Kenali Obat Etoricoxib: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Pernah melihat atau bahkan minum obat etoricoxib, Moms?
Etorixocib dikenal sebagai obat pereda nyeri untuk beberapa kondisi.
Namun, seperti obat-obatan pada umumnya, obat ini tidak bisa asal diminum karena punya fungsi, dosis, dan efek samping yang perlu diperhatikan setiap penggunanya.
Agar lebih aman dan tepat untuk mengobati kondisi tertentu, cari tahu lebih banyak mengenai obat etoricoxib, yuk!
Baca Juga: 21 Obat Radang Tenggorokan di Apotek dan Bahan Alami
Apa Manfaat Etoricoxib?
Etoricoxib adalah obat penghilang rasa sakit golongan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) atau anti-inflamasi non-steroid.
Fungsi obat etoricoxib adalah membantu menghilangkan rasa sakit dan peradangan pada kondisi seperti:
- Osteoarthritis (nyeri sendi atau gangguan pembengkakan)
- Rheumatoid arthritis (radang pada persendian jari, pergelangan tangan, kaki, hingga pergelangan kaki)
- Ankylosing spondylitis (peradangan pada sendi di tulang belakang)
- Arthritis gout (nyeri parah yang datang mendadak sehingga menimbulkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri di persendian)
- Asam urat (biasanya digunakan dalam jangka waktu yang singkat)
Baca Juga: 25 Obat Asam Lambung Alami dari Rempah-Rempah dan Herbal
Jika dibutuhkan, terkadang obat ini juga bisa untuk mengobati rasa nyeri atau sakit karena operasi gigi.
Obat ini disarankan diminum oleh orang yang sudah berusia 16 tahun ke atas.
Cara kerja etoricoxib yakni dengan menghambat kerja enzim alami bernama cyclo-oxygenase-2 (COX-2) di dalam tubuh.
Ini karena enzim COX-2 membantu produksi prostaglandin.
Prostaglandin adalah senyawa yang secara otomatis dilepaskan oleh tubuh saat mengalami cedera di area tubuh tertentu sehingga menimbulkan rasa sakit dan peradangan.
Ketika produksi prostaglandin menurun karena obat etoricoxib menjalankan fungsinya dengan baik, otomatis peradangan dan rasa sakit pada tubuh pun berkurang.
Baca Juga: 9 Obat Asam Urat Alami, Mulai dari Pisang hingga Tanaman Tradisional!
Dosis dan Aturan Minum Etoricoxib
Obat etoricoxib tersedia dalam bentuk tablet minum (oral).
Jangan asal minum ya, Moms.
Berikut dosis minum obat etoricoxib sesuai kondisi yang dialami:
- Ankylosing Spondylitis dan Rheumatoid Arthritis
Untuk orang dewasa, dosis minum obat 60 mg dengan frekuensi sekali sehari.
Dosis bisa ditingkatkan menjadi 90 mg untuk diminum sekali dalam sehari bila memang diperlukan dan sebaiknya atas persetujuan dokter.
Setelah kondisi membaik, dosis bisa diturunkan kembali menjadi 60 mg sehari dan diminum hanya sekali.
- Osteoarthritis
Untuk orang dewasa, dosis minum obat 30 mg dengan frekuensi sekali dalam sehari.
Dosis bisa ditingkatkan menjadi 60 mg untuk diminum sekali hari bila diperlukan.
- Arthritis Gut Akut
Khusus dewasa, dosis minum obat 120 mg dengan frekuensi sekali dalam sehari dan durasi maksimal minum obat 8 hari.
- Nyeri dan Peradangan setelah Operasi Gigi
Untuk dewasa, dosis minum obat 90 mg dengan frekuensi sekali sehari dan durasi masimal pengobatan 3 hari.
Moms, perhatikan bahwa obat sebaiknya diminum di waktu yang sama setiap harinya.
Bila Moms melewatkan dosis obat di waktu sebelumnya, segera minum saat Moms ingat.
Namun, bila Moms baru ingat saat mendekati waktu minum berikutnya, hindari menggandakan dosisnya.
Cukup minum 1 dosis dan abaikan dosis yang sudah lewat. Hindari minum obat melebihi dosis yang sudah dianjurkan dokter ya, Moms.
Ini karena menggandakan dosis dapat berisiko buruk untuk kesehatan.
Simpan obat di suhu kamar, tempat yang kering, serta hindari dari sinar matahari langsung agar tidak merusak kandungan dan efektivitas obat.
