions (kompresi)
- A: airway (jalan napas)
- B: breathing (bernapas)
1. Langkah Kompresi Dada
Jika seseorang tidak sadarkan diri dan tidak terasa adanya denyut jantung, maka CPR perlu dilakukan dengan kompresi dada,
Berikut langkahnya:
- Posisikan korban di permukaan datar dan keras. Bagi yang menyelamatkan, berada di posisi kanan sambil berlutut di samping leher dan bahu korban.
- Letakkan 1 telapak tangan di bagian tengah dada korban atau di atas payudara.
- Posisikan telapak tangan yang satunya di atas tangan pertama. Pastikan siku lurus dan bahu berada tepat di atas tangan.
- Tekan dada korban sebanyak 100–120 kali per menit, dengan kecepatan 1–2 tekanan per detik.
- Ketika menekan, gunakan kekuatan tubuh bagian atas dan jangan mengandalkan kekuatan lengkan agar tekanan bisa lebih kuat.
Setelah melakukan kompresi, sesekali cek pernapasan korban dengan dekatkan telinga ke mulut atau hidung pasien untuk memastikan apakah bernapas.
Jika belum, lakukan kembali kompresi dada atau coba membuka jalur napas dan selanjutnya napas buatan.
Menurut beberapa sumber, saat melakukan komprsi dada memang tulang rusuk berisiko patah jika terlalu keras.
Namun, lebih baik melakukan CPR daripada tidak salah sekali, lho Moms.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Syok Kardiogenik dan Serangan Jantung
2. Langkah Membuka Jalur Napas
Seperti yang sudah disinggung di atas, jika kompresi belum sepenuhnya membantu, bisa dilakukan dengan membuka jalur napas sambil memberikan kompresi.
Namun, biasanya tindakan ini dilakukan setelah kompresi.
Untuk membuka jalur napas, bisa dengan cara berikut:
- Mendongakkan kepala korban.
- Letakkan tangan di dahi.
- Angkat dagu pasien secara perlahan untuk membuka saluran napasnya.
Baca Juga: 9 Kebiasaan yang Jadi Penyebab Kemandulan, Segera Hentikan!
3. Langkah Pemberian Napas Buatan
Setelah membuka jalan napasnya, langkah selanjutnya bisa diberikan napas buatan.
Namun, langkah ini dilakukan jika sudah terlatih, ya Moms.
Bagi orang awam bisa melakukan kompresi dada dan membuka jalur napas.
Berikut langkahnya:
- Setelah membuka jalur napas, tutup lubang hidung untuk bernapas lewat mulut ke mulut
- Berikan napas atau udara dari mulut sebanyak 2 kali guna melihat dadanya terangkat atau melihat tanda-tanda pasien kembali bernapas.
- Jika dada tidak naik, ulangi kompresi dada sebanyak 30 kali dan diikuti dengan pemberian napas buatan 2 kali. Sebab, 30 kompresi dada dan 2 kali napas buatan dianggap sebagai 1 siklus.
- Berhati-hatilah untuk tidak memberikan terlalu banyak napas atau bernapas dengan terlalu banyak tenaga.
Cara Melakukan CPR pada Bayi Usia 4 Minggu ke Atas
Henti jantung pada bayi biasanya diakibatkan karena kekurangan oksigen, tenggelam, atau tersedak.
Metode yang dilakukan juga sama, yaitu C-A-B. Berikut langkahnya.
1. Kompresi
- Posisikan bayi terlentang di permukaan datar.
- Letakkan 2 jari (pada 1 tangan) di bawah garis horizontal di antara kedua puting susu bayi atau di tengah dada.
- Lakukan kompresi dada sedalam kurang lebih 4 cm dengan hati-hati sekitar 1/3-1/2 kedalaman dada.
- Lakukan kompresi dada dengan menghitung jumlah kompresi dengan keras dan kecepatan kompresi 100-120 kali per menit.
2. Jalur Napas
- Setelah melakukan 30 kali kompresi dada, mendongakkan kepala ke belakang secara perlahan. Satu tangan mengangkat dagu dan satu tangan lainnya mendorong dahi.
- Hindari memiringkan kepala ke belakang jika anak diduga mengalami cedera leher atau kepala.
3. Napas Buatan
- Tutup mulut dan hidung bayi. Gunakan otot pipi untuk meniup udara ke mulut bayi. Hindari meniup terlalu keras.
- Jika dada bayi terangkat, berikan bantuan napas kedua. Jika tidak terangkat, ulangi proses napas buatan. Jika tetap tidak terangkat, ulangi kompresi dada.
- Berikan 2 bantuan napas setelah melakukan 30 hitungan kompresi dada.
- Lakukan terus hingga pertolongan medis datang.
Cara Melakukan CPR pada Anak-anak dan Remaja
Untuk CPR anak-anak dan remaja, tidak ada perbedaan dengan CPR pada orang dewasa dan masih sama-sama menggunakan metode C-A-B.
Berikut langkah untuk melakukan kompresi dada.
- Posisikan tubuh terlentang di permukaan datar.
- Gunakan 2 tangan atau 1 tangan jika anak bertubuh kecil, untuk melakukan kompresi dada.
- Letakkan telapak tangan di tengah dada pada garis puting. Lalu, letakkan tangan lainnya di atas tangan yang berada di tengah dada.
- Lakukan kompresi dada sedalam sekitar 5 cm. Bila pasien telah berusia remaja, kompresi dada dilakukan dengan menekan dada sedalam 5-6 cm.
- Lakukan 30 kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit.
Jika sudah melakukan kompresi dada, selebihnya bisa melakukan tahap membuka jalur napas atau napas buatan yang sama langkahnya seperti yang sudah dijelaskan di atas, ya Moms.
Siapa saja bisa melakukan CPR sebagai bentuk pertolongan pertama pada korban henti jantung atau serangan jantung atau kondisi darurat lainnya.
Semoga bermanfaat, ya, Moms!
- https://www.heart.org/en/search#q=cpr&sort=relevancy
- https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cpr/basics/art-20056600
- https://www.webmd.com/first-aid/cardiopulmonary-resuscitation-cpr-treatment#:~:text=Hands%2DOnly%20CPR%20should%20not,chest%20compressions%20and%20rescue%20breathing.
- https://www.redcross.org/take-a-class/cpr/performing-cpr/cpr-steps
- https://m.koreaherald.com/view.php?ud=20221030000274
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.