18 Juni 2024

Mengenal Demacolin, Obat Ampuh untuk Atasi Gejala Flu

Simak aturan pakainya dengan baik, ya!

Sedang mengalami gejala flu seperti hidung tersumbat, demam, sakit kepala, dan bersin-bersin? Mungkin Moms akan diresepkan obat demacolin.

Secara umum, demacolin adalah obat untuk meredakan demam, flu, pilek yang disebabkan oleh alergi serta sinus, alergi dingin, dan cerebral palsy.

Namun, obat ini hanya boleh diminum bila perlu saja. Jadi, saat gejalanya sudah hilang, maka sebaiknya dihentikan.

Jika kambuh, obat ini masih aman untuk dikonsumsi kembali.

Obat satu ini bisa diandalkan untuk melawan gejala flu, dan tersedia dalam bentuk tablet dan sirup.

Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai obat demacolin berikut ini!

Baca Juga: Mengenal Obat Intunal, Paracetamol untuk Flu dan Batuk

Fungsi Demacolin

Anak Sedang Sakit
Foto: Anak Sedang Sakit (Orami Photo Stock)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, obat ini bekerja dengan cara meredakan nyeri dan demam.

Ia juga bisa menghentikan kerja histamin yang diproduksi ketika tubuh alami alergi sehingga bersin-bersin yang dialami akan mereda.

Obat ini juga mempersempit pembuluh darah sehingga ia bisa mengurangi masalah hidung tersumbat.

Namun, obat demacolin ini mengandung paracetamol, pseudoephedrine HCl, serta chlorpheniramine maleate sehingga bisa menyebabkan kantuk.

Dosis Demacolin

Obat Sirup
Foto: Obat Sirup (Istockphoto)

Obat pereda gejala flu ini memiliki aturan tersendiri saat hendak digunakan.

Dosis demacolin bisa berbeda tergantung jenis obatnya, apakah ia tablet atau sirup.

Jadi, penting untuk memperhatikan anjuran dosis penggunaannya.

Berikut ini penjelasan dosis dari obat ini:

1. Dosis Tablet

Dosis tablet untuk pasien dewasa adalah 1 tablet dan diminum 3 kali sehari.

Sementara untuk anak-anak usia 6 sampai 12 tahun, ½ tablet dan diminum 3 kali sehari.

2. Dosis Sirup

Untuk yang sirup sendiri biasanya akan dikhususkan untuk anak-anak, yang mana dosisnya tergantung dari usia.

Untuk usia 2 sampai 5 tahun dosisnya 1 sendok takar ukuran 5 mL, minum 3 kali sehari.

Sementara itu, untuk usia 6 sampai 12 tahun dosisnya 2 sendok takar ukuran 10ml, diminum 3 kali sehari.

Cara penggunaan obat ini adalah konsumsi satu tablet obat demacolin saat gejala nyeri atau sakit kepala muncul.

Jika dalam tiga hari gejala tidak hilang, segera hentikan konsumsi obat dan coba konsultasikan ke dokter.

Moms juga harus menyimpan obat di suhu ruangan di bawah 30 derajat Celcius dan di tempat yang kering atau sejuk.

Hindari juga mengonsumsi alkohol saat sedang menggunakan obat ini.

Baca Juga: 12+ Rekomendasi Obat Flu Paling Ampuh, Tersedia di Apotek

Efek Samping Demacolin

Meski sebenarnya demacolin membawa banyak manfaat, akan tetapi mereka tetap bisa menyebabkan efek samping.

Berikut ini daftar kemungkinan efek samping yang bisa terjadi akibat mengonsumsi obat ini:

  • Pembuluh darah tersumbat.
  • Naiknya asam lambung.
  • Keguguran atau keterbelakangan pertumbuhan janin.
  • Detak jantung berdebar.
  • Sesak napas.
  • Sakit perut.
  • Mengantuk.

Ini bukan daftar lengkap efek samping, kemungkinan ada beberapa efek samping serius lainnya yang mungkin terjadi.

Jadi, konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk efek samping lainnya.

Baca Juga: Nalgestan: Ketahui Dosis yang Tepat serta Efek Samping Obat Flu yang Satu Ini


Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

demacolin
Foto: demacolin (Healthline.com)

Ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan terkait obat ini, yaitu:

1. Penggunaan Saat Hamil dan Menyusui

Hingga saat ini, tak ada penelitian yang menyatakan bahwa demacolin bisa membahayakan ibu hamil dan janin.

Sementara demacolin untuk ibu menyusui tergolong aman untuk digunakan.

Namun, harus diperhatikan sebab obat ini bisa ada di dalam ASI dan bisa ditransferkan pada bayi.

Jadi ada baiknya untuk selalu berkonsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun.

Terlebih saat Moms sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

2. Kontraindikasi

Demacolin sebenarnya tidak boleh digunakan sembarangan, terutama oleh orang dengan kondisi, seperti:

  • Pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komposisi dari demacolin.
  • Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain (misalnya: efedrin, fenilefrin, pseudoefedrin).
  • Menjalani pengobatan dengan Monoamin Oksidase Inhibitor (MAO).
  • Pasien yang memiliki riwayat penurunan fungsi hati.

Penting untuk diketahui bahwa obat ini mengandung paracetamol.

Sehingga jika digunakan berlebihan berisiko menyebabkan kerusakan hati.

3. Interaksi Obat Demacolin

Sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini bersamaan dengan obat lainnya, seperti:

  • Efedrin
  • Doxepin
  • Fluoroquinolon
  • Disulfiram
  • Atenolol
  • Cimetidine
  • Antipsikotik
  • Amitriptyline

4. Peringatan dan Perhatian

Moms harus segera menghentikan penggunaan obat demacolin jika merasakan sulit tidur, jantung berdebar, dan pusing.

