Moms, Pahami 6 Jenis Defisiensi Nutrisi yang Umum Terjadi
Tubuh membutuhkan asupan berbagai nutrisi untuk mengoptimalkan kerjanya. Sayangnya, seseorang mungkin saja mengalami kekurangan atau defisiensi nutrisi.
Selain zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, ada pula zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang berisiko menimbulkan defisiensi.
Apa saja defisiensi nutrisi yang paling umum terjadi?
Simak dengan seksama informasi berikut agar kondisi ini tidak dialami oleh Moms dan keluarga.
Jenis Defisiensi Nutrisi
Defisiensi nutrisi terjadi ketika tubuh kekurangan asupan zat gizi, baik makro maupun mikro.
Kondisi kekurangan zat gizi ini tidak boleh disepelekan.
Ketika fungsi dan cara kerja tubuh dapat terganggu, bahkan pada tingkatan sel yang paling dasar sekali pun.
Beberapa fungsi tubuh yang terganggu karena defisiensi nutrisi, yaitu sistem pencernaan, sistem metabolisme, sistem saraf, hingga fungsi enzim.
Baca Juga: 5 Resep Salad Sayur untuk Anak, Bikin Doyan Makan!
Lebih dari itu, kekurangan nutrisi dapat berujung pada munculnya berbagai penyakit.
Itulah mengapa penting menyadari sejak awal dan segera melakukan penanganan terkait asupan nutrisi yang kurang.
Hal tersebut membantu mengoptimalkan kembali pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi tubuh.
Nah, Moms, agar lebih paham dan waspada, kenali jenis defisiensi nutrisi berikut ini.
1. Defisiensi Vitamin B12
Foto: Orami Photo Stock
Vitamin B12 dikenal juga dengan nama cobalamin.
Ia adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air.
Fungsi vitamin B12 di dalam tubuh tidak main-main, yakni mengoptimalkan produksi darah serta kerja otak dan sistem saraf.
Sayangnya, vitamin B12 tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.
Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, Moms perlu mendapatkan vitamin ini dari makanan maupun suplemen.
Ketika asupan vitamin B12 dari makanan dan suplemen tidak tercukupi dengan baik, Moms berisiko mengalami defisiensi nutrisi dari vitamin ini.
Salah satu kondisi akibat kekurangan vitamin B12 adalah anemia megaloblastik.
Anemia megaloblastik adalah jenis anemia yang ditandai dengan ukuran keping sel darah merah yang terlalu besar (abnormal).
Selain itu, gejala defisiensi vitamin B12 lainnya adalah:
- Fungsi otak terganggu
- Kadar homosistein meningkat
- Sensasi terbakar di kaki atau lidah
Sumber vitamin B12 bisa didapat dari:
- Daging merah
- Telur
- Kerang
- Produk susu
Kebanyakan sumber vitamin B12 berasal dari hewani.
Itu sebabnya, jika Moms tidak makan produk hewani, risiko mengalami defisiensi nutrisi ini dapat meningkat.
2. Defisiensi Vitamin D
Foto: Orami Photo Stock
Vitamin D adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak.
Peranan vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sekaligus menurunkan risiko terkena kanker.
Tak hanya dari makanan dan suplemen, vitamin D juga bisa diperoleh dari paparan sinar matahari.
Itu sebabnya, orang yang asupan vitamin D dari makanan dan suplemennya kurang, terlebih jarang terpapar sinar matahari langsung, berisiko mengalami defisiensi nutrisi dalam hal ini vitamin D.
Baca Juga: 18 Buah yang Bagus untuk Jantung, Ada Buah Delima!
Gejala kekurangan vitamin D kerap sulit diketahui.
Biasanya, Moms dapat mengalami nyeri tulang, nyeri otot, kelelahan, tubuh lemas, risiko patah tulang meningkat, hingga perubahan suasana hati (mood).
Sementara pada Si Kecil, defisiensi nutrisi berupa vitamin D dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan dan mengalami rakitis.
Namun, gejala akibat defisiensi vitamin D tidak langsung muncul.
Butuh waktu sekitar beberapa tahun untuk gejala berkembang dan menimbulkan gangguan pada tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk rajin berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari dan mengonsumsi makanan dan minuman berikut untuk memenuhi kebutuhan vitamin D:
- Salmon, sarden, makarel
- Kuning telur
- Susu dan produknya
- Yoghurt
3. Defisiensi Folat
Foto: Orami Photo Stock
Folat atau asam folat adalah nama lain dari vitamin B9.
Nutrisi yang satu ini sangat penting untuk dipenuhi oleh wanita usia subur, khususnya yang berencana hamil dan sedang hamil.
