Fluvir: Keterangan, Dosis, dan Efek Samping Penggunaan
Fluvir adalah golongan obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi sekaligus mencegah virus influenza A dan B.
Influenza tipe A merupakan virus yang dapat menyerang hewan dan manusia. Sementara influenza tipe B hanya menyerang manusia.
Tak hanya digunakan untuk mencegah dan mengatasi virus flu, fluvir juga dikonsumsi guna mengobati infeksi virus corona (COVID-19).
Obat bekerja dengan menghambat replikasi virus.
Yuk, Moms, kenali selengkapnya tentang obat fluvir lewat informasi di bawah ini!
Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Keterangan Obat Fluvir
Obat ini hanya bisa digunakan berdasarkan resep dan rekomendasi dari dokter.
Di dalamnya mengandung 75 miligram oseltamivir.
Dalam satu kemasan, obat berisi 10 kapsul dan dibanderol dengan harga Rp26.000 per kapsul.
Dosis Umum Penggunaan Fluvir
Berikut ini dosis umum obat fluvir.
Penting untuk memastikan bahwa fluvir dikonsumsi dengan dosis yang tepat, agar manfaatnya bisa dirasakan dengan optimal.
1. Orang dengan Berat Badan di Atas 40 Kilogram
- Dosis pengobatan. Sebanyak 75 miligram, 2 kali sehari. Dikonsumsi selama 5 hari.
- Dosis pencegahan. Sebanyak 75 miligram, 1 kali sehari. Dikonsumsi selama 10 hari. Obat bisa diminum 2 hari setelah terpapar virus.
- Dosis pencegahan epidemi influenza. Sebanyak 75 miligram, 1 kali sehari. Dikonsumsi selama 6 minggu.
2. Dosis untuk Penderita Gangguan Ginjal dengan Creatinine Clearance Rate (CrCl) di atas 30 Mililiter per Menit
- Dosis pengobatan. Sebanyak 75 miligram, 2 kali sehari.
- Dosis pencegahan. Sebanyak 75 miligram, 1 kali sehari.
3. Dosis untuk Penderita Gangguan Ginjal dengan Creatinine Clearance Rate (CrCl) di atas 10 Mililiter per Menit dan di bawah 30 Mililiter per Menit
- Dosis pengobatan. Sebanyak 75 miligram, 2 kali sehari.
- Dosis pencegahan. Sebanyak 75 miligram, setiap tiap 2 hari sekali.
Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Petunjuk Sebelum Menggunakan Obat Fluvir
Disarankan untuk mengikuti petunjuk dan anjuran dokter terkait dengan dosis penggunaan obat.
Jangan mengurangi, menambahkan atau menghentikan penggunaan tanpa rekomendasi dari dokter.
Penggunaan obat yang dihentikan secara tiba-tiba membuat fluvir tidak bekerja secara optimal dalam mencegah pertumbuhan virus.
Disarankan untuk mengonsumsi obat di jam yang sama setiap hari guna memaksimalkan efektivitas obat.
Fluvir bisa diminum dengan atau tanpa makan. Obat juga bisa diminum bersamaan dengan susu untuk meminimalisir rasa tidak nyaman di perut.
Jika melewatkan satu dosis obat, minumlah sesegera mungkin. Namun, jika sudah hampir mendekati dosis selanjutnya, lewati dosis yang terlewat.
Jangan menggandakan dosis obat karena meningkatkan risiko terjadinya efek samping setelah penggunaan.
Baca Juga: Dexa-M, Mengandung Dexamethasone untuk Atasi Peradangan dan Alergi
Perhatian Sebelum Menggunakan Obat Fluvir
Dalam menggunakan obat, risiko harus dipertimbangkan dengan baik.
Setidaknya, manfaat yang diberikan obat harus lebih besar daripada risiko atau bahayanya.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat fluvir:
1. Penderita Alergi
Beri tahu dokter jika Moms pernah mengalami reaksi yang tidak biasa atau alergi terhadap obat-obatan lain.
Beri tahu juga jika memiliki jenis alergi lain, seperti makanan, zat pewarna, zat pengawet, atau bulu hewan.
2. Geriatrik
Studi yang tepat dilakukan sampai saat ini belum menunjukkan masalah geriatri pada orang tua.
Namun, pasien lanjut usia lebih cenderung memiliki masalah jantung, ginjal, atau hati terkait usia, yang mungkin memerlukan penyesuaian dosis.
3. Ibu Menyusui
Belum ada penelitian yang memadai untuk menentukan risiko bayi saat menggunakan obat fluvir selama menyusui.
Setidaknya manfaat yang diberikan harus lebih besar dari bahayanya.
Cara Tepat Menyimpan Obat
Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, fluvir juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan di dalam kulkas atau tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Pelajari tips aman membuang produk obat agar tidak mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga, karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa bertanya kepada apoteker saat membeli obat.
Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Efek Samping Penggunaan Obat Fluvir
Seiring dengan penggunaan, obat bisa menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan.
Meskipun efek samping jarang dialami oleh pengguna, jika memang terjadi, penderita memerlukan perhatian medis.
Segera periksakan diri jika mengalami batuk berdahak dan mengi setelah menggunakan fluvir.
Sementara efek samping langkah yang mungkin saja dialami, termasuk:
- Kram atau nyeri perut
- Nyeri lengan, punggung, atau rahang
- Kembung
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di area dada
- Diare parah hingga berdarah
- Meneteskan air liur
- Pembengkakan pada wajah
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Suara serak
- Peningkatan rasa haus
- Sesak napas
- penurunan berat badan secara tiba-tiba
Diingatkan kembali, fluvir adalah obat yang hanya boleh digunakan berdasarkan resep atau rekomendasi dari dokter.
Penggunaan yang salah malah meningkatkan risiko efek samping, yang berujung membahayakan nyawa.
Jadi, sebelum mengonsumsi obat fluvir, pastikan Moms telah berkonsultasi dengan dokter, ya!
- https://www.medindia.net/drug-price/oseltamivir/fluvir.htm
- https://www.lybrate.com/medicine/fluvir-75mg-tablet
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/oseltamivir-oral-route/side-effects/drg-20067586?p=1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.