Amankah Obat Paramex untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!
Obat Paramex untuk ibu hamil dalam mengatasi berbagai keluhan nyeri, terutama nyeri otot masih sering dipertanyakan.
Menurut, American Pregnancy Association, perubahan fisik pada ibu hamil seringkali menimbulkan beberapa keluhan, salah satunya nyeri otot dan sendi.
Akan tetapi, bolehkah ibu hamil minum obat nyeri seperti Paramex untuk mengatasi gejala tersebut?
Apakah obat nyeri ini aman untuk ibu hamil? Simak dulu penjelasannya di sini ya, Moms!
Baca Juga: Paracetamol untuk Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak?
Apa Itu Obat Paramex?
Sebelum membahas apakah Paramex aman untuk ibu hamil, kenali dulu obat ini lebih dalam.
Paramex adalah obat analgesic untuk mengobati sakit kepala dan demam. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi rasa nyeri seperti:
- Otot dan sendi
- Sakit kepala
- Sakit gigi
- Nyeri haid
- Meredakan demam
Paramex mengandung paracetamol yang meredakan demam dan nyeri dengan mempengaruhi pusat suhu di otak.
Selain itu, Paramex mengandung bahan aktif lain yang bervariasi di tiap jenisnya, seperti:
- Propifenazon
- Dexchlorpheniramine Maleate
- Kafein
- Pseudoephedrine HCI
- Dextromethorphan HBr/ibuprofen
Perlu diketahui, Paramex hanya meredakan nyeri atau demam, bukan menyembuhkan penyebabnya.
Baca Juga: Sudah Minum Paracetamol tapi Demam Tidak Turun, Kenapa Ya?
Risiko Penggunaan Paramex untuk Ibu Hamil
Memang minum obat menjadi cara cepat untuk mengatasi gejala.
Namun, penggunaan Paramex untuk ibu hamil tidak boleh sembarangan.
Menurut penilaian keamanan FDA (US Food and Drug Administration), obat pereda nyeri memang sebagian besar tidak disarankan untuk ibu hamil.
Paracetamol Termasuk Obat Kategori C
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia.
Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Ibuprofen dalam Kategori C
Penelitian pada hewan menunjukkan ibuprofen berdampak buruk pada janin, dan belum ada studi manusia yang memadai.
Namun, jika manfaatnya lebih besar dari risikonya, obat ini bisa digunakan, terutama pada trimester awal kehamilan.
Pada trimester ketiga, ibuprofen masuk kategori D, berisiko pada janin dan sebaiknya dihindari, terutama setelah 30 minggu.
Paramex mengandung parasetamol dan kafein, tidak disarankan untuk ibu hamil karena risiko keguguran atau gangguan pertumbuhan janin.
Lebih baik memilih obat hanya dengan kandungan parasetamol.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau bidan sebelum menggunakan obat saat hamil atau menyusui.
Baca Juga: Ibuprofen vs Paracetamol, Mana Obat Demam yang Paling Baik?
Efek Samping Obat Paramex
Beberapa kondisi kehamilan membuat Moms lebih rentan terhadap efek samping obat.
Ambil dosis sesuai arahan dokter atau ikuti arahan yang tercetak pada label kemasan. Paramex ditoleransi baik oleh tubuh.
Namun ada beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan antara lain:
- Mual dan muntah
- Konstipasi
- Jantung berdebar-debar dan kesulitan tidur
- Pengunaan dosis tinggi dapat menyebabkan pendarahan saluran cerna serta kerusakan hati
Perhatikan beberapa peringatan berikut ini sebelum minum Paramex:
- Jangan digunakan apabila memiliki asma.
- Hindari menaruh obat di tempat yang terlalu panas.
- Hindari menggunakan obat ini jika alergi terhadap paracetamol.
- Hindari obat ini apabila memiliki kondisi obstruksi kandung kemih.
- Hindari obat ini apabila memiliki kondisi sumbatan usus.
Baca Juga: Paracetamol untuk Ibu Menyusui, Ketahui Efek Sampingnya!
Jika khawatir dan bingung tentang minum obat saat hamil, jangan ragu untuk menghubungi dokter kandungan.
Semoga informasi seputar obat Paramex untuk ibu hamil membantu, ya!
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/treat-joint-pain-during-pregnancy/
- https://www.ndrugs.com/?s=paramex&t=pregnancy
- https://www.tabletwise.net/indonesia/paramex-tablet
- https://www.fda.gov/drugs/information-drug-class/acetaminophen-information
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.