Ini karena fungsi folat dapat mendukung pertumbuhan janin dan mengurangi risiko cacat lahir, khususnya pada pembentukkan tabung saraf (otak dan tulang belakang).
Ketika asupan folat kurang, Moms dapat mengalami gejala berupa:
- Diare
- Kelelahan
- Mudah marah
Berikut sumber makanan yang bisa rajin dikonsumsi agar asupan folat terpenuhi, mengutip dari Mayo Clinic:
- Sayuran berdaun hijau
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian
- Telur
- Sereal yang sudah difortifikasi
Baca Juga: Sumber Gizi Penting untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
4. Defisiensi Zat Besi
Foto: Orami Photo Stock
Zat besi adalah salah satu mineral yang penting untuk dipenuhi tubuh.
Zat besi merupakan kompenen besar di dalam sel darah merah.
Tugasnya yakni mengikat hemoglobin dan mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh.
Sayangnya, siapa pun bisa mengalami defisiensi nutrisi berupa zat besi.
Kondisi ini cukup umum terjadi.
Baca Juga: Menu Makanan Sehat Sehari-hari agar Tubuh Sehat dan Bugar
Ketika tubuh kekurangan zat besi, Moms bisa mengalami anemia.
Anemia adalah kondisi kurangnya sel darah merah dalam tubuh.
Gejala ketika Moms mengalami anemia karena kurangnya asupan zat besi yakni:
- Tubuh lemas
- Sakit kepala
- Gangguan fungsi otak
- Sistem kekebalan tubuh melemah
- Napas pendek
Untuk mencegah defisiensi nutrisi ini, sumber zat besi terbaik dari makanan yakni:
- Daging merah
- Sayuran berdaun hijau
- Kerang
- Sarden
- Biji-bijian
- Kacang polong
5. Defisiensi Kalsium
Foto: Orami Photo Stock
Kalsium berfungsi penting untuk sel-sel di dalam tubuh, termasuk tulang dan gigi.
Nutrisi ini juga bertugas sebagai molekul dalam menghantarkan sinyal.
Dengan begitu, jantung, otot, dan saraf bisa berfungsi dengan baik.
Kadar kalsium diatur dengan baik di dalam darah.
Ketika kalsium di dalam tubuh berlebih, tulang bertugas untuk menyimpannya.
Sementara jika asupan kalsium kurang, tulang membantu memenuhinya dengan melepaskan kalsium yang disimpan.
Itulah mengapa gejala defisiensi nutrisi berupa kalsium yang paling umum terjadi pada tulang, salah satunya osteoporosis.
Pada anak-anak, asupan kalsium yang kurang bisa mengakibatkan tulang lunak (rakitis).
Untuk memenuhi kebutuhan kalsium, berikut ini sumber makanan yang sebaiknya tidak dilewatkan:
- Ikan
- Susu dan produknya
- Sayuran berdaun hijau, seperti brokoli, sawi, bayam, kangkung, bok choy, dan lainnya
6. Defisiensi Magnesium
Foto: Orami Photo Stock
Mineral magnesium juga merupakan satu dari beberapa nutrisi yang bisa mengalami defisiensi.
Padahal, fungsi magnesium penting bagi tubuh, yakni mendukung kesehatan tulang dan mengoptimalkan produksi energi.
Namun, defisiensi nutrisi berupa magnesium memang tidak umum terjadi.
Biasanya, Moms bisa mengalami kekurangan asupan magnesium bila minum obat-obatan tertentu maupun memiliki kondisi kesehatan yang menghambat proses penyerapan nutrisi ini.
Baca Juga: Penyebab Badan Gemetar dan Lemas dan Cara Mengatasinya
Beberapa gejala saat mengalami defisiensi magnesium, seperti:
- Mual
- Muntah
- Nafsu makan menurun
- Kelelahan
- Mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentu
- Kram otot
- Kejang
- Detak jantung tidak teratur
Kuncinya, penuhi asupan makanan berikut agar kadar magnesium selalu cukup bagi tubuh:
Nah, itulah tadi beberapa defisiensi nutrisi yang cukup umum terjadi.
Untuk mencegah asupan zat gizi yang kurang, pastikan Moms, Dads, dan Si Kecil mengonsumsi berbagai sumber makanan dan minuman setiap hari, ya!
- https://www.healthline.com/nutrition/7-common-nutrient-deficiencies#TOC_TITLE_HDR_2
- https://www.rush.edu/news/6-signs-nutrient-deficiency
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vitamin-deficiency-anemia/symptoms-causes/syc-20355025
- https://www.everydayhealth.com/hs/guide-to-essential-nutrients/common-nutrient-deficiencies/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.