27 Januari 2022

Lorazepam: Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Obat untuk mengatasi kecemasan dan masalah tidur

Melansir dari WebMD, lorazepam adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi kecemasan.

Obat ini bekerja dengan memengaruhi otak dan sistem saraf pusat untuk merangsang tubuh memproduksi bahan kimia alami.

Bahan kimia alami yang dihasilkan tersebut akan memberikan efek menenangkan.

Sebelum mengonsumsinya, berikut ini serba-serbi lorazepam yang perlu diketahui terlebih dulu.

Baca juga: Cari Tahu Dosis Neuralgin RX, Obat untuk Nyeri dan Peradangan

Dosis Konsumsi Lorazepam

hati hati bahaya minum obat dengan teh
Foto: hati hati bahaya minum obat dengan teh

Foto: Orami Photo Stock

Melansir dari National Health Service UK, disarankan untuk mengonsumsi sesuai dosis yang direkomendasikan dokter.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 0,5 miligram, 1 miligram, dan 2,5 miligram.

Bentuk sirup juga tersedia. Dalam setiap 1 mililiter obat mengandung 1 miligram lorazepam.

Berikut ini gangguan kesehatan yang bisa diatasi dengan lorazepam dan dosis konsumsi yang disarankan:

  • Kecemasan. Sebanyak 1-4 miligram setiap hari.
  • Gangguan tidur. Sebanyak 1-2 miligram, konsumsi 20-30 menit sebelum tidur.
  • Premed untuk orang dewasa. Sebanyak 2-3 miligram saat malam. Disusul 2-4 miligram 1-2 jam sebelum prosedur.
  • Premed untuk anak usia 1 bulan sampai 11 tahun. Dosis akan tergantung pada berat badan anak.
  • Premed untuk anak berusia 12-17 tahun ke atas. Sebanyak 1-4 miligram saat malam atau 1 jam sebelum prosedur.
  • Di atas 65 tahun atau penderita gangguan hati atau ginjal. Dokter akan merekomendasikan dosis yang lebih rendah.

Ingat, penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter, karena obat bekerja dengan memengaruhi otak dan sistem saraf pusat.

Obat ini biasanya diresepkan untuk waktu yang singkat, dari beberapa hari hingga 4 minggu.

Dosis mungkin saja dinaikkan atau diturunkan, tergantung kondisi tubuh masing-masing. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.

Dokter mungkin secara bertahap mengurangi dosis di akhir pengobatan sebelum berhenti sepenuhnya.

Bagaimana Jika Lupa Mengonsumsinya?

Untuk mengatasi kecemasan, konsumsi segera saat mengingatnya. Namun jika sudah terlewat lebih dari 3 jam, lewati dosis yang terlewat.

Untuk gangguan tidur, tinggalkan dosis yang terlewat jika belum mengonsumsinya. Minumlah dosis biasa di malam berikutnya.

Jika lupa, jangan pernah mengonsumsi obat dalam dosis ganda untuk mengganti dosis yang terlupakan.

Baca juga: Acetylcysteine Obat Pengencer Dahak, Ini Dosis dan Efek Sampingnya

Perhatikan Aturan Pakai Sebelum Mengonsumsinya

Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh penderita glaukoma atau seseorang dengan riwayat reaksi alergi terhadap benzodiazepin.

Beberapa jenis benzodiazepin, termasuk lorazepam, alprazolam, diazepam, ativan, klonopin, restoril, tranxene, valium, versed, xanax, dan lain-lain.

Sebelum mengonsumsi, beritahu dokter jika Moms memiliki sejumlah kondisi berikut ini:

  • Masalah pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronik atau sleep apnea (pernapasan yang berhenti saat tidur).
  • Kecanduan narkoba atau alkohol.
  • Depresi, gangguan suasana hati, atau pikiran untuk bunuh diri.
  • Tengah mengalami penyakit ginjal atau hati.
  • Glaukoma, yaitu gangguan penglihatan yang disebabkan oleh rusaknya saraf di organ tersebut.
  • Kejang-kejang akibat penyakit atau kondisi medis tertentu.

Beri tahu dokter jika sedang hamil atau berencana untuk hamil.

Pasalnya, lorazepam tergolong obat keras yang dapat membahayakan janin dalam kandungan.

Hindari penggunaannya di trimester pertama kehamilan.

Jika menggunakan lorazepam saat hamil, bayi bisa bisa saja menjadi ketergantungan pada obat tersebut.

Hal tersebut dapat mengancam jiwa pada bayi setelah lahir.

Jika ibu hamil mengonsumsi obat jenis ini, bayi yang lahir memerlukan perawatan medis selama beberapa minggu.

Ibu menyusui juga tidak disarankan untuk menggunakan obat ini. Jadi, beritahu dokter jika Moms tengah menyusui.

Moms juga tidak disarankan mengendarai atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan.

Pasalnya, obat ini dapat memicu kantuk setelah mengonsumsinya.

Efek Samping yang Mungkin Saja Terjadi

kepala-pusing-badan-lemas.jpg
Foto: kepala-pusing-badan-lemas.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Penggunaan lorazepam tidak disarankan pada anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun.

Sama seperti jenis obat lainnya, lorazepam dapat menyebabkan sejumlah efek samping.

Segera hubungi dokter jika mengalami sejumlah gejala berikut ini setelah mengonsumsi obat:

  • Pusing
  • Kelelahan
  • Kelemahan
  • Mulut kering
  • Miare
  • Mual
  • Perubahan nafsu makan
  • Kegelisahan atau kegembiraan
  • Sembelit
  • Kesulitan buang air kecil
  • Sering buang air kecil
  • Penglihatan kabur
  • Perubahan atau penurunan kemampuan seksual

Pada kasus yang jarang terjadi, efek samping serius bisa saja dialami.

Oleh karena itu, segera periksakan diri di unit gawat darurat medis jika mengalami salah satu dari gejala berikut ini:

  • Berjalan terasa seperti melayang
  • Tremor halus yang persisten atau ketidakmampuan untuk duduk diam
  • Demam tinggi
  • Ruam kulit parah
  • Kekuningan pada kulit atau mata
  • Detak jantung tak teratur

Baca juga: Obat Herbal Agarillus Drop untuk Kesehatan Tubuh, Ini Dosis dan Risiko Efek Sampingnya

Lorazepam bisa saja menyebabkan efek samping lain yang tidak disebutkan di atas.

Disarankan untuk segera menghubungi dokter jika memiliki masalah yang tidak biasa setelah mengonsumsi obat ini.

  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682053.html
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8892-5244/lorazepam-oral/lorazepam-oral/details
  • https://www.drugs.com/lorazepam.html
  • https://www.everydayhealth.com/drugs/lorazepam

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.