Moms juga harus berhati-hati jika hendak memberikan obat ini pada seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi, stroke, dan obesitas, serta lansia.

Obat Demacolin dapat menyebabkan kantuk. Oleh sebab itu, setelah menggunakan obat, baiknya tidak melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti:

  • Mengemudikan kendaraan
  • Mengoerasikan mesin

5. Jika Lupa Minum Obat

Jika melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat diingat.

Namun, jika Moms baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal.

Jangan gunakan obat ini dengan dosis dobel.

6. Batas Penggunaan Obat Demacolin

Menurut Kemenkes RI, obat Demacolin tablet yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kadaluarsa berakhir.

Sementara obat tablet yang sudah dibuka dapat digunakan hingga 6 bulan ke depan, dengan waktu kadaluarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.

Untuk sediaan sirup yang memiliki waktu kadaluarsa 1 tahun dapat digunakan selama 1 tahun setelah kemasan dibuka.

Meski ada perhitungannya, tetap perhatikan kondisi obat yang sudah digunakan sebelumnya.

Bila Moms mendapati adanya perubahan warna, rasa, dan bau pada obat, sebaiknya hentikan pemakaian obat.

Baca Juga: 5+ Rekomendasi Obat Batuk Pilek Anak yang Ada di Apotek

Kondisi Kesehatan yang Bereaksi dengan Demacolin

Konsultasi ke Dokter
Foto: Konsultasi ke Dokter (Health.clevelandclinic.org)

Ada beberapa kondisi kesehatan tertentu bisa mengganggu kerja obat ini, seperti misalnya:


1. Asma

Obat-obatan antihistamin, termasuk chlorpheniramine dalam demacolin, sebaiknya tidak dikonsumsi oleh pasien penderita asma dan gangguan pernapasan lainnya.

Efek antikolinergik dari chlorpheniramine dapat meningkatkan produksi lendir paru-paru, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran pernapasan.

Kondisi asma dan gangguan pernapasan pun dapat memburuk karena obat ini.

2. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Jika Moms memiliki penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), sebaiknya hindari konsumsi Demacolin.

Meskipun kasusnya jarang terjadi, obat ini berpotensi memperparah kondisi jantung dan pembuluh darah.

Misalnya, seperti hipotensi, aritmia, palpitasi, takikardi, serta hipertensi.

3. Penyakit Hati dan Ginjal

Obat ini juga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh pasien dengan penyakit hati atau ginjal.

Kemungkinan obat ini tidak dapat diproses dengan baik, sehingga efek samping obat ini akan lebih parah.

4. Masalah Mental

Kandungan kafein dalam obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan psikis.

Misalnya, seperti psikosis, depresi, atau bipolar.

Kafein di dalamnya bisa berpotensi merangsang munculnya gejala-gejala mania, psikosis, perilaku agresif, bahkan dorongan untuk bunuh diri.

Pemberian obat ini untuk pasien dengan masalah mental harus dilakukan secara saksama oleh dokter dan tim medis.

5. Riwayat Kejang

Obat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat, sehingga kemungkinan demacolin berpotensi menyebabkan kejang, terutama pada pasien dengan riwayat kondisi ini.

Maka itu, kondisi ini jarang terjadi pada orang yang tidak pernah mengalami kejang sebelumnya.

Baca Juga: Babycough: Obat Sirup untuk Atasi Demam, Batuk, dan Pilek Si Kecil

6. Refluks Asam Lambung

Kafein dalam obat ini juga berpotensi meningkatkan produksi asam lambung dan mengendurkan otot esofagus.

Hal ini menyebabkan refluks asam lambung lebih mudah terjadi, terutama pada pasien dengan riwayat GERD.

Tips Memaksimalkan Kinerja Obat Demacolin

Minum Air Hangat
Foto: Minum Air Hangat (medicalnewstoday.com)

Meredakan flu tidak hanya mengandalkan minum obat demacolin saja.

Ada beberapa tips yang bisa membantu melegakan pernapasan dan mengurangi keparahan gejala.

  • Istirahat yang cukup, bila perlu ajukan cuti sakit agar tubuh cepat pulih dan tidak menularkannya ke orang lain.
  • Perbanyak minum air putih atau minuman hangat, seperti teh hangat dan wedang jahe.
  • Berhenti merokok dan jauhi asap rokok.
  • Gunakan humidifier untuk melembapkan udara.
  • Mandi air hangat selama kurang lebih 10 menit.
  • Tingkatkan asupan vitamin C dari sayur dan buah
  • Oleskan minyak esensial, seperti minyak kayu putih di sekitar dada, perut, tenggorokan, dan hidung untuk menghangatkan tubuh sekaligus melegakan pernapasan.
  • Gunakan pakaian yang hangat.

Flu sangat mudah menular. Supaya tidak terinfeksi kembali, terapkan hidup bersih dengan rutin mencuci tangan dan hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut saat tangan kotor.

Baca Juga: Dextromethorphan untuk Flu dan Batuk: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Itulah ulasan mengenai obat demacolin mulai dari cara kerja hingga aturan penggunaannya.

Jika Moms hendak menggunakannya, pastikan untuk mengikuti anjuran dokter, ya.

  • https://lifepack.id/obat-demacolin/
  • https://www.k24klik.com/p/demacolin-tab-2620#
  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3147/beyond-use-date-berdasarkan-sediaan-obat
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-to-get-rid-of-the-flu-fast

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.