Interaksi Etoricoxib dengan Obat Lain
Berikut adalah beberapa interaksi etoricoxib dengan obat lain yang perlu diperhatikan:
- Antikoagulan seperti Warfarin
Etoricoxib dapat meningkatkan risiko perdarahan jika digunakan bersamaan dengan obat pengencer darah seperti warfarin.
Oleh karena itu, pasien yang mengonsumsi antikoagulan harus berhati-hati dan melakukan pemantauan ketat.
- Diuretik dan Obat Antihipertensi
Penggunaan etoricoxib dapat mengurangi efektivitas obat diuretik dan obat antihipertensi, yang berarti obat tersebut mungkin tidak dapat menurunkan tekanan darah dengan optimal.
- ACE Inhibitor dan Antagonis Angiotensin II
Jika etoricoxib digunakan bersama ACE inhibitor atau antagonis angiotensin II, ini dapat memperburuk fungsi ginjal pada beberapa pasien, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit ginjal.
- Asam Asetilsalisilat (Aspirin)
Penggunaan etoricoxib bersamaan dengan aspirin, terutama pada dosis tinggi, dapat meningkatkan risiko terjadinya luka atau tukak pada saluran pencernaan.
- Obat seperti Litium dan Metotreksat
Etoricoxib dapat meningkatkan kadar litium dan metotreksat dalam darah, sehingga meningkatkan risiko efek samping dari obat-obat tersebut.
- Rifampisin
Rifampisin dapat menurunkan konsentrasi etoricoxib dalam darah, sehingga efektivitas obat ini bisa berkurang jika digunakan bersamaan.
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, selalu diskusikan dengan dokter mengenai semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi sebelum menggunakan etoricoxib.
Baca Juga: Obat Infeksi Farizol: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Apa Efek Samping Etoricoxib?
Etoricoxib dapat menimulkan efek samping seperti kantuk dan pusing.
Pastikan setelah minum obat ini Moms tidak akan mengemudi maupun melakukan kegiatan yang bisa mengacaukan konsentrasi.
Sementara efek samping etoricoxib lainnya mencakup:
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Penglihatan kabur
- Bengkak di wajah, bibir, kelopak mata, lidah, tangan, dan kaki
- Diare
- Kulit dan mata menguning
- Infeksi saluran kemih
- Gangguan pencernaan
- Pembengkakan di kaki dan tungkai bawah
- Tekanan darah meningkat
Baca Juga: 15 Rekomendasi Obat Flu Paling Ampuh, Tersedia di Apotek
Selain itu, waspada bila Moms mengalami efek samping etoricoxib yang lebih parah seperti:
- Tinja berdarah atau berwarna hitam
- Ruam kulit disertai pengelupasan
- Bibir, mulut, dan mata melepuh
- Demam
- Mengi (napas berbunyi)
- Detak jantung tidak teratur
- Sesak napas
Tanda-tanda di atas bisa jadi gejala alergi obat.
Bila Moms mengalami efek samping apa pun setelah minum obat, entah ringan atau parah, jangan tunda untuk periksa ke dokter, ya!
Peringatan sebelum Minum Etoricoxib
Sebelum minum obat ini, melansir dari Medicines, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter bila Moms memiliki satu atau beberapa kondisi berikut:
- Punya riwayat perdarahan lambung
- Mengalami dehidrasi, misalnya disertai muntah dan diare dalam waktu lama
- Mengalami pembengkakan karena kelebihan cairan di dalam tubuh (retensi cairan)
- Punya riwayat gagal jantung dan penyakit jantung lainnya
- Punya riwayat tekanan darah tinggi
- Memiliki riwayat penyakit hati atau ginjal
- Mengalami infeksi
- Memiliki diabetes, kolesterol tinggi, dan seorang perokok
- Sedang berusaha untuk hamil
- Berusia di atas 65 tahun
Baca Juga: 12+ Rekomendasi Obat Sembelit Anak di Apotek dan Alami
Ketimbang orang yang berusia lebih muda, lansia mungkin lebih sensitif terhadap efek samping etoricoxib.
Jadi, pastikan Moms berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat ini untuk lansia, ya.
Penting untuk diketahui bahwa obat pereda nyeri sebaiknya tidak diminum dalam jangka waktu lama.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Moms!
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/etoricoxib/patientmedicine/etoricoxib%2B-%2Boral
- https://www.practo.com/medicine-info/etoricoxib-110-api
- https://patient.info/medicine/etoricoxib-for-pain-and-inflammation-arcoxia
- https://www.medicines.org.uk/emc/product/9317/pil#gref
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.